Anda di halaman 1dari 7

MANFAAT PEGAGAN

Dahono, Msi

Loka Pengkajian Teknologi Pertanian (LPTP) Kepulauan Riau


Jln. Pelabuhansungaijang no.38 TanjungpinangTlpn. (0771) 22153 Fax.(0771) 26285
www.kepri.litbang.deptan.go.id

PENDAHULUAN

Tanaman pegagan (Centella asiatica [L] Urb.)) merupakan salah satu


tanaman ternak tahunan yang memiliki daerah penyebaran sangat luas terutama di
daerah tropis dan sub tropis. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman
obat, sayuran segar, lalapan atau dibuat jus. Berbagai penelitian ilmiah tentang
khasiat pegagan telah dilaporkan diantaranya efek antineoplastik, efek pelindung
tukak lambung, menurunkan tekanan dinding pembuluh, mempercepat
penyembuhan luka, analgesik, antiinflamasi, hepatoprotektor, peningkatan
kecerdasan, antisporasis, anti agregasi platelet dan anti trombosis (Badan POM,
2007), mengobati lepra, gangguan perut dan rematik (Wahjoedi dan Pudjiastuti,
2006).
Bagian tanaman pegagan yang berkhasiat obat adalah daun, akar dan
batang. Tanaman pegagan biasanya dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang
diproses dalam bentuk bahan segar, kering maupun yang sudah dalam bentuk
ramuan (jamu). Secara empiris pegagan mengandung senyawa asiatikosida yang
banyak digunakan sebagai bahan simplisia obat. Asiatikosida termasuk dalam
golongan triterpenoid turunan alfa amyrin.

Famili Umbelliferaceae (Apiaceae) ini tumbuh secara liar di tempat terbuka


pada tanah yang agak lembab dan subur seperti di tegalan, padang rumput, tepi
parit dan pekarangan, namun kualitas yang dihasilkan tidak terjamin dan sangat
bervariasi. Untuk menjamin produksi yang berkualitas dan mengandung bahan kimia
yang tinggi perlu dilakukan budidaya secara menyeluruh mulai dari aspek varietas,
lingkungan, pemupukan dan proses pasca panen.

Tanaman Pegagan (Centella asiatica L. (Urban)

Botani, Kandungan Bahan Kimia dan Kegunaannya

Menurut Tjitrosoepomo dan Gembong,(2000) tanaman pegagan termasuk


spesies Centella asiatica L.Urban. Tanaman ini berasal dari Asia tropika yang
dikenal dengan nama rumput kaki kuda, banyak terdapat di Indonesia dan
digunakan untuk ramuan obat maupun jamu (Soegihardjo dan Koensoemardiyah,
1995). Tanaman pegagan merupakan herba menahun, tidak berbatang dengan
rimpang pendek menjalar (Van Steenis, 1997) panjang stolon bisa mencapai 2,5
m (Padua et al., 1999). Permukaan stolon licin berwarna hijau tua dan berbentuk
bulat (Syukur, 2009). Bentuk akar tunggal bercabang-cabang dan akar serabut
tumbuh dari buku-buku stolon (geragih), akar yang terdapat pada buku menyentuh
tanah. Daun berbentuk tunggal dengan 2-10 daun, bentuk daun seperti ginjal
(reniformis), ukuran daun sekitar 2-5 cm x 3-7 cm, tangkai daun tegak dan
sangat panjang dengan ukuran 1-7 cm dan kadang berambut (Widjayakusuma et
al., 1994). Menurut Syukur, (2009) pegagan asal Indonesia memiliki bentuk daun
yang tidak bundar penuh, bagian pangkal daun terbelah membentuk sudut yang
lancip, permukaan daunnya sedikit lebih kasar dengan urat daun yang jelas,
sedangkan daun pegagan Malaysia memiliki bentuk yang lebih bundar dan
permukaannya halus permukaan atas dan bawah licin, berdaun tunggal, menjari,
ujung bundar, pangkal terbelah lancip, tepi bergigi berbentuk bulat, warna daun
atas dan bawah hijau.
Tanaman pegagan berguna untuk menyembuhkan luka bakar, kusta,
analgesik, anti inflammatory, anti septik, menstimulasi perdaraan darah,
mempengaruhi keseimbangan jaringan, meningkatkan daya ingat, dan
memulihkan kembali bekas luka (Soeharso et al., 1992). Disamping itu tanaman
pegagan juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan daya tubuh, anti
stress ringan, menstimulasi pertumbuhan kuku, akar rambut, menyembuhkan
penyakit kolera, batuk bronchitis, menyembuhkan asma dan gangguan ginjal
(Amsar, 2001). Tanaman ini juga memiliki potensi sebagai sumber bahan
pengobatan terhadap anti penyakit yang disebabkan tujuh jenis bakteri Rhizobacter
spharoides, Escherichia coli, Plasmodium vulgaris, Micrococcus luteus, Baccillus
subtilis, Entero aerogenes dan Staphyllococcus aureus (Wahjoedi dan Pudjiastuti,
2006).

Jenis Pegagan
Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan pegagan hijau.
Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun atau antanan batu karena
banyak ditemukan di daerah bebatuan, kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh
merambat dengan stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang tetapi mempunyai
rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering banyak dijumpai di
daerah persawahan dan di sela-sela rumput. Tempat yang disukai oleh pegagan
hijau yaitu tempat agak lembab dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu,
tanaman yang mirip pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang,
antanan beurit, antanan gunung dan antanan air.
Nama Lokal

Daun kaki kuda, daun penggaga, pegago (Melayu, Sumatera); pegaga (Ujung
Pandang, Aceh); ampagaga (batak); antanan gede, antanan rambat (Sunda);
pegagan, gagan-gagan, ganggagan, antana, cowet gompeng, panigowang,
pantegowang, calingan rambat, rendeng, kerok batok (Jawa); kos tekosan
(Madura); taidah (bali); bebele, paiduh (Nusa Tenggara); wisu-wisu, kisu-kisu
(Sulawesi); kori-kori (Halmahera); dau tungke (Bugis); pagaga (Makassar); kolotidi
manora (Ternate); sandanan, dogauke (irian).

Nama Luar
Takip kohol (Pilipina); beng da wan, han ke cao, ji xue cao (Cina); spadeleaf,
pohekula (Inggris); broken copper coin, buabok (Inggris); paardevoet (Belanda);
brahma buti, indian hydrocotyle/indian pennywort, gotu kola (India).

Kandungan senyawa kimia


Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki
kandungan senyawa triterpenoida yaitu Asiatic acid, Madaciatic acid, Asiaticoside,
Madecassoside; dan senyawa-senyawa polyacetylene, kaempferol, quercetin, myo-
inositol, vellarine, asam amino, dan resins. Selain itu juga terkandung unidentified
terpene acetate, camphor, cineole, campesterol, stigmasterol, sitosterol; B-
Karioneta, B-Kariofilen, B-Elemena, B-Farnesen, B-Sitosterol, thankuniside,
isothankuniside, brahmoside, Asam Elaiodat brahmic acid, brahminoside, meso-
inositol, centelloside, carotenoids, saponin, hydrocotyline, tannin, zat samak, serta
garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi.

Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis

Berdasarkan penelitian farmakologi yang dilakukan, efek farmakologi utama


dari pegagan ini diketahui berasal dari kandungan glikosidatriterpenoida yaitu
Asiaticoside yang berfungsi meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit,
stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat, meningkatkan
perkembangan pembuluh darah serta menjaganya dalam jaringan penghubung
(connective tissue), meningkatkan pembentukan mucin (zat utama pembentuk
mucus) dan komponen-komponen dasar pembentuk lainnya, seperti hyaluronic acid
dan chondroitin sulfate, meningkatkan daya kompak (tensile integrity) dermis
(jaringan kulit di bawah epidermis), meningkatkan proses keratinisasi (pembentukan
keratin) epidermis melalui perangsangan pada lapisan luar kulit, dan meningkatkan
efek keseimbangan pada jaringan penghubung. Begitu juga asiaticoside dan
senyawaan sejenis merupakan antilepra (Morbus Hansen). Selain itu dosis tinggi dari
glikosida saponin akan menghasilkan efek pereda rasa nyeri. Dikatakan juga,
saponin yang terkandung dalam tanaman ini mempunyai manfaat mempengaruhi
collagen (tahap pertama dalam perbaikan jaringan), misalnya dalam menghambat
produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (antikeloid), mempercepat
penyembuhan luka, dan melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilator perifer).
Sementara kandungan vellarine yang ada memberikan rasa pahit.
Walaupun masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan berbagai jenis
tanaman untuk alternatif penyembuhan penyakit secara tradisional, tetapi masih
sedikit sekali yang tahu manfaat dari tanaman pegagan. Hal ini terlihat karena di
Indonesia, pegagan rata-rata digunakan hanya sebatas untuk lalapan atau bahkan
hanya dibiarkan tumbuh menjalar menjadi tanaman liar saja, sementara di luar
negeri sudah dimanfaatkan sebagai tanaman obat. Bagian dari tanaman pegagan
yang dimanfaatkan sebagai obat adalah daun dan bagian yang berada di atas
permukaan tanah. Pegagan dimanfaatkan sebagai obat tradisional baik dalam
bentuk bahan segar, dikeringkan dalam bentuk teh, maupun yang sudah dalam
bentuk ramuan (jamu) bahkan sudah ada yang mengambil ekstraknya untuk dibuat
kapsul atau diolah menjadi krem, salep ataupun lotion.
Sebagai tanaman berkhasiat obat, pegagan telah dimanfaatkan oleh
masyarakat di Asia Tenggara, India, dan China semenjak zaman prasejarah untuk
berbagai macam penyakit. Sejak ribuan tahun lalu terutama oleh masyarakat India,
Pakistan, Malaysia dan sebagian Eropa Timur, tanaman pegagan dipercaya bisa
meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah, dan
memperlancar air seni. Orang-orang Timur Jauh di Eropa bahkan menggunakannya
untuk menyembuhkan lepra (penyakit menular kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae) dan tuberkulosis (TBC). Dalam sistem pengobatan ayurvedic
di India, pegagan dikenal sebagai herba untuk awet muda dan juga tanaman ini
dibuat dalam bentuk sirup tanpa alkohol untuk pengobatan epilepsi. Sementara di
Thailand, pegagan digunakan sebagai tonikum dan obat diare. Di Sri Lanka,
tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan pengeluaran air susu,
sedangkan di Vietnam digunakan untuk mengatasi lemah badan karena usia lanjut
(senility). Di Afrika, pegagan digunakan untuk menyembuhkan sifilis. Di Australia,
pegagan telah dibuat obat dengan nama Gotu Kola yang bermanfaat sebagai anti
pikun dan juga sebagai anti stress. Di Cina, pegagan dimanfaatkan untuk
memperlancar sirkulasi darah, bahkan dianggap lebih berkhasiat dibandingkan
dengan ginkgo biloba atau ginseng yang berasal dari Korea.
Berbagai penelitian ilmiah mengenai khasiat pegagan telah banyak dilakukan.
Manfaat yang berhubungan dengan fungsi saraf dan otak telah dibuktikan lewat
berbagai penelitian di luar negeri. Dari uji klinis di India, tanaman pegagan dapat
meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada
anak-anak. Sebanyak 30 orang pasien anak-anak yang menderita lemah mental
menunjukkan kemajuan yang cukup berarti setelah diberi perlakuan dengan ramuan
pegagan selama 12 minggu. Selain itu pegagan juga bermanfaat bagi anak-anak
penderita attention deficit disorder (ADD) yang merupakan salah satu tanda adanya
autisme pada anak. Hal ini karena adanya efek stimulasi pada bagian otak sehingga
meningkatkan kemampuan seseorang untuk lebih konsentrasi dan fokus. Di samping
itu juga mempunyai efek relaksasi pada sistem saraf yang overaktif.

Penelitian penting lainnya membuktikan, tanaman pegagan memberi efek


positif terhadap daya rangsang saraf otak dan memperlancar transportasi darah
pada pembuluh-pembuluh otak sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar
dan memori seseorang. Pada orang dewasa dan tua penggunaan pegagan sangat
baik untuk membantu memperkuat daya kerja otak, meningkatkan memori, dan
menanggulangi kelelahan. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai
"makanan otak".
Selain itu penelitian lain menunjukkan berbagai penyakit seperti skleroderma,
gangguan pembuluh vena, maupun gangguan pencernaan rata-rata dapat
disembuhkan dengan ramuan itu hingga 80% setelah 2-18 bulan. Hasil penelitian
lain juga mengatakan sebanyak enam pasien sirosis hati menunjukkan perbaikan
(kecuali yang kronis) setelah dua bulan meminum ramuan pegagan.
Mengingat manfaatnya, beberapa negara telah melakukan pembudidayaan,
misalnya Hawaii. Bahkan di Oregon (USA), tanaman ini dibudidayakan di rumah kaca
oleh Pacific Botanicals (pertanian herba organic). Namun, sebagian besar pasokan
pasar berasal dari India yang kualitasnya kurang bagus dan biasanya berwarna
kecoklatan meskipun kandungan bahan aktifnya masih cukup baik jika diproses
dalam keadaan segar atau kering segar. Sementara salah satu pabrik jamu di Cina
memerlukan lebih kurang 100 ton pegagan setiap tahunnya. Dari sepuluh jenis jamu
yang beredar di pasaran Cina, pegagan merupakan bahan baku yang dipergunakan,
dengan kadar simplisia yang dicantumkan dalam kemasannya antara 15-25%.
Secara empirik Indonesia yang disebut sebagai negara kaya rempah memang
berpotensial memanfaatkan tanaman liar pegagan ini. Beberapa penelitian ilmiah
lokal sudah mulai dilakukan untuk menyingkap khasiat penting dari tanaman
pegagan.

sebagaiantioksidan yang membantudalamperkembangansel-selotak.


Selainitukandungangaram-garam mineral sebagaipembentukseldarahmerah (zatbesi)
yang
berfungsidalammyelinisasiotakdanpeningkatandayakonsentrasi.Sehinggadariaktifitass
emuasenyawabioaktiftersebut, pegagandapatmeningkatkansyarafmemori, mental
dan stamina
tubuhkarenapegagandapatmemperbaikisirkulasidenganrevitalisasipembuluhdarah
(mempertinggipermeabilitaskapiler) sertaberkhasiatsebagaipenenang (sedatif)
sehinggamenurunkangejalastresdandepresikarenakhasiatsedatifterjadimelaluimekani
smekolinergik di susunansyarafpusat.
Selainuntukmemperkuatdayaingat, tanamaninijugabisasebagaiantibiotik.Di
negara China,
tumbuhaninibiasadigunakansebagaitonikumdanpengobatanlepra.Tumbuhaninibiladip
egangakanterasadingin, sehinggadapatdigunakansebagai anti-infeksi, anti-toksik,
antipiretik, dandiuretik. Dalamsistempengobatanayurvedic di India,
biasanyadibuatdalambentuksiruptanpaalkoholuntukpengobatanepilepsi.Selainitu, di
Thailand, jugadigunakansebagaitonikumdanobatdiare.Sementara di Sri Lanka,
tumbuhaninibanyakdimanfaatkanuntukmeningkatkanpengeluaran air susu,
sedangkan di Vietnam digunakanuntukmengatasilemahbadankarena
usialanjut (senility).Di Indonesia sendiri, tumbuhanini,
biasadigunakanuntukmenyembuhkanluka, sakitperut, obatcacing,
dankencingbatu.MenurutYunita, tumbuhaninijugabisadigunakansebagaiobatdemam,
pembersihdarah, hemoroid, batukkering, danpenyakitanak- anakhidungberdarah.
Dalammeramupegagansebagaiobat, dosissehari yang dianjurkanadalah 2-4
gram pegagan (seluruhbagiantanamankecualiakar) yang
sudahdikeringkanatausekitar 15-30 gram pegagansegar. Untukpencegahan,
dapatdigunakandengandosis 0,5-1 gram pegagankeringatau 4-8 gram
pegagansegarsatuhari. Penyajiannyabisadilakukandalambentukteh
(dikeringkandandirendamdalam air sepertiteh) ataupegagansegardiseduhdengan air
panasselama 10 menit.
Negerikita yang dikenalsebagai A Mega Biodiversity Country
memilikiberjutakekayaanjenistanamanobattermasukpegagandengansegudangmanfaa
tnya.Mengingatbetapapotensialnyapegaganbagialternatifsumberobatkita di
masadepan,masihkahkitainginmelupakannya? Bahkanhal yang
lebihmenariklagibahwasebagaitanamanpemacu stamina dankecerdasanotak,
pegaganlebihberkhasiatdibandingkandengan Ginkgo Bilobaatau ginseng yang
berasaldari Korea.PadahalprodukberbasisGinkobilobaadalahprodukimpor yang
jauhlebihmahalnamunsudahmembanjiripasarkita.Jika kita sudah tahu, mengapa tidak
kita gunakan pegagan sebagai gantinya Ginko Biloba? Dan yang lebih utama dari
segudang manfaatnya, masihkah kita ingin menginjak-injak pegagan kita?
Referensi :

http://www.scribd.com/doc/4924205/efek-antibakterial-ekstrak-pegagan-centella-
asiatica-terhadap-bakteri-Salmonella-tiphymurium
http://www.balittro.go.id/includes/Pegagan.pdf
www.balittro.go.id/includes/Pegagan.pdf
http://tanaman-obat.com/index.php/gallery-tanaman-obat/186-tanaman-obat-
pegagan
http://herbmedicine.blogspot.com/2007/02/pegagan-untuk-atasi-tensi-tinggi.html
http://balittro.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=2
4&Itemid=28
http://www.indonesiaindonesia.com/f/9091-pegagan-gantinya-ginko-biloba/
http://www.webspawner.com/users/pegagan/
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=50
http://herbarus.multiply.com/journal/item/7
http://www.tamanmundu.com/tanaman-obat/3-obat/11-pegagan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pegagan
http://thibbunnabawi.wordpress.com/2007/09/04/sari-pegagan/
http://thibbunnabawi.wordpress.com/2007/11/22/khasiat-pegagan-dari-penumpas-
tbc-sampai-peningkat-daya-ingat/
http://www.geocities.com/selvy_riana/pegagan_green_tea.html
http://masenchipz.com/manfaat-tanaman-pegagan
http://www.aagos.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/lipi_pdii/pegagan.h
tm
http://www.pernikmuslim.com/Kapsul-Herbal-%22Pegagan%22~d~799.html
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=1022&tbl=alternatif
http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0404/02/ilpeng/948005.htm

Anda mungkin juga menyukai