Anda di halaman 1dari 2

3. Jelaskan patomekanisme gatal, bercak kemerahan, dan sisik pada skenario !

Faktor pencetus tejadinya gatal pada skenario disebabkan karena stress


psikik, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan metabolik, dan obat.
1. Patomekanisme Gatal
Pruritoseptif adalah gatal yang berasal dari kulit dan terjadi akibat
adanya pruritogen, seperti kulit yang kering, terjadi inflamasi, serta
terjadi kerusakan kulit. Gatal merupakan hasil stimulasi gradasi ringan
pada serat saraf, bila gradasi berubah maka mungkin tidak akan timbul
gatal, tetapi rasa nyeri.
Sensasi gatal dan nyeri sama-sama disalurkan melalui saraf C tidak
bermielin didaerah taut dermo-epidermal. Rangsangan saraf C terjadi
akibat terbentuknya pruritogen berupa histamin yang dibentuk oleh sel
mast dan basophil. Rangsangan ke reseptor gatal tersebut berjalan
melalui saraf spinal sensorik. Kemudian ke thalamus kontralateral dan
selanjutnya rangsangan diteruskan ke pusat persepsi di kortex serebri
untuk diartikan rangsangan yang ringan superficial intensitasnya rendah
menyentuh rasa gatal bila lebih dalam dan intensitasnya tinggi dapat,
menyebabkan nyeri.
Daftar pustaka :
Djuanda A. Hamzah M. AIsah S. (editor). 2010. Buku ajar ilmu penyakit kulit
dan kelamin edisi keenam. Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. (halaman 327)

Silbernagl, Stefan dan Florian Lang. 2013. Teks & Atlas


Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC. (halaman 320- 321)

1. Bercak Kemerahan
Molekul-molekul IgE mudah berikatan dengan reseptor-reseptor
permukaan jaringan sel mast dan basophil darah. Sebagai akibatnya IgE
yang terikat itu terkumpul pada sirkulasi darah di kulit. Jika molekul-
molekul IgE yang terikat reseptor dan berdekatan bergabung denga
sekelompok antigen reaktif yang berbiak, dengan sel yang melepaskan
substansi mediator reaktif jaringan seperti histamine, prostaglandin E2 ,
dan leukotriene. Pengaruh gabungan hasil tersebut mencetuskan dilatasi
dan hiperpermeabilitas pembuluh darah kecil yang mengakibatkan
terjadinya eritema.
Daftar Pustaka : Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit vol 1 Ed 6. Jakrta : EGC.(halaman 164-165)

2. Mekanisme Pembentukan Skuama


Sel T yang teraktivasi akan berinteraksi dengan sel kulit (terutama
keratinosit) dan mengakibatkan pembentukan kulit yang tebal dan
bersisik. Terjadi penebalan epidermis dan stratum korneum dan
pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas.
Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang
membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat kebagian permukaan
epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis yang
cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang
tebal (sisik yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis
sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar
nukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosinmonofosfat siklik
(cAMP) dan guanosinmonofosfat (cGMP) siklik. Peranan setiap kelainan
tersebut dalam mempengaruhi pembentukan plak psoriatik belum dapat
dimengerti secara jelas.
Daftar Pustaka : Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit vol 2 Ed 6. Jakrta : EGC.(halaman 1439-1440)

Anda mungkin juga menyukai