Anda di halaman 1dari 4

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM,

PENERIMAAN SPESIMEN, PENGAMBILAN


SPESIMEN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN
No. Dokumen : A/VIII/SOP/2017/
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT
PUSKESMAS
AMPLAS dr. Henny Safitri
NIP.19671123 199903 2 003

1. Pengertian 1. Permintaan adalah usulan untuk tindakan pemeriksaan laboratorium


pasien rawat jalan berdasarkan permintaan dokter/paramedis yang
memeriksa;
2. Penerimaan adalah penyerahan spesimen kepada petugas
laboratorium;
3. Pengambilan adalah proses tindak lanjut pemeriksaan terhadap
spesimen yang diterima;
4. Penyimpanan adalah proses menyimpan spesimen yang telah
diambil oleh petugas laboratorium;
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam pengiriman sampel
ke laboratorium.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Amplas Nomor
A/VIII/SK/2017/ tentang Penunjang Pelayanan Klinis.
4. Referensi 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory
Practice)
5. Prosedur A. Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
1. Pasien datang ke Puskesmas, keluarga pasien mendaftar di
bagian pendaftaran (loket) sesuai dengan kebutuhan/unit
pelayanan yang dituju.
2. Dokter/paramedis melakukan pemeriksaan kepada pasien.
Apabila pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium,
dokter/paramedis menjelaskan kepada pasien bahwa diperlukan
pemeriksaan laboratorium
3. Bila pasien setuju dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter
membuat surat pengantar untuk pasien yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
4. Pasien pergi ke ruang laboratorium untuk kemudian
menyerahkan surat pengantar pemeriksaan laboratorium dan
diserahkan kepetugas laboratorium.
5. Petugas laboratorium memeriksa formulir permintaan
laboratorium yang dibawa o leh pasien kemudian menjelaskan
kepada pasien pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan.
6. Petugas laboratorium mencatat identitas pasien di buku register
laboratorium, kemudian mempersiapkan peralatan untuk
pengambilan specimen selanjutnya dilakukan pengambilan
specimen.
7. Petugas laboratorium membawa spesimen yang sudah diambil
untuk dilakukan pemeriksaan.
8. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai, petugas
laboratorium mengantarkan hasil pemeriksaan ke unit
pelayanan.
B. PenerimaanSpesimen
1. Setelah dilakukan pengambilan spesimen oleh petugas
laboratorium, spesimen di beri label identitas pasien tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.
2. Spesimen diterima oleh analis yang bertugas
3. Analis melakukan pemeriksaan terhadap spesimen tersebut.
C. PengambilanSpesimen
1. Pengambilan darah Vena
a. Petugas laboratorium melakukan desinfeksi daerah vena
mediana cubiti dengan kapas alkohol 70 % kemudian
biarkan kering.
b. Pasang ikatan pembendung / torniquet diatas fossa cubiti.
c. Pasien diminta untuk mengepal dan membuka tanganya
beberapa kali agar vena terlihat jelas.
d. Spuit/syringe ditusukkan diatas vena dengan tangan kanan
sampaim enembus lumen vena, kemudian lepaskan ikatan
pembendung/tourniquet.
e. Petugas lab mengambil spesimen darah sesuai yang
dibutuhkan kemudian simpan kapas alcohol diatas
jarum/syringe dan cabut jarum perlahan-lahan.
f. Pasien diminta untuk menekan bekas tusukan dengan kapas
kering.
g. Petugas laboratorium mengalirkan darah dari syringe ke
dalam tabung EDTA secara perlahan-lahan lewat dinding
tabung agar eritrosit tidak pecah kemudian spuit yang habis
dipakai dibuang kesafety box.
2. Pengambilan darah kapiler
a. Petugas laboratorium menyiapkan autoclik yang telah diisi
blood lancet yang baru, bersihkan ujung jari atau anak daun
telinga pasien dengan kapas alkohol 70%, biarkan kering.
b. Pegang bagian jari yang akan ditusuk supaya tidak bergerak
tekan sedikit agar rasa nyeri berkurang.
c. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai auto
clik pada jari tengah dengan arah tegak lurus ,apabila
memakai anak daun telinga tusukan dilakukan dipinggir
bukan disisinya tusukan harus cukup dalam.
d. Buang tetesan darah pertama keluar dengan memakai kapas
kering,tetesan darah berikutnya dipakai untuk pemeriksaan
e. Tekan bekas tusukan dengan kapas kering
f. Lepaskan blood lancet dari autoclik dan buang ke dalam
safety box.
3. PengambilanSampel Urine
a. Beri label pada pot urin kemudian berikan pada pasien
b. Berikan penjelasan pada pasien untuk mengambil urin yang
pancar tengah (urin keluar pertama dibuang, yang tengah-
tengah ditampung dan yang terakhir dibuang
c. Sampel diterima kemudian di simpan di tempat khusus
sampel urin
4. Pengambilan Sampel Feses
a. Beri label identitas pasien pada pot feses kemudian berikan
kepada asien
b. Berikan penjelasan kepada pasien untuk buang air kecil
terlebih dahulu karena feses tidak
bolehtercampururinkemudianbuang air besar langsung
kedalam pot feses (kira2,5 gr) dan menginstruksikan untuk
menutut pot dengan rapat
c. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel feses.
5. Pengambilan Sampel Sputum
a. Beri label identitas pasien padat pot sputum kemudian
berikan kepada pasien.
b. Berikan penjelasan pada pasien bagaiman acara
mengeluarkan sputum yang baik, yaitu dengan cara kumur-
kumur lebih dahulu,tarik nafas 2 - 3 kali,tahan beberapa
detik, kemudian batukan kuat-kuat
c. Segera tutup wadah sputum dengan rapat
d. Sampel diterima oleh petugas kemudian di simpan di tempat
khusus sampel sputum.
e. Petugas lab menyimpan formulir permintaan lab ditempat
tersendiri
1. R. Pemeriksaan Umum
2. R. Kes Gigi dan mulut
6. Unit Terkait 3. R KIA/KB
4. R. TBC
5. Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai