bidang
HUMANIORA
H a l a ma n 233
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
H a l a m a n 234
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 235
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
H a l a m a n 236
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 237
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
H a l a m a n 238
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 239
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
H a l a m a n 240
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 241
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
dapat dilihat dari tampilan dari sub-sub 8. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
menu EIS ini.
1) Kondisi Data Infrastruktur dalam
Gambar 3 Kebijakan Penerapan e-Government
Menu Pilihan Executive Information melalui SIMPEG di Biro Kepegawaian
System (EIS) Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Hasil penelitian menunjukan bahwa
kondisi data infrastruktur dalam penerapan
e-Government melalui SIMPEG Biro
Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat cukup memadai serta memiliki
tujuan yang jelas yaitu sebagai penunjang
dalam pengambilan keputusan dibidang
kepegawaian yang berdasarkan data-data
yang telah diproses oleh SIMPEG melalui
pendistribusian data yang diawali dari
Kab upat en/Kot a, Provins i hingga
Departemen Dalam Negeri (Depdagri)
melalui jaringan komunikasi data sehingga
Sumber: Sub Bagian Data dan Informasi
diperoleh data yang cepat, tepat dan akurat
Kepegawaian pada Bagian Pengadaan dan Informasi serta berkesinambungan.
Kepegawaian Biro Kepegawaian Sekretariat Provinsi Namun belum dapat terpenuhi
Jawa Barat Tahun 2008 secara optimal. Hal tersebut dikarenakan
tidak adanya peraturan-peraturan khusus
Dalam menu master EIS ini dapat untuk mengatur dan mengelola SIMPEG
dlihat sekaligus menganalisa para pejabat secara terperinci. Dengan ketetapan
eselon di Provinsi Jawa Barat, beserta prosedur yang jelas dan tepat diharapkan
biodata perorangan dari para pejabat dalam pengelolaan SIMPEG ini mempunyai
tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat arah yang benar-benar terarah dan terukur.
dari contoh tampilan Biodata yang Idealnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat
terdapat dalam EIS tersebut khususnya pada Biro Kepegawaian yang
mengelola SIMPEG ini membuat aturan-
Gambar 4 aturan khusus untuk SIMPEG ini, agar
dijadikan sebagai pedoman dalam
Menu Master Executive Information pengelolaannya. Dalam alokasi anggaran
System (EIS) Biro Kepegawaian untuk pengelolaan SIMPEG ini di tunjang
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Barat. Dalam penyusunan
anggaran dilaksanakan oleh Biro
Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat sebagai pihak yang bertanggung
jawab dalam pengelolaan SIMPEG tersebut.
Kendala lain dalam penerapan e-
Government melalui SIMPEG Biro
Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat adalah seringnya keterlambatan
dalam pendistribusian data pegawai dari
masing-masing SKPD Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Hal ini disebabkan updating
data pegawai sering tertunda karena
H a l a m a n 242
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 243
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 17 yang ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat
tahun 2000 tentang Sistem Informasi dalam pendistribusian data kepegawaian
Manajemen Kepegawaian Departemen melalui SIMPEG di Biro Kepegawaian
Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah, Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
serta belum terdapat peraturan secara
teknis yang mendasari dalam pelaksanaan 4) Ketersediaan Aparatur dalam Kebijakan
kebijakan penerapan e-Government Penerapan e-Government melalui
melalui SIMPEG di Biro Kepegawaian SIMPEG di Biro Kepegawaian
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
Hasil penelitian menunjukan bahwa
3) Koordinasi antar Instansi dalam ketersediaan aparatur dalam kebijakan
Kebijakan Penerapan e-Government penerapan e-Government melalui SIMPEG di
melalui SIMPEG di Biro Kepegawaian Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Provinsi Jawa Barat. Pengetahuan yang
Barat dimiliki oleh aparatur Sub Bagian Data dan
Hasil penelitian menunjukan bahwa Informasi belum cukup baik. Apabila dilihat
koordinasi antar instansi dalam dari segi pengetahuan aparatur tentang
penerapan e-Government sudah cukup bahasa pemrograman. Kemudian masih
baik. Namun yang menjadi sebuah kurangnya kemampuan aparatur dalam
kendala adalah sikap dari aparatur dari menganalis is, merencanakan dan
masing-masing SKPD yang belum merancang suatu program yang sewaktu-
menyadari pentingnya sebuah updating waktu diperlukan.
data pegawai yang akan diolah melalui Hal ini disebabkan aparatur Biro
SIMPEG ini. Proses update dalam Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi
pengelolaan data pegawai melalui SIMPEG Jawa Barat belum memiliki seorang analis
ini merupakan aktivitas yang mudah tetapi sistem yang didukung oleh kemampuan
sulit untuk dikelola karena dengan adanya dibidang kepegawaian. Terkait dengan hal
internet perubahan data pegawai terjadi tersebut maka untuk meningkatkan
pada setiap harinya. kemampuan aparatur dalam mengelola
Tujuan dari dilaksanakannya proses SIMPEG tersebut yaitu dengan mengikuti
updating yang didistribusikan pada kursus-kursus atau pelatihan-pelatihan yang
SIMPEG ini adalah selain menjaga berkaitan dengan Sistem Informasi. Dalam
kualitas dari data kepegawaian yang ada, berbagi informasi lewat media jaringan
juga bertujuan agar data kepegawaian dan komputer belum bisa dilaksanakan secara
informasi yang tersimpan merupakan hal maksimal. Hal ini disebabkan masih
yang paling akurat dan terkini. Hal ini kurangnya aparatur di setiap instansi atau
harus lebih disadari oleh pengelola SKPD Provinsi Jawa Barat yang mengetahui
SIMPEG dari masing SKPD Pemerintah dan bisa mengaplikasikan jaringan
Provinsi Jawa Barat sebagai sesuatu yang komputer. Jumlah aparatur yang tersedia
kritikal karena kebanyakan keputusan pada Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah
tentang kepegawaian yang akan diambil Provinsi Jawa Barat sudah cukup memadai
oleh otoritas berdasar pada data dan untuk sebagai user dalam mengolah data
informasi kepegawaian yang ada. Dapat kepegawaian dalam SIMPEG.
dibayangkan mutu dari pengambilan Berdasarkan pemaparan diatas,
keputusan yang didasarkan pada data dan aparatur merupakan pengembang,
informasi yang salah atau sudah pengelola maupun pengguna SIMPEG
kadaluarsa. dalam penerapan kebijakan e-Government,
Fenomena dis-informasi dan mis- karena aparatur tersebut merupakan faktor
informasi terjadi karena tidak dimilikinya yang turut menentukan bahkan menjadi
manajemen update yang tepat dan kunci keberhasilan penerapan kebijakan e-
memadai dari masing-masing SKPD-SKPD Government melalui SIMPEG di Biro
H a l a m a n 244
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 245
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
H a l a m a n 246
Nia Karniawati & Romi Rahmadani Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2
H a l a ma n 247
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.7, No. 2 Nia Karniawati & Romi Rahmadani
H a l a m a n 248