Anda di halaman 1dari 2

Dirjen Dukcapil Tegaskan Pemalsuan KTP-el Merupakan

Tindakan Pidana

Beranda ( / Berita (
/ Dirjen Dukcapil Tegaskan Pemalsuan KTP-el Merupakan Tindakan Pidana (

Peb 7, 2017
Kategori: (0 view)
JAKARTA Beredarnya foto KTP-el palsu melalui media sosial baru-baru ini mendapat tanggapan
serius dari Kemendagri. Berdasarkan hasil pengecekan dalam database kependudukan nasional, Dirjen
Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh, SH., MH. memastikan KTP-el tersebut palsu.

Diduga, ada pihak yang sengaja memanfaatkan momen Pilkada untuk mendulang suara dengan
menempelkan foto yang sama pada tiga KTP-el yang berbeda.

Menanggapi hal itu, Prof. Zudan menegaskan tindakan tersebut melanggar hukum dan dapat dikenai
pidana penjara selama 10 tahun.

Setiap orang atau badan hukum yang tanpa hak mencetak, menerbitkan, dan/atau mendistribusikan
dokumen kependudukan dipidana dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun, jelas penyandang
gelar menjadi profesor termuda dalam bidang hukum di usia 35 tahun ini, Selasa (07/02). Hal tersebut
menurutnya diatur dalam undang-undang administrasi kependudukan.

Ketentuan pidana pemalsuan KTP-el dan dokumen kependudukan lainnya telah diatur dalam Pasal 95B
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang Administrasi Kependudukan. Dalam pasal tersebut, selain pidana penjara 10 tahun, pelaku
pemalsuan juga dapat dikenai denda paling banyak 1 miliar rupiah.

Selain itu, undang-undang administrasi kependudukan juga mengatur ketentuan pidana bagi setiap
orang yang memerintahkan, memfasilitasi, dan melakukan manipulasi data kependudukan dan/atau
elemen data penduduk. Pelakunya dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun
dan/atau denda paling banyak 75 juta rupiah. Hal ini diatur dalam Pasal 94 UU No. 24 Tahun 2013.

Sementara itu, sebagai langkah antisipasi, Prof. Zudan akan meminta pihak kepolisian untuk menindak
kasus pemalsuan ini karena Ditjen Dukcapil tidak punya kewenangan untuk itu. Akan ada langkah
penegakan hukum agar orang jera. Polisi yang harus turun tangan, jelasnya.

Langkah lain, pihaknya akan menginstruksikan agar Dinas Dukcapil kabupaten/kota tetap membuka
pelayanan pada hari pelaksanaan Pilkada tanggal 15 Februari mendatang. Sehingga bisa memberikan
layanan surat keterangan atau cek nik KTP-el yang dicurigai palsu, ujar Prof. Zudan.

(HUMAS/FRK)

Situs Komponen
Sekretariat Jenderal (

Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (

Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan (

Ditjen Otonomi Daerah (

Ditjen Bina Pembangunan Daerah (

Ditjen Bina Pemerintahan Desa (

Ditjen Kependudukan dan Pancatatan Sipil (

Ditjen Bina Keuangan Daerah (

Inspektorat Jenderal (

Badan Penelitian dan Pengembangan (

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (

Institut Pemerintahan Dalam Negeri (

Copyright PUSDATINKOMTEL 2013. All Right Reserved


Jl. Medan Merdeka Utara No. 7, Jakarta Pusat Telp. (021) 3450038, Fax (021) 3851193, 34830261,3846430 e-mail:
pusdatinkomtel@kemendagri.go.id

Anda mungkin juga menyukai