1
BAB I
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah usaha ROTI GORENG merupakan usaha yang menguntungkan
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
1. Memperoleh keuntungan
3
BAB 2
METODE PELAKSANAAN
2.1 PRODUK :
Produk yang akan kami hasilkan berupa kue donat yang kita sajikan
dengan bahan dasar ketela ungu yang didesign dengan menampilakan
karakteristik hiasan seperti lambang persepak bolaan baik logo club atau logo
negara di dalam negeri maupun persepakbolaan dunia.
4. Lain-lain :Rp. 0
_________________________________________ +
Rp. 800.000
Bahan
6 ons Tepung Terigu, anyak dahulu dan ambil bagian yang halus
2 sdt Ragi Instan
1 sdt Baking Powder
60 gram Gula
Bahan II
1 Telur
1/4 liter Susu Cair, masukkan dahulu ke dalam lemari es agar dingin
Margarin, secukupnya
2 sdt Garam
Isi
100 ml Susu Cair
4
3 ons Coklat Masak Pekat/Coklat Batangan
2.3 CARA MEMBUAT ROTI GORENG COKLAT
5
6. Pembuatan Desain Produk.
Pembuatan desain produk pada roti goreng yang menyerupai bakpao
3. Labeling
Setelah kesemuanya proses sudah dilakukan, maka proses produksi
roti goreng telah memasuki tahap akhir yaitu labeling dilakukan
pengepakan/pengemasan roti goreng yang sudah jadi.Kemudian
hiasan berupa logo-logo tersebut ditempelkan di dalam kemasan
yaitu roti goreng belia.
2.5 PEMASARAN :
Produk yang kami tawarkan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan tanpa
harus membatasi usia. Karena produk kami saat ini hampir semua orang
menyukainya baik dalam segi cita rasa maupun segi bentuk roti gorengnya
6
Cakupan pemasaran di lakukan pada semua kalangan. Semisal kita juga
dapat menitipkan pada koperasi yang ada di universitas di kota Malang.
BAB III
7
Roti Goreng merupakan bisnis perdagangan makanan yang bertujuan
untuk memudahkan mahasiswa dalam memperoleh sarapan yang bergizi. Roti
Goreng untuk kalangan mahasiswa juga merupakan solusi yang terbaik bagi
mereka yang tidak sempat sarapan di rumah.
Dilihat dari prospek usaha Roti Goreng sangat berpotensi untuk menjadi
usaha sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar.
Selain itu tugasnya untuk membantu mahasiswa serta menambah pengalaman,
bukan hanya mencari keuntungan.
Kelebihan bisnis ini adalah memberikan sarapan secara praktis dengan
memakai bahan-bahan yang bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara
langsung oleh setiap anggota.
Jam operasional kegiatan usaha Roti Goreng pada pagi hari dengan
segmen pasar yaitu seluruh mahasiswa yang berkuliah di Perguruan Tinggi
Raharja yang membutuhkan makanan secara praktis dan cepat.
Tahap awal yang dilakukan dalam membangun usahanya yaitu dengan
melakukan promosi melalui media komunikasi seperti SMS dan BBM yang
dikirim ke tiap mahasiswa Perguruan Tinggi Raharja. Sosialisasi dan promosi ini
dilakukan satu minggu sebelum usaha dibuka. Kami pun melakukan promosi dari
mulut ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang mengetahui mengenai
bisnis Roti Goreng tersebut.
8
Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun penjabarannya adalah sebagai
berikut:
1. Strength atau Kekuatan
b. Bahan isi dari Roti Goreng yang tidak tahan lama, untuk mengatasi
kelemahan tersebut kami membatasi pembelian bahan dan
menargetkan penjualan agar bahan habis terpakai sebelum
kadaluarsa
9
a. Dapat membuka cabang usaha di kampus lain jika usaha roti
goreng ini sudah stabil
10
Produksi yang dijalankan dalam Usaha Roti Goreng ini, karena perusahaan
ini masih berskala kecil maka para anggota kelompok ini yang mempersiapkan
keseluruhan sistem produksinya.
Teknis pembuatan atau produksi dari Roti Goreng ini adalah dengan
membeli bahan baku yang sekiranya akan dipergunakan sekali saja dalam proses
pembuatan Roti Goreng tersebut sehingga tidak perlu menyimpan bahan baku
pembuatan Roti Goreng tersebut.
Keseluruhan bahan baku yang digunakan untuk memasak Roti Goreng
kemudian menghasilkan Roti Goreng yang siap dijual. Pembuatan Roti Goreng ini
dilakukan pada pagi hari mengingat penjualannya dilakukan pada pagi hari
menjelang masyarakat mulai beraktivitas. Roti goreng yang sudah jadi tersebut
kemudian dimasukkan kedalam kemasan yang menarik dengan menggunakan
merek dagang Roti Goreng yang dibuat oleh kami.
3.4 JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NO NAMA KEGIATAN KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6
1 Riset Pasar X X
2 Promosi X X X
3 Penjualan Roti X X X X
4 Evaluasi X
Kegiatan dilakukan pada bulan Januari 2012, dimulai pada bulan pertama
melakukan riset pasar. Setelah mengetahui kebutuhan konsumen, maka terciptalah
usaha Roti Goreng tersebut. Kegiatan promosi dilakukan pada bulan kedua, ketiga
dan bulan keempat. Setelah kegiatan promosi dilakukan dengan seksama,
kemudian pada bulan ke 3 sampai bulan ke 6 melakukan kegiatan penjualan. Pada
bulan ke 6 setelah satu semester berbisnis kita mengadakan evaluasi untuk
masalah atau kendala yang ada pada usaha Roti Goreng tersebut.
11
orang tersebut memberikan kontribusi untuk dimasukkan ke dalam modal awal
pembuatan, pemasaran serta penjualan Roti Goreng Belia ini.
Para anggota penyumbang dana disini diberi peran menjadi pemegang
saham sehingga mereka semua bertanggung jawab dalam usaha Roti Goreng ini.
Hal tersebut dapat memberikan tingkat serius yang lebih tinggi kepada seluruh
anggota perusahaan Roti Goreng ini mengingat bahwa seluruh dana anggota
dimasukkan kedalamnya sehingga apabila perusahaan mengalami kerugian, maka
dia pun akan kehilangan dana yang sudah diinvestasikannya tersebut.
3.6 RINCIAN BIAYA PERBULAN (ASUMSI):
1. Biaya Pemasaran (promosi) (variable)
Rekapitulasi Biaya
1. Biaya Promosi : Rp. 50.000
12
Pendapatan Keseluruhan selama 22 hari : 22 x 50.000 = Rp. 1.100.000
*Operasional penjualan (1 bulan adalah 22 hari)
Diasumsikan dari proyeksi pendapatan diatas, maka pendapatan bersih setiap
bulan dari usaha Roti Goreng ini adalah sebesar Rp.1.100.000. Pendapatan bersih
Rp. 1.100.000 ini tidaklah selalu berjumlah seperti itu tiap bulannya. Adakalanya
penjualan meningkat pada saat-saat tertentu seperti ketika musim ujian di kampus,
banyak mahasiswa yang tidak sempat sarapan di rumah. Oleh karena itu kami
menyimpulkan bahwa pendapatan sebesar Rp. 1.100.000 itu adalah pendapatan
yang paling terendah tiap bulannya.
13
uang pemegang saham digunakan untuk berbisnis lebih baik disimpan di Bank
saja, hasilnya lebih jelas tiap bulannya walaupun keuntungannya tidak seberapa.
Analisa titik impas tersebut adalah:
Pendapatan / modal = Rp. 1.100.000 / Rp. 600.000
= 1.8 bulan atau 2 bulan
Jadi uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 2 bulan
setelah investasi awal dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat
membanggakan mengingat angka diatas adalah masih mengambil asumsi
pendapatan bersih terburuk.
o Rp. 600.000
14
Total Biaya Selama 6 bulan adalah:
Jumlah Keuntungan :
Total Keuntungan Total Biaya = Keuntungan (diluar pajak)
Rp. 6.600.000 Rp. 3.636.000 = Rp. 2.964.000
Keuntungan yang diperoleh tidak sampai 100 % dalam jangka waktu 6 bulan
yaitu:
Rp. 6.600.000 : Rp. 3.636.000 = 181 % Tidak mencapai 200 %
BAB IV
15
4.1 KESIMPULAN
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha
dari Roti Goreng ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara
menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun
tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang
diperlukan untuk menjalankan usaha Roti Goreng ini pun tidak terlalu banyak,
sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa. Waktu
pelaksanaannya pun dilakukan sebelum jam perkuliahan dimulai.
Akhir kata, besar pengharapan kelompok kami untuk memperoleh
keuntungan dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dalam kelas
entrepreneur ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan
yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga
memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal
yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa
yang masih belum memiliki penghasilan sama sekali.
4.2 Pengalaman Berwirausaha
4.2.1 Pengalaman menyedihkan :
Pada awal kami melakukan percobaan pembuatan roti dengan kegiatan
awal membeli bahan roti dan membuatnya di rumah kami mengalami beberapa
kali kegagalan dalam membuat Roti Goreng agar mempunyai citarasa yang
berbeda dari Roti Goreng lainnya.
Kemudian setelah berhasil, dalam cuaca yang panas kami mencoba untuk
menjajakan Roti Goreng ke perumahan-perumahan. Kemudian kami juga harus
berkeliling pasar untuk mencari bahan terbaik dan termurah agar kami dapat
mengahasilkan Roti Goreng dengan cita rasa paling enak dengan harga bahan
baku semurah-murahnya, sesuai dengan prinsip Ekonomi.
4.2.2 Pengalaman Menyenangkan :
Setelah kami sekelompok memutuskan untuk melakukan penjualan Roti
Goreng hanya di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja saja, karena Perguruan
Tinggi Raharja adalah pangsa pasar yang cukup bagus. Hal tersebut dibuktikan
dengan pada hari pertama kami berjualan di lingkungan Perguruan Tinggi
16
Raharja, jumlah roti yang dijajakn sebanyak 10 buah Roti Goreng langsung habis
pada dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Pihak konsumen memberikan komentar yang sangat membangun
semangat kelompok wirausaha ini dengan mengatakan bahwa Roti Goreng yang
dibuat sangat enak sekali. Hal tersebut membuat kami sekelompok merasa senang
dan bangga akan masakan yang kami buat, selain dari keuntungan yang kita
peroleh dari usaha Roti Goreng ini.
4.3 SARAN
Saran untuk pembaca, dalam melakukan usaha hendaknya melakukan uji
coba terlebih dahulu apakah hasil produksi itu layak diterima di kalangan
konsumen atau tidak agar tidak di hasilkan hasil produksi yang tidak sesuai
dengan keinginan
konsumen yang dapat menyebabkan ketidakpuasana konsumen
17