2
Gambar 1. Peta Kelurahan Kebon Baru (Data Puskesmas Kelurahan Kebon Baru, 2016)
3
sedangkan warga yang memeluk agama Khatolik sebesar 2,02% dari jumlah warga di
Kelurahan Kebon baru. Agama Budha sebesar 0,09 % diikuti agama Hindu 0,08%.
Sedangkan warga yang mameluk agama Konghucu sebesar 0,01%.
b.Tingkat Pendidikan.
Tabel 2. Data Tingkat Pendidikan Warga Kelurahan Kebon Baru
a. Mata Pencaharian
Tabel 5. Data Bidang Pekerjaan Warga Kelurahan Kebon Baru
Jumlah
NO. Pekerjaan
Jiwa %
1 Karyawan
- PNS 534 1,11
- TNI & POLRI 616 1,28
- Swasta 10987 22,95
2 Pensiunan 616 1,28
3 Pedagang 12.606 26,33
4 Mengurus Rumah Tangga 7.384 15,42
5 Buruh 5.192 10,84
4
6 Pelajar/ mahasiswa 9.898 20,67
7 Industri 13 0,02
8 Transportasi 3 0,006
9 Konstruksi 14 0,02
Dapat dilihat dari Tabel 4. Bahwa sebahagian besar mata pencaharian warga
kebon baru adalah pedagang yaitu sebanyak 26.33% dari jumlah penduduk di
kebon baru
b. Sarana Pendidikan
TK :9
SD : 16
SLTP :2
SLTA :2
Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kelurahan Kebon baru sebanyak 29
fasilitas. Terbanyak fasilitas SD dengan jumlah 16 dan hanya memiliki SLTP
dan SLTA hanya 2
c. Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Kelurahan :1
RB Swasta :3
Bidan Swasta :8
Praktek dokter umum :9
Praktek dokter gigi :2
Balai pengobatan swasta :8
Apotik :5
Posyandu : 20
Terdapat berbagai macam fasilitas kesehatan di Kelurahan Kebon baru di mana
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebanyak 36 yang terdiri dari
Puskesmas, Peraktek dokter umum, dokter gigi, bidan swasta, dan balai
5
pengobatan swasta. Dan Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
(UKBM) sebanyak 20, yang terdiri dari Postyandu
6
3.1.4. Data 10 Besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Tabel 7. Data 10 Besar Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
No Nama Obat Jumlah
1 Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) 4932
2 Hypertensi 260
3 Penyakit Rongga Mulut 2014
4 Penyakit Sistem Otot Jaringan Pengikat 1772
5 Penyakit Kulit & Jaringan Sub Kutan 1392
6 Gastritis Dan Duodenitis 465
7 Penyakit Mata & Adneska 465
8 Diare 455
9 Penyakit Telinga & Mastoid 221
10 Artritis Reumatoid 174
Berdasarkan data pada Tabel 5 jumlah penderita infeksi akut pada saluran napas
bagian atas adalah yang tertinggi diantara 10 penyakit lainnya, yaitu sebesar 4932
penderita. Berdasarkan teori Bloom, ISPA didapatkan karena adanya masalah perilaku
dimana masyarakat belum mengerti sepenuhya mengenai ISPA baik dari penyebab,
gejala, pengobatan, cara penularan maupun pencegahannya. Faktor perilaku hidup
sehat yang tidak diterapkan seperti makanan dengan menu seimbang, olahraga yang
teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, serta istirahat yang cukup
berperan sebagai penyebab ISPA
31
Masyarakat Kelurahan Kebon Baru hidup secara mandiri dengan pengetahuan
preventif terhadap sakit dan penyakit tahun 2020.
c. MISI
Pelayanan prima dapat dijangkau oleh masyarakat Kel. Kebon Baru.
d. STRATEGI
Menggerakkan masyarakat untuk hidup sehat.
Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas.
Meningkatkan system survelens monitoring dan informasi kesehatan.
32
Memberikan pelayanan selalu dengan wajah cerah
33
2. Supervisi dan pertemuan tiap 3 bulan untuk presentasi hasil
kegiatan tingkat Sudinkes Jakarta Selatan
3. KLB
Evaluasi kinerja pegawai/organisasi
Evaluasi dilakukan untuk meningkatkan produktifitas dan kinerja pegawai
sesuai dengan tugas pokok yang diemban masing-masing, untuk
menciptakan pegawai profesional,akuntabel dan berorientasi terhadap
pelayanan prima kepada masyarakat.
Evaluasi kinerja bertitik tolak pada adanya keseimbangan proporsi antara
hasil kerja dengan perilaku kerja dengan periode bulanan dan tahunan.
3 Telepon 1 unit
4 Komputer 3 unit
5 Printer 2 unit
34
b. Data Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Tabel 9. Data Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
GOL/ STATUS
NO TENAGA KESEHATAN KEPEGAWAIAN
PNS HONORER
1 Dokter Umum 1/ IIIC
2 Bidan 1 / III C
3 Perawat I / III D
4 Perawat I / II D
5 Dokter Gigi 1
6 Dokter umum 1
7 Bidan 1
8 Perawat 1
9 Gizi 1
10 Asisten Apoteker 1
11 Tata Usaha 1
12 Loket 1
13 Cleaning Service 1
14 Penjaga Malam 1
JUMLAH 4 10
35
k. Kesehatan Lingkungan : Alfi
l. Kesehatan Jiwa : Hani Parlina
m. PKPR : Rovela
n. Gizi : Eva Sari
o. Farmasi : Ferdiana Berta
36
L
B.P.U. LAB
O
B.P.G.
Selesai
K KIA/KB
Imunisasi
E
Apotik
37
Tabel 9. Hasil kegiatan Pelayanan KIA di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru Periode Tahun
2017
Sasaran 3 Cakupan
Target Sasaran Pencapaian
Indikator Bulan Persen
(%) 1 Tahun Kegiatan (%)
Berjalan (%)
Kunjungan bumil K1 100 696 242 301 124.38 124.38
Kunjungan bumil K4 97 696 242 256 105.78 109.05
Ibu hamil dengan
komplikasi yang 90 664 166 87 52.4 58.23
ditangani
Pertolongan persalinan
95 664 221 189 85 89.47
oleh tenaga kesehatan
Kunjungan nifas 95 664 221 183 82.8 87.15
CPR (KB aktif) 70 6851 1712 1302 76.14 108
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru Periode Tahun 2017
Tabel 9 menunjukkan pada Januari Maret tahun 2017 terdapat 7 indikator yang dinilai pada
kegiatan KIA dan dari indikator-indikator yang masih berada dibawah dari target adalah ibu
hamil dengan komplikasi yang ditangani, kunjungan nifas, pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, kunjungan nifas.
38
Tabel 11. Hasil kegiatan Imunisasi di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Periode Tahun 2017
Sasaran 3 Cakupan
Target Sasaran Pencapaian
Indikator Bulan Kegiatan Persen
(%) 1 tahun (%)
Berjalan (%)
HB NEO 100% 633 158 575 90 90
BCG 95% 633 158 571 90 94.73
DPT/HB-Hib 95% 633 158 581 92 96.84
(1)
DPT/HB-Hib 95% 633 158 575 91 95.78
(2)
DPT/HB-Hib 90% 633 158 457 72 80
(3)
Polio(1) 95% 633 158 608 96 101.05
Polio(2) 95% 633 158 579 91 95.78
Polio(3) 95% 633 158 574 91 95.78
Polio(4) 95% 633 158 465 73 75.78
Campak 90% 633 158 503 79 87.77
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru periode Tahun 2017
Tabel 8 di atas menunjukkan 10 indikator kegiatan P2P Imunisasi. Dari 10 nilai pencapaian
indikator, terdapat pencapain keseluruhan mencapai target dan ada beberapa program yang
masih belum mencapai target yang diharapkan.
Tabel 12. Hasil kegiatan Imunisasi Tambahan di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Periode Tahun 2017
Sasaran 3 Cakupan
Target Sasaran Pencapaian
Indikator Bulan Persen
(%) 1 Tahun Kegiatan (%)
Berjalan (%)
Pentavalen
45 1629 408 146 35,78 79,51
Booster
Campak 45 1629 408 113 27,69 61,53
39
Booster
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru periode Tahun 2017
40
1) Cakupan program (K/S) sebesar 100%%
2) Partisipasi masyarakat (D/S) sebesar 74.77%
3) Kesinambungan Program UPGK (D/K) sebesar 66,90%
4) Tren kecenderungan status gizi (N/D) sebesar 41.12%
5) Efektivitas program (N/S) 65.34,6.17%
Tabel 14. Hasil Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita di Puskesmas Kelurahan
Kebon Baru Periode Tahun 2017
Sasaran 3 Cakupan
Target Pencapaian
Indikator Bulan
(%) (%)
Kegiatan Persen (%)
Berjalan
Cakupan program
100 6765 6765 100 100
(K/S)
Partisipasi masyarakat
85 6765 4300 63.56 74.77
(D/S)
Kesinambungan
program UPGK ( 95 6765 4300 63.56 66.90
D/K)
Tren kecenderungan
80 4300 1415 32.90 41.12
status gizi (N/D)
Efektivitas program
32 6765 1415 20.91 65.34
(N/S)
Dari kelima indikator pemantauan dan pertumbuhan balita yang masih belum
mencapai target pada April-Juni tahun 2017 adalah 4 program yaitu Partisipasi masyarakat
(D/S), Kesinambungan program UPGK(D/K), Tren kecendrungan status gizi (N/D) dan
Efektivitas program (N/S)
- Pelayanan gizi
Indikatornya adalah :
41
1) Cakupan bumil yang diberi 90 tablet Fe sebesar 136.77%
2) Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif sebesar 203.5
Dari data Oktober - Desember 2016, indikator pelayanan gizi semua mencapai target.
Tabel 15. Hasil Kegiatan Pelayanan Gizi di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
periode Tahun 2017
Sasaran Sasaran Cakupan
Target Pencapaian
Indikator Bulan Persen
(%) 1 Tahun Kegiatan (%)
Berjalan (%)
42
10 Posyandu Purnama 0
11 Posyandu Mandiri 20
12 Posyandu Mandiri plus 0
Tabel 15. Status Gizi Balita di Kelurahan Kebon Baru Tahun 2017
No. STATUS GIZI BALITA JUMLAH PRESENTASE
(%)
1 Gizi Lebih 14 0.68
2 Gizi Baik 1988 97.21
3 Gizi Kurang 41 2.00
4 Gizi Buruk 2 0.09
43
f. Promosi Kesehatan
Pelayanan promosi kesehatan merupakan upaya di bidang kesehatan yang
menitikberatkan pada peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat melalui upaya-
upaya pembinaan dan pengembangan peran aktif masyarakat melalui media
penyuluhan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat
Tabel 18. Frekuensi Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
periode Per Tahun 2017
44
Upaya pengobatan adalah upaya untuk menghilangkan penyakit dan gejalanya, yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang khusus untuk keperluan
tersebut. Tujuan dari upaya pengobatan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a. Tujuan umum, yaitu meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat
b. Tujuan khusus, yang terdiri dari 4 komponen yaitu:
- Menghentikan proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.
- Mengurangi penderitaan seseorang karena sakit.
- Mencegah dan mengurangi kecacatan.
- Meneruskan penderita ke fasilitas yang lebih baik.
Pelayanan pengobatan di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru terdiri dari pelayanan
rawat jalan di poliklinik umum dan poliklinik gigi. Pelayanan pengobatan dibuka setiap hari
Senin-Jumat pukul 07.30-16.00 WIB dan dikelola oleh 1 orang dokter umum dan 1 orang
dokter gigi.
Tabel 19. Jumlah kunjungan pelayanan pengobatan di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
periode Tahun 2017
Poli Jumlah Pasien
Umum 4.998
Gigi dan Mulut 580
TOTAL 5.578
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru Periode Tahun 2017
45
umum untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus untuk memupuk kebiasaan hidup
sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup:
a. Penurunan angka kesakitan anak sekolah.
b. Peningkatan kesehatan peserta didik (fisik, mental, sosial)
c. Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.
e. Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika,
rokok, alkohol dan obat-obatan berbahaya lainnya.
Untuk kegiatan tahunan UKS, dilakukan sesuai jadwal yang telah dibuat
dimana pada bulan oktober kegiatannya adalah IMM kelas I,II,III SD (DT,TT) dan
loba sekolah sehat. Bulan november dilakukan skrining berkala dan lomba sekolah
sehat . Bulan desember adalah R-R dan skring berkala.
Tabel 20. Diagnosis dan tindakan di Poli Gigi dan Mulut Puskesmas Kelurahan
Kebon Baru periode Tahun 2016
No. Keterangan Jumlah
1. Karies gigi 232
2. Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 764
3. Ginggivitis dan penyakit periodontal 391
4. Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 556
5. Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang, dan lainnya 115
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru periode Tahun 2017
46
c. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya kesehatan usia lanjut di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru berupa
penyuluhan kesehatan rutin, pemeriksaan tekanan darah, senam, pembinaan,
keterampilan, dan rekreasi.
Tabel 21. Tabel 19. Jumlah peserta Upaya Kesehatan Lansia Kelurahan Kebon Baru
periode Tahun 2017
Laporan Kegiatan Jumlah
Lansia Usia 49-59 9489-
Lansia Usia 69-69 3111
Lansia Usia > 70 1093
Total 13.693
Sumber: Laporan Bulanan Kelurahan Kebon Baru periode Tahun 2017
L P L P L P L P L P L P L P
Skizofrenia dan
1. gangguan 1 - 6 4 1 - - - - - - - 8 4
psikotik lainnya
Gangguan
2. 2 - 16 9 6 - 1 - 1 1 - - 24 10
psikotik akut
Gangguan
3. - - - - 2 3 - - 2 3 1 1 6 7
neurotic
47
4. Retardasi mental - - - - . - - - - - - - . -
5. Epilepsi - 2 3 - 2 4 - . 1 - - - 4 7
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kelurahan Kebon Baru periode Tahun 2017
BAB IV
48
Studi ini dilakukan dengan panduan alur pemecahan masalah seperti gambar di atas,
dimulai dari identifikasi masalah. Dari masalah-masalah yang ditemukan dipilih salah satu
yang menjadi prioritas utama melalu teknik Hanlon Kuantitatif. Kemudian penyebab masalah
diidentifikasi melalui metode pendekatan sistem. Konfirmasi penyebab masalah yang paling
mungkin dilakukan dengan wawancara dan observasi. Setelah itu setiap masalah dikaji untuk
dicari alternatif pemecahannya yang kemudian diurutkan sesuai prioritas menggunakan
kriteria Matrix. Rencana penerapan pemecahan masalah dituangkan dalam tabel plan of
action. Setelah itu dilakukan intervensi terhadap masalah tersebut dan hasil kegiatan,
monitoring dan evaluasi diserahkan kepada pihak puskesmas.
49
4.2 Kerangka Pikir Masalah
Pada penelitian ini ditemukan adanya masalah yang terjadi pada program-program
Puskesmas Kelurahan Kebon Baru.Dasar untuk memutuskan adanya masalah, yaitu:
Tabel 23. Masalah program Puskesmas Kelurahan Kebon Baru Periode Tahun 2017
Sasaran Cakupan
Targe Sasaran Pencapaian
No. Indikator 3 bulan Kegiata Perse
t (%) 1 tahun (%)
berjalan n n (%)
Kunjungan Ibu Hamil
1. 97 696 174 626 90 92,78
K4
Ibu hamil dengan
2. 90 139 35 109 78.4 87.11
komplikasi yang
50
ditangani
3. Kunjungan Nifas 95 668 167 551 82.4 86.73
Pentavalen
4. 45 1629 408 146 35,78 79,51
Booster
Campak
5. 45 1629 408 113 27,69 61,53
Booster
Partisipasi masyarakat 85 - 6765 4300 63.56 74.77
6.
(D/S)
Kesinambungan 6765 4300 63.56 66.90
7. 95 -
program UPGK (D/K)
Kesinambungan status 4300 1415 32.90 41.12
8. 80 -
gizi (N/D)
Efektivitas program 6765 1415 20.91 65.34
9. 32 -
(N/S)
51
1. Kunjungan ibu hamil K4 92.78 7.82
Ibu hamil dengan komplikasi yang
2. 87.11 12.89
ditangani
3. Kunjungan Nifas 86.73 13.27
4. Imunisasi Pentavalen Booster 74 26
5. Imunisasi Campak Booster 64 36
Langkah 2:
Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :
k = 1 + 3,3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
Masukkan ke rumus : k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 12,58
= 1+ 3,3 (1,08)
= 3,56 dibulatkan menjadi 4
Langkah 3 :
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan
terkecil kemudian di bagi kelas/kolom.
Nilai besar masalah : terbesar 58,88%
terkecil 7,82%
Interval : nilai terbesar nilai terkecil
k
: 58,88 7,42
4
: 12,86 dibulatkan menjadi 13
52
Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas:
Tabel 24. Pembagian interval kelas
Kolom/Kelas Skala Interval Nilai
Skala 1 7,82 20,82 1
Skala 2 20,83 33,83 2
Skala 3 33,84 46,84 3
Skala 4 46,85 58,88 4
3. Kunjungan Nifas X 1
53
Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat urgensi (U), besarnya masalah
(S), tingkat penyebaran/meluasnya (G), dan sumber daya (P) yang dimiliki untuk mengatasi
tiap masalah dengan sistem scoring dengan skor 1-5.
a. Tingkat urgensi dinilai sebagai berikut:
Sangat mendesak :5
Mendesak :4
Cukup mendesak :3
Kurang mendesak :2
Tidak mendesak :1
Mudah menyebar/meluas :4
Cukup menyebar/meluas :3
Sulit menyebar/meluas : 2
54
REVISI
Langkah 3 :
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan
terkecil kemudian di bagi kelas/kolom.
Nilai besar masalah : terbesar 58,88%
terkecil 7,82%
Interval : nilai terbesar nilai terkecil
k
: 58,88 7,42
4
: 12,86 dibulatkan menjadi 13
Langkah 4. Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas:
Tabel 24. Pembagian interval kelas
Kolom/Kelas Skala Interval Nilai
Skala 1 7,82 20,82 1
Skala 2 20,83 33,83 2
Skala 3 33,84 46,84 3
Skala 4 46,85 58,88 4
53
Langkah 5 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya
Tabel 26 . Penentuan nilai tiap masalah berdasarkan kelas
Besarnya masalah terhadap presentasi
pencapaian
33,84 46,85
No. Masalah 7,82 20,83 Nilai
20,82
46,84 58,88
(1) 33,83(2)
(3) (4)
1. Kunjungan Ibu Hamil K4 X 1
2. Ibu hamil dengan komplikasi X
1
yang ditangani
3. Kunjungan Nifas X 1
Mendesak :4
Cukup mendesak :3
Kurang mendesak :2
Tidak mendesak :1
54
e. Tingkat besar kecilnya masalah (seriousness) dinilai sebagai berikut :
Sangat gawat :5
Gawat :4
Cukup gawat :3
Kurang gawat :2
Tidak gawat :1
f. Tingkat penyebaran/meluasnya masalah (growth)dinilai sebagai berikut:
Sangat mudah menyebar/meluas :5
Mudah menyebar/meluas :4
Cukup menyebar/meluas :3
Sulit menyebar/meluas :2
Tidak menyebar/meluas :1
g. Sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi permasalahan (potency) dinilai sebagai
berikut :
Sangat banyak :5
Banyak :4
Cukup banyak :3
Kurang banyak :2
Tidak banyak :1
55
Tabel 27. Penilaian masalah berdasarkan kegawatan
No. MASALAH U S G P JUMLAH
1. Kunjungan Ibu Hamil K4 2 5 2 1 10
2. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 2 4 1 3 10
3. Kunjungan Nifas 3 4 2 1 10
4. Imunisasi Pentavalen Booster 5 3 2 3 13
5. Imunisasi Campak Booster 4 3 3 2 12
6. Partisipasi masyarakat (D/S) 4 2 2 3 11
7. Kesinambungan program UPGK (D/K) 3 2 2 4 11
8. Kesinambungan status gizi (N/D) 4 3 2 4 13
9. Efektivitas program (N/S) 4 3 1 4 12
56
4.4.4 Kriteria D. PEARL faktor
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau
tidak nya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut adalah:
a. Kesesuaian (Propriety)
b. Secara Ekonomis murah (Economic)
c. Dapat diterima (Acceptability)
d. Tersedianya sumber (Resources availability)
e. Legalitas terjamin (Legality)
Tabel 29. Kriteria D (PEARL FAKTOR)
No. MASALAH P E A R L
1. Kunjungan Ibu Hamil K4 1 1 1 1 1
2. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 1 1 1 1 1
3. Kunjungan Nifas 1 1 1 1 1
4. Imunisasi Pentavalen Booster 1 1 1 1 1
5. Imunisasi Campak Booster 1 1 1 1 1
6. Partisipasi masyarakat (D/S) 1 1 1 1 1
7. Kesinambungan program UPGK (D/K) 1 1 1 1 1
8. Kesinambungan status gizi (N/D) 1 1 1 1 1
9. Efektivitas program (N/S) 1 1 1 1 1
Urutan
Masalah A B C D NPD NPT
Prioritas
57
Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 1 10 2 1 22 22 VIII
Kunjungan Nifas 1 10 5 1 50 50 VI
58
REVISI
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau
tidak nya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut adalah:
f. Kesesuaian (Propriety)
g. Secara Ekonomis murah (Economic)
h. Dapat diterima (Acceptability)
i. Tersedianya sumber (Resources availability)
j. Legalitas terjamin (Legality)
Tabel 29. Kriteria D (PEARL FAKTOR)
No. MASALAH P E A R L
1. Kunjungan Ibu Hamil K4 1 1 1 1 1
2. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 1 1 1 1 1
3. Kunjungan Nifas 1 1 1 1 1
4. Imunisasi Pentavalen Booster 1 1 1 1 1
5. Imunisasi Campak Booster 1 1 1 1 1
6. Partisipasi masyarakat (D/S) 1 1 1 1 1
7. Kesinambungan program UPGK (D/K) 1 1 1 1 1
8. Kesinambungan status gizi (N/D) 1 1 1 1 1
9. Efektivitas program (N/S) 1 1 1 1 1
57
REVISI
Urutan
Masalah A B C D NPD NPT
Prioritas
Kunjungan Nifas 1 10 5 1 50 50 VI
58
4.5 ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Kesenjangan antara target yang diharapkan dengan keadaan aktual yang dicapai oleh
Puskesmas Kelurahan Kebon Baru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Peneliti menentukan
penyebab masalah dengan membuat diagram fish bone berdasarkan data yang diperoleh
selama 1 tahun terakhir. Penyebab masalah dianalisis menggunakan pendekatan sistem yang
meliputi faktor input, proses, output, outcome, serta faktor lingkungan. Beberapa
kemungkinan penyebab kurangnya cakupan imunisasi pentavalent di Puskesmas Kelurahan
Kebon Baru tercantum dalam Tabel. 31 di bawah ini.
Tabel 30. Analisis faktor input sebagai kemungkinan penyebab masalah kurangnya
partisiasi masyarakat terhadap program imunisasi pentavalen di Kelurahan Kebon Baru
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
- Tenaga kesehatan - Beberapa Kader kurang
(1 dokter atau 1 bidan dalam pencatatan dan
atau 1 ahli gizi atau pelaporan kepada petugas
MAN perawat) terdapat di puskesmas
(Tenaga Kerja) Puskesmas - Regenerasi Kader tidak
- Pencatatan administrasi berjalan baik
oleh Kader sudah baik
59
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
- Kurangnya media promosi
akan pentingnya program
vaksin pentavalen sebagai
booster (poster)
- Semua perlengkapan vaksin
- Kurangnya penyuluhan
disediakan oleh Kelurahan
MATERIAL mengenai manfaat imunisasi
Kebon Baru
(Perlengkapan) pentavalen booster
- Vaksin dapat diperoleh di
- Tidak sinkronnya jadwal
puskesmas
posyandu sehingga
menghambat pelayanan
petugas
60
Tabel 31. Analisis faktor proses sebagai kemungkinan penyebab masalah kurangnya cakupan
imunisasi pentavalen di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
- Petugas kesehatan terlatih - Kendala pendataan anak
PLANNING dan kompeten yang dilakukan secara rutin
(Perencanaan) - Adanya penjadwalan
pembinaan kader secara
berkala untuk menyegarkan
kembali pengetahuan dan
skill setahun sekali
61
LINGKUNGAN - Rumah warga berdekatan - Minat ibu membawa anak
sehingga informasi untuk disertakan dalam
terlaksananya program mudah program khususnya vaksin
menyebar, warga sudah sadar masih kurang, serta
mengenai posyandu kurangnya keaktifan para ibu
dalam memantau
pertumbuhan dan
perkembangan anak
- Kurangnya motivasi keluarga
untuk mendukung ibu
membawa anak vaksin ke
Posyandu atau puskesmas
- Orang tua yang bekerja
sehingga tidak dapat
membawa anak untuk vaksin
62
Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Biaya Metode Tolak ukur
Penyuluhan Meningkatka Masyarakat Disesuaika Dokter 1 bulan Anggaran Diskusi dan Meningkatnya
kepada n di wilayah n dengan umum, sekali Puskesmas tanya jawab pengetahuan
masyarakat pengetahuan kerja kegiatan dokter masyarakat,
tentang vaksin masyarakat Puskesmas muda, dan serta
pentavalen tentang Kelurahan koordinator Terlaksanany
booster pentingnya Kebon Baru program a penyuluhan
vaksin Posyandu di mengenai
Puskesmas pentingnya
Kelurahan vaksinasi
Kebon Baru
ii
pentingnya
vaksin
Pengadaan Agar lebih Petugas Lingkup Dokter Setiap Anggaran Memberika Meningkatnya
sesi konsultasi bias kesehatan. Puskesmas muda, diadakan Puskesmas n konsultasi
Pemahaman
terhadap menjawab Kelurahan dokter posyandu secara tatap
tentang
dokter pertanyaan Kebon umum muka
pentingnya
orang tu Baru mengenai
melakukab
ayang masih apa yang
vaksin
belum paham belum jelas
pentavalen
mengenai mengenai
vaksin vaksin
ii
INPUT
- Tidak selalu terdapat
pengawas lapangan dari Penyuluhan tidak rutin diberikan di
kelurahan Kebon baru posyandu maupun puskesmas mengenai
- Beberapa kader vaksin pentavalen booster
posyandu kurang dalam METHOD Pencatatan oleh kader mengenai imunisasi
pencatatan dan
dan riwayat imunisasi masih kurang
pelaporan kepada
MAN
petuas puskesmas
- Regernaris kader tidak
berjalan baik Kurang nya media promosi akan
pentingnya program vaksin
pentavalen sebagai booster
MONEY
Kurangnya penyuluhan mengenai
MATERIAL manfaat imunisasi Target vaksin
Jadwal munisasi yang hanya Ibu balita menganggap imunisasi hanya Ibu balita tidak mengetahui adanya
dua kali seminggu imunisasi wajib imunisasi DPT ulangan
Cara pemberitahuan kader
tentang imunisasi kepada
ibu balita kurang diterima
oleh ibu balita
Kurang kedatangan imunisasi Kurangnya
kepuskesmas Tidak adanya sistem pengetahuan ibu
remaining untuk balita mengenai
imunisasi DPT imunisasi DPT
Kurangnya
ulangan pada usia 18 ulangan dan
penyuluhan tentang
bulan pentingnya pencatatan
DPT booster terhadap
kader di Posyandu
1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan para orang tua akan pentingnya program
vaksin pentavalen booster
2. Media promosi belum ada.
3. Baru di launchingnya program vaksin pentavalent pada Januari 2016
4. Kader yang kurang aktif.
5. Pelaksanaan vaksin di puskesmas hanya dilakukan dua kali seminggu
67
4 Kader yang kurang aktif. - Memberi penghargaan pada
kader terbaik setiap bulannya
68
REVISI
6. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan para orang tua akan pentingnya program
vaksin pentavalen booster
7. Media promosi belum ada.
8. Baru di launchingnya program vaksin pentavalent pada Januari 2016
9. Kader yang kurang aktif.
10. Pelaksanaan vaksin di puskesmas hanya dilakukan dua kali seminggu
67
REVISI
68
Pelaksanaan vaksin di
puskesmas hanya dilakukan dua
kali seminggu karena jumlah Meningkatkan hari pelayanan dan menambah
jumlah tenaga kesehatanMemberi penghargaan
tenaga kesehatan yang minimal pada kader terbaik setiap bulannya
Dari hasil analisis pemecahan masalah didapatkan alternatif pemecahan masalah sebagai
berikut :
1. Memberi Penyuluhan akan pentingnya vaksin pentavalent, kelebihan vaksin, selalu
membawa buku saat vaksin
2. Pengadaan poster dan leaflet di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru dan di Posyandu
tentang pentingya program vaksin pentavalent
3. Membuka sesi konsultasi dokter
4. Membuat program menarik untuk meningkatkan kesadaran orang tua akan kebutuhan
vaksin anak
5. Memberi penghargaan pada kader terbaik setiap bulannya
6. Meningkatkan hari pelayanan dan menambah jumlah tenaga kesehatan
69
Dengan nilai 1-5, dimana semakin pentingnya masalah untuk diselesaikan maka
nilainya mendekati angka 5.
3. Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah
Dengan nilai 1-5, dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian masalah maka
nilainya mendekati angka 5.
4. Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan
Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan nilainya mendekati
angka 1.
70
Setelah penentuan prioritas alternatif penyebab pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matrix maka didapatkan urutan prioritas alternatif pemecahan
penyebab masalahrendahnya partisipasi masyarakat (D/S) pada program posyandu di wilayah
Puskesmas Kelurahan Kebon Baru adalah sebagai berikut :
1. Membuka sesi konsultasi dengan dokter
2. Memberi Penyuluhan akan pentingnya vaksin pentavalent, kelebihan vaksin, selalu
membawa buku saat vaksin
3. Membuat poster dan leaflet di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru dan Posyandu
akan pentingnya program vaksin pentavalent
4. Memberi penghargaan pada kader terbaik setiap bulannya
5. Membuat program menarik untuk meningkatkan kesadaran orang tua akan kebutuhan
vaksin anak
6. Meningkatkan hari pelayanan dan menambah jumlah tenaga kesehatan
72
RENCANA KEGIATAN (Plan of Action)
Tabel 35. Plan of Action imunisasi DPT booster di Kelurahan Kebon Baru Wilayah Puskesmas Kecamatan Tebet
Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Biaya Metode Tolak ukur
Menyelenggarakan Meningkatkan terget Ibu dan Puskesmas Dokter Senin sampai - Tatap Angka
Pemberian imunisasi imunisasi yang balita Umum Jumat Muka kedatangan ibu
setiap hari kerja diharapkan dan balita
Dokter untuk
Muda imunisasi
meningkat
Petugas
Puskesmas
Menyelenggarakan Memberikan informasi Ibu dan Posyandu Dokter Disesuaikan Tidak Ada Tatap Meningkatkan
penyuluhan di serta memotivasi ibu Kader muda Muka peran serta
Posyandu mengenai dan keluarga untuk keluarga
pentingnya imusisasi berpartisipasi dalam khususnya
DPT ulangan imusiasi DPT ulangan dalam
penjadwalan
imunisasi DPT
ulangan
Pengadaan poster di Memberikan media Ibu Posyandu Dokter Disesuaikan Tidak ada Tatap Meningkatkan
Puskesmas Kelurahan informasi tentang muda muka peran ibu
Kebon Baru dan di pentingnya Imunisasi untuk
Posyandu tentang DPT ulangan memantau
pentingya dilakukannya Petugas imunisasi anak
imunisasi DPT ulangan Puskesmas
73
Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Biaya Metode Tolak ukur
Pembagian leaflet di Memberikan Ibu dan Puskesmas Dokter Disesuaika - Media Meningkatkan
Posyandu untuk ibu informasi sera Keluarga Kelurahan muda n promosi peranserta
guna menambah ilmu memotivasi ibu dan Kebon keluarga
pengetahuan imunisasi keluarga untuk Baru khususnya
DPT ulangan. berpartisipasi dalam
dalam pemantauan Posyandu penjadawalan
imunisasi DPT imunisasi untuk
ulangan anak.
FEB MAR
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4
74
Sosialisasi kepada kader posyandu agar data posyandu dapat dikumpulkan sesuai
jadwal
75
Tabel 37 . Rencana Kegiatan 1 tahun Puskesmas Kelurahan Kebon baru
1 Imunisasi Meningkatnya Pengunjung Sosialisasi Untuk Mengadakan Biaya Semua Kepala Kader Setiap Posyandu
DPT jumlah baduta posbindu dan dan meningkatkan penyuluhan fotokopi ibu program, bulan dan
booster yang posyandu lansia penyuluhan kesadaran mengenai leaflet dan dengan dokter Kepala Puskesmas
imunisasi sama dengan imunisasi masyarakat imunisasi poster baduta di muda untuk RT Kebon baru
booster Jumlah booster mengenai menggunakan wilayah menyampai ataupun
pengunjung pentavalen pentingnya leaflet dan Kebon kan RW
baduta dalam imunisasi poster baru infomasi
kurun waktu booster mengenai
satu tahun di imunisasi
bagi dengan booster
jumlah
penduduk Sosialisasi Untuk Diadakan Biaya Semua Kepala Kader Setiap Posyandu
baduta yang ada dan meningkatkan penyuluhan fotokopi ibu program, bulan dan
penyuluhan pengenalan menggunaakan leaflet dengan dokter muda Kepala Puskesmas
di wilayah
leaflet dan media untuk RT
tersebut dalam mengenai masyarakat baduta di Kebon baru
penyuluhan lain. menyampaika
kurun waktu penyakit terhadap wilayah n infomasi
satu tahun di dan penyakit dan Mengajak Kebon mengenai
kalikan 100% komplikasi komplikasi masyarakat untuk baru penyakit dan
yang yang mengunjungi komplikasi
berhubunga berhubungan Posyandu dan berhubungan
n dengan dengan Puskesmas Kebon dengan
baru imunisasi
imunisasi imunisasi
booster
booster booster
76
BAB V
HASIL
77
Untuk para Kader akan diberikan penyuluhan tentang Imunisasi DPT booster. Agar
nantinya pada saat posyandu para kader akan lebih sigap untuk mengingantkan ibu-ibu
pemilik balita akan pentingnya imunisasi DPT booster. Juga di harapkan untuk para kader
bisa mencatat dan menjadwalkan untuk dilakukannya imunisasi DPT booster
Untuk para ibu-ibu pemilik balita, selain di lakukkannya penyuluhan akan di lakukan
penyebaran leaflet tentang imunisasi DPT booster. Hal ini diharapkan ibu-ibu pemilik balita
mengenal, mengetahui, serta mau membawa balitanya untuk dilakukan imunisasi DPT
booster pada usia 18 bulan. Pada Leaflet selain sebagai media informasi juga diselipkan
pencatatan tanggal kembali balita untuk dilakukan imunisasi DPT booster. Hal ini dapat di
jadikan sebagai pengingat dikarenakan imunisasi DPT booster itu sendiri baru dilakukan saat
usia 18 bulan.
Selain itu juga di buka sesi Tanya jawab dengan parapemberi penyuluhan apa bila ada
yang kurang atau tidak dimengerti oleh ibu-ibu dan kader Posyandu.
78
BAB VI
PEMBAHASAN
Intervensi kegiatan yang dilakukan pada evaluasi program imunisasi booster campak
dan pentavalen di Puskesmas Kelurahan Kebon Baru antara lain,
Tanggal Kegiatan
Penyuluhan dilakukan pada tanggal 13 Maret 2017 dan20 Maret 2017 di Posyandu
RW IV wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru. Adapun tahap pelaksanaannya
adalah sebagai berikut :
79
Sebelum di lakukannya penyuluhan kami mencoba untuk menyebar kuesioner untuk
mengetahui seberapa tingkat pengetahuan kader tentang imunisasi DPT ulangan. Dan juga
setelah penyuluhan kami akan memberikan kuesioner ulang untuk mengetahui seberapa jelas
penyuluhan yang kami berikan terhadap para kader posyandu
6.2.2 Pembagian kuesioner dan brosur mengenai imunisasi DPT ulangan di Posyandu
wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kebon baru
Media yang digunakan untuk promosi adalah leaflet . Leaflet berisi tentang imunisasi
DPT booster, serta bagaimana caramendapatkan pelayanan imunisasi di Puskesmas kawasan
Kebon baru. Pada saat pembagian leaflet juga disertai dengan pembagian kuesioner agar diisi
oleh ibu-ibu yang memiliki balita yang berusia antara 9 bulan hingga 24 bulan. Pembuatan
media promosi ini bertujuan agar ibu ibu lebihmemahami konsep imunisasi DPT ulangan
sehingga bisa mengevaluasi imunisasi anak masing-masing. leaflet dibuat dengan bahasa
yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam, sederhana namun jelas. Penyebaran leaflet
mengenai imunisasi DPT booster dilakukan di puskesmas selama pelaksanaan penyuluhan
dan di poli KIA dan Umum Puskesmas Kelurahan Kebon Baru yaitu pada tanggal Maret
2017 sebanyak 40 . leaflet ini juga direncanakan akan disimpan sebagai persediaan di
puskesmas dan nantinya juga akan dibagikan ke posyandu wilayah kerja Puskesmas Kebon
baru. Sehingga para ibu tetap memahami dan ke puskesmas untuk berkonsultasi mengenai
imunisasi DPT booster untuk anak-anaknya. Kuisioner diberikan kepada ibu yang memiliki
bayi antara usia 9 sampai dengan 24 bulan dengan tujuan menilai pengetahuan ibu dengan
balita terhadap imunisasi DPT ulanganserta mengetahui kemungkinan faktor yang
menyebabkan kurang tercapainya angka cakupan DPT ulangan
6.2.3Penyelenggarakan Pemberian imunisasi DPT ulangan setiap hari kerja di poli KIA
Puskesmas Kelurahan Kebon Baru
Program ini juga akan di berbantukan oleh Dokter umun, Dokter muda (coass), serta
bidan dan perawat. Yang telah mendapatkan pelatihan atau kompetensi tentang pemberian
80
imunisasi pada balita. Selain itu kami juga mencoba memberikan kuesioner kepada ibu-ibu
untuk mengetahi seberapa pengetahuan ibu-ibu balita tentang DPT ulangan ini.
Untuk ibu-ibu yang datang ke poli KIA untuk imunisasi wajib kami memberikan
leaflet atau brosur. Hal ini selain sebagai sarana pemberitahuan atau pengajaran kami tentang
imunisasi. Brosur atau leafleat tadi dapat digunakan sebagai pengingat kepada ibu-ibu agar
pada usia balita 18 tahun dapat di bawa lagi ke puskesmas agar mendapat imunisasi DPT
ulangan kembali.
81
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Dari hasil intervensi terlihat bahwa pengetahuan dan kesadaran responden mengenai
pentingnya imunisasi DPT booster masih rendah. Mungkin hal ini disebabkan oleh
penyuluhan terhadap masyarakat kebon baru yang kurang berjalan dengan baik. Mengenai
imunisasi DPT booster masih perlu diberikan edukasi kepada masyarakat Kebon baru karena
masih banyak responden yang masih belum mengetahui dan memahaminya dengan baik.
Sebagian besar responden anaknya sudah imunisasi dasar lengkap. Seluruh responden setuju
bahwa imunisasi itu penting dan bertujuan untuk mencegah penyakit, Masih ada beberapa
responden yang belum pernah mendapatkan pengarahan tentang imunisasi DPT ulangan, oleh
sebab itu tingkat pengetahuan ibu harus ditingkatkan. Agar imunisasi DPT ulangan dikenal
dengan baik telah diberikan intervensi kepada masyarakat serta responden berupa penyuluhan
di posyandu, sosialisasi kader , pembagian kuesioner dan brosur, dan sosialisasi berupa
edukasi langsung di poli KIA. Pada penyuluhan disampaikan materi yang membahas tentang
mengenai pentingnya imunisasi, manfaat imunisasi, meluruskan kesalahpahaman tentang
imunisasi, cara mendapatkan pelayanan imunisasi, pemahaman lebih mendalam tentang
imunisasi DPT booster. Selama penyuluhan juga disediakan waktu untuk tanya jawab jika
peserta masih menemukan ketidakjelasan tentang materi ataupun ingin berkonsultasi tentang
kesulitan dalam imunisasi.
7.2 Saran
Dari hasil observasi kami selama evaluasi program, beberapa hal yang dapat kami
sarankan demi kemajuan dan peningkatan dari program ini adalah:
82
7.2.2 Terhadap puskesmas kelurahan Kebon Baru
1. Kurangnya petugas puskesmas untuk turun ke lapangan menyebabkan
kurangnya pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja kader. Sehingga
seringkali ketika kader menemukan kendala atau kesulitan di lapangan
menjadi tidak tersampaikan kepada petugas kesehatan di puskesmas. Jika
memungkinkan bagi puskesmas untuk menambah jumlah petugas yang
dapat turun langsung untuk memantau kegiatan.
2. Dapat dibuat media pengingat bagi ibu-ibu yang memiliki baduta tentang
imunisasi seperti lampiran rencana jadwal imunisasi atau pengingat yang
kelola oleh kader.
3. Dapat melakukan pengkajian ulang data baduta pada wilayah Kebon Baru
7.2.3 Terhadap masyarakat
1. Diharapkan ibu-ibu semakin tinggi kesadarannya dalam memberikan
imunisasi DPT ulangan bagi anaknya.
2. Diharapkan bagi ibu-ibu yang telah mendengarkan penyuluhan juga dapat
menjadi sumber informasi pengetahuan bagi ibu-ibu lainnya di kemudian
hari agar angka imunisasi DPT booster dapat terus meningkat.
7.2.4 Keterbatasan Penelitian
1. Waktu penelitian
Waktu yang tersedia bagi penelitian ini terhitung cukup singkat mulai dari
penghitungan cakupan program puskesmas sampai dengan pelaksanaan
plan of action, sehingga jumlah sampel yang terjaring pun kurang. Sampel
yang kurang ini ditakutkan menjadi keterbatasan karena mungkin belum
cukup menggambarkan atau mewakili seluruh populasi kelurahan Kebon
Baru.
2. Data penelitian
Data kuesioner yang terkumpul ditakutkan kurang akurat karena pada saat
pengisian kuesioner, ibu-ibu juga sambil mengurusi anaknya yang masih
kecil yang juga terkadang sambil menangis. Konsentrasi ibu mungkin
terpecah antara mambaca pertanyaan kuesioner dan mengurus anaknya.
83
DAFTAR PUSTAKA
1. Suharjo, JB. Vaksinasi cara ampuh cegah penyakit infeksi. Kanisius : 2010 2.
2. Sri, Rezeki S Hadinegoro. Prof. Dr. dr. SpA(K), dkk. Pedoman imunisasi di
Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia. Edisi ke-2. Jakarta 2005 3.
3. Hadinegoro SRS. Jadwal Imunisasi. Dalam : Ranuh IGN, Suyitno H, Hadinegoro
SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Soedjatmiko, editor. Pedoman imunisasi di
Indonesia. Ed 3. Jakarta : Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia: 2008.
4. Rahajoe NN, Basir D, Makmuri MS, Kartasasmita CB, penyunting. Pedoman
Nasional Tuberkulosis Anak. Edisi kedua. Jakarta: UKK Respiratologi PP IDAI;
2007.
5. Lawrence M Tierney Jr MD, Stephen J McPhee MD, Maxine A Papadakis MD.
Current Medical Diagnosis and Treatment 2002.
6. Suyitno, H. Jenis Vaksin. In: Pedoman Imunisasi di Indonesia Edisi 4. Jakarta :
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2011.
7. Suharjo, JB. Vaksinasi cara ampuh cegah penyakit infeksi. Kanisius : 2010
8. Eric AF Simoes MD DCH and Jessie R Groothius MD. Immunization.
9. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Non-spore-forming gram positive bacilli:
corynebacterium, propionibacterium, listeria, erysipelothrix, actinomycetes, & related
pathogens. In: Jawetz, Melnick, & Adelbergs medical microbiology. 23th ed.
McGraw-Hill.2004
10. Jadwal Imunisasi Anak - Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) 2014
[image on the Internet]. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2014 Available from :
I (http:// idai.or.id/public-articles/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai.html)
84
LAMPIRAN 1 LEAFLET
85
LAMPIRAN 2.Dokumentasi
86
wawancara dengan pemegang program imunisasi puskesmas kelurahan kebon
baru bidan fara
87
Dengan Pemegang program posyandu balita dan gizi mbak eva di puskesmas
kelurahan kebon baru
88
Persiapan Imunisasi DPT booster pada posyandu balita
89