Anda di halaman 1dari 3

Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional

Writing Task BHP


Kaidah Dasar Bioetika
ANNISA CHASTALLA

121 0211 049

2013
Pada kesempatan kali ini, saya akan menceritakan salah satu yang menginspirasi saya
untuk menjadi seorang dokter. Sebuah kisah nyata tentang pengabdian seorang dokter terhadap
masyarakat disekelilingnya. Dokter tersebut tidak lain adalah tetangga saya. Beliau adalah
seorang dokter yang bertugas aktif di RSCM. Mungkin hampir sama dengan dokter-dokter
lainnya, setelah selesai bertugas di RSCM beliau juga membuka praktek di tempat tinggalnya.
Namun yang membuat beliau mempunyai nilai lebih di mata saya (mungkin di mata banyak
orang juga) adalah beliau membuka praktek di tempat tinggalnya bukan semata-mata untuk
mencari pundi-pundi rupiah. Hal ini saya utarakan karena harga yang beliau patok sedikit tidak
rasional bila kita hitung untung dan ruginya. Hanya Rp10.000,00 untuk setiap pasiennya dengan
penyakit apapun dan harga tersebut sudah termasuk obat-obat yang diberikan kepada pasien.

Meskipun dari pagi hingga petang bertugas di RSCM, beliau selalu menyuguhkan
senyuman hangat dan keramahan kepada seluruh pasiennya tanpa memandang derajat dan status
sosial, seakan-akan semangat dan staminanta tidak pernah luntur. Setiap hari, sekitar 100 pasien
datang dengan harapan kesembuhan atas penyakitnya. Walaupun sesungguhnya dokter hanya
perantara antara Tuhan dengan pasien. Beliau selalu melakukan informed consent dan meminta
persetujuan pasien sebelum melakukan pemeriksaan dan tindakan. Dengan dibantu sang istri
yang notabennya bukan berprofesi sebagai dokter, tangan-tangannya seperti tongkat ajaib yang
bisa menyembuhkan pasien dari penyakit yang di deritanya. Hal ini menunjukan beliau selalu
bersungguh-sungguh dan tidak terkesan asal-asalan dalam menangani pasien meskipun dengan
bayaran yang mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan dan pengabdian yang beliau
lakukan.
Analisis :

Menurut saya, dokter ini sudah melaksanakan beberapa point yang tercantum pada kaidah
dasar bioetik. Dalam kasus ini, dokter tersebut melaksanakan kaidah dasar bioetik Beneficence
karena beliau menjunjung tinggi nilai altruisme (menolong tanpa pamrih dan rela berkorban
untuk kepentingan orang lain), memandang pasien tak hanya sejauh menguntungkan dokter,
serta memberikan obat berkhasiat namun murah. Selain itu, dokter tersebut juga melaksanakan
kaidah dasar bioetik Autonomy karena beliau selalu melakukan informed consent dan
membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri.

Anda mungkin juga menyukai