Anda di halaman 1dari 12

BAB V

GEOLOGI MIGAS

5.1. Definisi Geologi

Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan
Logos yang artinya ilmu. Jadi, Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi.
Orang yang mempelajarinya disebut ahli geologi dan geologist. Kata Geologi
itu sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1473 oleh Richard de Bury
untuk hukum atau ilmu kebumian. Kemudian diperkenalkan sebagai istilah
yang baku oleh Horace-Bnddict de Saussure pada tahun 1779.

Geologi adalah ilmu pengetahuan Bumi, mengenai asal, struktur,


komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan), serta proses-
proses yang telah menyebabkan keadaan Bumi seperti sekarang ini (Whitten
& Brooks, 1972:204).

Geologi adalah ilmu yang mempelajari planet Bumi terutama mengenai


materi penyusunnya, proses yang terjadi padanya, hasil proses tersebut,
sejarah planet itu dan bentuk-bentuk kehidupan sejak Bumi terbentuk (Bates
& Jackson, 1990:272).

Geologi sangat berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti:

1. Fisika, yang berkaitan dengan gaya-gaya yang terjadi di Bumi.


2. Kimia, yang berkaitan dengan materi penyusun Bumi.
3. Biologi, yang berkaitan dengan kehidupan masa lalu, yang kini
dijumpai sebagai fosil. Fosil adalah sisa-sisa organisme yang
terawetkan secara alami, umumnya berwujud padat dan keras,
berumur 11.000 tahun atau lebih.

140
5.2. Materi Penyusun Bumi

Tubuh Bumi, khususnya litosfer terdiri dari materi penyusun berupa


mineral dan batuan. Mineral dan batuan ini apabila lapuk akan menjadi tanah.
Selain itu, bumi juga disusun oleh Hidrosfer (Lapisan Air) dan Atmosfer
(Lapisan Udara).

5.3. Proses Pembentukan Batuan

Batuan adalah massa materi mineral, baik yang kompak keras maupun
yang tidak, yeng membentuk bagian kerak bumi. Batuan dapat terdiri dari
satu macam mineral atau kumpulan berbagai macam mineral (Whitten &
Brooks, 1972:393).

Disebutkan pula bahwa ditinjau dari segi Teknik Sipil, batuan (rocks)
adalah sesuatu yang keras, kompak dan atau berat yang untuk
memisahkannya bila perlu dengan ledakan (Wesley, 1973:1).

Bates & Jackson (1990:573) mendefinisikan batuan yaitu agregat


mineral sejenis seperti marmer atau tidak sejenis seperti granit, atau tubuh
materi mineral yang tidak dapat dipisah-pisahkan seperti obsidian, atau
materi organik padat seperti batubara.

. Batuan di alam dapat dikelompokan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu

batuan beku (igneous rock) : batuan yang terbentuk dari pembekuan dan
kristalisasi magma baik di dalam bumi maupun di permukaan bumi.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral
dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya
batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan
vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral
penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari

141
pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar.
batuan piroklastik (pyroclastic rock) : batuan yang disusun oleh material-
material yang dihasilkan oleh letusan gunung api.
batuan sedimen (sedimentary rock) : batuan yang terbentuk dari sedimen
hasil rombakan batuan yang telah ada, akumulasi dari material organik
atau hasil penguapan dari larutan. Batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses
pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya
terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa
bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan
batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses
pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi.
Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran
lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi
batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa jugamenjadi
batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Batuan
sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari
migrasi. Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa
makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau
batuan penyimpan (reservoir).
batuan metamorf (metamorphic rock) : batuan yang terbentuk akibat
proses perubahan tekanan (P), temperatur (T) atau keduanya dimana
batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa adanya perubahan komposisi
kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam keadaan padat),
dengan temperatur berkisar antara 200-8000C.Batuan metamorf adalah
batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau
tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya
temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan

142
strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur
yang baru pula.

Kerak bumi ini bersifat dinamik, dan merupakan tempat berlangsungnya


berbagai proses yang mempengaruhi pembentukan keempat jenis batuan tersebut.
Sepanjang kurun waktu dan akibat dari proses-proses ini, suatu batuan akan
berubah menjadi jenis batuan yang lain, seperti terlihat dalam siklus batuan pada
(Gambar 5.1)

Gambar 5.1 Siklus Batuan

143
5.4. Proses Terbentuknya Minyak dan Gas Bumi

Minyak dan gas alam yang dihasilkan dari ladang minyak dan gas
berada dalam batuan berpori dan permeabel (reservoir) di mana cairan tersebut
telah terkumpul dan terakumulasi sepanjang ruang waktu geologi. Lapangan
minyak dan gas adalah fitur geologi yang dihasilkan dari terjadinya bertepatan
empat jenis fitur geologi (Gambar 1):
(1) Batuan asal minyak dan gas (Source Rock),
(2) Batuan reservoir (Reservoir Rock),
(3) Perangkap (Trap), dan
(4) Batuan Penudung (Cap Rock).

Dan pada umumnya pada Petroleum System dibagi menjadi dua, yaitu
ada element Petroleum System dan Process Petroleum System

Gambar 5.2. Proses Terakumulasinya Hidrokarbon

5.4.1. Element Petroleum System

Pada element Petroleum System terdiri dari :

144
5.4.1.1.Batuan Asal (Source Rock)

Minyak dan gas alam berasal dari petroleum sourec rocks. Source rocks
adalah batuan sedimen yang diendapkan dalam air sangat tenang, biasanya di
rawa-rawa, laut dangkal yang tenang. Sumber batuan terdiri dari fragmen mineral
yang sangat kecil. Di antara fragmen mineral, ada sisa-sisa bahan organik,
biasanya ganggang, fragmen kayu yang kecil, atau potongan bagian-bagian lunak
dari tanaman darat
Kemudian material sedimen halus yang tertimbun dan terendapkan,
atasnya terdapat lapisan sedimen, meningkatnya panas dan tekanan yang
dihasilkan dari pembebanan lapisan sedimen diatasnya. Jika pembebanan lanjut
terjadi, maka suhu terus meningkat. Ketika suhu dari batuan sedimen yang kaya
organik-melebihi 120 C (250 F) sisa-sisa organik dalam batuan mulai akan
"dimasak" dan minyak dan gas alam terbentuk dari sisa-sisa organik dan mengalir
dari batuan induk. Dibutuhkan jutaan tahun untuk batuan sumber ini untuk
diendapkan cukup dalam untuk mencapai suhu pematangan ini dan jutaan
tambahan tahun untuk pematangan (atau menghasilkan) volume yang cukup
minyak dan gas alam untuk membentuk akumulasi sebagai minyak dan gas yang
dikeluarkan dari batuan ke batuan reservoir yang berdekatan. Minyak dan gas
yang terbentuk dengan cara ini disebut minyak sebagai termogenik dan gas. Dan
bahan organik yang terkandung dalam Source Rock disebut dengan kerogen. Tipe
tipe kerogen antara lain :
Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti
ini dapat mengahsilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu
menghasilkan gas.
Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini
merupakan bahan utama minyak dan gas bumi.

145
Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperti
ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.
Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu
menghasilkan minyak dan gas.

5.4.1.2. Reservoir Rock

Didefinisikan sebagai suatu wadah yang diisi dan dijenuhi minyak dan atau
gas, berupa lapisan berongga/berpori-pori dan permeabel. Ketika minyak dan gas
telah secara alami keluar dari batuan sumber (Source Rock), maka minyak dan gas
akan masuk atau bermigrasi ke reservoir rock yang berdekatan.

Gambar 5.3. Contoh batuan reservoir

Batuan yang sering digolongkan kedalam batuan reservoir yaitu :

a. Batuan Pasir
Batuan pasir termasuk golongan batuan klastik detritus yang pada
umumnya berkisar dari lanau sampai konglomerat. Batuan pasir merupakan
reservoir yang paling penting dan paling banyak dijumpai, 60 % daripada semua
batuan reservoar adalah batupasir. Porositas yang didapat di dalam batupasir ini
hanya bersifat intergranular, pori-pori terdapat diantara butir-butir dan khususnya
terjadi secara primer, jadi rongga-rongga terjadi pada waktu pengendapan.

146
b. Batuan Karbonat
Batuan karbonat secara umum terjadi karena adanya proses kimia yang
bekerja padanya, baik secara langsung maupun dengan perantaraan organisme.
Batuan karbonat terdiri dari limestone (batugamping) dan dolomit. Limestone
merupakan kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80% kalsium
karbonat. Limestone pada umumnya mengandung unsur MgCO3 antara 4%
sampai kadang-kadang mencapai lebih dari 40%. Penamaan limestone ini
berdasarkan fraksi karbonat yang melebihi unsur non-karbonat yang terkandung.
Dolomit merupakan jenis batuan yang mengalami perubahan dari batuan
karbonat karena adanya proses dolomitisasi yang bekerja. Perubahan ini terjadi
pada limestone dan dolomit yang mempunyai nama macam-macam, tergantung
dari unsur kimia terbanyak yang dikandungnya. Batuan dengan unsur kalsit yang
lebih besar dari dolomit disebut dolomitic limestone, sebaliknya bila unsur
dolomit lebih besar disebut limycalcitic.

5.4.1.3. Jalur Migrasi (Migration Route)

Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock menuju Reservoir. Dapat
berasal dari rekahan (karena proses tektonik & pelarutan batuan dari air formasi)
ataupun dari permeabilitas lapisan batuan diatas source rock. Dalam transportasi
hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:

a. Migrasi primer
Migrasi didalam skuen dari Source Rock
b. Ekspulsion
Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed
c. Migrasi Skunder
Transportasi carrier bed menuju ke trap

147
5.3.1.4. Perangkap (Trap)

Merupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan gas
bumi lebih jauh. Adapun trap dibedakan menjadi 3, yaitu :

a. Trap Struktural
Trap ini dipengaruhi oleh kejadian deformasi dengan
terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon
dari kejadian tektonik.

Gambar 5.4. Trap Struktural

b. Trap Stratigrafi
Trap reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal
dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta
variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam
perpindahan minyak bumi.

148
Gambar 5.5 Trap Stratigrafi

c. Trap Kombinasi
Trap ini merupakan gabungan antara struktural dan stratigrafi,
dimana trap ini merupakan faktor bersama dalam membatasi
pergerakan dari minyak bumi.

Gambar 5.6. Trap Kombinasi Piercement Dome

149
5.4.1.5. Batuan Penutup (Cap Rock)

Batuan penutup (Cap Rock) merupakan batuan sedimen yang tidak dapat
dilalui oleh fluida. Batuan ini merupakan batuan impermeable, sehingga minyak
dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.

Gambar 5.7. Cap Rock atau Seal Rock

5.4.2. Proses Petroleum System

Pada Petroleum system Process dibagi menjadi 5 tahap :

1. Generation, merupakan proses dimana batuan induk mengalami


pemanasan dan tekanan yang cukup untuk merubah material organik
menjadi hidrokarbon.
2. Migration, merupakan proses pergerakan atau perpindahan hidrokarbon
keluar dari batuan induk menuju dan masuk ke dalam perangkap.
3. Accumulation, merupakan proses terakumulasinya volume hidrokarbon
setelah bermigrasi menuju perangkap.
4. Preservation, merupakan sisa hidrokarbon dalam reservoir dan tidak
terubah oleh proses biodegradation atau pun water washing.
5. Timing, merupakan waktu yang dibutuhkan perangkap untuk
terbentuk sebelum dan selama hidrokarbon bermigrasi.

150
Gambar 5.8. Petroleum System Process

Dan dapat disimpulkan bahwa, minyak bumi dalam bentuk butiran-


butiran halus dalam batuan sedimen (batuan induk) akan bermigrasi dan
bergerak menuju ke daerah yang tekanannya lebih rendah. Karena
perbedaan densitas dari gas, minyak dan air, minyak dan gas selalu
berusaha naik sampai terperangkap pada bagian atas dari perangkap
(reservoir) yang mempunyai lapisan yang kedap (impermeable) atau cap
rock.

151

Anda mungkin juga menyukai