GEOLOGI MIGAS
Geologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Geo yang artinya bumi dan
Logos yang artinya ilmu. Jadi, Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi.
Orang yang mempelajarinya disebut ahli geologi dan geologist. Kata Geologi
itu sendiri pertama kali digunakan pada tahun 1473 oleh Richard de Bury
untuk hukum atau ilmu kebumian. Kemudian diperkenalkan sebagai istilah
yang baku oleh Horace-Bnddict de Saussure pada tahun 1779.
140
5.2. Materi Penyusun Bumi
Batuan adalah massa materi mineral, baik yang kompak keras maupun
yang tidak, yeng membentuk bagian kerak bumi. Batuan dapat terdiri dari
satu macam mineral atau kumpulan berbagai macam mineral (Whitten &
Brooks, 1972:393).
Disebutkan pula bahwa ditinjau dari segi Teknik Sipil, batuan (rocks)
adalah sesuatu yang keras, kompak dan atau berat yang untuk
memisahkannya bila perlu dengan ledakan (Wesley, 1973:1).
batuan beku (igneous rock) : batuan yang terbentuk dari pembekuan dan
kristalisasi magma baik di dalam bumi maupun di permukaan bumi.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral
dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya
batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi batuan beku plutonik dan
vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar mineral
penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari
141
pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar.
batuan piroklastik (pyroclastic rock) : batuan yang disusun oleh material-
material yang dihasilkan oleh letusan gunung api.
batuan sedimen (sedimentary rock) : batuan yang terbentuk dari sedimen
hasil rombakan batuan yang telah ada, akumulasi dari material organik
atau hasil penguapan dari larutan. Batuan sedimen adalah batuan yang
terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses
pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya
terendapkan. Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa
bagian diantaranya batuan sediment klastik, batuan sediment kimia, dan
batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses
pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi.
Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran
lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi
batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa jugamenjadi
batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Batuan
sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya
batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari
migrasi. Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa
makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau
batuan penyimpan (reservoir).
batuan metamorf (metamorphic rock) : batuan yang terbentuk akibat
proses perubahan tekanan (P), temperatur (T) atau keduanya dimana
batuan memasuki kesetimbangan baru tanpa adanya perubahan komposisi
kimia (isokimia) dan tanpa melalui fasa cair (dalam keadaan padat),
dengan temperatur berkisar antara 200-8000C.Batuan metamorf adalah
batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature dan/atau
tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya
temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan
142
strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur
yang baru pula.
143
5.4. Proses Terbentuknya Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan gas alam yang dihasilkan dari ladang minyak dan gas
berada dalam batuan berpori dan permeabel (reservoir) di mana cairan tersebut
telah terkumpul dan terakumulasi sepanjang ruang waktu geologi. Lapangan
minyak dan gas adalah fitur geologi yang dihasilkan dari terjadinya bertepatan
empat jenis fitur geologi (Gambar 1):
(1) Batuan asal minyak dan gas (Source Rock),
(2) Batuan reservoir (Reservoir Rock),
(3) Perangkap (Trap), dan
(4) Batuan Penudung (Cap Rock).
Dan pada umumnya pada Petroleum System dibagi menjadi dua, yaitu
ada element Petroleum System dan Process Petroleum System
144
5.4.1.1.Batuan Asal (Source Rock)
Minyak dan gas alam berasal dari petroleum sourec rocks. Source rocks
adalah batuan sedimen yang diendapkan dalam air sangat tenang, biasanya di
rawa-rawa, laut dangkal yang tenang. Sumber batuan terdiri dari fragmen mineral
yang sangat kecil. Di antara fragmen mineral, ada sisa-sisa bahan organik,
biasanya ganggang, fragmen kayu yang kecil, atau potongan bagian-bagian lunak
dari tanaman darat
Kemudian material sedimen halus yang tertimbun dan terendapkan,
atasnya terdapat lapisan sedimen, meningkatnya panas dan tekanan yang
dihasilkan dari pembebanan lapisan sedimen diatasnya. Jika pembebanan lanjut
terjadi, maka suhu terus meningkat. Ketika suhu dari batuan sedimen yang kaya
organik-melebihi 120 C (250 F) sisa-sisa organik dalam batuan mulai akan
"dimasak" dan minyak dan gas alam terbentuk dari sisa-sisa organik dan mengalir
dari batuan induk. Dibutuhkan jutaan tahun untuk batuan sumber ini untuk
diendapkan cukup dalam untuk mencapai suhu pematangan ini dan jutaan
tambahan tahun untuk pematangan (atau menghasilkan) volume yang cukup
minyak dan gas alam untuk membentuk akumulasi sebagai minyak dan gas yang
dikeluarkan dari batuan ke batuan reservoir yang berdekatan. Minyak dan gas
yang terbentuk dengan cara ini disebut minyak sebagai termogenik dan gas. Dan
bahan organik yang terkandung dalam Source Rock disebut dengan kerogen. Tipe
tipe kerogen antara lain :
Tipe 1
Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti
ini dapat mengahsilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu
menghasilkan gas.
Tipe 2
Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini
merupakan bahan utama minyak dan gas bumi.
145
Tipe 3
Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperti
ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.
Tipe 4
Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu
menghasilkan minyak dan gas.
Didefinisikan sebagai suatu wadah yang diisi dan dijenuhi minyak dan atau
gas, berupa lapisan berongga/berpori-pori dan permeabel. Ketika minyak dan gas
telah secara alami keluar dari batuan sumber (Source Rock), maka minyak dan gas
akan masuk atau bermigrasi ke reservoir rock yang berdekatan.
a. Batuan Pasir
Batuan pasir termasuk golongan batuan klastik detritus yang pada
umumnya berkisar dari lanau sampai konglomerat. Batuan pasir merupakan
reservoir yang paling penting dan paling banyak dijumpai, 60 % daripada semua
batuan reservoar adalah batupasir. Porositas yang didapat di dalam batupasir ini
hanya bersifat intergranular, pori-pori terdapat diantara butir-butir dan khususnya
terjadi secara primer, jadi rongga-rongga terjadi pada waktu pengendapan.
146
b. Batuan Karbonat
Batuan karbonat secara umum terjadi karena adanya proses kimia yang
bekerja padanya, baik secara langsung maupun dengan perantaraan organisme.
Batuan karbonat terdiri dari limestone (batugamping) dan dolomit. Limestone
merupakan kelompok batuan yang mengandung paling sedikit 80% kalsium
karbonat. Limestone pada umumnya mengandung unsur MgCO3 antara 4%
sampai kadang-kadang mencapai lebih dari 40%. Penamaan limestone ini
berdasarkan fraksi karbonat yang melebihi unsur non-karbonat yang terkandung.
Dolomit merupakan jenis batuan yang mengalami perubahan dari batuan
karbonat karena adanya proses dolomitisasi yang bekerja. Perubahan ini terjadi
pada limestone dan dolomit yang mempunyai nama macam-macam, tergantung
dari unsur kimia terbanyak yang dikandungnya. Batuan dengan unsur kalsit yang
lebih besar dari dolomit disebut dolomitic limestone, sebaliknya bila unsur
dolomit lebih besar disebut limycalcitic.
Jalur transportasi minyak dan gas dari Source Rock menuju Reservoir. Dapat
berasal dari rekahan (karena proses tektonik & pelarutan batuan dari air formasi)
ataupun dari permeabilitas lapisan batuan diatas source rock. Dalam transportasi
hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu:
a. Migrasi primer
Migrasi didalam skuen dari Source Rock
b. Ekspulsion
Dari sekuen Source Rock menuju carrier bed
c. Migrasi Skunder
Transportasi carrier bed menuju ke trap
147
5.3.1.4. Perangkap (Trap)
Merupakan batuan yang berfungsi sebagai penghalang bermigrasinya minyak dan gas
bumi lebih jauh. Adapun trap dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Trap Struktural
Trap ini dipengaruhi oleh kejadian deformasi dengan
terbentuknya struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon
dari kejadian tektonik.
b. Trap Stratigrafi
Trap reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal
dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta
variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam
perpindahan minyak bumi.
148
Gambar 5.5 Trap Stratigrafi
c. Trap Kombinasi
Trap ini merupakan gabungan antara struktural dan stratigrafi,
dimana trap ini merupakan faktor bersama dalam membatasi
pergerakan dari minyak bumi.
149
5.4.1.5. Batuan Penutup (Cap Rock)
Batuan penutup (Cap Rock) merupakan batuan sedimen yang tidak dapat
dilalui oleh fluida. Batuan ini merupakan batuan impermeable, sehingga minyak
dan gas bumi terjebak dalam batuan tersebut.
150
Gambar 5.8. Petroleum System Process
151