Anda di halaman 1dari 1

Sistem panas bumi di sumatera

Umumnya memiliki kedalaman yang relatif dangkal karena subduksi yang di hasilkan yaitu
antara india autralia sebelah selatan dengan eurasia menghasilkan tunjaman dengan kedalam
100 km sehingga menghasilkan proses magmatisasi di sumatera umumnya dangkal

Komposisi magma dari intermediate hingga asam (kental) sehingga menghasilkan erupsi yang
tidak terlalu kuat

umumnya di kontrol oleh sistem patahan regional yang terkait dengan sistem sesar sumatra

Reservoir panas bumi umumnya menempati batuan sedimen yang telah mengalami beberapa kali
deformasi tektonik atau pensesaran setidak tidaknya sejak tersier sampai resen. Hal ini menyebabkan
terbentuknya porositas dan permeabilitas sekunder pada batuan sedimen yang dominan yang pada
akhirnya menhasilkan permeabilitas reservoar panas bumi yang besar, lebih besar dibandingkan dengan
permeabilitas reservoir pada lapangan lapangan panas bumi di jawa ataupun Sulawesi

Sistem panas bumi di jawa

Umumnya memiliki kedalaman yang lebih dalam dari sumatra karena subduksi yang di hasilkan
yaitu antara india autralia sebelah selatan dengan eurasia menghasilkan tunjaman dengan
kedalam 160 - 210 km sehingga menghasilkan proses magmatisasi di sumatera umumnya
dangkal

Komposisi magma dari intermediate hingga basa (cair) sehingga menghasilkan erupsi yang kuat

umumnya di kontrol oleh sistem pensesaran yang bersifat lokal

Anda mungkin juga menyukai