Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI ASSET TETAP

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
KELOMPOK : III (TIGA)
1. ASLIGA YANTI / 14102030
2. NANDA FITRIANA / 1410203040
3. LILIS MELANI / 1410203025
4. AYUNI /1410203007
5. HILMINYAH HUSNI /1410203019

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER
KUTACANE TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin
dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
pembahasan ASET TETAP tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Kutacane, April 2017

Penyusun
ASSET TETAP

PENGERTIAN ASSET TETAP


Asset tetap ialah Asset tetap berwujud yang mempunyai nilai guna ekonomis jangka
panjang, dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasi guna menunjang perusahaan dalam
mencapai tujuan dan dimiliki perusahaan tidak untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas
penjualan tersebut. Pengertian Asset tetap berwujud dikemukakan oleh beberapa orang ahli
sebagai berikut :
Menurut Zaki Baridwan (1992, hal 271) menjelaskan : Asset tetap berwujud yang
sifatnya relatif permanen (menunjukkan sifat bahwa Asset yang bersangkutan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama) yang digunakan dalam kegiatan
perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) Asset tetap
adalah Asset tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun
terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan sifat-sifat tetap berwujud digunakan dalam
operasional perusahaan, tidak untuk diperdagangkan, umur ekonomi lebih dari satu tahun
yang sifatnya relatif tetap atau permanen dan berwujud fisik artinya dapat dilihat dan
dirasakan dengan panca indera.

KARAKTERISTIK ASSET TETAP :


1. Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan,artinya tetap dimiliki untuk digunakan
dalam operasi perusahaan bukan untuk dijual kembali (barang dagangannya),atau
investasi.
2. Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan,dan
nilai manfaatnya dapat diukur.
3. Mempunyai nilai yang cukup material,artinya nilai/harga Asset tersebut cukup tinggi.
Misalnya tanah,bangunan,mesin-mesin,inventaris,peralatan,kendaraan. Sedang Asset
yang nilainya relative kecil,walaupun dapat digunakan dalam jangka panjang,tidak
digolongkan sebagai Asset . Misalnya: pulpen,kalkulator,gunting.
4. Memiliki wujud fisik.
PENGGOLONGAN ASSET TETAP
Asset Tetap Berwujud
Adalah Asset -Asset yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan
dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana
Asset yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama.
Asset tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam-
macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dapat alat-alat, kendaraan, mebel dan
lain-lain. Dari macam-macam Asset tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan
pengelompokan sebagai berikut :
Asset tetap yang umurnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian
dan peternakan.
Asset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias
diganti dengan Asset yang sejenis.
Asset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat
diganti dengan Asset yang sejenis.
Klasifikasi Asset Tetap Berdasarkan Jenis
Asset tetap biasanya digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu:
1.Tanah, seperti tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya gedung-gedung perusahaan.
Perbaikan tanah, seperti jalan-jalan diseputar lokasi perusahaan yang dibangun oleh
perusahaan, tempat parkir, dan pagar.
2.Gedung, seperti kantor, toko, pabrik, dan gudang.
3,Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin, kendaraan, dan mebel.

Asset Tetap dapat di bagi :


(Sudut Substansi)
1.Tangible Assets atau Asset berwujud seperti Lahan, Mesin, Gedung dan Peralatan.
2.Intangible Assets atau Asset yang tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill, Patents,
Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.
(Sudut Disusutkan Atau Tidak)
1.Depreciated Plant asset yaitu Asset tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan),
Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris dan lain-lain.
2.Undepreciated Plant Asset yaitu Asset yang tidak dapat disusutkan seperti Land (Lahan).
PEROLEHAN ASSET TETAP - ASSET TETAP BERWUJUD
Perolehan Asset Tetap / Sewa Asset Tetap
Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu Asset , berlaku prinsip yang
menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai Asset itu siap
dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis Asset itu macam macam maka masing masing
jenis mempunyai masalah masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini :

1. Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat
dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka
dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari
berbagai elemen seperti :
a. Harga beli
b. Komisi pembelian
c. Bea balik nama
d. Biaya penelitian tanah
e. Iuran iuran (pajak pajak) selama tanah belum dipakai
f. Biaya merobohkan bangunan lama
g. Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
h. Pajak Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah

2. Bangunan
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah
dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
a. Harga beli
b. Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai
c. Komisi pembelian
d. Bea balik nama
e. Pajak Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian
3. Mesin dan alat alat
Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat alat adalah
a. Harga beli
b. Pajak pajak yang menjadi beban pembeli
c. Biaya angkut
d. Asuransi selama dalam perjalanan
e. Biaya pemasangan
f. Biaya biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

4. Alat Alat Kerja


Alat alat kerja yang dimiliki bias berupa alat alat untuk mesin atau alat alat tangan
5. Pattern dan dies atau Cetakan Cetakan
Cetakan cetakan yang dipakai untuk peroduksi dalam beberapa periode dicatat dalam
rekening Asset tetap dan didepresiasi selam umur ekonomisnya
6. Perabotan dan Alat Alat Kantor
Pembelian atau pembuatan alat alat harus dipisahkan pisahkan untuk fungsi fungsi
produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng
masing fungsi tersebut.
7. Kendaraan
Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap
fungsi yang berbeda
8. Tempat Barang yang Dapat Dikembalikan
Adalah barang barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual

Asset Tetap Tidak Berwujud


Asset tetap tidak berwujud (intangible assets) adalah Asset yang umurnya panjang dan
memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak memiliki bentuk fisik. Yang
termasuk Asset tetap tidak berwujud antara lain: hak paten, hak cipta, merek dagang,
franchise, goodwill.
Pengurangan nilai harga perolehan Asset tidak berwujud selama umur ekonomisnya
disebut amortisasi. Amortisasi Asset tidak berwujud dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Berdasarkan masa manfaatnya, Asset tetap tidak berwujud digolongkan sebagai berikut :

A. Asset tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh undang-
undang/peraturan :
1.Hak paten
Hak paten adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang atau
badan yang menemukan hal yang baru, untuk melakukan pembuatan, penjualan atau
pengawasan terhadap penemuannya selama jangka waktu tertentu. Masa penggunaan hak
paten dibatasi selama 17 tahun dan setelah habis masa pengguanaannya dapat diperbaharui
atau diperpanjang. Hak paten dapat digunakan sendiri atau dijual kepada pihak lain.
Harga perolehan hak paten meliputi :
- biaya penelitian
- biaya percobaan
- biaya pengembanga
- biaya pendaftaran, dll
Amortisasi dalam hak paten, di jurnal penyesuaian :
Beban amortisasi paten Rp xxx
Paten Rp xxx

2.Hak cipta
Hak cipta (copy rights) adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
orang atau badan (pengarang, pencipta lagu/music, seniman) untuk
menerbitkan/mempublikasikan, menjual atau mengawasi ciptaannya. Masa penggunaan hak
cipta dibatasi selama 28 tahun dan dimungkinkan untuk perpanjangan selama 28 tahun lagi.
hak cipta dapat diperoleh dengan penemuan sendiri atau dengan membeli dari pihak lain. Jika
diperoleh dari penemuan sendiri, maka biaya utnuk memperoleh hak cipta tidak begitu besar,
sehingga bisa diperlakukan sebagai beban pada periode perolehan. Jika hak cipta diperoleh
dari membeli dari pihak lain harga perolehannya cukup besar, maka perlu dikapitalisasikan
sebagai Asset tetap tidak berwujud dan diamortisasikan selama umur ekonomis.
Harga perolehan hak cita adalah semua pengeluaran biaya yang berhubungan dengan
usaha memperoleh hak tersebut, seperti :
- Biaya peninjauan
- Biaya perizinan
- Biaya pengerjaan
- Biaya biaya pendaftaran dll.
Harga perolehan hak cipta yang diperoleh dengan membeli dari pihak lain adalah
sebesar harga belinnya.

B.Asset tetap tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas


1.Merek dagang
Merek dagang (trade merk) adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah
kepada orangn atau badan usaha yang menggunakan cap, nama atau lambang usaha. Apabila
biaya untuk memperoleh merek dagang tidak material maka biaya itu bisa diperlakukan
sebagai beban pada periode diperolehnya. Tetapi jika biaya cukup besar, maka
dikapitalisasikan sebagai Asset tetap tidak berwujud dan diamortisasikan setiap tahun.
Harga prolehan merek dagang yang dibuat sendiri oleh prusahaan adalah semua biaya yang
berhubungan dengan usaha pembuatan dan pendaftarannya. Sementara merek dagang yang
diperoleh dengan pembelian darr pihak lain, harga perolehannya adalah sebesar harga
belinya.
2.Goodwill
Goodwill adalah nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang timbul karena
adanya kelebihan dalam beberapa factor, seperti nama yang terkenal, staf dan personalia yang
berkemampuan tinggi atau lokasi perusahaan yang menguntungkan. Goodwill hanya bisa
dicatat atau diakui apabila pindah dari perusahaan lain melalui pembelian perusahaan lain
pada harga yang lebih tinggi dari nilai wajarAsset nettonya. Kelebihan harga diatas nilai
wajar itulah yang diakui sebagai harga perolehan goodwiil.
Contoh :
PT Astina membeli PT Alengka dengan harga Rp 15.000.000.000. nilai wajar Asset PT
Alengka pada saat transaksi Rp 24.000.000.000 dan nilai seluruh utangnya Rp
10.000.000.000,
maka nilai goodwill dihitung :
Harga beli PT Alengka Rp 15.000.000.000
Nilai wajar Asset netto Rp 24.000.000.000
Nilai utang (Rp 10.000.000.000)
Total modal PT Alengka (Rp 14.000.000.000)
Nilai goodwill Rp 1.000.000.000
Transaksi tersebut dicatat dengan jurnal :
Macam-macam Asset Rp 24.000.000.000
Goodwill Rp 1.000.000.000
Macam-macam utang Rp 10.000.000.000
Kas Rp15.000.000.000

Goodwill diamortisasikan selama umur ekonomisnya. Misalnya diamortisasikan selama 20


tahun, maka setiap tahun = Rp 1.000.000.000 : 20 = Rp 50.000.000
Jurnal penyesuaian setiap akhir periode akuntansi adalah :
Beban amortisasi goodwiil Rp 50.000.000
Goodwill Rp 50.000.000

CARA CARA PEROLEHAN ASSET TETAP


Asset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara
perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang
harga perolehan.
1. Pembelian Tunai
Asset tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku
dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan.
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap Asset yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap Asset
yang bersangkutan.

2. Perolehan Melalui Pertukaran


Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Asset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan,
dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar
Ditukar dengan Asset tetap yang lain
Banyak pembelian Asset tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut
tukar tambah. Dimana Asset lama digunakan untuk membayar harga Asset baru ada dua
jenis pertukaran yaitu :
Pertukaran Asset tetap yang tidak sejenis
Pertukaran Asset tetap yang sejenis

3.Pembelian angsuran
Apabila Asset tetap diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan
Asset tetap tidak boleh termasuk bunga.
Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
Asset tetap yang diperoleh dari hadiah atau donasi, pencatatannya bisa dilakukan
menyimpang dari prinsip harga perolehan.
Asset yang Dibuat sendiri
Perusahaan mungkin membuat sendiri Asset tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat
dan perabotan. Pembuatan Asset ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau
pegawai yang masih diam.

PENYUSUTAN ASSET TETAP


Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan Asset tetap menjadi biaya
selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Depresiasi adalah proses
pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian

Asset .
Semua jenis Asset tetap kecuali tanah, akan semakin berkurang kemampuannya
untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah pemakaian, keausan, ketidakseimbangan
kapasitas yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi. Berkurangnya
kapasitas berarti berkurangnya nilai Asset tetap yang bersangkutan dan hal ini perlu dicatat
dan dilaporkan. Pengakuan adanya penurunan nilai Asset tetap berwujud ini disebut
penyusutan ( depreciation) . Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat penyusutan dalah
debit biaya penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan. Perkiraan akumulasi penyusutan
digunakan untuk mencatat secara akumulatif jumlah penyusutan yang telah dilakukan .Selisih
antara harga perolehan dengan akumulasi penyusutan merupakan bagian dari harga perolehan
yang belum disusutkan. Selisih ini disebut nilai buku ( book value) Asset tetap.
Metode Penyusutan
Ada dua faktor yang mempengaruhi besarnya penyusutan yaitu nilai Asset tetap yang
digunakan dalam penghitungan penyusutan (dasar penyusutan) dan taksiran manfaat. Dasar
penyusutan dapat berupa : harga perolehan dan nilai buku. Untuk menghitung penyusutan,
taksiran manfaat dinyatakan dalam tarif penyusutan dan dapat dihitung dengan rumus :
1. Metode garis lurus ( Straight line ),
Biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu ,dalam jumlah yang
sama,sepanjang masa manfaat Asset tetap.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan nilai sisa
Contoh :
tarif penyusutan dengan taksiran manfaat 5 tahun , maka tarifnya 100% : 5 = 20 %
harga kendaraan Rp 12.500.000 ,nilai sisa diperkirakan Rp 1.550.000 ,maka biaya
penyusutannya = 20% (Rp.12.500.000 Rp.1550.000) = Rp.2.190.000

Thn Harga Perolehan Biaya Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku


1 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.2.190.000 Rp.10.310.000
2 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.4.380.000 Rp. 8.120.000
3 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.6.570.000 Rp. 5.930.000
4 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.8.760.000 Rp. 3.740.000
5 Rp.12.500.000 Rp.2.190.000 Rp.10.950.000 Rp. 1.550.000

2. Metode saldo menurun ( Declining balance ), biaya penyusutan akan merata sepanjang
umur Asset tetap dan biaya penyusutan makin menurun dari tahun ke tahun selama taksiran
masa manfaat dikarenakan semakin tua, kapasitas Asset dalam memberikan jasanya juga
akan semakin menurun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Nilai buku awal periode
Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutan yang sama dengan
metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Biaya penyusutan = Tarif penyusutan x Dasar penyusutan
Dasar penyusutan = Harga perolehan nilai sisa
Metode unit produksi,dalam metode unit produksi taksiran manfaat dinyatakan dalam
kapasitas produksi yang dapat dihasilkan.Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan
dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian atau unit unit kegiatan
yang lain. Harga perolehan dikurangi nilai sisa merupakan dasar penyusutan.

3. Metode Jumlah Angka-angka Tahun (sum of the year digits)


Metode ini juga akan menghasilkan biaya depresiasi yang lebih tinggi pada tahuntahun
awal dan semakin kecil pada tahun-tahun akhir (metode depresiasi yang
dipercepat)
Metode ini disebut sebagai Jumlah Angka-angka Tahun karena depresiasinya
didasarkan pada suatu pecahan yang :
1. Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian Asset yang masih tersisa sejak awal
tahun ini
2. Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama hingga tahun
pemakaian yang terakhir
4. Metode Satuan Kegiatan (units of activity)
Dalam metode ini masa pemakaian Asset tidak dinyatakan dengan jangka waktu
melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dapat dihasilkan oleh Asset yang
bersangkutan.
Metode in cocok digunakan dalam depresiasi mesin pabrik. Metode ini sering juga
disebut sebagai metode satuan hasil

PELAPORAN ASSET TETAP


Laporan Asset tetap disusun berdasarkan data yang di kumpulkan melalui proses akuntansi,
terdiri atas :
1. Laporan Asset Tetap Dalam Keadaan Rusak
Diperlukan untuk pembuatan pertimbangan dan keputusan pihak manajemen dalam
menentukan apakah Asset tetap diperbaiki atau diganti dengan yang baru.
2. Laporan Asset Tetap Yang Sedan diperbaiki / di service
Diperlukan untuk perencanaan aktivitas perusahaan, baik dalam masa perbaikan maupun
setelah Asset tetap tersebut selesai di perbaiki. Laporan ini memberikan informasi mengenai
kondisi Asset tetap.
3. Laporan Asset yang di gunakan
Laporan ini memuat informasi mengenai Asset tetap dalam kondisi baik atau siap di gunakan
dalam kegiatan operasi perusahaan. Dalam perusahaan Manufaktur, laporan ini di gunakan
sebagai perencanaan produksi, di hubungkan dengan produk yang harus di hasilkan, laporan
dapat pula di gunakan sebagai pertimbangan perlu atau tidaknya penambahan mesin
4. Laporan Penyusutan Asset Tetap
Memuat besarnya penyusutan tiap tahun, harga buku, dan sisa usia penggunaan untuk tiap
jenis Asset , Laporan ini di perlikan dalam pembuatan rencana pembelian Asset tetap.
Asset tetap dinilai sebesar nilai bukunya, yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Tetapi apabila manfaat ekonomi dari suatu Asset tetap tidak lagi sebesar nilai
bukunya, maka Asset tersebut dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan nilai manfaat
ekonomi yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan Asset tersebut dicata sebagai kerugian.
Dalam laporan keuangan, Asset tetap dirinci menurut jenisnya, seperti tanah, gedung, mesin-
mesin, peralatan dan lain-lain.

Contoh penyajian kelompok Asset tetap di neraca apabila akumulasi penyusutan


dikurangkan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Asset tetap :
Peralatan kantor Rp. 30.000.000
Peralatan toko Rp. 50.000.000
Kendaraan Rp. 25.000.000
Gedung Rp. 105.000.000
Tanah Rp. 20.000.000 +
Rp. 230.000.000
Akumulasi penyusutan ( Rp. 52.500.000 )
Total Asset tetap,neto Rp. 177.500.000
DAFTAR PUSTAKA

http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-Asset -tetap-berwujud/
http://lalanurmala-lalanurmala.blogspot.com/2013/04/makalah-akuntansi-Asset -tetap.html
http://widyasachi.blogspot.com/2013/11/pengertian-dan-karakteristik-Asset _27.html
http://riqikudanzi.blogspot.com/2012/07/Asset -tetap-tidak-berwujud.html
http://losiqjasunta.blogspot.com/2012/11/pelepasan-Asset -tetap.html
http://www.slideshare.net/alifasya/laporan-Asset -tetap

Anda mungkin juga menyukai