Penentuan Besi Dengan 1 10 Fenantrolin
Penentuan Besi Dengan 1 10 Fenantrolin
oleh :
Kelompok 4
Kelas A
SURAKARTA
2010
PENENTUAN BESI DENGAN 1,10-FENANTROLIN
Besi harus dalam keadaan, bentuk besi (II) karena itu perlu
ditambahkan pereaksi hidroksilamin hidroklorida sebelu dibentuk menjadi
kompleks berwarna merah .
Reaksi :
2Fe3+(aq) + 2NH4OH (aq) + 2 OH-(aq) 2 Fe2+ (aq) + N2 (aq)+ 4 H2O
pH diatur pada selang 6-9 dengan menambahkan ammonia /natrium asetat.Besi
(Fe) bersifat sangat reaktif , sehingga besi jarang terdapat dalam keadaan bebas
.Bijih besi yang kita kenal terdapat sebagai :
Hematite merah ( Fe2O5)
Hematite Cokelat /Lemonite (2 Fe2O3)
Magnetite (Fe3O4)
Siderite (Fe2C3)
Fe2+
Senyawa dengan bilangan oksidasi +2 disebut senyawa ferro . Garam ferro
semuanya putih , bila terhidrat sedikit kehijauan .
Garam ferro adalah reduktor kuat. Garam ferro mengabsorbsi NO
menghasilkan FeSO4NO dan FeCl2No (ring test).
Fe3+
Sebagian besar garam ferri berwarna kuning , larutannya kuning,kadang
kadang sedikit kecoklatan. Ada juga yang tidak berwarna seperti Fe(NO)3.
Kompleks Fe(II)-Ortofenantrolin
Suatu golongan senyawa organic yang dikenal dengan nama penantrolin
Ortofenantrolin yang membentuk kompleks yang stabil Fe(II) dan ion_ion
lain melalui kedua atom n pada struktur induknya sebuah ion Fe2+
berikatan dengan tiga bulah molekul penantrolin dan membentuk kelat
dengan struktur sebagai berikut:
Fe2+
V. DATA PENGAMATAN
A std
400 0,109
425 0.160
450 0,192
475 0,222
500 0,241
525 0.183
550 0.071
575 0,021
600 0,007
max = 500nm
= 0,7 ppm
b. Untuk volume 1 ml
M1 . V1 = M2. V2
70 ppm . 1 ml = M2. 50 ml
70 ppm .1 ml
M2 = 50 ml
= 1,4 ppm
c. Untuk volume 2,5 ml
M1 . V1 = M2. V2
70 ppm . 2,5 ml = M2. 50 ml
70 ppm .2,5 ml
M2 = 50 ml
= 3,5 ppm
d. Untuk volume 5 ml
M1 . V1 = M2. V2
70 ppm . 5 ml = M2. 50 ml
70 ppm .5 ml
M2 = 50 ml
= 7 ppm
e. Untuk volume 0,5 ml
M1 . V1 = M2. V2
70 ppm . 12,5 ml = M2. 50 ml
70 ppm .12,5 ml
M2 = 50 ml
= 17,5 ppm
Menghitung harga K
No Volume A C ( ppm ) K = A/C
1 0,5 ml 0,037 0,7 0,0528
2 1 ml 0,066 1,4 0,0471
3 2,5 ml 0,123 3,5 0,0351
4 5 ml 0, 247 7 0,0352
5 12,5 ml 0,600 17,5 0,0342
0, 2044
= 45, 499 %
y m x
No x ( ppm ) y (A) x2 xy
1 0,7 0,037 0,49 0,0259
2 1,4 0,066 1,96 0,0924
3 3,5 0,123 12,25 0,4305
4 7 0,247 49 1,729
5 17,5 0,600 306,25
30,1 1,073 369,95 12,7778
. .
m = . 2 ( )2
5 ( 12,7778) (30,10)(1,073)
= 5 ( 369,95 ) (30,1)2
63,88932,2973
= 1849,75906,01
31,5917
= = 0,0334 ( sebagai K )
943,74
Kadar Fe adalah :
[]
% Fe = X 100 %
10
5,568
= X 100 %
10
= 55, 68 %
3. Metode Grafik
Kurva Kalibrasi A vs C
0.7
y = 0.0335x + 0.0131
0.6
R = 0.9996
0.5
0.4
A
0.3 y (A)
0.1
0
0 5 10 15 20
C
= 54 %
B. ANALISA KUALITATIF
Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar Besi dengan
1,10-fenantrolin secara spektrofotometri spektronik 20D. Mula-mula yang
dilakukan adalah mengukur larutan standar dengan volume 0,5 ml ; 1 ml; 2,5
ml; 5 ml; dan 12,5 ml larutan Besi (III) amonium sulfat dan memasukkan nya
ke dalam labu ukur 50 ml. Kemudian mengambil 25 ml aquades lalu
dimasukkan ke dalam labu ukur ke-6 serta 5 ml larutan sampel dan dimasukkan
ke dalam labu ukr ke-7. Kemudian ke dalam tiap labu ukur, menambah 0,25 ml
larutan Hidroksilamin hidroklorid ; 5 ml larutan 1,10 fenantrolin, serta 4 ml
Natrium Asetat dan yang terakhir adalah mengencerkan semua larutan tersebut
dengan aquades sampai garis tanda, sehingga diperoleh konsentrasi seperti
dalam perhitungan di atas.
Langkah selanjutnya adalah membuat larutan blanko. Kemudian
memilih panjang gelombang yang sesuai untuk digunakan menentukan Besi
dengan 1,10-fenantrolin, yaitu pada panjang gelombang 400-600 nm dari
masing-masing larutan dengan selang 25 nm. Kemudian mengukur absorbansi
tiap larutan standar dan larutan sampel dengan menggunakan panjang
gelombang yang telah dipilih, yaitu 475 nm. Dari besarnya absorban tiap-tiap
panjang gelombang tersebut , selanjutny adapat dibuat grafik hubungan antara
absorbans lawan konsentrasi. Dari absorbans larutan sampel dapat dihitung
konsentrasi Besi (mg / L) dalam larutan semula.
Pada percobaan ini, larutan besi digunakan sebagai bahan pada
percobaan. Larutan besi merupakan larutan yang tidak berwarna. Maka larutan
besi harus dibuat berwarna terlebih dahulu sebelum diukur absorbannya
dengan spektrofotometri spektronic 20D. Agar larutan besi dapat berwarna,
maka direaksikan dengan 1,10-fenantrolin, karena 1,10-fenantrolin dapat
membentuk kompleks warna merah dari fe2+. Adapun reaksinya adalah:
2 fe3+ + 2 NH4CH + 2 OH - 2 fe 2+ + N2 + 4H 2 O
1. Untuk menetapkan kadar besi maka dilakukan reaksi antara ion besi (II)
dengan 1,10 fenantrolin hingga terbentuk kompleks merah.
2. reaksi yang terjadi pada percobaan:
2 fe3+ + 2 NH4OH + 2 OH- 2 fe2+ + N2 + 4 H2O
Tim Dosen Kimia Analitik. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik II.
Surakarta : Lab. Kimia, Prodi Pend.Kimia, PMIPA, FKIP, UNS