Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN ARSITEKTUR SIMBOLISME PADA ORNAMEN

GEREJA PROTESTAN

Disusun oleh;

Andro a pangaila

Dibimbing oleh;

Windy mononimbar ST,MT


PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Ornamen yang ada pada bangunan merupakan simbol dari gaya arsitektural yang
pernah berlangsung pada saat itu, simbol adalah suatu tanda atau gambar yang
mengingatkan kita kepada penyerupaan benda yang kompleks yang diartikan
sebagai sesuatu yang dipelajari dalam konteks budaya yang lebih spesifik atau lebih
khusus, sedangkan simbolisme merupakan suatu faham yang menggunakan
lambang atau simbol untuk membimbing pemikiran manusia ke arah pemahaman
terhadap suatu hal secara lebih dalam.
TEORI SYMBOLISM
Clearly the architectural sign like other signs is a twofold entity having a plane of
expression (signifier) and plane of content (signified). The signifiers tend to be (but
neednt always be) forms; spaces; volumes The signifieds of architecture can be
just about any idea or set of ideas as long as they arent too long or complex
Charles Jencks ( Signs, Symbols and Architecture, pp. 73-74).
Dari kutipan diatas, terlihat bahwa arsitektur dapat dianggap sebagai bagian dari
obyek semiotik atau ilmu tentang tanda. Kehadiran arsitektur dalam banyak hal
dimaksudkan untuk dapat mengkomunikasikan pesan dari perancang maupun obyek
itu sendiri untuk disampaikan pada penghuni, pengamat dan siapapun yang
melihatnya.
Adapun Charles Jencks dalam Sign, Symbols and Architecture memberi beberapa
contoh tentang unsur-unsur penanda (signifier) dan petanda (signified) sebagai
berikut:
1. Codes of Content (Signified)
Unsur-unsur penanda lebih mengutamakan fungsi dan hal apapun yang
berhubungan dengan pemakai, dalam hal ini arsitektur berperan sebagai:
A way of life sign

Etnis, asal-usul pengguna, serta kenyamanannya ditandai dalam karya arsitektur.


Sehingga mampu mencerminkan kebiasaan pemakainya
A sign of building activity

Karya arsitektur hadir sebagai proses terhadap terjadinya perubahan, keterlibatan


individu, pembelian-penjualan.
A sign of tradisional ideas and beliefs

Karya arsitektur dikenal sebagai ikon dan dikenal dalam sejarah tradisional. Tanda-
tanda yang dihadirkan mampu mengungkap daerah tersebut secara spesifik.
A sign of various function

Menandakan beragam fungsi dalam arsitektur. Hal ini berkaitan dengan kegunaan,
aktivitas, struktur, serta lingkungan sekitar.
A sign of socio-anthropological meaning

Hal ini berhubungan dengan studi ruang dan tempat, serta menyatakan jarak secara
konvensional antara orang dan kelompok.
Any city can be read as an economic class and social icon
Suatu karya arsitektur dihadirkan sebagai cermin sosial dan tingkat ekonomi suatu
wilayah.
A sign of psychological motivation

Kehadiran karya arsitektur mampu mencerminkan dan mempengaruhi rasa atau


kesan tertentu. Hal ini dapat diperlihatkan dengan jelas maupun tidak.
2. Codes of Expression (Signifier)
Unsur-unsur pertanda, lebih kepada ekspresi bentuk, massa dan permainan simbol
yang diungkapkan melalui gubahan. Dalam hal ini arsitektur berperan sebagai :
A sign of spatial manipulation

Karya arsitektur hadir sebagai penanda yang berkaitan dengan ruang dan tempat.
Ruang yang dihadirkan sebagai jarak antara dinding dan elemen arsitektural. Selain
itu dengan permainan elemen arsitektur dalam ruang untuk menunjukkan identitas
suatu ruang.
A sign of surface covering

Fasade karya arsitektur hadir sebagai penanda dari simbol yang diusung. Hal ini
berkaitan dengan material, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan simbol.
A sign of formal articulation
Wujud dimensional duatu karya arsitektur, seperti: volume maupun massa hadir
dengan memperhatikan proporsi, skala, maupun sifat akustik. Sehingga tercipta

Perkembangan Gereja secara umum Agama Kristen Protestan di-sebut


Gereja reformasi sebagai sebuah upaya untuk mereformasi Gereja Katolik, Gereja
Protestan menghilangkan aspek simbolis berikut ornamen dan patung-patung yang
menghiasi gereja pra-reformasi. jika kita ke gereja protestan kita menemui kaca patri
di jendela dan salib kosong tanpa figur.

1.1.1 Tinjauan Objek

Di Semarang, Gereja Protestan pertama yakni Gereja Protestan Indonesia


Barat Imanuel didiri-kan pada 31 Oktober 1948 di atas tanah seluas 31,25 ha, yang
atau disebut juga Gereja Blenduk,artinya kubah karena atap gereja berbentuk
setengah lingkar-an seperti kubah pada masjid. Gereja ini didirikan di jalan Suari
(dahulu bernama Kerk straat, artinya jalan Gereja; sekarang bernama jalan Letjend
Soeprapto), berada di kawasan Little Netherland (sekarang disebut sebagai
kawasan kota lama). Pada awalnya, kawasan Little Netherland dihuni oleh orang
Belanda sebagai kawasan perkantoran, perdagangan, hotel, dan perumah-an.
Gereja Blenduk berada di tengah-tengah kawasan tersebut dan menjadi landmark
bangunan paling tinggi,untuk ornmen pada gereja Pintu masuk utama Pintu dengan
gaya Art and Craft menggunakan daun pintu kayu berpanel yang diberi detail
geometris, motif ornamen zaman Byzanthium yang dipakai pada arsitektur gereja
zaman kuno atau zaman Kristus awal, Plafon area jemaat mengikuti bentuk kubah
mirip dengan kubah bangunan Eropa dari abad ke XVII XVIII masehi, pilar yang
mengelilingi area jemaat ini adalah pilar Yunani jenis Corinthian yang memberi
kesan mewah dan megah, terdapat pengaruh Gotik yang terlihat pada dinding
lengkung yang ditopang oleh pilar dan ornamen bentuk kaca mosaic gaya Gothic
pada gevel, Mimbar pelayan firman dibuat tinggi untuk menggambarkan pendeta
berhubungan langsung dengan Tuhan dalam penyampaian firman, terletak di bagian
depan jemaat. Bentuk mimbar terkesan unik karena mempunyai atap kubah
terkesan melayang.

1.2 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN


penggunaan ormamen mengikuti gaya pada masanya dan ornamen seperti sering
diidentifikasikan pada satu bangunan saja seperti Gereja, padahal masih ada
banyak objek yang bisa diterapakan dengan simbol dan ornamen tersebut.
Dalam hal ini,ornament seperti sering diidentifikasikan pada satu bangunan saja
yaitu gereja masih ada banyak objek yang bias diterapkan

1.3. RUMUSAN PERMASALAHAN

Ornamen yang menyimbolkan arsitektural dan ornament yang menyimbolkan gereja


protestan?

1.4. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengkaji ornament dan simbol yang
Menjadi style pada masanya dan dan ornament yang di annggap sebagai simbol
Gereja protestan.
Sasaran dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui ornament dan simbol
bangunan Gereja yang mempengaruhi persepsi pengguna gereja terhadap suasana
religious.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Ditinjau dari tujuan di atas, maka penelitian ini memiliki manfaat antara lain:
a) Manfaat akademik: untuk memperkaya konsep dan teori antara kualitas fisik
bangunan gereja serta ornament dan simbol fisiknya yang menimbulkan kesan
religious dan arsitektural pada penggunanya.
b) Manfaat praktis: untuk memberikan gambaran dan arahan yang lebih jelas pada
praktisi yang akan mendesain gereja di kemudian hari untuk mengarahkan desain
bangunan gereja agar kesan religius dapat tercapai.

1.6. LINGKUP PENELITIAN


a) Lingkup substansial: pembahasan tentang ornament dan simbol
pembentukan suasana religious dan arsitektural pada bangunan gereja.
b) Lingkup spasial: studi kasus Gereja Protestan Indonesia Barat Imanuel

1.7. METODOLOGI PENELITIAN


Pengumpulan data dengan melakukan studi literature
tentang arsitektur gereja yang berkaitan dengan penggunaan simbol dan ornament
gereja protestan melalui buku-buku acuan dan beberapa data tambahan yang
bersumber dari internet.
1.8.SISTEMATIKA PENULISAN

Laporan penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEOR
BAB III- TINJAUAN KHUSUS
BAB IV ANALISIS
BAB V KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai