Penda Hulu An
Penda Hulu An
PROTESTAN
Disusun oleh :
Andro A pangaila
110212028
Dibimbing oleh :
Ir. Julianus A.R Sondakh, MT
ABSTRAK
Dekorasi dan Ornament telah menjadi saksi dalam peradaban sejak awal sejarah mulai
dari arsitektur Mesir Kuno hingga berkurangnya ornament secara nyata dari arsitektur
modern abad ke-20.Arsitektur modern dipahami sebagai penghapusan ornament yang
mendukung fungsional,melupakan pekerjaan arsitek tentang bagaimana menghias
struktur dengan benar.
Ada banyak usaha yang dapat dilakukan untuk menghadirkan Ornament dalam
bangunan yaitu, pada struktur bangunan (kolom,pafon,dinding,atap,dll), dan pada
material bangunan misalnya kaca. Ini penting dalam perancangan Ornament sebagai
simbol arsitektur
Ornamen dan simbol merupakan 2 hal yang selalu berhubungan karena ornamen
menampilakan simbol perkembangan arsitktur dan seni.Ketika suatu bangunan tidak
memiliki ornamen maka bngunan tersebut tidak bisa dikatakan indah karena itu
perencanaan yang baik harus menyajikan ornamen sebagai penghias, tetapi juga
sebagai simbol, karna itu digunakan tema arsitektur simbolis pada perencanaan
bangunan gereja dimana ornamen sebagai simbol arsitektural.
Dalam hal ini yang mendasari kita menerapakan arsitektur simbol (symbolism) sebagai
ornament gereja protestan agar bukan hanya simbol-simbol gereja dominan tapi simbol
arsitektur juga berperan dalam komunikasi antara bangunan dan pengguna
1.3 Rumusan Masalah
II. PEMBAHASAN
2.1 ARSITEKTUR SIMBOLIS,ORNAMEN DAN SIMBOL GEREJA
TEORI SYMBOLISM
Dalam Sign, Symbol and Architecture, Charles Sanders Peirce menjelaskan :Symbol
adalah suatu tanda atau gambar yang mengingatkan kita kepada penyerupaan benda
yang kompleks yang diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dalam konteks budaya
yang lebih spesifik atau lebih khusus
Ungkapan dalam arsitektur erat kaitannya dengan fungsi arsitektur itu sendiri yang
melayani dan memberikan suatu arti khusus dalam interaksi manusia dengan
lingkungannya.
Sedangkan menurut Charles Jenks ,dalam arsitektur ,ketika melihat suatu bangunan
dan mengeksperiskan bentuknya , dan menebak maksud apa yang diingin
diekspresikan atau dikomunikasikan oleh bentuk tersebut . segitiga semiotik Charles
Jenks;
Charles Jencks dalam Sign, Symbols and Architecture memberi beberapa contoh
tentang unsur-unsur penanda (signifier) dan petanda (signified) sebagai berikut:
Karya arsitektur dikenal sebagai ikon dan dikenal dalam sejarah tradisional. Tanda-
tanda yang dihadirkan mampu mengungkap daerah tersebut secara spesifik.
A sign of various function
Menandakan beragam fungsi dalam arsitektur. Hal ini berkaitan dengan kegunaan,
aktivitas, struktur, serta lingkungan sekitar.
A sign of socio-anthropological meaning
Hal ini berhubungan dengan studi ruang dan tempat, serta menyatakan jarak secara
konvensional antara orang dan kelompok.
Kehadiran karya arsitektur mampu mencerminkan dan mempengaruhi rasa atau kesan
tertentu. Hal ini dapat diperlihatkan dengan jelas maupun tidak.
2. Codes of Expression (Signifier)
Unsur-unsur pertanda, lebih kepada ekspresi bentuk, massa dan permainan simbol
yang diungkapkan melalui gubahan. Dalam hal ini arsitektur berperan sebagai :
A sign of spatial manipulation
Karya arsitektur hadir sebagai penanda yang berkaitan dengan ruang dan tempat.
Ruang yang dihadirkan sebagai jarak antara dinding dan elemen arsitektural. Selain itu
dengan permainan elemen arsitektur dalam ruang untuk menunjukkan identitas suatu
ruang.
A sign of surface covering
Fasade karya arsitektur hadir sebagai penanda dari simbol yang diusung. Hal ini
berkaitan dengan material, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan simbol.
A sign of formal articulation
Wujud dimensional duatu karya arsitektur, seperti: volume maupun massa hadir dengan
memperhatikan proporsi, skala, maupun sifat akustik. Sehingga tercipta
Dalam perkembangannya ornamen menjadi salah satu alat komunikasi dalam
mengeksperiskan karya arsitektur. Dalam pembuatan dapat diukir dari batu,
dibentuk dengan plester atau tanah liat atau terkesan kepermukaan sebagai
ornamen terapapan. Budaya mesir kuno adalah peradaban pertama yang tercatat
menambah dekorasi untuk bangunan mereka. Ornamen mereka mengambil bentuk
dunia alam dalam suasanya, menghiasi kepala pilar dan dinding dengan gambar
papirus dan pohon palem peradaban yunani kuno membuat banyak bentuk baru
dari ornamen, dengan variasi regional dari kelompok doric, ionic, dan Corinthian.
Simbol Makna
Alfa dan omega Alpha dan omega merupakan huruf awal dan
akhir dalam alpahabet yunani.makna alfa dan
omega merupakan kekekalan dari kuasa allah
sebagai yang pertama dan terakhir
Menurut Egon Schirmbeck dalam buku Form, Idea and Architecture , prinsip-prinsip
perancangan simbolisme dalam arsitektur adalah sebagai berikut :
- perjamuan
-merpati
2.4 STUDI KASUS
Musee du Louvre
Pintu masuk utama Pintu dengan gaya Art and Craft menggunakan daun pintu kayu
berpanel yang diberi detail geometris,
motif ornamen zaman Byzanthium yang dipakai pada arsitektur gereja zaman kuno
atau zaman Kristus awal,
Plafon area jemaat mengikuti bentuk kubah mirip dengan kubah bangunan Eropa
dari abad ke XVII XVIII masehi.
pilar yang mengelilingi area jemaat ini adalah pilar Yunani jenis Corinthian yang
memberi kesan mewah dan megah, terdapat pengaruh Gotik yang terlihat pada
dinding lengkung yang ditopang oleh pilar dan ornamen bentuk kaca mosaic gaya
Gothic pada gevel
Mimbar pelayan firman dibuat tinggi untuk menggambarkan pendeta berhubungan
langsung dengan Tuhan dalam penyampaian firman, terletak di bagian depan
jemaat. Bentuk mimbar terkesan unik karena mempunyai atap kubah terkesan
melayang.
Denah gereja yang berbentuk salib.
III. PENUTUP
Dalam mendesain bangunan ada banyak aspek yang perlu diperhitungkan untuk
menarik pengguna diantaranya penggunaan Simbol dan Ornament (penghias) , karna
pada arsitektur modern kehadiran ornament ditiadakan karna dianggap criminal karna
secara economis tidak efisien. Namun suatu bangunan harus menghadirkan Ornament
terutama rumah ibadah salah satunya Gereja ,kiranya dapat menghadirkan Ornament
(penghias) ,dalam hal ini Ornament-Ornament Gereja khusunya Gereja Protestan
seringkali identik dengan gaya dan ukiran yang menggambarkan gaya arsitektur pada
masanya misalnya renaise,gotik, atau yang gaya zaman kuno. Yang seringkali
diterapkan di struktur,pintu,jendela dll. Tetapi Ornament harus menggambarkan Simbol
dan makna dari Gereja Protestan itu sendiri tanpa meninggalkan filosofi-filosofi Gereja
Protestan.
Egon Schirmbeck, Van Nostrand Reinhold, 1987. Idea, Form, and Architecture.
Universitas Michigan.
Geoffrey Broadbent, Richard Bunt dan Charles Jencks, Wiley, 1980. signs,
symbols, and architecture. Universitas Michigan.
http://en.wikipedia.org
Ebook. Pei, Arsitek di Balik Musee du Louvre _ Rooang.com.htm
Teori Semiotika. Yogyakarta: Kreasi Wacana, Eco, Umberto. (1976
Penuntun Simbol-Simbol Ibadah Kristen, Sebuah Ensiklopedia Dasar, M.H
Rambe (2004)