Anda di halaman 1dari 27

Makalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari

penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang

lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik,

memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita

terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan

untuk berobat, paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak

untuk dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas

dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.

Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada

sakit, kita tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya

itu bagaimana kita bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga

kesehatan itu merupakan hal yang mutlak harus dijaga.

Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati

seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah

dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk

menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan

menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan. Dengan

semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular (degeneratif) seperti


jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak menular lainnya

yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk menghindarinya

kita perlu bergaya hidup yang sehat

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari

kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung

mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut

kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat

dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi

yang akhir-akhir ini marak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan promosi kesehatan ?

2. Bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat ?

3. Bagaimana penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

4. Apa tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

5. Apa manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang promosi kesehatan !

2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !

3. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan

4. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan


5. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh

perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh

masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun 2009, Kesehatan

adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Hal ini berarti bahwa kesehatan pada diri seseorang atau individu itu mencakup

aspek fisik, mental, spiritual dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera

bagi seseorang baik dengan produkivitasnya dan juga ekonominya.

Sejalan dengan itu menurut Bloom (1974), derajat kesehatan dipengaruhi

oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, faktor keturunan dan

faktor pelayanan kesehatan. Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor

perilaku sangat berpengaruh dalam kesehatan seseorang, terutama dalam

penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baik dilingkungan pribadi,

keluarga, maupun masyarakat.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus

dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang.

Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari

yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang

sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi

tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan oleh
diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen

bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai

maksimal.

B. Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu

kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi

seni, yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan

penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap

program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit

menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan,

upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya

sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatan.

Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian

dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di

dalamnya terdapat usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan

perilaku masyarakat. Dalam hal ini organisasi kesehatan dunia WHO telah

merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi kesehatan : Health

promotion is the process of enabling people to increase control over, and


improve, their health. To reach a state of complete physical, mental, and social,

well-being, an individual or group must be able to identify and realize

aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment.

(Ottawa Charter,1986).

Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas bahwa Promosi

Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat

kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus

mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu

mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan

sebagainya).

Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan batasan lain pada

promosi kesehatan sebagai berikut : Health promotion is programs are design to

bring about changewithin people, organization, communities, and their

environment. Artinya bahwa promosi kesehatan adalah program-program

kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam

masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.

Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai

dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan

perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan

kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan proses

pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan

kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan


bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui

kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen

masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan

pendekatan sosial budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi

dengan upaya mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk

kebijakan dan peraturan perundangan.

Visi dari Promosi Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya

sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.

Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :

1. Advokat

Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan di berbagai

program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.

2. Menjembatani

Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor

yang terkait dengan kesehatan.

3. Meningkatkan

Memberikan kemampuan atau keterampilan kepada masyarakat agar mereka

mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.


Aspek Penting dalam Kesehatan

a) Lingkungan

b) Perilaku

c) Kesehatan

C. PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)

1.1 TUJUAN PHBS

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan yaitu meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat agar hidup bersih

dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

1.2 TATANAN PHBS

PHBS berada di lima tatanan yakni:

1. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:

a. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.

b. Memberi bayi ASI eksklusif.

c. Menimbang bayi dan balita.

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

e. Menggunakan air bersih.

f. Menggunakan jamban sehat.

g. Memberantas jentik di rumah.

h. Makan sayur dan buah setiap hari.


i. Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

j. Tidak merokok di dalam rumah.

2. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :

a. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.

b. Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.

c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

d. Olahraga yang teratur dan terukur.

e. Memberantas jentik nyamuk.

f. Tidak merokok.

g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.

h. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :

a. Kawasan tanpa asap rokok.

b. Bebas jentik nyamuk.

c. Jamban sehat.

d. Kesehatan dan keselamatan kerja.

e. Olahraga teratur.

4. Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :

a. Menggunakan jamban sehat.

b. Memberantas jentik nyamuk.


c. Menggunakan air bersih.

5. Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :

a. Menggunakan air bersih.

b. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

c. Membuang sampah pada tempatnya.

d. Tidak merokok.

e. Tidak meludah sembarangan.

f. Memberantas jentik nyamuk.

Namun yang akan dibahas disini adalah Penerapan PHBS Ditatanan

Pelayanan Kesehatan

D. PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh

pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta.

PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien,

masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu

mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam

mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan Kesehatan sangat

diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi

nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat

yaitu :
Menggunakan air bersih

Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun

Menggunakan jamban

Membuang sampah pada tempatnya

Tidak merokok di Institusi Kesehatan

Tidak meludah sembarangan

Memberantas jentik nyamuk

E. Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Institusi Kesehatan sangat

diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit dan

mewujudkan Institusi

KesehatanSehat.Oleh karena itu, sudah seharusnya semua pihak ikut

rnemelihara, menjaga dan mendukung terwujudnya Institusi kesehatan Sehat.

PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,

masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk

mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam

mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.


F. Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan Kesehatan

Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.

Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.

Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

Pasien.

Keluarga Pasien.

Pengunjung.

Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.

Karyawan di institusi kesehatan.

Manfaat PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:

Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :

Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi

Kesehatan yang sehat.

Terhindar dari penularan penyakit.

Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan

Peningkatan kesehatan pasien.

Bagi Institusi Kesehatan :

Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.


Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk

memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

Bagi Pemerintah Daerah :

Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra

Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.

Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam

pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.

Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan

PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila ada keinginan dan

kemampuan dari para pengambil keputusan di lingkungan pemerintah daerah,

institusi kesehatan dan lintas sektor terkait

Beberapa contoh perilaku di atas terlihat sangat sederhana, seperti halnya

pengertian PHBS sendiri yang terasa begitu mudah dimengerti, namun diperlukan

ketekunan dan kedisiplinan dalam penerapannya.

Untuk mengoptimalkan promosi tersebut maka para provider kesehatan

yang memiliki andil terbesar untuk menyadarkan masyarakat.

Diharapkan untuk terus berkreasi mensosialisasikan pentingnya perilaku

yang tepat pada masyarakat.


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran,

sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan

di masyarakat.

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain :

Mandi dua kali sehari dengan sabun mandi.

Menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.

Buang air besar dijamban/WC

Mencuci tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun

Membuang sampah ditempat sampah

Mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit

Pakaian dicuci sampai bersih dengan sabun cuci

Memetong kuku setiap minggu

mencuci rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut kotor

Tidur dengan waktu yang cukup


DAFTAR PUSTAKA

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online),

(http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses

pada 29 September 2013)

Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Online),

(http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses pada 29

September 2013)
Promosi Kesehatan. (Online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan,diakses pada 29 Septeber 2013)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari

kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung

mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut

kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat

dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi

yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah

kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus

dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat

agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan

sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang

memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu

komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam

hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan

hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar,

pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan

toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin

berkuasa dan memiliki harapan.

Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

pelaksanaan perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi


perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS

kesehatan lingkungan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan

1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan

1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang

1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan

kesehatan lingkungan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LINGKUNGAN

Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu.

Menurut ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan

menurut ahli teknologi lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan

ruangannya. Ahli ekologi berpendapat bahwa lingkungan sama artinya dengan

habitat hewan dan tumbuhan.

Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu

yang ada di sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi

beberapa komponen yaitu sebagai berikut :

1. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara

factor factor tersebut.

2. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua

organisme hidup seperti binatang dan tumbuh tumbuhan, serta mikroorganisme

lain.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara

manusia, yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.

2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23

tahun 1992)

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi

sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Indikator Kesehatan

a. Indikator Positif

Status Gizi

Tingkat Pendapatan

b. Indikator Negatif

Mortalitas (Angka Kematian)

Morbiditas (Angka Kesakitan)

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap

stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan

perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi

adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis

perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang
bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).

Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh

a. NILAI

b. SIKAP

c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya

dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan

beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam

beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan

lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan

lingkungan.

2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN

2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang

optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan

yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)

Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan

lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter

R. L)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada

diantara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari

manusia (World Health Organization Expert Commite)

Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara

komunitas dengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan

gangguan kesehatan/penyakit, serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna

D. Dkk).

2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan

1. PHBS Rumah Tangga

2. PHBS di Sekolah

3. PHBS di Tempat Kerja

4. PHBS di Tempat-tempat Umum

5. PHBS di Institusi Kesehatan

2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan

a. Perumahan bersih dan sehat

Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena

itu sebagian besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan

rumah sehat menjadi sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut

berpengaruh dalam pembangunan rumah antara lain adalah sebagian berikut:

1. Faktor lingkungan

2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat


3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat

4. Kebijakan pemerintah

b. Penyediaan air bersih

Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Didalam tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang

dewasa mengandung air sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi

80%. Menurut WHO, di negara maju, tiap orang memerlukan air sekitar 60-120

liter per hari. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, tiap orang

memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.

c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)

Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan

adanya pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman.

Ditinjau dari segi ilmu kesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja

merupakan yang urgen untuk diatasi, karena tinja dapat menyebabkan penyakit,

antara lain typoid, disentri, kolera dll.

d. Penanganan sampah

Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut

dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain

itu tempat bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor).

Oleh karena itu sampah harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak

buruk pada masyarakat.

e. Penanganan air limbah


Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun

tempat-tempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-

zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan

hidup. Secara garis besar, air limbah dapat dibagi menjadi:

Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)

Industrial wastes water (berasal dari industri)

Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)

2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan

Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and

Safety Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC)

adalah:

1. Pembuatan standar kualitas air dan udara

2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan

3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan

4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan

5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru

6. Pemeliharaan data dasar

7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang

telah dibuat dapat ditepati.

Adapun kegiatan kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen,

yaitu :

a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga


1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban sehat

3. Memberantas jentik di rumah

4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

5. Tidak merokok

b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah

1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun

2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok

7. Membuang sampah pada tempatnya

c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja

1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok

2. Bebas jentik

3. Jamban Sehat

4. Kesehatan dan keselamatan kerja

5. Olah raga teratur

d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum

1. Menggunakan jamban sehat

2. Memberantas jentik nyamuk

3. Menggunakan Air Bersih


e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya

dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.

Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan

lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia

PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan

hubungan antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi

derajat kesehatan manusia.


Indikator kesehatan lingkungan :

1. Perumahan bersih dan sehat

2. Penyediaan air bersih

3. Penanganan air limbah

4. Penanganan sampah

5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)

PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi

kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat

memenuhi criteria kesehatan pemukiman.

DAFTAR PUSTAKA

http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13

http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-

HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.

Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya

Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University

Pres

Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai