SEL
TUMBUHAN DAN HEWAN
Oleh :
Rachel Verrio Ghifra Aisya
7B-23
Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol
pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh
protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan
prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel
tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang
digunakan oleh fungi.
Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi
tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga) juga tidak memiliki
sentriol yang terdapat di sel hewan.
parenkim - dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi
jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.
kolenkim - dinding primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang
tumbuh.
sklerenkim - dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuh.
Membran sel
Membran sel (bahasa Inggris: cell membrane, plasma membrane, plasmalemma) adalah fitur
universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma,
yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel, terutama untuk melindungi inti sel dan sistem
kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
Dinding sel
Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga,
meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan.
Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah
kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Plasmodesma
Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris)yang berupa
rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di
dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal,
alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri,
kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Plastida
Plastida adalah salah satu organel pada sel-sel (tumbuhan dan alga). Organel ini paling dikenal dalam
bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. organ plastida
merupakan organ yang hanya dimiliki tumbuhan saja. merupakan organel dengan membran ganda,
sehingga ada membran luar dan membran dalam.
Badan golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ
tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20
badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada
tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama
Camillo Golgi.
Ribosom
Ribosom adalah salah satu organel yang berukuran kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein. Ribosom berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom
(rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein atau RNP). Organel ini menerjemahkan
mRNA untuk membentuk rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino yang dibawa
oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat
pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel. Ribosom adalah komponen sel yang
membuat protein dari semua asam amino. Salah satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai
dogma sentral, adalah DNA yang digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan
untuk membuat protein. Urutan DNA gen disalin ke RNA mRNA.
Retikulum endoplasma
Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum
Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri
atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10 -9
meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.
Mitokondrion
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran
dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae.
Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat
ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
Mikrotubula
Mikrofilamen
Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang
berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada
tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel
ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase,
fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama
lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Tubuh mikro
Hyaloplasma
Hyaloplasma adalah cairan yang sedikit kental pada sitoplasma. Ini mengandung protein, lemak,
nukleotida, tRNA, gula, kation, dan anion. Hyaloplasma ini adalah rumah organel sel, sitoskeleton,
dan parameter plasma. Ketika dilihat dalam mikroskop cahaya dan elektron, hyaloplasma muncul
sebagai substansi amorf tanpa struktur. Hanya penggunaan mikroskop elektron tegangan tinggi yang
memungkinkan tampilan dari agregat protein yang terdiri dari jaringan-seperti struktur. Jaringan
ini mengalami renovasi hyaloplasmtische konstan, menggabungkan dan mengkoordinasikan organel sel
itu sendiri. Dalam hyaloplasma berakhir reaksi penting dari metabolisme (misalnya glikolisis).
Nukleus
Inti atau Nukleus biasanya berhubungan dengan pusat dari sesuatu, tetapi juga dapat berarti:
Inti atom, kumpulan proton dan neutron yang berada di pusat sebuah atom
Lumut
Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam Bryophytina (dari bahasa
Yunani bryum, "lumut").
Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik
namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati.
Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat
berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum
tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni
yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan
lumut lain dan tumbuhan yang lainnya.
Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun
menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta
terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi
tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut
hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut
(termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat
memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di
Indonesia dan dunia.
Suplir
Suplir adalah tumbuhan paku populer untuk penghias ruang atau taman yang termasuk dalam marga
Adiantum, yang tergolong dalam anaksuku Vittarioideae, suku Pteridaceae . Suplir memperbanyak diri
secara generatif dengan spora yang terletak pada bagian tepi sisi bawah daun yang sudah dewasa.
Suplir memiliki penampilan yang khas, yang membuatnya mudah dibedakan dari jenis paku-pakuan lain.
Daunnya tidak berbentuk memanjang, tetapi cenderung membulat. Spora terlindungi oleh sporangium yang
dilindungi oleh indusium. Kumpulan indusia (sorus) berada di sisi bawah daun pada bagian tepi yang agak
terlindung oleh lipatan daun. Tangkai entalnya khas karena berwarna hitam dan mengkilap, kadang-kadang
bersisik halus ketika dewasa. Sebagaimana paku-pakuan lain, daun tumbuh dari rimpang dalam bentuk
melingkar ke dalam (bahasa Jawa: mlungker) seperti tangkai biola (disebut circinate vernation) dan
perlahan-lahan membuka. Akarnya serabut dan tumbuh dari rimpang.
SEL HEWAN
Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari
sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan
biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang
keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.
Sel hewan terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum
endoplasma,mikrotubulus, membran plasma, vacuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, lisosome, dan vesikel.
Contoh bersel 1
Ameba atau amuba adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan protista yang bergerak
dengan pseudopodia, atau merujuk pada genus yang meliputi spesies yang bergerak dengan
mekanisme tersebut.
Amoeba pertama kali ditemukan olehy August Johann Rsel von Rosenhof pada 1757. Ilmuwan
awalnya menamakan Amoeba sebagai Proteus animalcule sesuai dewa Yunani Proteus yang bisa
mengubah bentuknya. Nama "amibe" diberikan oleh Bory de Saint-Vincent, dari Bahasa Yunani
amoib (), yang berarti berubah.
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350m.
Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel,
yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar
(Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi.
Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan seksual (dengan
konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat jika menggunakan
mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka terjadi aliran air
keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan
uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan,
serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.