TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hati
kurang lebih 1,5 kg (Junqueira dkk., 2007). Hati adalah organ viseral
hepatica, vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias
12
hepatis). Darah arteria dan vena berjalan di antara sel-sel hepar melalui
Menurut Guyton & Hall (2008), hati mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a. Metabolisme karbohidrat
b. Metabolisme lemak
mengoksidasi asam lemak untuk menyuplai energi bagi fungsi tubuh yang
c. Metabolisme protein
d. Lain-lain
vitamin, hati sebagai tempat menyimpan besi dalam bentuk feritin, hati
Gambar 3. Gambaran makroskopik hati manusia dari anterior (Putz & Pabst, 2007).
Selsel yang terdapat di hati antara lain: hepatosit, sel endotel, dan sel
makrofag yang disebut sebagai sel kuppfer, dan sel ito (sel penimbun
lemak). Sel hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati dan
membentuk lapisan sebesar 1-2 sel serupa dengan susunan bata. Lempeng
sel ini mengarah dari tepian lobulus ke pusatnya dan beranastomosis secara
tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat yang tidak utuh. Sinusoid
dibatasi oleh 3 macam sel, yaitu sel endotel (mayoritas) dengan inti pipih
gelap, sel kupffer yang fagositik dengan inti ovoid, dan sel stelat atau sel
Ito atau liposit hepatik yang berfungsi untuk menyimpan vitamin A dan
berasal dari cabang terminal vena portal dan arteri hepatik, membawa
darah kaya nutrisi dari saluran pencernaan dan juga kaya oksigen dari
yang berasal dari vena portal dan arteri hepatik dialirkan ke vena sentralis.
Traktus portal terdiri dari 3 struktur utama yang disebut trias portal.
Struktur yang paling besar adalah venula portal terminal yang dibatasi oleh
sel endotel pipih. Kemudian terdapat arteriola dengan dinding yang tebal
yang merupakan cabang terminal dari arteri hepatik. Dan yang ketiga
adalah duktus biliaris yang mengalirkan empedu. Selain ketiga struktur itu,
Aliran darah di hati dibagi dalam unit struktural yang disebut asinus
portal. Asinus ini terletak di antara 2 atau lebih venula hepatic terminal,
tersebut. Asinus ini terbagi menjadi 3 zona, dengan zona 1 terletak paling
dekat dengan traktus portal sehingga paling banyak menerima darah kaya
oksigen, sedangkan zona 3 terletak paling jauh dan hanya menerima sedikit
oksigen. Zona 2 atau zona intermediet berada diantara zona 1 dan 3. Zona 3
Gambar 5. Gambaran mikroskopik dengan perbesaran 30x hati manusia (Eroschenko, 2010).
Jejas sel dalam hati dapat bersifat reversibel atau ireversibel (Chandrasoma
1. Jejas reversible
a. Pembengkakan Sel
Gambar 6. Pembengkakan sel disertai vakuolisasi; Ket.: 1. Sel yang MengalamiVakuolisasi; 2. Inti
Sel Menggeser ke Tepi (Robbins dkk., 2007).
b. Perlemakan Hati
meningkat;
bahan keton;
2005).
2. Jejas Ireversibel
a. Nekrosis
nekrosis yang terjadi secara acak pada satu sel atau sekelompok
merupakan sel hati nekrotik dengan inti piknotik atau lisis dan
dikenali juga pada daerah lisis sel hati yang dikelilingi oleh
kumpulan sel kupffer dan sel radang. Nekrosis zona sel hati adalah
nekrosis sel hati yang terjadi pada regio-regio yang identik disemua
19
b. Fibrosis
merupakan respon dari cedera akut atau kronik pada hati. Pada
sitokin dan faktor solubel lainnya oleh sel kupffer serta sel tipe
c. Sirosis
dan dikelilingi oleh jaringan parut. Jaringan parut ini disebut sirosis
2.2 Ginjal
di depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar transversus abdominis,
tersebut oleh bantalan lemak yang tebal. Kelenjar adrenal terletak diatas
tebal. sedikit lebih rendah daripada ginjal kiri karena besarnya lobus
hingga 5,1 inci), lebarnya 6 cm (2,4 inci), tebalnya 2,5 cm (1 inci) dan
ukuran tubuh. Perbedaan panjang dari kutub ke kutub kedua ginjal yang
lebih dari 1,5 cm (0,6 inci) atau perubahan bentuk merupakan tanda yang
Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian korteks dan medula ginjal
unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus kontortus
2012).
Setiap ginjal memiliki sisi medial cekung, yaitu hilus tempat masuknya
syaraf, masuk dan keluarnya pembuluh darah dan pembuluh limfe, serta
Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri renalis yang merupakan cabang
vena renalis yang bermuara ke dalam vena kava inferior. Sistem arteri
ginjal adalah end arteries yaitu arteri yang tidak mempunyai anastomosis
Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagi nefron. Dalam setiap ginjal
terdapat sekitar 1 juta nefron yang pada dasarnya mempunyai struktur dan
fungsi yang sama. Dengan demikian, kerja ginjal dapat dianggap sebagai
jumlah total dari fungsi semua nefron tersebut (Price & Wilson, 2006).
tubulus kontortus proksimal, segmen tipis, dan tebal ansa henle, tubulus
sel yang tampak pucat dengan pulasan biasa. Epitel duktus koligentes
Menurut Guyton & Hall (2008), ginjal adalah organ utama untuk
membuang produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
kreatin asam urat (dari asam nukleat), produk akhir dari pemecahan
Berikut ini adalah fungsi spesifik yang dilakukan oleh ginjal, yang
cairan internal:
Fungsi Eksresi:
6. Bekerja sebagai jalur eksretori untuk sebagian besar obat (Guyton &
Hall, 2008).
tulang.
26
dilalui oleh protein yang bermolekul besar, tetapi pada keadaan patologis
protein tersebut dapat lolos. Sel tubulus selain berfungsi mereabsorbsi, juga
27
yang abnormal melalui ruang Bowman. Hal ini menyebabkan sel epitel
natrium, albumin, glukosa dan air, dan juga bermanfaat dalam penggunaan
paling sering terserang iskemia atau rusak akibat toksin, karena kerusakan
Gambar 11. Potongan melintang ginjal tikus yang mengalami kerusakan (Soeksmanto,
2006).
Gambar 12. Edema glomerulus pada ginjal tikus yang dikelilingi oleh tubulus yang
mengalami degenerasi hidropis (Suyanti, 2008).
manusia. Tikus yang digunakan dalam penelitian adalah galur Sprague Dawley
berjenis kelamin jantan berumur kurang lebih 3 bulan. Tikus Sprague Dawley
dengan jenis kelamin betina tidak digunakan karena kondisi hormonal yang
akan memberikan respon yang berbeda dan dapat mempengaruhi hasil penelitian
(Kesenja, 2005).
2.3.1. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentai
Subordo : Odontoceti
Familia : Muridae
Genus : Rattus
2.3.2. Jenis
tertentu antara lain galur Sprague Dawley, Wistar dan galur Long Evans.
30
kecil dengan ekor yang lebih panjang daripada badannya. Tikus galur
Wistar memiliki ciri-ciri bentuk kepala lebih besar dengan ekor yang lebih
pendek sedangkan galur Long Evans memiliki ciri badan berukuran lebih
kecil dari tikus putih, berwarna hitam pada bagian kepala dan tubuh
merupakan tikus yang paling sering digunakan untuk percobaan. Tikus ini
Rata-rata ukuran berat badan tikus Sprague Dawley adalah 10.5 gram.
Berat badan dewasa adalah 250300 gram untuk betina, dan 450520
gram untuk jantan. Tikus ini jarang hidup lebih dari 3 tahun (Putra, 2009).
Isoniazid termasuk obat lini pertama pengobatan TB. Isoniazid saat ini
paru. Bukti-bukti genetik menunjukkan bahwa mutasi gen-gen katG, inhA, ahpC,
persentase mutasi pada gen katG sebesar 6070%, dan selebihnya pada gen lain
Kerja obat ini adalah dengan menghambat enzim esensial yang penting
bakterisidal terutama untuk basil tuberkel yang tumbuh aktif. Obat ini
rentan terhadap obat ini. INH dapat bekerja baik intra maupun ekstraseluler
(Katzung, 2008).
2.4.2. Farmakokinetik
terutama pada orang Skandavia, Yahudi, dan orang kaukasia Afrika Utara.
32
sedangkan nilai 25 jam adalah khas untuk asetilator lambat. Masa paruh
obat ini dapat memanjang bila terjadi insufisiensi hepar. Perlu ditekankan
atau toksisitas isoniazid bila obat ini diberikan setiap hari. Bila pasien
Isoniazid mudah berdifusi ke dalam sel dan semua cairan tubuh. Obat
terdapat dengan kadar yang cukup dalam cairan pleura dan cairan asites.
Kadar dalam cairan serebrospinal pada radang selaput otak kira-kira sama
kaseosa. Kadar obat ini mulanya lebih tinggi dalam plasma dan otot
lama di jaringan yang terinfeksi dalam jumlah yang lebih dari cukup
Antara 7595% isoniazid diekskresi melalui urin dalam waktu 24 jam dan
kecil diekskresi dalam bentuk isokotinil glisin dan isokotinil hidrazon, dan
dalam jumlah yang kecil sekali N-metil isoniazid (Setiabudy dkk., 2008).
Insiden dan berat ringannya efek non terapi INH berkaitan dengan dosis
dan lamanya pemberian. Reaksi alergi obat ini dapat berupa demam, kulit
insomnia, lesu, kedut otot, retensi urin, dan bahkan konvulsi, serta episode
yang besarnya sesuai dengan jumlah INH yang diberikan (Katzung, 2008).
adalah ikterus dan kerusakan hepar yang fatal akibat terjadinya nekrosis
perubahan minimal.
2.4.4. Dosis
Dewasa dan anak: 5 mg/kg BB/hari (46 mg/kg BB/hari; maksimal 300
(Katzung, 2008).
35
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Parietales
Suku : Guttifera
Marga : Garcinia
lainnya termasuk Sri Lanka, India Selatan, Amerika Tengah, Brazil dan
2.5.3. Morfologi
25 meter. Berbatang kayu dengan warna hijau kotor yang bulat tebal dan
hijau dan berbentuk lonjong dengan ujung runcing, pangkal yang tumpul
dan tepi yang rata, pertulangan menyirip, berukuran panjang 2025 cm dan
berada di ketiak daun dengan panjang 12 cm. Buah berbentuk bola yang
tertekan, garis tengah 3,57 cm, berwarna ungu tua, dinding buah tebal dan
satu buah terdapat 57 biji, diselimuti oleh selaput biji yang tebal dan
Kandungan kimia kulit buah manggis antara lain derivat xanton yaitu
Oleh karena mudah teroksidasi, radikal bebas, dalam hal ini radikal
radikal peroksil itu akan berubah menjadi R-H. Perubahan itu terjadi
jenis. Oksigen reaktif dari beberapa contoh radikal bebas, seperti H3C
38
Dalam reaksi xanton dengan radikal bebas itu, R berubah jadi RH, dan
untuk menjaga kesehatan. Hal yang sama juga terjadi pada ROO, yang