Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novin Teristiandi

NIM : 06/401963/PBI/01412

Bentuk Cair
1. EC (Emulsifiable Cocentrate atau Emulsible Cocentrate).
EC merupakan formulasi pestisida dalam bentuk konsentrat. Formulasi ini
mempunyai konsentrasi bahan aktif yang cukup tinggi. Pestisida dengan formulasi
EC menggunakan solvent berbasis minyak, konsentrasi ini jika dicampur dengan
air akan membentuk emulsi (butiran denda cair yang melayang dalam media cair
lain). Formulasi EC adalah formulasi yang paling banyak digunakan saat ini. EC
umumnya digunakan dengan cara disemprot, meskipun dapat pula digunakan
dengan cara lain.
2. Soluble Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC).
Formulasi ini mirip EC, namun system solvent yang digunakan berbasis air bukan
minyak. Ketika dicampur air, tidak membentuk emulsi, melainkan membentuk
larutan homogen. formulasi ini umumnya, digunakan dengan cara disemprotkan.
3. Aquaeous Solution (AS) atau Aquaeous Concentrate (AC).
Formulasi ini merupakan formulasi yang sangat mudah dilarutkan dengan air.
Pestisida dengan formulasi ini akan membentuk iarutan yang homogen setelah
dicampurkan dengan air. Biasanya pestisida dengan bentuk formulasi ini adalah
dari golongan herbisida.
4. Soluble (SL).
Formulasi ini berbentuk cair yang juga mudah larut dalam air. Pekatan cair ini jika
dicampurkan air akan membentuk larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara
disemprotkan. SL juga dapat mengacu pada formulasi slurry.
5. Flowable (F) atau Flowabel ini Water (FW).
Formulasi ini merupakan formulasi pestisida dalam bentuk cair yang sangat pekat.
Bila dicampur air, F atau FW akan membentuk emulsi seperti halnya WP. Pada
dasarnya FW adalah WP dalam bentuk basah.
6. Ultra Low Volume (ULV).
Formulasi ini merupakan formulasi pestisida berbentuk cair yang umumnya
berbasis minyak. Formulasi ini khusus untuk penyemprotan dengan volume ultra
Nama : Novin Teristiandi
NIM : 06/401963/PBI/01412

rendah, yakni volume semprot antara 1 hingga 5 liter/hektar. ULV umumnya


merupakan sediaan siap pakai, tanpa harus dicampur dengan air.

Bentuk padat
1. Wettable Powder (WP).
Formulasi ini umumnya harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan.
Formulasi bentuk ini, membentuk sediaan pestisida berupa suspensi. Sehingga
sangat diperlukan pengadukan yang terus menerus karena sifat sediaan ini dapat
mengendap dan dapat merusak alat aplikasi atau terjadinya penyumbatan pada
noze/. Beberapa kode formulasi pestisida yang sejenis artinya akan menjadi
suspensi jika diencerkan dengan air adalah SC, F. dan lain-lain.
2. Soluble powder (S atau SP).
Formulasi bentuk tepung yang bia dicampur air akan menghasilkan larutan
homogen. Pestisida ini juga digunakan dengan cara disemprotkan.

Referensi
Dadang. 2006. Pengenalan Pestisida dan Teknik Apukasi. Departemen Proteksi
Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB, Workshop Hama dan Penyakit Tanaman
Jarak (Jatropha curcas Linn.): Potensi Kerusakan dan Teknik Pengendaliannya
Bogor, 5-6 Desember 2006.

www.gerbangpertanian.com

Anda mungkin juga menyukai