Nama : An. H
Umur : 12 tahun
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Pelajar
TB : 146 Cm
BB : 45 kg
Normoweight.
3.2 ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan bengkak di pipi sebelah kiri yang disertai demam yang
sudah dialami sejak 3 hari yang lalu. Demam dirasakan sepanjang hari, menurut Ibu pasien
demam dirasakan cukup tinggi. Demam tidak disertai dengan menggigil tetapi pasien
berkeringat banyak., ibu pasien mengaku demamnya turun setelah diberi paracetamol.
Bengkak di pipi awalnya muncul pada sebelah kanan, setelah 3 hari bengkak disebelah kanan
mengecil tetapi kemudian mucul bengkak di pipi sebelah kiri. Pasien juga mengeluhkan nyeri
pada saat menelan sehingga nafsu makan pasien menurun. Seminggu yang lalu pasien
mengikuti kegiatan tadarusan dimesjid. Sepulang dari masjid pasien mengeluh pipi sakit dan
disertai demam keesokan harinya. Menurut pasien hal seperti ini juga dialami oleh teman-
Family Genogram
Keterangan :
Keluarga Tn. M.B tinggal di Dusun T Raja Nago, Alue ie puteh, Baktiya Kabupaten
Aceh Utara. Tn M.B merupakan seorang pedagang kue dan penjaga masjid di dekat
rumahnya penghasilan Rp. 1.500.000,-. . Tn. M.B sudah menikah dan memiliki 4 orang
anak, pertama perempuan, anak kedua perempuan, anak ketiga laki-laki dan anak ke empat
laki-laki. Istri Tn.M.B adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus keluarga
dan membantu dalam berjualan makanan pada hari pekan untuk menambah penghasilan
keluarga. Keluarga tersebut hanya berharap dari penghasilan berjualan makanan. Kadang-
kadang ada tambahan dari anak perempuan pertama Tn.M.B yang sehari-hari juga berjualan
kue. Berdasarkan status ekonomi menurut Saraswati (2009), keluarga Tn.M.B termasuk
Rumah mereka terletak sekitar 600m dari puskesmas, tapi pada saat serangan
kakinya sakit pasien tidak mampu untuk ke puskesmas sendiri sedangkan, pada saat tidak ada
serangan pasien bekerja sehingga pasien jarang berobat. Rumah mereka terlihat tidak bersih
dan tidak rapi. Halaman depan rumah terkadang becek jika hujan. Rumah tersebut memiliki
dua kamar yang mana satu untuk kamar pasien serta istrinya dan kamar yang satu lagi untuk
anak pasien. Kamar pasien menggunakan kelambu karena dirumah pasien sangat banyak
nyamuk pada malam hari, diatas kelambu digantung-gantung dengan baju yang sudah
dipakai, tempat tidur pasien beralaskan tikar, dibawah tempat tidur berisi peralatan bengkel.
Ruang tamu pasien tidak ada plafon sehingga menjadi tempat sarang laba-laba. Ventilasi
rumah baik terdapat jendela di ruang tamu, namun pada pagi hari kadang jarang dibuka dan
Kamar mandi dirumah tersebut tidak memiliki atap. Sumber air pasien berasal dari air
sumur. Lantai beralas semen dan dinding berasal dari papan triplek. Disebelah kamar mandi
pasien terdapat gudang yang sangat penuh barang bekas yang tidak terpakai dan tidak rapi.
a. Status Present
b. Status General
Kulit
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Kepala
Bentuk : Kesan Normocephali
Mulut
Leher
Axilla
Thorax
Thorax depan
1. Inspeksi
Retraksi : (-)
2. Palpasi
Stem Fremitus Parukanan Parukiri
Lap. Paruatas Normal Normal
Lap. Parutengah Normal Normal
Lap. Parubawah Normal Normal
3. Perkusi
Parukanan Parukiri
Lap. Paruatas Sonor Sonor
Lap. Parutengah Sonor Sonor
Lap. Parubawah Sonor Sonor
4. Auskultasi
SuaraPokok Parukanan Parukiri
Lap. Paruatas Vesikuler Vesikuler
Lap. Parutengah Vesikuler Vesikuler
Lap. Parubawah Vesikuler Vesikuler
SuaraTambahan Parukanan Parukiri
Lap. Paruatas Rh basah halus (-) Wh (- Rh basah halus (-) Wh
) (-)
Lap. Parutengah Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)
Lap. Parubawah Rh basah halus (-) Wh (- Rh basah halus (-) Wh
) (-)
Jantung
Palpasi : Ictus Cordis teraba di ICS V 2 jari lateral Linea Axilaris Anterior Sinistra
3. Tumor parotis
.-
3.6 DIAGNOSIS
NON FARMAKOLOGI
a. Promotif
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakitnya dan cara penularannya.
Menyarankan pasien untuk beristirahat.
Menyarankan pasien makan makanan yang bergizi dan teratur
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakitnya dapat sembuh sendiri.
Memberikan edukasi kepada keluarga pasien akan pentingnya imunisasi
MMR dimana imunisasi berperan untuk membentuk antibody dan
kekebalan tubuh.
b. Preventif
Imunisasi MMR
Hindari kontak dengan pasien parotitis
Menjaga higienitas, dan kebersihan personal
Menggunakan alat pelindung diri seperti masker untuk menghindari
droplet
c. Kuratif
Non Farmakologi
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan
beristirahat yang cukup
Diet lunak 1.200kkal dan cairan yang cukup
Kompres dengan air dingin dan air hangat selang-seling pada parotitis
Farmakologi
Anti piretik-analgetik: Parasetamol syrup 120 mg/5 ml bila demam, 3 kali
sehari @ 1 sendok teh diberikan selama 3 hari
Roboransia : Vitamin C 3 x 25 mg, 3 kali tablet selama 3 hari
Anti histamine : Chlorpheniramin Maleat 3 x 2 mg, 3 kali tablet selama
3 hari
3.7 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad fungtionam: dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Berdasarkan variable diatas, rumah pasien berada di kategori baik dengan skor total variable
3. Aktivitas bersama
2. pasien tidak An. H penderita parotitis
mengerti faktor risiko dengan dapat menyebabkan
terjadinya parotitis Parotitis virus menyebar
kepada orang lain.
Tabel 3.1 Masalah dan Solusi terhadap pasien
No. Masalah Solusi
1. An. H kurang mengerti mengenai a) Memberikan edukasi tentang
penyakitnya dan cara
penyakit parotitis.
pencegahannya
b) Memberikan edukasi tentang
cara pencegahannya.
2. Pasien tidak mengerti faktor risiko a) Memberikan edukasi pada
terjadinya parotitis
pasien tentang factor-faktor
yang menyebabkan terjadinya
penyakit parotitis.
3. Aktivitas bersama penderita parotitis a) Menjaga jarak untuk sementara
dapat menyebabkan virus menyebar
dari penderita parotitis
kepada orang lain
Pengobatan
a. Penyakit yang diderita adalah parotitis yang menular dan bisa menyerang siapa
saja.
Prinsipnya tujuan dari managemen ini adalah untuk meminimalisir terjadinya penyakit
dan penularan parotitis. Dalam hal ini, menjelaskan bahwa pentingnya mengetahui gejala-
5.1 Kesimpulan
1. Faktor resiko terjadinya parotitis pada An. H adalah dari virus. Pasien mendapatkan
infeksi virus ini kemungkinan pada saat mengikuti aktivitas tadarus dimesjid
berasama teman-teman.
2. Kondisi tempat tinggal An. H termasuk rumah sehat dengan kriteria kategori baik
yaitu :
5.2 Saran
1. Puskesmas
3) Diharapkan hasil dari kegiatan Home Visit ini dapat menjadi masukan bagi
2) Diharapkan hasil kegitan home visit ini dapat dijadikan data penelitian
3. Keluarga
1) Dapat menjadi masukan dalam merubah pola hidup sehari-hari dan dapat lebih
parotitis