Anda di halaman 1dari 11

DANAU LIMBOTO

Gambar 1 Danau Limboto pada Tahun 2014


Sumber : Google Earth

Pendahuluan
Danau Limboto merupakan salah satu danau penting di Indonesia. Berada di dua kabupaten
yaitu kabupaten Gorontalo dan kota Gorontalo. Secaara geografis terletak pada 122 42 0.24 123
03 1.17 BT dan 00 30 2.035 00 47 0.49 LU. Berada di timur kota Gorontalo, danau ini memiliki
posisi penting dalam menjaga kelangsungan hidup penduduk Gorontalo. Danau ini merupakan
tampungan alami yang menjaga kota Gorontalo dari bencana banjir.
Tidak banyak yang penelitian yang membahas asal mula danau Limboto, sehingga rekonstruksi
lahirnya danau Limboto dilakukan dengan melihat kondisi geologi sekitarnya saat ini. Daerah di sekitar
danau Limboto merupakan perbukitan, memunculkan asumsi bahwa danau Limboto merupakan kaldera
dari gunung berapi jutaan tahun silam. Air menggenangi kaldera tersebut diperkirakan akibat
tampungan alami dari hujan serta instrusi air laut.
Kondisi danau Limboto saat ini sangat memprihatinkan. Degradasi secara besar-besaran terjadi
di danau Limboto terjadi hingga saat ini. Badan Lingkungan Hidup, Riset, dan Teknologi Informasi
Provinsi Gorontalo, 2009, merilis kondisi danau Limboto. Menurut laporan tersebut masalah substantif
yang terjadi di danau Limboto adalah :
1. Pendangkalan dan penyusutan danau
2. Perkembangan enceng gondok
3. Penurunan kualitas danau
4. Penurunan populasi dan jenis biota perairan
5. Okupas tanah yang timbul di kawasan danau Limboto oleh masyarakat
6. Kerusakan DAS Limboto

Gambar 2 DAS Danau Limboto


Sumber : Profil Danau Limboto Tahun 2009

Manfaat
Tampungan Alami
Danau Limboto merupakan muara dari empat sungai yang bermuara di kabupaten Gorontalo.
Sungai-sungai tersebut adalah sungai Alo, sungai Daenaa, sungai Bionga, dan sungai Molalahu. Sejak
dahulu danau Limboto merupakan peyangga alami kota Gorontalo dari banjir, limpasan keempat
sungai tersebut akan terlebih dahulu ditampung oleh danau Limboto. Air dari danau limboto
kemudian mengalir ke sungai Tapodo dan sungai Bone Bolango lalu kemudian menuju ke laut.
Gambar 3 Pendangkalan Danau Limboto
Sumber : Profil Danau Limboto Tahun 2009

Menurut data pemerintah setempat pada tahun 1932 kedalaman danau Limboto rata-rata sekitar 32
m dengan luas permukaan 7.000 Ha. Tahun 1955 kedalamannya berkurang menjadi 16 m,
penurunan daya tamping kembali terekam pada tahun 1961 dengan kedalaman rata-rata danau
hanya 10,5 m dengan luas sekitar 4250 Ha. Sejak tahun 1999 luas danau hanya sekitar 3000 Ha
dengan kedalaman rata-rata 2,5 m. Pengukuran pada tahun 2012 menunjukan bahwa danau
kembali terdegradasi, kedalaman berkisar antara 1,8-2,5 m dengan luas tersisa 2500 Ha.
Perikanan
Budidaya ikan merupakan kegiatan ekonomi paling ekspansif yang terjadi di danau Limboto.
Keramba serta alat tangkap ikan tradisional banyak digunakan untuk menangkap ikan. Produksi ikan
nila merupakan yang utama saat ini. Ikan-ikan asli danau Limboto mulai sulit untuk ditangkap,
beberapa diantaranya bahkan punah. Selain ikan nila, beberapa keramaba budidaya udang juga
terdapat disana.
Rekreasi dan Pariwisata
Daerah disekitar danau Limboto juga merupakan tempat rekreasi dan pariwisata. Rumah makan
yang menyajikan panganan ikan tersebar disekitar Selain rumah makan, beberapa nelayan
menyediakan jasa untuk mengelilingi danau dengan perahunya.
Sumber Air Baku
Warga yang tinggal disekitar danau memanfaatkan air danau sebagai air baku untuk dipakai
keperluan sehari-hari. Penggunaan air baku ini ternyata memberikan efek buruk setelahnya karena
air limbah penggunaan sehari-hari dibuang warga langsung kembali ke danau. Polusi akibat limbah-
limbah rumah tangga tidak bisa dikatakan sedikit. Daerah pinggiran kota Gorontalo juga menjadi
penyumbang utama limbah ke danau Limboto.
Prediksi Masa Depan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan LIPI, menurut perhitungan secara statistik berdasarkan
rekaman pengukuran danau Limboto sebelumnya, umur danau Limboto kurang lebih 10 tahun lagi. Pada
2025 diproyeksikan danau Limboto sudah hilang sepenuhnya dan berubah menjadi lahan rawa. Kondisi
ini tentunya sangat mengkhawatirkan mengingat peran penting danau Limboto bagi kehidupan manusia
di sekitarnya. Kerusakan danau Limboto diakibatkan oleh budidaya ikan illegal yang tidak terkontrol,
limbah rumah tangga yang dibuang ke danau, serta berkurangnya kualitas DAS disekitar danau.
Perbaikan di danau Limboto selama ini hanya pembersihan tanaman gulma yang menutupi
permukaan danau. Sekalipun sejak 2011 dijalakan setiap tahunnya, jumlah tanaman gulma yang
dibersihkan dibandingkan dengan jumlah tanaman gulma secara keseluruhan sangat tidak sebanding.
Hal ini diakibatkan terbatasnya dana yang tersedia dan kombinasinya dengan luas danau yang begitu
besar. Pada Desember 2014, Presiden Jokowi menyampaikan program pengerukan untuk danau
Limboto, biaya pengerukan ini diperkirakan 11 trilyun rupiah. Nilai perbaikan ini diharapkan sebanding
dengan manfaat yang akan timbul dari perbaikannya. Sementara waktu menunggu realisasi pengerukan
tersebut banyak hal yang dapat dilakukan pihak yang berwenang untuk perbaikan danau Limboto (BBWS
II Gorontalo, Pemkab Gorontalo, dan Pemkot Gorontalo). Berikut adalah beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki dan menjaga danau Limboto :
1. Membuat zonasi untuk danau Limboto, sehingga kontrol terhadap pemaikan bersama danau
Limboto dapat lebih mudah dilakukan.
2. Menyiagakan petugas pengawas danau Limboto, sehingga kontrol aktual danau Limboto dapat
dilakukan.
3. Melakukan sosialisasi budidaya ikan yang benar kepada para pembudidaya ikan, sehingga
budidaya ikan dapat mengurangi dampak terjadinya endapan dan penurunan kualitas kimia di
danau Limboto.
4. Membuat peraturan untuk mewajibkan para pengguna danau Limboto untuk membantu
menyingkirkan tanaman alga dari permukan danau setiap kali para pengguna berlayar
menggunakan perahu di sekitar danau Limboto. Intensif dari hal ini dapat berupa sesederhana
penghargaan tertulis maupun kemudahan pengurusan ijin usaha dan sebagainya. Hal ini dapat
mengurangi tenaga pemerintah yang kesulitan untuk mengontrol tanaman gulam di danau
Limboto.
REFERENSI

Biki, Rugaya., et. al. Profil Danau Limboto 2009. BLH, Ristek Informasi Prov. Gorontalo.
Hasim., et. al. Analisis Berkelanjutan Untuk Pengembangan Pengelolaan Pada Danau Limboto Provinsi
Gorontalo. 2012. Semnas Limnologi VI.
https://menyelamatkandanaulimboto.wordpress.com/profil-danau-limboto/4-permasalahan/ diakses
031115 16:02
http://www.mongabay.co.id/2013/02/14/danau-limboto-gorontalo-diprediksi-hilang-2025/ diakses
031115 16:02
http://kanalsatu.com/id/post/2481/danau-limboto--satu-diantara-15-danau-terkritis diakses 031115
16:02
http://alandjibran.blogspot.com/2011/12/permasalahan-danu-limboto.html diakses 031115 16:03
http://www.antaranews.com/berita/467866/presiden-minta-pengerukan-danau-limboto-dipercepat
diakses 031115 16:03
https://gorontalotravelwisata.wordpress.com/danau-limboto/ diakses 031115 16:03
https://menyelamatkandanaulimboto.wordpress.com/artikel-danau-limboto/b-siswo/ diakses 031115
16:04
EVAPOTRANSPIRASI

Penelitian mengenai beberapa cara perhitungan evapotranspirasi pernah dibahas oleh


Othoman, et. al., 2006. Penman-Montheit, Thornwaite, Hargreaves, dan Hamon menjadi metode yang
dibandingkan satu dengan lainnya. Hasil analisisnya menyebutkan bahwa metode Penman-Montheit
merupakan yang paling baik dalam mensimulasikan evapotranspirasi pada daerah studinya. Penman-
Montheit juga menjadi rujukan perhitungan evapotranspirasi di Indonesia dengan disahkannya sebagai
SNI 7745:2012. Penggunaan parameter yang cukup banyak (suhu udara, kecepatan angin, kelembapan,
serta persentase penyinaran matahari) menjadikan metode ini baik untuk digunakan. Perhitungan
evapotranspirasi pada tugas ini akan didasarkan pada metode Penman-Montheit.
Perhitungan evapotranspirasi penman-montheit akan dilakukan menggunakan data klimatologi
yang direkam di Stasiun Klimatologi Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dengan rentang
pengamatan 1977-1986. Stasiun ini berada di derajat lintang -6.09 dan elevasi 743 mdpl.

Tabel 1 Data Temperatur

Data Temperatur Rata-rata (C)


Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1977 22.2 22 22.2 22.9 23 21.4 21.8 22.1 22.8 24.5 23.5 23.1
1978
1979 27.7 28.1 28.1 28.9 28.8 28.5 28.8 28.6 29.3 29.8 28.9
1980 23.1 22.6 22.3 22.7 22.9 22.6
1981
1982 21.9 21.3 22.6 22.6 23.1 22.9 21.8 21.9 22.7 22.8 23.9 23.7
1983 22.9 23 23.4 23.2 23 23.2 22.3 22.9 24.4 23.4 22.9 22.7
1984 22 22.3 22.6 22.9 22.5 22.1 22.2 22.6 21.8 23 22.8 22.5
1985 22.3 22.6 23 23.2 28.6 22.5 21.8 22.8 22.6 22.8 23.2 22.9
1986 22.3 22.3 25.2 24.7 22.6 21.9 22.2 22.5 23 22.8 23.1
Rerata 23.04 23.09 23.65 24.13 24.60 23.23 22.86 23.30 23.60 24.03 23.83 23.00

Tabel 2 Data Kecepatan Angin

Data Kecepatan Angin Rata-rata (knots)


Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1977 7 7 7 5 5 5 5 5 5 6 5 6
1978 6 6 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
1979 5 5 5 4 4 5 5 6 6 5 4
1980 5 6 5 5 6 5
1981
1982 5 7 4 6 5 5 6 6 6 6 6 6
1983 6 5 6 6 5 5 6 8 7 6 6 7
1984 7 7 6 5 6 6 5 6 5 6 6 7
1985 7 8 8 7 11 7 6 9 7 7 7 8
1986 10 8 7 8 6 8 9 8 8 8 9
Rerata 6.63 6.63 5.86 5.63 6.00 5.56 5.67 6.75 6.00 6.00 5.78 6.86
Rerata (km/hr) 294.47 294.47 260.34 250.02 266.69 246.93 251.87 300.02 266.69 266.69 256.81 304.79
Tabel 3 Data Kelembapan Udara

Data Kelembapan Udara Rata-rata


Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1977 85 86 86 82 81 84 73 69 68 62 76 81
1978 83 82 86 81 83 83 80 76 78 79 79 85
1979 82 85 83 87 84 76 71 73 74 72 82
1980 78 75 76 75 78 83
1981 81 76 84 83 80 79 79 74 74 82
1982 84 80 81 84 77 86 71 68 64 64 68 87
1983 84 83 84 83 86 76 72 69 64 76 84 78
1984 85 83 83 84 84 75 78 78 82 77 82 80
1985 84 84 80 83 81 81 86 74 77 80 77 81
1986 85 80 84 80 82 78 74 79 81 79 82
Rerata 83.67 82.11 83.38 83.44 81.40 79.70 76.40 72.63 73.50 74.30 79.20 82.00
Maksimum 85 86 86 87 86 86 86 78 82 81 84 87

Tabel 4 Data Penyinaran Matahari

Data Penyinaran Matahari Rata-rata (%)


Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1977 45 34 43 54 59 53 69 81 71 65 50 57
1978 45 65 44 63 61 49 55 70 52 59 51 42
1979 49 70 60 69 50
1980
1981
1982
1983
1984
1985 51 12 86 11 7 28
1986
Rerata 46.33 50.00 43.50 43.00 60.00 62.67 62.00 54.00 64.33 47.75 49.50 49.67
Tabel 5 Perhitungan Evapotranspirasi Penman-Montheit

Bulan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
J 15.00 46.00 74.00 105.00 135.00 166.00 196.00 277.00 258.00 288.00 319.00 349.00
Suhu Udara (C) 23.04 23.09 23.65 24.13 24.60 23.23 22.86 23.30 23.60 24.03 23.83 23.00
Kec. Angin (km/hari) 294.47 294.47 260.34 250.02 266.69 246.93 251.87 300.02 266.69 266.69 256.81 304.79
RH % 85.00 86.00 86.00 87.00 86.00 86.00 86.00 78.00 82.00 81.00 84.00 87.00
Lama Penyinaran % 46.33 50.00 43.50 43.00 60.00 62.67 62.00 54.00 64.33 47.75 49.50 49.67
es (kPa) 2.82 2.82 2.92 3.01 3.09 2.85 2.79 2.86 2.91 2.99 2.95 2.81
ea (kPa) 2.40 2.43 2.51 2.62 2.66 2.45 2.40 2.23 2.39 2.42 2.48 2.45
(es - ea) (kPa) 0.42 0.40 0.41 0.39 0.43 0.40 0.39 0.63 0.52 0.57 0.47 0.37
4098*es 11546.73 11576.69 11977.47 12326.81 12679.60 11674.51 11421.41 11727.48 11941.48 12250.46 12104.20 11516.85
P (kPa) 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8 92.8
0.00163*P (kPa) 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
(MJ/kg) 2.45 2.45 2.45 2.44 2.44 2.45 2.45 2.45 2.45 2.44 2.44 2.45
(T+237,3) 2 67778.40 67800.72 68094.90 68344.90 68591.61 67873.28 67684.53 67912.36 68068.81 68290.76 68186.27 67756.09
(kPa/C) 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
(kPa/C) 0.17 0.17 0.18 0.18 0.18 0.17 0.17 0.17 0.18 0.18 0.18 0.17
900/(T+273) 3.04 3.04 3.03 3.03 3.02 3.04 3.04 3.04 3.03 3.03 3.03 3.04
U2(m/s) 3.41 3.41 3.01 2.89 3.09 2.86 2.92 3.47 3.09 3.09 2.97 3.53
*900/(T+273)*U2(es-ea) 0.27 0.25 0.23 0.21 0.25 0.21 0.21 0.41 0.30 0.33 0.26 0.24
(rad) -0.37 -0.23 -0.05 0.17 0.33 0.41 0.37 -0.10 0.04 -0.17 -0.34 -0.41
dr 1.03 1.02 1.01 0.99 0.98 0.97 0.97 1.00 0.99 1.01 1.02 1.03
s (rad) 1.61 1.60 1.58 1.55 1.53 1.52 1.53 1.58 1.57 1.59 1.61 1.62
(s sinsin + coscossins)x37,6 37.17 37.85 37.64 35.83 33.36 31.86 32.50 37.82 37.12 37.92 37.41 36.87
Ra (MJ/m2/hari) 38.35 38.73 38.01 35.55 32.60 30.85 31.46 37.89 36.80 38.23 38.28 38.04
a s+bs*(n/N) 0.48 0.50 0.47 0.47 0.55 0.56 0.56 0.52 0.57 0.49 0.50 0.50
Rs (MJ/m2/hari) 18.47 19.36 17.77 16.53 17.93 17.38 17.62 19.70 21.04 18.68 19.04 18.96
f 0.52 0.55 0.49 0.49 0.64 0.66 0.66 0.59 0.68 0.53 0.55 0.55
Rns 14.23 14.91 13.68 12.73 13.81 13.38 13.56 15.17 16.20 14.39 14.66 14.60
' 0.12 0.12 0.12 0.11 0.11 0.12 0.12 0.13 0.12 0.12 0.12 0.12
T4 37.72 37.74 38.03 38.27 38.52 37.81 37.63 37.85 38.00 38.22 38.12 37.70
Rnl (MJ/m2/hari) 2.41 2.53 2.21 2.12 2.75 3.03 3.05 2.90 3.19 2.47 2.48 2.50
Rn (MJ/m2/hari) 11.82 12.38 11.47 10.61 11.06 10.35 10.51 12.27 13.01 11.91 12.18 12.10
0,408Rn 0.82 0.86 0.82 0.78 0.83 0.73 0.72 0.86 0.93 0.87 0.88 0.84
0,408Rn*(900/(T+273))*U2(es-ea) 1.09 1.12 1.05 0.99 1.08 0.94 0.94 1.28 1.24 1.20 1.15 1.08
(1 + 0,34 U2) 2.16 2.16 2.02 1.98 2.05 1.97 1.99 2.18 2.05 2.05 2.01 2.20
(1 + 0,34 U2) 0.13 0.13 0.13 0.12 0.13 0.12 0.12 0.13 0.13 0.13 0.12 0.14
+ (1+0,34 U2) 0.30 0.30 0.30 0.30 0.31 0.29 0.29 0.31 0.30 0.31 0.30 0.31
ETo (mm/hari) 3.59 3.67 3.50 3.28 3.48 3.20 3.21 4.15 4.09 3.92 3.79 3.53
Langkah Perhitungan
1. Memasukan data suhu udara (oC), kecepatan angin (km/hr), kelembapan udara (%), dan lama
penyinaran (%) sebagai masukan perhitungan. J adalah nomor urut hari dalam 1 tahun.
2. Menghitung es (tekanan uap jenuh) dengan menggunakan persamaan :

17.27T
es 0.611 exp
T 237.3
3. Menghitung ea (tekanan uap aktual) dengan menggunakan persamaan :
RH max
ea e s
100
4. Menghitung selisih es-ea.
5. Menghitung P (tekanan atmosfer) menggunakan persamaan :

293 0.0065 z
5.26

P 101.3
293
6. Menghitung (konstanta psychometric ) menggunakan persamaan :
cp P P
0 00163x10 3

7. Menghitung (deklinasi matahari) menggunakan persamaan :

2
0.409 sin J 1.39
365
8. Menghitung dr (inverse jarak relatif bumi-matahari) menggunakan persamaan :

2
d r 1 0.033 cos J
365
9. Menghitung s (sudut jam matahari terbenam) menggunakan persamaan :
s arccos tan tan
10. Menghitung Ra (radiasi ekstrateresterial) menggunakan persamaan :
Ra 37.6 d r s sin sin cos cos sin s
11. Menghitung Rs (radiasi matahari yang datang) menggunakan persamaan :

n
R s a s bs R a
N
24
N s

12. Menghitung f (faktor penutupan awan) menggunakan persamaan :

= 0.9 + 0.1

13. Menghitung Rnl (radiasi netto gelombang panjang yang pergi) meggunakan persamaan :
= ( ) 4
14. Menghitung Rn (radiasi netto) menggunakan persamaan :
R n R ns - R nl

Rns (1 ) Rs
15. Menghitung u2 (kecepatan angin pada ketinggian 2 m) menggunakan persamaan :
4.87
u2 u z
ln( 67.8 z 5.42)
16. Menghitung G (kerapatan panas terus-menerus pada tanah) menggunakan persamaan :
Ti Ti 1
G cs z
t
17. Menghitung ETO (evapotranspirasi acuan) menggunakan persamaan :

0.408 Rn G u 2 es ea
900
ETo = T 273
1 0.34u 2
REFERENSI

Othoman, Alkaed., et. al. Comparison of Several Reference Evapotranspiration Methods for Itoshima
Peninsula Area, Fukuoka, Japan. 2006. Faculty of Engineering, Kyushu University.

Anda mungkin juga menyukai