Tidak
konsisten terhadap waktu yang telah disepakati bersama menjadi penyebab korupsi waktu.
Sebenarnya, mahasiswa tersebut sudah mengetahui jam berapa mata kuliah itu dimulai. Namun,
entah karena alasan yang beragam mahasiswa itu terus saja datang terlambat. Lebih parah jika
sudah mendapat predikat si tukang telat. Saat mahasiswa tadi masuk ke dalam kelas, pasti akan
mengganggu mahasiswa lain. Konsentrasi menjadi terhambat dan merugikan orang lain. Tapi,
mereka yang sudah datang lebih awal biasanya akan mudah menyerap setiap materi dosen.
Sebaliknya, mahasiswa yang sering terlambat kurang mendapat asupan materi dosen. Lebih
tepatnya, masuk terlambat dan pulang dengan cepat.
Selanjutnya adalah mahasiswa gadget.Tidak perduli apa yang sedang dibicarakan oleh
dosen, mahasiswa ini lebih condong memainkan gadget. Misal bermain hape saat mata kuliah
sedang diajarkan hingga selesai. Jam perkuliahan dipakai untuk terjun dalam dunia maya.
Mahasiswa gadget akan menyembunyikan hp atau gadget lainnya di dalam tas.Contohnya asik
chating di telepon genggam. Mahasiswa ini memang dianugerahi indra keenam yang kuat.
Tanpa melihat tombol, mahasiswa ini dapat mengetik sebuah tulisan. Matanya akan mengarah
kedosen, tapi tatapannya kosong. Harusnya mahasiswa ini dapat mencatat, memperhatikan
materi yang dipelajari. Waktu perkuliahan dibuang sia-sia dan tidak ada manfaatnya. Tugas
sebagai seorang mahasiswa tidak diterapkan dengan bijaksana.
Ketiga adalah ijin terselubung. Mahasiswa yang mengalami jenuh di dalam kelas akan ijin
keluar dengan alasan ke toilet. Nyatanya, mahasiswa ini tidak pergi ke toilet. Ada yang sekedar
merokok, kekantin, atau mengobrol dengan teman di luar. Mahasiswa ini tidak tahu besarnya
kerugian SPP yang sudah dibayar hanya untuk merokok atau melakukan aktivitas lain diluar
ruangan saat jam perkuliahan. Mereka dibiayai kuliah untuk menuntut ilmu, tapi tidak dilakukan
seperti seharusnya. Para orang tua yang bekerja keras mencari nafkah, tapi tidak dihargai oleh
anaknya sendiri. Tidak mengikuti materi dosen namun bisa mendapatkan absen.
Penyebab korupsi waktu adalah menganggap bahwa waktu itu tidak terbatas. Waktu itu
sesuatu yang bebas. Ada kata untuk terlambat, mengulang, dan kembali ke masa lalu. Akibat
korupsi waktu belum difirkan sama sekali. Inilah yang menjadi bahaya jika korupsi waktu tidak
dihentikan. Waktu itu cepat berlalu setiap detik. Waktu yang terlihat ada pada jam buatan
manusia atau pergantian waktu pagi, siang, sore dan malam. Tapi bagaimana dengan waktu yang
tidak terlihat? Waktu yang tidak terlihat sangat membahayakan diripada hari esok. Imbasnya
adalah di masa depan, waktu yang akan datang. Tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, jika tidak
segera sadar akan bahaya korupsi waktu.
Penyebab lain adalah kurangnya moral dalam diri seseorang. Moral yang buruk tidak akan
berbuah hasil positif. Manusia memang bukan robot yang bisa digerakan oleh siapa saja. Tapi,
manusia juga harus mempunyai kewajiban dalam mengontrol diri sendiri ke arah yang lebih
baik. Kebanyakan orang seakan menutup mata tentang keberadaan waktu yang sangat berharga.
Seseorang yang mempunyai moralitas tinggi sangat mengetahui manfaat waktu jika
dipergunakan dengan baik. Akhirnya, moral yang baik dapat menjauhkan dari korupsi waktu.
Kurang taat dan patuh terhadap janji awal juga memicu terjadinya korupsi waktu.
Misalnya perjanjian keterlambatan hanya 15 menit di dalam kelas. Namun, ada saja mahasiswa
yang masuk melebihi waktu yang ditentukan. Janganlah berhianat dengan perjanjian yang sudah
dibuat bersama. Tingkatkan pribadi yang taat dan patuh terhadap waktu agar terhindar dari
korupsi waktu.
Dampak korupsi waktu tidak akan terjadi saat itu juga. Namun, ada saat di mana dampak
terasa berbahaya. Jika masih menerapkan korupsi waktu imbasnya ada di masa depan. Karena,
sudah terbiasa dengan korupsi waktu saat kuliah. Bisa saja, di dunia kerja nanti akan mengalami
banyak masalah dalam korupsi waktu. Misalnya, mendapat teguran dari atasan karena sering
terlambat, pemotongan gaji, atau dikeluarkan dari institusi tersebut. Dunia kerja sangat
berpengaruh terhadap waktu. Karena dunia kerja mengedepankan unsur time is money.
Membuang waktu sama saja membuang uang. Setiap detik waktu yang terus berputar
mengandung banyak nominal uang yang berharga. Mulai dari sekarang, mahasiswa jangan mau
korupsi waktu.