412 217 936 1 10 20170405 PDF
412 217 936 1 10 20170405 PDF
412 217 936 1 10 20170405 PDF
Simon Siregar
Politeknik Telkom
ssr@politekniktelkom.ac.id
Abstrak
Peningkatan penggunaan energi listrik dalam kehidupan setiap hari semakin berkembang. Akan tetapi
sering kali penggunaan listrik tersebut tidak digunakan secara efisien, khususnya untuk gedung dengan
kontrol (Air conditioning) AC, lampu, dan infokus dikontrol secara manual. Oleh karena itu, untuk
menangani monitoring penggunaan setiap alat tersebut, penggunaan embedded ethernet sebagai sistem
monitoring cahaya, suhu, dan gerak didalam ruangan berbasis ethernet merupakan salah satu solusi
dalam efisiensi listrik. Pada penelitian ini akan dibangun sistem monitoring berbasis ethernet dengan
menggunakan mikrokontroler AVR tipe Atmega8535 sebagai unit kontrol dan Embedded Module System
(EMS) Ethernet Module dengan IC ENC28J60 sebagai unit kontrol jaringan yang menangani komunikasi
protokol TCP/IP. Mikrokontroler akan dikonfigurasi menggunakan CodevisionAVR C compiler,
sedangkan aplikasi yang digunakan sebagai antar muka dengan pengguna dikembangkan dengan
menggunakan Visual Basic 6.0. Penelitian ini akan menghasilkan suatu sistem terintegrasi dimana
mikrokontroler sebagai client yang akan mendeteksi keadaan sebuah ruangan dan komputer induk
sebagai server yang berfungsi sebagai pengambil keputusan untuk keadaan sebuah ruangan yang dikirim
oleh mikrokontroler.
Abstract
Increased use of electrical energy in everyday life is growing. However, often times the use of electricity is
not used efficiently, particularly for buildings with air conditioning, lights, and infocus controlled
manually. Therefore, to handle the monitoring of the use of each tool, the use of monitoring systems
embedded ethernet as light, temperature, and motion-based ethernet in the room is one solution in
electrical efficiency. This research will build an ethernet-based monitoring system using AVR
microcontroller type ATMEGA8535 as the control unit and an Embedded Module System (EMS)
Ethernet Module with IC ENC28J60 as a network control unit that handles the communication protocol
TCP / IP. Microcontroller will be configured with CodevisionAVR C compiler, while the application that
used as the user interface is developed with Visual Basic 6.0. This research will result
in an integrated system in which the microcontroller as a client that will detect the state of a room and the
host computer as a server that serves as a decision maker for the state of a room that is sent by the
microcontroller.
ISSN: 2088-8252 71
2. Atmega 8535 fasilitas serial dapat dipergunakan dalam variasi
kecepatan transmisi yang sangat bergantung pada
Mikrokontroler merupakan sebuah besarnya penggunaan sumber detak dan pengisian
mikroprosessor CPU (Central Procesing Unit) yang register yang berkaitan. Adapun susunan kaki
dikombinasikan dengan I/O dan memori ROM mikrokontroler ATmega 8535 ditunjukan pada
(Read Only Memory) dan RAM (Random Acces gambar 1 dibawah ini.
Memory). Berbeda dengan mikrokomputer yang
memiliki bagian-bagian tersebut secara terpisah,
mikrokontroler mengkombinasikan bagian tersebut
dalam tingkat chip.[1]
AVR ATmega merupakan seri mikrokontroler 8
bit yang berarsitektur RISC (Reduce Instruction Set
Computing). Inti AVR adalah kombinasi berbagai
macam instruksi dengan 32 register serba guna.
Registerregister tersebut terhubung langsung dengan
ALU (Arithmetic Logic Unit) yang memungkinkan 2
register independent untuk diakses dalam satu
pelaksanaan instruksi dengan 1 siklus detak.
Keuntungan dari arsitektur ini adalah kode program
yang lebih efisien sementara keberhasilan
keseluruhan sepuluh kali lebih cepat dibandingkan
dengan CISC (Complex Instruction Set Computing)
yang konvensial.
Kelengkapan seri AVR antara lain disebutkan
Gambar 1. Susunan Kaki Mikrokontroler ATmega 8535
sebagai berikut :
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port 3. EMS Ethernet Module
B, port C, port D.
2. ADC 10-bit sebanyak 8 saluran. Embedded Module System (EMS) Ethernet
3. Tiga buah timer atau counter. Module merupakan modul untuk mempermudah
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. antarmuka antara komunikasi ethernet dengan
mikrokontroler/mikroprosesor. Modul ini bekerja
5. Watch Dog Timer dengan osilator internal.
dengan level tegangan TTL. Aplikasi dari modul ini
6. SRAM sebesar 512 byte. adalah embedded web server, embedded DHCP
7. Memori Flash sebesar 8kb. server, serta aplikasi lainnya yang berhubungan
8. Unit interupsi internal dan eksternal. dengan komunikasi ethernet. Gambar modul ini
9. Port antarmuka SPI. ditunjukkan pada gambar 2. [2]
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat
diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komperator analog.
Port USART untuk komunikasi serial
72 ISSN: 2088-8252
5. Pengiriman ulang secara otomatis (dapat
diprogram).
6. Perhitungan CRC (dapat diprogram).
7. Penolakan paket yang salah secara otomatis
(dapat diprogram).
8. Antarmuka ke host controller melalui SPI
Gambar 3. Sensor LDR
dengan kecepatan sampai dengan 20 MHz.
9. Mempunyai 8 KByte SRAM sebagai buffer 5. PIR(Passive Infra-Red)
bagi paket data yang akan dikirimkan sekaligus
bagi paket data yang akan diterima (shared Sensor PIR adalah perangkat piroelektrik yang
buffer). mendeteksi gerakan dengan mengukur perubahan
10. Mendukung paket data unicast, multicast, dan dalam inframerah yang dipancarkan oleh benda-
benda tingkat sekitarnya. [4]
broadcast.
Gerakan ini dapat dideteksi dengan memeriksa
11. Memiliki alamat MAC yang dapat diprogram. tinggi sinyal pada pin I/O perangkat tersebut. Sensor
12. Memiliki filter untuk paket data yang diterima. ini umunya digunakan pada sistem alarm. Bentuk
13. Kecepatan transfer data ethernet sampai dengan sensor PIR umumnya ditunjukkan seperti gambar 4.
10Mb/s. Memiliki 2 indikator LED untuk
menunjukkan status koneksi.
14. Memiliki pin interupsi untuk menginformasikan
adanya paket data yang telah diterima.
15. Memiliki pin clock yang dapat menghasilkan
frekuensi hingga 25 Mhz pada level tegangan
TTL.
16. Memiliki fasilitas power-down.
17. Membutuhkan catu daya 5 Volt DC.
18. Kompatibel dengan DT-AVR Low Cost Series
dan mendukung sistem kontroler lainnya.
Gambar 4. Sensor PIR
4. LDR (Light Dependent Resistor) Spesifikasi teknis dari sensor PIR adalah
sebagai berikut :
Resistor peka cahaya atau fotoresistor adalah 1. Output berupa bit tunggal
komponen elektronik yang resistansinya akan 2. Ukurannya kecil membuatnya mudah untuk
menurun jika ada penambahan intensitas cahaya
yang mengenainya. Fotoresistor dapat merujuk pula menyembunyikan
pada light-dependent resistor (LDR), atau 3. Kompatibel dengan semua Microcontrollers
fotokonduktor. [3] Parallax
Fotoresistor dibuat dari semikonduktor 4. Tegangan input 3.3V & 5V operasi dengan
beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. <100uA
Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi
yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh
semikonduktor akan menyebabkan elektron 5. IC LM35
memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita
konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan
pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, terkemas dalam bentuk IntegratedCircuit (IC),
sehingga menurunkan resistansinya. dimana output tegangan keluaran sangat linear
Aplikasi yang sering menggunakan sensor ini berpadanan dengan perubahan suhu. Sensor ini
adalah aplikasi pada lampu taman dan lampu di jalan berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu
yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang kebesaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar
hari secara otomatis. Gambar LDR yang umum 10mV/C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 C
digunakan ditunjukkan pada gambar 3. maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau
penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai
lebih kurang seperempat derajat celcius pada
temperature ruang. Jangka sensor mulai dari -55 C
sampai dengan 150 C, IC LM 35 penggunaannya
ISSN: 2088-8252 73
sangat mudah, difungsikan sebagai control dari 3. Bagian Toolbox
indikator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 4. Bagian Properties
sehingga panas 5. Bagian Form Layout
yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari 6. Bagian Window Project
0 C didalam suhu ruangan. [1] Gambar 7 dibawah ini menunjukkan tampilan
Karena sensor suhu LM 35 akan menangkap halaman muka dari program Visual basic 6.0.
data yang berupa besaran suhu dalam bentuk sinyal
analog lalu data tersebut dirubah kedalam bentuk
menjadi besaranbesaran listrik analog, kemudian
data yang berupa sinyal listrik analog diinputkan ke
IC ATmega 8535 karena didalam IC Atmega 8535
sudah terdapat ADC maka sensor suhu LM 35 tidak
memerlukan tambahan ADC diluar IC
mikrokontroler. Berikut pada gambar 5 menunjukan
skema rangkaian sensor suhu IC LM 35.
74 ISSN: 2088-8252
EMS Ethernet Module : 2. Aplikasi (didalam komputer) seperti yang
Adalah interface antara komputer dan ditunjukkan pada gambar 10.
mikrokontroler. Ethernet Module ini berfungsi
sebagai jembatan protokol TCP/IP didalam
Start
mikrokontroler.
Setting IP dan
Port
Sensor Gerak :
Berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi Salah
Ya
Sistem yang akan dibangun akan mengikuti Temperatur
Tidak
Kirim Perintah Kirim Perintah
< 27oC Nyalakan AC Matikan AC
flow chart yang akan dibagi menjadi dua bagian :
1. Hardware (didalam mikrokontroler) seperti Ya
Inisialisasi 1
Ethernet Module,
Sensor PIR, IC
End
LM35, LDR
Gambar 10. Flow Chart untuk sistem monitoring di komputer
ISSN: 2088-8252 75
12. Kesimpulan
Daftar Pustaka
76 ISSN: 2088-8252