DISUSUN OLEH
ELEKTRO S-1
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2014
ABSTRAK
Pada sistem AC, gradien tegangan atau tekanan medan elektrik tidak
terdistribusi secara serbasama sepanjang permukaan isolator, terutama untuk
pulsa-pulsa langkah atau impuls, yang mengandung kompon frekuensi sangat
tinggi menyebabkan impedansi kapasitif isolator-isolator tersebut saat itu lebih
menentukan distribusi tegangan yang dapat menyebabkan pada lompatan elektrik.
Ini karena kenyataan bahwa jalur konduksi antara elemen (unit isolator)
tergantung tidak hanya pada kapasitansi elektrostatik sambungan antara elemen
tetapi juga pada kapasitansi bumi. Hadirnya kapasitansi bumi ini menyebabkan
distribusi tegangan sepanjang isolator rantai menjadi tidak seragam, dengan
perbedaan terbesar melintasi elemen yang terdekat dengan konduktor saluran dan
paling kecil melintasi elemen yang terhubung dengan menara.
Medan listrik yang terjadi tersebut dapat dianalogikan dengan
kapasitansi-kapasitansi. Dibandingkan dengan besarnya kapasitansi sendiri
dari elemen isolator rantai (C), besarnya kapasitansi ke tanah C e ini jauh
lebih kecil, tetapi pada kenyataanya tidak dapat diabaikan karena
mempengaruhi distribusi tegangan pada isolator yang dipakai. Rangkaian
listrik dengan memperhitungkan Ce.
1. TEORI
Dalam keadaan isolator dibebani tegangan akan timbul medan listrik
diantara penghubung isolator dengan penghubung isolator yang lain, antara
penghubung isolator dengan tanah (menara) dan antara penghubung isolator
dengan kawat penghantar yang digantungkan pada isolator rantai tersebut.
Medan listrik yang terjadi tersebut dapat dianalogikan dengan kapasitansi-
kapasitansi. Dibandingkan dengan besarnya kapasitansi sendiri dari elemen
isolator rantai (C), besarnya kapasitansi ke tanah Ce ini jauh lebih kecil, tetapi
pada kenyataanya tidak dapat diabaikan karena mempengaruhi distribusi
tegangan pada isolator yang dipakai. Rangkaian listrik dengan
memperhitungkan Ce dapat dibuat sebagai berikut.
C in-1 In-1 C
Ce
Ce C Un-1 C
in In U n U n U n 1
Ce
Ce C Un C
in+1 In+1
Ce
Ce C Un+1 C
= (1)
= ( 1 )
(2)
+1 = (+1 )
= ( 1 )
Dimana : in = Arus bocor pada kapasitansi Ce di elemen yang ke-n
In = Arus bocor pada kapasitansi Ce di elemen yang ke-n
Un = Tegangan isolator yang ke-n terhadap tanah
= +1 (3)
Apabila persamaan (1) dan persamaan (2) dimasukan ke persamaan (3), secara
d
matematis perubahan terhadap waktu dapat dihilangkan dan kita
dt
dapatkan :
= +1 2 + 1 (4)
2. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
2.1. Gambar Rangkain Percobaan
30 kV
Isolator Un
Ke-n (kV)
1 0.097
2 0.12
3 0.15
4 0.194
5 0.272
6 0.4
3.2. Grafik Distribusi Tegangan Rantai Isolator
0.45
0.4
0.35
0.3
0.25
0.2 kurva
0.15
0.1
0.05
0
1 2 3 4 5 6
Isolator ke-n
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisa data, didapat adanya perbedaan nilai
perbandingan harga kapasitor bocor Ce terhadap harga kapasitor isolator C,
yang ditinjau dari beberapa isolator. Perbedaan ini terjadi diakibatkan oleh
beberapa hal sebagai berikut :
a. Berbedanya input tegangan yang diberikan pada tiap-tiap pengukuran pada
isolator, yang dikarenakan sulitnya mengatur regulator agar mencapai nilai
tegangan input 30 kV secara terus-menerus pada tiap-tiap pengukuran
distribusi tegangan pada tiap-tiap isolator.
b. Stress tegangan isolator paling tinggi didapat oleh isolator ke 6 dari
ground dikarenakan semakin jauh dari tanah kapasitor masih mempunyai
tegangan yang besar.
c. Kesalahan dalam pembacaan instrument alat ukur, dikarenakan nilai yang
tertera pada alat ukur (volt meter) selalu berubah-ubah.