Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

DISTRIBUSI TEGANGAN PADA ISOLATOR RANTAI

DISUSUN OLEH

Nama : Muhammad Abdurahman


No Pokok : 11220013
No Group : 2
Fakultas : Teknologi Industri
Jurusan : Elektro (S-1)
Konsentrasi Jurusan : Teknik Tenaga Listrik

ELEKTRO S-1
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2014
ABSTRAK

Pada sistem AC, gradien tegangan atau tekanan medan elektrik tidak
terdistribusi secara serbasama sepanjang permukaan isolator, terutama untuk
pulsa-pulsa langkah atau impuls, yang mengandung kompon frekuensi sangat
tinggi menyebabkan impedansi kapasitif isolator-isolator tersebut saat itu lebih
menentukan distribusi tegangan yang dapat menyebabkan pada lompatan elektrik.
Ini karena kenyataan bahwa jalur konduksi antara elemen (unit isolator)
tergantung tidak hanya pada kapasitansi elektrostatik sambungan antara elemen
tetapi juga pada kapasitansi bumi. Hadirnya kapasitansi bumi ini menyebabkan
distribusi tegangan sepanjang isolator rantai menjadi tidak seragam, dengan
perbedaan terbesar melintasi elemen yang terdekat dengan konduktor saluran dan
paling kecil melintasi elemen yang terhubung dengan menara.
Medan listrik yang terjadi tersebut dapat dianalogikan dengan
kapasitansi-kapasitansi. Dibandingkan dengan besarnya kapasitansi sendiri
dari elemen isolator rantai (C), besarnya kapasitansi ke tanah C e ini jauh
lebih kecil, tetapi pada kenyataanya tidak dapat diabaikan karena
mempengaruhi distribusi tegangan pada isolator yang dipakai. Rangkaian
listrik dengan memperhitungkan Ce.

1. TEORI
Dalam keadaan isolator dibebani tegangan akan timbul medan listrik
diantara penghubung isolator dengan penghubung isolator yang lain, antara
penghubung isolator dengan tanah (menara) dan antara penghubung isolator
dengan kawat penghantar yang digantungkan pada isolator rantai tersebut.
Medan listrik yang terjadi tersebut dapat dianalogikan dengan kapasitansi-
kapasitansi. Dibandingkan dengan besarnya kapasitansi sendiri dari elemen
isolator rantai (C), besarnya kapasitansi ke tanah Ce ini jauh lebih kecil, tetapi
pada kenyataanya tidak dapat diabaikan karena mempengaruhi distribusi
tegangan pada isolator yang dipakai. Rangkaian listrik dengan
memperhitungkan Ce dapat dibuat sebagai berikut.
C in-1 In-1 C
Ce

Ce C Un-1 C
in In U n U n U n 1
Ce

Ce C Un C
in+1 In+1
Ce

Ce C Un+1 C

Untuk menentukan distribusi tegangan secara matematis, kita


perhatikan gambar diatas. Jika arus yang mengalir tiap isolator (arus bocor)
adalah I, dan arus bocor antara elektroda dengan menara melalui adalah i,
dengan adanya tegangan U yang dipasangkan antara jala-jala ke tanah pada
isolator rantai. Apabila isolator n = 1 dihubungkan langsung pada menara
yang ditanahkan, maka untuk isolator yang ke-n persamaan arus kapasitif
didapat, antara elektroda dengan tanah:


= (1)

dan untuk kedua elemen yang berdekatan :


= ( 1 )

(2)

+1 = (+1 )

= ( 1 )
Dimana : in = Arus bocor pada kapasitansi Ce di elemen yang ke-n
In = Arus bocor pada kapasitansi Ce di elemen yang ke-n
Un = Tegangan isolator yang ke-n terhadap tanah

Dalam hal ini perubahan tegangan terhadap waktu diberikan oleh


hubungan differensiasi (turunan) terhadap waktu, dengan demikian berlaku
bagi komponen-komponen setiap frekwensi, bentuk dan lamanya.
Pada isolator yang ke-n kesetimbangan arus diberikan oleh persamaan:

= +1 (3)

Apabila persamaan (1) dan persamaan (2) dimasukan ke persamaan (3), secara
d
matematis perubahan terhadap waktu dapat dihilangkan dan kita
dt
dapatkan :


= +1 2 + 1 (4)

2. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
2.1. Gambar Rangkain Percobaan

30 kV

2.2. Prosedur Percobaan


a. Buat rangkaian percobaan seperti gambar rangkaian percobaan di atas.
Perhatikan jangan ada kabel atau konduktor yang kendur untuk mencegah
short circuit.
b. Pasang probe tegangan tinggi antara ground/pengantung dengan isolator
teratas (point 1).
c. Hidupkan sumber tegangan
d. Naikkan tegangan regulator sehingga tinggi tegangan mencapai 25 kV.
e. Catat besar tegangan terukur.
f. Turunkan posisi regulator samapi nol.
g. Matikan sumber tegangan.
h. Ground setiap titik sambung isolator.
i. Pindahkan penjepit probe tegangan tinggi dari titik teratas satu tingkat ke
bawah (point 2).
j. Ulangi langkah (c) sampai dengan (i) sehingga semua titik sambung
isolator terukur.
k. Turunkan posisi regulator sampai nol, matikan sumber tegangan, dan
pasang ground.

3. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA


3.1. Hasil Pengukuran
Pengukuran ini dilakukan dengan tegangan sumber 30 kV

Isolator Un
Ke-n (kV)
1 0.097
2 0.12
3 0.15
4 0.194
5 0.272
6 0.4
3.2. Grafik Distribusi Tegangan Rantai Isolator

0.45

0.4

0.35

0.3

0.25

0.2 kurva

0.15

0.1

0.05

0
1 2 3 4 5 6

Isolator ke-n

3.3. Perbandingan Harga Kapasitor Bocor Ce terhadap Harga Kapasitor


Isolator C
Berdasarkan persamaan :

= +1 2 +

Maka nilai perbandingan harga kapasitor bocor Ce terhadap harga kapasitor
isolator C, dapat dihitung sebagai berikut:
a. Nilai perbandingan ditinjau dari isolator ke-2 (n = 2)
+1 2 + 1 3 22 + 1 0,15 2(0,12) + 0,097
= = =
2 0,12
= 0,0583333

Pembulatan nilai menjadi 0,06, ,

b. Nilai perbandingan ditinjau dari isolator ke-3 (n = 3)


+1 2 + 1 4 23 + 2 0,154 2(0,15) + 0,12
= = =
3 0,15
= 0,4933333

Pembulatan nilai menjadi 0,5,

c. Nilai perbandingan ditinjau dari isolator ke-4 (n = 4)


+1 2 + 1 5 24 + 3
= =
4
, 272 2(0,154) + 0,15
= =1
0,154

Pembulatan nilai menjadi 1,


d. Nilai perbandingan ditinjau dari isolator ke-5 (n = 5)
+1 2 + 1 6 25 + 4 0,4 2(0,272) + 0,154
= = =
5 0,272
= 1,470588

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisa data, didapat adanya perbedaan nilai
perbandingan harga kapasitor bocor Ce terhadap harga kapasitor isolator C,
yang ditinjau dari beberapa isolator. Perbedaan ini terjadi diakibatkan oleh
beberapa hal sebagai berikut :
a. Berbedanya input tegangan yang diberikan pada tiap-tiap pengukuran pada
isolator, yang dikarenakan sulitnya mengatur regulator agar mencapai nilai
tegangan input 30 kV secara terus-menerus pada tiap-tiap pengukuran
distribusi tegangan pada tiap-tiap isolator.
b. Stress tegangan isolator paling tinggi didapat oleh isolator ke 6 dari
ground dikarenakan semakin jauh dari tanah kapasitor masih mempunyai
tegangan yang besar.
c. Kesalahan dalam pembacaan instrument alat ukur, dikarenakan nilai yang
tertera pada alat ukur (volt meter) selalu berubah-ubah.

Anda mungkin juga menyukai