Anda di halaman 1dari 7

Laporan Bedside Teaching

A. Pengertian

Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang


mendekatkan pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan

metode pembelajaran di mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif,


psikomotor dan afektif secara terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai

fasilitator dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan
umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses beside teaching diperlikan

kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan


sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.

Kegiatan : Bed Side Teaching pada pasien DM

Tempat : RSU Abdul Wahab Syahrani


Waktu : 10.00 WIB s/d Selesai,

Tanggal : 19 Desember 2016

B. Latar belakang
50-75% amputasi ekstremitas bawah dilakukan pada pasien-pasien yang

menderita diabetes. Sebanyak 50% dari kasus-kasus amputasi ini diperkirakan


dapat dicegah bila pasien diajarkan tindakan preventif untuk merawat kaki dan

mempraktikkanya setiap hari.


Ada tiga komplikasi diabetes yang turut meningkatkan risiko terjadinya infeksi

kaki. Ketiga komplikasi tersebut adalah:


1. Neuropati : Neuropati sensorik menyebabkan hilangnya perasaan nyeri dan

sensibilitas tekanan, sedangkan neuropati otonom menimbulkan


peningkatan kekeringan dan pembentukan fisura pada kulit (yang terjadi akibat

penurunanperspirasi).
2. Penyakit vaskuler perifer : Sirkulasi ekstremitas bawah yang buruk turut

menyebabkan lamanya kesembuhan luka dan terjadinya gangren.


3. Penurunan daya Imunitas : Hiperglikemia akan mengganggu kemampuan

leukositkhusus yang berfungsi untuk menghancurkan bakteri. Dengan


demikian, pada pasien diabetes yang tidak terkontrol akan terjadi penurunan

resistensi terhadap infeksi tertentu.

C. Karakteristik pasien
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa program study

Ners Stikes Wiyata Husada Samarinda pada Desember 2016 terhadap pasien di
RSU Abdul Wahab Syahrani didapatkan data bahwa pasien dengan penyakit DM

ini sering mengalami tanda-tanda seperti pembentukan fisura, pengeluaran


nanah, pembengkakan, kemerahan atau gangren. Penyebab dari DM ini adalah

Lama penyakit Diabetes yang melebihi 10 tahun, usia pasien yang lebih dari 60
tahun.

Keluhan yang dirasakan oleh pasien adalah pasien merasa tidak nyaman
karena kakinya timbul luka (infeksi) yang menyebabkan kakinya berbau tidak

sedap. Hasil observasi terlihat bahwa pasien masih mengalami ketidakmampuan


melakukan perawatan mandiri pada kakinya. Faktor ini yang menyebabkan sumber

dari timbulnya luka (infeksi) yang menyebabkan kaki pasien berbau tidak
sedap.Peserta didik melakukan bimbingan klinik ini agar masalah pada pasien DM

ini segera teratasi dan kaki pasien kembali normal seperti biasanya.
1. Data yang dikaji lebih lanjut

Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah,denyut nadi, pemantauan kadar


glukosa darah, pemeriksaan urine untuk glukosa

2. Data subjektif yaitu mengkaji keluhan-keluhan pada pasien.


3. Masalah Keperawatan

4. Potensial ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri pada Tuan A


diruang Flamboyan RSU Abdul Wahab Syahrani.
D. Proses Pembelajaran

1. Diagnosa keperawatan
Potensial ketidakmampuan melakukan perawatan mandiri berhubungan

dengan gangguan fisik atau faktor-faktor sosial.

2. Tujuan Umum
Peserta didik dapat memahami tentang perawatan kuku kaki (memotong kuku)

pada pasien DM.

3. Tujuan Khusus
Setelah bimbingan klinik dilakukan diharapkan peserta didik dapat:

Menyebutkan tujuan dari perawatan kuku kaki (memotong kuku) kepada


pasien dan keluarganya, pembimbing dan peserta didik lainnya.

Peserta didik dapat menyebutkan prosedur kerja yang dilakukan.


Peserta didik dapat menyebutkan hasil pengkajian keperawatan atau Bed Side

Teaching.

4. Implementasi Tindakan Keperawatan


o Metode : Pembelajaran klinik (Bed Side Teaching)

o Alat : Seperangkat alat perawatan luka (GP)


o Waktu : Selasa, 19 Desember 2016

o Tempat : Kamar rawat pasien


o Sasaran : Peserta didik, pasien serta keluarga pasien

Pengorganisasian

Pembimbing/ fasilitator : Ns. Siti Romlah S.kep


Peserta : Rizki Amalia Datau ( yang melakukan perawatan

luka )
Margaretha Mebang (asisten )

Lidiawaty Palimbunga (Anggota)


Sutia Ningsih (Anggota)

Rudinand Tassasly (Anggota)


Lusia Buaq (Anggota)

Kurnia Kristiani (Anggota)


Pasien : Tn. S

Usia : 53 tahun
Alamat : jalan Mawar No. 15

Diagnosa medik : Dm tipe II (Ulkus diabetic pedis dextra)

Pengertian :

Melaksanakan tindakan perawatan :mengganti balutan,membersihkan luka

pada luka kotor.

Tujuan:

1. Mencegah timbulnya infeksi.

2. Membantuuntuk proses penyembuhanluka.

Peralatan :

Bak Instrumen yg berisi :

1. Pinset Anatomi
2. Gunting Debridemand

3. Pinset Chirurgis
4. Kom : 1 buah
5. Kasa Steril

Peralatan lain terdiri dari :

1. Sarung tangan
2. Plester atau perekat

3. Desinfektant
4. Alkohol 70%/ wash bensin

5. NaCl 0,9%
6. Gunting Plester

7. Verband
8. Bengkok : 2 buah,1 buahberisilarutandesinfektan

9. Obat luka sesuai kebutuhan

Prosedur pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi

1. Melakukan Verifikasi program sebelum proses tindakan


2. Mencuci tangan

3. Menempatkan alat di dekatpasiendenganbenar

Tahap Orientasi

1. Memberikan salam & menyapa nama pasien

2. Menjelaskan tujuan&prosedur tindakan pada keluarga/klien


3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan perawatan luka dilakukan.

Tahap Kerja
1. Menjaga dan menjamin privacy

2. Mengatur posisi pasien agar luka dapat terlihat dengan jelas


3. Membuka peralatan

4. Menggunakan sarung tangan


5. Membasahi plaster dengan alkohol/wash bensin & buka dengan memakai pinset

6. Membuka balutan lapis terluar


7. Membersihkan seputar luka & bekas plester

8. Membuka balutan lapis dalam


9. Menekan daerah tepi luka (sepanjang luka) untuk dapat mengeluarkan adanya pus

10. Melakukan debridement


11. Membersihkan luka dengan memanfaatkan cairan NaCl

12. Melakukan kompres desinfektant & tutupdengankassa


13. Memasang plester atau verband

14. Merapikan pasien

Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan yg dilakukan

2. Berpamitan dengan klien


3. Membereskan alat-alat

4. Mencuci tangan
5. Mencatat semua kegiatan dalam lembar/ catatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 Vol.2.

Jakarta:EGC
Tim penyusun. 2007. Panduan Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia 1. Bandar

Lampung: STIKES Mitra Lampung

Anda mungkin juga menyukai