Disusun oleh:
Bagus Dwi Kurniawan
NIM. 122011101070
Dokter Pembimbing:
dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A
dr. B. Gebyar Tri Baskara, Sp.A
dr. Saraswati, Sp.A
dr.Lukman Oktadianto, Sp.A
dr. Ali Shodikin, Sp.A
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. BA
Umur : 8 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Silir Babatan 01/2,
Kecamatan Wuluhan Jember
Suku : Madura
Agama : Islam
Tanggal MRS : 24 April 2017
Tanggal Pemeriksaan : 28 April 2017
No RM : 163763
Identitas Ibu
Nama Ibu : Ny. Y
Umur : 41 tahun
Alamat : Silir Babatan 01/2,
Kecamatan Wuluhan Jember
Suku : Madura
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh tani
III. ANAMNESIS
2
Heteroanamnesis dan Autoanamnesis dilakukan kepada orang tua pasien
pada hari ke 5 masuk rumah sakit di ruang kanak-kanak RSD.dr. Soebandi
Jember
Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
3
mulai gelisah, rewel, dan tidak bisa diajak bicara. Pasien mengeluh sesak
nafas, nafasnya cepat dan megap-megap berbau aneh seperti alkohol.
Pasien lalu dibawa ke puskesmas dikatakan kadar gula darah pasien saat
itu tinggi (ibu pasien lupa). Kemudian pasien dirujuk ke RSD. Dr.
Soebandi dan di rawat di ruang PICU selama 3 hari dan di ruang kanak
kanak selama 7 hari.
H1SMRS: Pasien mengeluhkan nyeri perut disertai dengan muntah
sebanyak 4 kali dengan jumlah 50cc setiap kali muntah. Pasien
mengalami demam yang turun dengan pemberian obat penurun panas.
Pasien mengalami lemas, pusing, dan gelisah.
HSMRS: Pasien dikeluhkan kesadarannya menurun sejak pagi pukul
06.00 (24-04-2017). Pasien tidak bisa diajak bicara, terlihat lemah,
gelisah, dan cenderung acuh terhadap lingkungan sekitarnya. Pasien juga
dikeluhkan nafasnya sesak, cepat, dan megap-megap berbau seperti
alkohol. Pasien kemudian dibawa ke puskesmas dikatakan kadar gula
darah pasien saat itu tinggi (ibu pasien lupa) kemudian segera dibawa ke
RSD. Dr. Soebandi Jember.
H1MRS: Pasien masuk rumah sakit pada pukul 22.30 WIB (24-04-2017).
Kesadaran pasien menurun, pasien lemah, gelisah, dan acuh terhadap
lingkungan sekitar, tidak bisa diajak berkomunikasi. Pasien demam, nafas
cepat dan dalam berbau alkohol. Mata pasien cowong, kaki dan tangan
pasien teraba dingin. Di IGD, kadar gula darah acak pasien 426 mg/dl.
Pasien tiba di Ruang Kanak Kanak pukul 23.00 WIB (24-04-2017).
H2MRS: Kesadaran pasien semakin menurun, pasien tidak respon
membuka mata ketika dirangsang nyeri, hanya mengerang dan
melokalisir nyeri. Pasien semakin gelisah dan nafas semakin cepat dan
dalam serta masih berbau alkohol. Kaki dan tangan teraba dingin. Kadar
gula darah pasien semakin meningkat.
H3MRS: Kesadaran pasien mulai membaik, namun keadaan umum
masih lemah. Pernapasan cepat dan dalam sudah membaik. Namun gula
darah masih naik turun.
H4MRS: Kesadaran pasien sudah membaik, keadaan umum pasien
masih lemah. Pasien mengeluhkan masih sering kencing dan
4
mengeluhkan tidak bisa BAB selama 4 hari dengan konsumsi hanya
susu. Gula darah masih naik turun.
H5MRS: Pasien masih mengeluhkan badan terasa lemah. Pasien juga
mengeluhkan masih tidak bisa BAB selama 5 hari dengan konsumsi
makanan bubur halus dan susu. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada
perut kiri atas. Tidak disertai mual dan muntah. Pasien juga mengeluhkan
batuk grok-grok. Tidak terdapat demam.
H6MRS: Pasien masih mengeluhkan badan terasa lemah. Pasien sudah
buang air besar dengan konsistensi feses lunak berwarna kuning
kecoklatan. Pasien masih mengeluhkan nyeri pada perut kiri atas. Tidak
disertai mual dan muntah. Pasien masih mengeluhkan mengeluhkan
batuk grok-grok. Tidak terdapat demam.
H7MRS: Pasien sudah tidak mengalami badan lemah. Pasien masih
mengeluhkan nyeri perut kiri atas. Tidak disertai dengan mual dan
muntah. Pasien masih mengeluhkan batuk grok-grok tanpa demam.
H8MRS: Pasien sudah tidak mengalami badan lemah. Pasien masih
mengeluhkan nyeri perut kiri atas namun sudah berkurang. Tidak disertai
dengan mual dan muntah. Pasien masih mengeluhkan batuk grok-grok
tanpa demam sudah membaik.
H9MRS: Pasien mengeluhkan nyeri perut kiri atas sudah tidak ada, batuk
grok-grok sudah membaik.
H10MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
H11MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
H12MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
H13MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
H14MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
H15MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
5
H16MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
H17MRS: Pasien tidak mengalami keluhan apapun, namun gula darah
masih naik turun.
6
f. Silsilah Keluarga
Bibi
38 th
Bibi Ayah Ibu Ayah Tiri
27 th 41 th 41 th 36 th
Tb Paru
: Laki-laki
: Perepuan
: Pasien
Kesan: tidak ada penyakit yang diturunkan dan ada kemungkinan penyakit
ditularkan.
7
g. Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan anak keempat dari ibu berusia 41 tahun dan pada saat
hamil ibu berusia 33 tahun (G4P1A2). Ibu pasien rutin memeriksakan
kehamilannya sebulan sekali ke posyandu sejak usia kehamilan 2 bulan.
Selama kehamilan tidak menderita penyakit tertentu. Ibu pasien tidak
pernah mengkonsumsi jamu selama hamil, tidak merokok, dan tidak
pernah minum-minuman yang mengandung alkohol. Kuantitas dan
kualitas makanan yang dikonsumsi baik, makan 2 3 kali sehari, seporsi
lengkap dengan nasi, sayur, dan lauk.
h. Riwayat Persalinan
Anak lahir dari ibu G4P1A2 secara sectio caesaria atas indikasi letak
lintang, usia kehamilan 9 bulan, air ketubannya jernih, bayi langsung
menangis, berat badan 2200 gram dan panjang badan lahir 49 cm.
Perawatan tali pusat dilakukan baik oleh perawat.
j. Riwayat Nutrisi
0 - 6 bulan : ASI 10-12x sehari
6 - 9 bulan : PASI + bubur halus, 3-4x sehari
9- 12 bulan : PASI + bubur kasar, 3-4x sehari
12 - 24 bulan : PASI+ makanan keluarga , 3-4x sehari
24 bln Sekarang : makanan keluarga berupa nasi + lauk
lengkap 3x sehari, dan makanan habis
Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan baik.
8
Riwayat Imunisasi
Imunisasi PPI : Di berikan di Posyandu
Usia 1 bulan = BCG, POLIO 1
Usia 2 bulan = DPT/HB 1, Polio 2
Usia 3 bulan = DPT/HB 2, Polio 3
Usia 4 bulan = DPT/HB 3, Polio 4
Usia 9 bulan = Campak
Imunisasi non PPI :
PCV : tidak dilakukan
Rotavirus : tidak dilakukan
Varisela : tidak dilakukan
MMR : tidak dilakukan
HPV : tidak dilakukan
Tifoid : tidak dilakukan
Hepatitis A : tidak dilakukan
9
Riwayat Perkembangan :
Motorik Kasar
Mengangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Duduk : 8 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan- sampai sekarang
Motorik Halus
Tertawa : 4 bulan
Memegang benda : 6 bulan
Menggambar : 18 bulan
Bahasa
Mengoceh : 3 bulan
Mengucapkan 5-10 kata : 15 bulan
Menyusun kalimat : 2 tahun-sampai sekarang
Sosial Kemandirian
Tersenyum spontan : 2 bulan
Mengenal ibunya : 3 bulan
Makan sendiri : 2 tahun-sampai sekarang
10
m. Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal : demam (+), kejang (-), kesadaran menurun
Sistem jantung dan pembuluh darah : tidak berdebar-debar
Sistem pernapasan : batuk (-), pilek (-), nafas cepat (+) bau alkohol
(+)
Sistem pencernaan : nyeri perut (+), BAB (+) cair normal, berwarna
coklat kekuningan normal, darah (-), lendir (-), mual (-), muntah (-)
Sistem muskuloskeletal: nyeri otot dan sendi (-)
Sistem saluran kemih : BAK (+) kuning keruh, tidak ada darah,
nyeri (-).
Sistem integumen : tidak kuning, tidak pucat, tidak ada bintik-bintik
merah, tidak mimisan.
11
5. Kulit :Turgor kulit kembali cepat, sianosis (-), icterus (-), ptekiae
(-), purpura (-)
6. Kelenjar limfe: nodul (-) pembesaran KGB (-)
7. Otot :Tidak ditemukan atrofi otot dan tanda-tanda peradangan
8. Tulang :Tidak ada deformitas dan tanda-tanda peradangan
9. Sendi :Tidak ada deformitas dan tanda-tanda peradangan.
b. Pemeriksaan Khusus
Kepala
Bentuk : Normocephal
Rambut : Lurus warna hitam, tidak mudah dicabut
12
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-,
pupil isokor, 3 mm / 3 mm, refleks cahaya +/+,
fotofobia (-), mata cowong (-)
Telinga : Sekret -/-, darah -/-
Hidung : Sekret -/-, darah -/-, PCH (-)
Mulut
Bibir : Sianosis (-), oedema (-), perdarahan (-)
Mukosa : Pucat (-), hiperemi (-)
Faring : Tidak hiperemi
Tonsil : Tidak hiperemi, tidak tampak pembesaran
Leher
Bentuk : simetris
Pembesaran KGB : tidak ada
Kaku kuduk : tidak ada
Tiroid : tidak membesar
Deviasi Trakea : tidak ada
Thorax
Bentuk normal, simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, terdapat retraksi
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Redup
Batas kanan atas : ICS II garis parasternal kanan.
Batas kanan bawah : ICS IV garis parasternal
kanan
Batas kiri atas : ICS II garis parasternal kiri
Batas kiri bawah : ICS IV garis midklavikula kiri.
Auskultasi : S1S2 tunggal, tidak ada suara tambahan.
13
Paru-Paru
Kanan Kiri
Depan Palp : Fremitus raba (+), dBN Palp : Fremitus raba (+), dBN
Ausk : Ves (+),Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+),Rho (-), Whe (-)
Perk : Fremitus raba (+), dBN Perk : Fremitus raba (+), dBN
Belakang
Palp : Sonor Palp : Sonor
Ausk : Ves (+),Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+),Rho (-), Whe (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : bising usus (10x/menit)
Perkusi : timpani
Palpasi :cembung, tidak terdapat nyeri tekan, hepar dan
lien tidak membesar, turgor kulit kembali cepat
Anggota gerak
Atas: akral hangat +/+, edema -/-, tidak terdapat sianosis, tidak
terdapat atrofi otot
Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, tidak terdapat sianosis, tidak
terdapat atrofi otot
14
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Faal Ginjal
Serum Kreatinin 1,2 0,5-1,1 mg/dL
BUN 29 6-20 mg/dL
Urea 62 26-43 gr/24 h
15
H3MRS (26 April 2017)
Gula Darah
Gula Darah (05.30) 35 <200 mg/dL
Gula Darah (06.30) 56 <200 mg/dL
Gula Darah (08.00) 41 <200 mg/dL
Gula Darah (13.00) 293 <200 mg/dL
Gula Darah (14.00) 194 <200 mg/dL
Gula Darah (15.00) 122 <200 mg/dL
Gula Darah (16.00) 89 <200 mg/dL
Gula Darah (17.00) 52 <200 mg/dL
Gula Darah (18.00) 69 <200 mg/dL
Gula Darah (19.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (20.00) 489 <200 mg/dL
Gula Darah (21.00) 425 <200 mg/dL
Gula Darah (22.00) 344 <200 mg/dL
Gula Darah (23.00) 179 <200 mg/dL
16
Gula Darah
Gula Darah (00.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (01.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (02.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (03.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (05.00) 299 <200 mg/dL
Gula Darah (06.00) 129 <200 mg/dL
Gula Darah (07.00) 465 <200 mg/dL
Gula Darah (08.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (09.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (10.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (11.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (12.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
Gula Darah (18.00) 263 <200 mg/dL
Gula Darah (21.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
17
Gula Darah
Gula Darah (06.00) 62 <200 mg/dL
Gula Darah (12.00) 362 <200 mg/dL
Gula Darah (17.00) 541 <200 mg/dL
Gula Darah (22.00) High (stik >500 mg/dl) <200 mg/dL
18
H14MRS (07 Mei 2017)
Gula Darah
Gula Darah (06.30) 73 <200 mg/dL
Gula Darah (09.00) 83 <200 mg/dL
Gula Darah (12.00) 369 <200 mg/dL
Gula Darah (13.30) 176 <200 mg/dL
Gula Darah (17.00) 333 <200 mg/dL
Gula Darah (20.00) 80 <200 mg/dL
Gula Darah (21.30) 114 <200 mg/dL
19
VI. RESUME
Anamnesis
RPS :
Pasien (An. BA, perempuan, 8 tahun) dikeluhkan kesadarannya menurun
sejak pagi pukul 06.00 HSMRS. Pasien tidak bisa diajak bicara, terlihat
lemah, gelisah, dan cenderung acuh terhadap lingkungan sekitarnya.
Pasien juga dikeluhkan nafasnya sesak, cepat, dalam, dan megap-megap
berbau seperti alkohol. Pasien sebelumnya dikeluhkan sering kencing
namun banyak minum. Sebelum mengalami penurunan kesadaran pasien
mengeluhkan nyeri perut disertai dengan muntah sebanyak 4 kali dengan
jumlah 50cc setiap kali muntah pada H1SMRS, namun untuk HSMRS
muntah sudah tidak ada. Pasien juga mengeluhkan demam yang turun
dengan pemberian obat penurun demam. Saat demam pasien tidak
didapatkan kejang. Riwayat trauma kepala disangkal. Ibu pasien juga
mengeluh pasien sering makan namun berat badannya malah turun.
Pasien pernah di diagnosa Diabetes Mellitus tipe I namun 2 bulan
belakangan ini tidak pernah suntik obat sama sekali.
RPD : Riwayat KAD 1 tahun yang lalu.
RPO : Obat suntik insulin (-) selama kurang lebih 2 bulan terakhir
RPK : (-)
20
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis (GCS: 4-5-6)
Tanda-tanda vital : tanda syok (-) febris (-) takipnea (-)
Kepala/leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : jantung dalam batas normal, paru dalam batas
normal
Abdomen : cembung, bising usus normal (10 x/menit), soepel,
timpani
Anggota gerak : Akral hangat (+) ekstremitas superior et inferior
Oedem (-) ekstermitas superior et inferior
Kulit : Turgor kulit normal
Status Gizi : Gizi kurang
Pemeriksaan Lab
Darah Lengkap : leukositosis (51,3 x 109/L)
Faal hati : dalam batas normal
Elektrolit : hiponatremia (133 mmol/L),hiperkalemia (5,8 mmol/L)
Gula darah : 484 gr/dl
Faal ginjal : serum kreatinin 1,2 mg/dL, BUN 29 mg/dL, Urea 62
VIII. TATALAKSANA
Planning diagnostik:
- Urinalisis
- BGA
Planning monitoring:
- keadaan umum
- tanda-tanda vital
- respon terapi, efek samping, dan komplikasi
21
- pasang DC untuk evaluasi urine output
- GDA stik tiap 30 menit sebelum makan, 2 jam setelah makan
- GDA basal (pagi hari)
Planning terapi:
1. Inf. NaCl 0,9% 320cc habis dalam waktu 30 menit apabila shock
2. Rehidrasi cairan dengan NaCl 0,9% 3800cc/48 jam
I. NaCl 0,9% 1900cc habis dalam 12 jam
II. NaCl 0,9% 1900cc habis dalam 36 jam
3. Insulin syringe pump / drip secara kontinu dosis kecepatan 1,6 IU/jam
4. Inj Actrapid 6-6-6 IU
5. Inj Ceftriaxone 3x500mg
6. Inf Paracetamol 250mg jika demam
Cairan dan nutrisi
Tidak diperbolehkan memberikan makanan atau minuman per oral
sampai penderita benar-benar sadar, tidak ada nyeri perut, dan dapat
makan atau minum secara oral.
Pemberian nutrisi dibagi menjadi 20%-25%-25% untuk makanan
utamanya dan 3 kali makanan ringan atau snack masing-masing 10%.
Kebutuhan cairan, kalori, dan penderita berdasarkan berat badan :
1. Kebutuhan Cairan : 1300 cc/hari
2. Kebutuhan Kalori : 1300 kkal/hari
3. Kebutuhan Protein : 32,5 gram/hari
IX. EDUKASI
Menjelaskan kepada orang tua pasien tentang penyakit yang diderita
pasien: penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, serta
kemungkinan komplikasi dari penyakit yang diderita.
Menjelaskan kepada orangtua bahwa pasien harus patuh terhadap diet
yang telah ditentukan.
X. PROGNOSIS
Ad Vitam : dubia
Ad Sanationam : dubia
22
Ad Functionam : dubia
23