Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Neurofibromatosis (NF) adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan

genetik, baik terjadi pada 1 atau lebih kode genetik. Neurofibroma merupakan

pertumbuhan dari sel Schwann dan sel lainnya yang mengelilingi dan menyokong

saraf-saraf perifer. Ada 3 tipe neurofibromatosis yang ada yaitu tipe 1, tipe 2 dan

Schwannomatosis. Tipe 1 (Von Recklinghausens disease) adalah jenis yang

paling sering ditemukan. Gambarannya berupa ditemukan kelainan pada tampilan

kulit yang tampak seperti benjolan dan adanya kelainan tulang. Gambaran ini

dapat langsung dikenali ketika penderita lahir dan akan lebih jelas ketika penderita

berumkur 10 tahun. Pada tipe 2, ditemukan tumor yang tumbuh lambat pada

nervus cranialis VIII (vestibulokokhlearis). Gejalanya berupa pendengaran

berkurang, telinga terasa berdengung dan adanya gangguan keseimbangan. Pada

tipe Swchannomatosis, ditandai dengan munculnya multiple Swchannoma pada

seluruh tubuh kecuali N.VIII. Gejala yang sering ditemukan yaitu nyeri pada

seluruh tubuh yang diakibatkan oleh Swchannoma yang menekan saraf.

Penyakit ini memiliki prevalensi seimbang baik laki-laki maupun

perempuan pada semua ras. Sekitar 1/3 penderita tidak mengeluhkan adanya

gejala. Penyakit ini dapat terdiagnosa dengan pemeriksaan fisis berupa ditemukan

adanya benjolan dibawah kulit didekat saraf. Pada 1/3 penderita lainnya, penyakit

ini terdeteksi saat penderita berobat untuk masalah kosmetik.


Neurofibromatosis merupakan penyakit yang tidak ada obatnya. Namun,

bedah merupakan salah satu pilihan terapi untuk mengangkat tumor yang

menekan saraf dan mengangkat Swchannoma sebelum menjadi ganas.

Prognosis untuk NF tipe 1 umumnya baik, sedangkan pada NF tipe 2

biasanya buruk, dan NF tipe Swchannomatosis prognosisnya tergantung pada

lokasi pertumbuhan tumor dan derajat nyerinya.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

II.1 DEFINISI

Neurofibromatosis (NF) adalah sebuah kumpulan gejala yang

dikarakteristikkan dengan adanya tumor neuroectodermal yang muncul pada

banyak organ yang diturunkan secara genetik autosomal

II.2 EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini memiliki prevalensi seimbang baik laki-laki maupun

perempuan pada semua ras. Sekitar 1/3 penderita tidak mengeluhkan adanya

gejala. Penyakit ini dapat terdiagnosa dengan pemeriksaan fisis berupa

ditemukan adanya benjolan dibawah kulit didekat saraf. Pada 1/3 penderita

lainnya, penyakit ini terdeteksi saat penderita berobat untuk masalah kosmetik.
II.3 ETIOLOGI

Neurofibromatosis disebabkan oleh kelainan genetik. Kode genetik

tersebut mengalami mutasi sehingga terjadi pertumbuhan secara abnormal

pada saraf. Kode genetik ini terdiri dari protein yang berfungsi sebagai tumor

suppressor yang memiliki fungsi untuk menekan pertumbuhan sel untuk

mencegah terjadinya hiperproliferasi dan terbentuknya tumor. Penyakit ini

diturunkan secara autosomal.

II.4 PATOFISIOLOGI

Terajadinya penyakit NF1 dan NF 2 itu dikarenakan adanya mutasi

pada gen. pada penyakit NF1 mutasi gen terjadi pada 17q11.2 yang

memiliki kandungan kode protein yang disebut neurofibromin.

Neurofibromin berfungsi sebagai tumor suppressor gen yang melakukan

kontrol tumor dengan cara mengaktivasi enzim GTP ase pada siklus RAS

mitogenik. Ketika gen ini mengalami mutasi, aktivitas RAS akan

meningkat sehingga mengakibatkan terjadiya hiperproliferasi dan

tumorgenesis.
Pada penyakit NF 2 terjadi mutasi gen pada 22q12.2 yang memilki

kandungan kode protein yang disebut merlin/scwannomin. Gen ini lebih

kecil daripada neurofibromin sehingga gambaran mutasinya lebih sedikit

bila dibandingkan dengan NF1. Gen merlin memiliki fungsi sebagai

regulator pertumbuhan, motilitas, dan remodeling sel dengan cara

menginhibisi signal transduksi daripada sel mitogenik ekstraseluler seperti

CD44-mediated contact dependent inhibition of proliferation. Merlin

diketahui dapat pula menginhibisi pertumbuhan epidermal.

II.5 MANIFESTASI KLINIS

a. NF Tipe 1

Secara pemeriksaan fungsi kortikal luhur (FKL), penderita memiliki

gambaran berupa hiperaktivitas, konsentrasi pendek dan kesulitan dalam

belajar. NF tipe 1 juga sering mempengaruhi genetik pertumbuhan

sehingga penderita umumnya relatif bertubuh pendek. NF tipe 1 juga

menyebabkan tumor yang tumbuh pada berbagai bagian tubuh terutama di

bawah permukaan kulit. Apabila tumor tersebut terdapat jauh di bawah

permukaan kulit dan melibatkan saraf, disebut pleksiform neurofibroma.

Bentuk ini adalah bentuk ganas dari NF tipe 1. Tanda lain NF tipe 1 pada

anak-anak berupa mata yang tampak lebih besar yang disebut optik

glioma. Gambaran khas pada NF tipe ini adalah bercak berwarna cokelat

pada permukaan kulit yang disebut caf-au-lait spots dan biasanya


didapatkan kerutan pada ketiak dan selangkangan. Dapat pula ditemukan

benjolan berwarna merah kecoklatan pada iris mata yang disebut lisch

nodules yang umumnya tampak pada saat dewasa.

b. NF Tipe 2

NF tipe ini dapat dideteksi pada anak, tetapi tanda khasnya baru akan

muncul pada saat dewasa. Gambarannya berupa caf-au-lait spots yang

sedikit dan benjolan yang lebih sedikit dibandingkan NF tipe 1. Gejala

khasnya adalah hilangnya pendengaran dan keseimbangan. Katarak pada

lensa dan perubahan pada retina terkadang tampak pada beberapa

penderita.

c. NF Tipe Schwannomatosis

Gambarannya berupa tumor dan caf-au-lait spots yang hanya

tampak pada satu sisi tubuh dengan banyak benjolan. Gejala utamanya

adalah nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk yang tidak diketahui sebabnya


II.6 DIAGNOSIS

a. NF Tipe 1

Terdapat minimal 2 gejala dibawah ini :

1. Terdapat lebih dari atau sama dengan 6 caf-au-lait spots.

2. Terdapat 2 atau lebih neurofibroma atau 1 atau lebih pleksiform

neurofibroma.

3. Kerutan pada ketiak dan inguinal.

4. Terdapat optik glioma.

5. Terdapat lisch nodules.

6. Gangguan berupa bowing (lengkungan) pada tulang.

7. Riwayat keluarga menderita NF tipe 1.

b. NF Tipe 2

Penderita harus memenuhi salah satu kriteria dibawah ini :

1. Tumor yang tumbuh pada nervus vestibularis kiri dan kanan, atau

2. Terdapat 1 tumor nervus vestibularis sebelum usia 30 tahun dan nada

riwayat keluargan menderita NF tipe 2.

3. Terdapat vestibular Schwannoma sebelum umur 30 tahun.

4. Terdapat multiple meningioma dan 1 vestibular Schwannoma, atau 2

dari sel-sel yang disebut (Schwannoma, ependimoma, neurofibroma,

juvenile katarak).

c. NF Tipe Schwannoma

Tes akuratnya adalah dengan tes genetik karena gambaran gejala

Schwannoma hamper mirip dengan NF tipe 1 dan NF tipe 2.


II.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan genetik merupakan salah satu cara untuk mengkonfirmasi

seseorang menderita penyakit NF dengan cara melihat ada tidaknya mutasi pada

kode genetic pasien tersebut. Pada NF1 mutasi terjadi pada 17q11.2 dan pada NF2

mutasi terjadi pada 22q12.2.

Pada pemeriksaan usg dapat tampak subcutaneous neurofibroma yang

.memberikan gambaran peningkatan deposit collagen. Pada pemeriksaan MRI

dapat ditemukan benjolan-benjolan pada persarafan. Pada foto konvensional dapat

tampak bowing pada tulang-tulang panjang

II.8 PENATALAKSANAAN

Tatalaksana untuk NF1, NF2, NF schwannomatosis itu bergantung pada

varietas dan complexitas penyakit tersebut sehingga dibutuhkan tatalaksana

multidisipliner. Pengobatan untuk NF saat ini tidak ada sehingga pengobatan

sering bersifat simptomatik. Seperti pengangkatan tumor-tumor yang mengganggu

dan pemberian analgesic untuk mengurangi nyeri akibat penekanan tumor

terhadap saraf. Pendekatan psikologik juga dibutuhkan guna mengurangi tingkat

depresi pada penderita

II.9 PROGNOSIS

Prognosis untuk NF tipe 1 umumnya baik, sedangkan pada NF tipe 2

biasanya buruk, dan NF tipe Swchannomatosis prognosisnya tergantung pada

lokasi pertumbuhan tumor dan derajat nyerinya.

Anda mungkin juga menyukai