PENDAHULUAN
Dengan semua kegiatan dalam manusia didalam sehari terkadang manusia tak
terlepas dari namanya suatu antrian sebgai contoh bila seorang ingin menarik atau
menabung disuatu bank maka pastinya orang tersebut akan melewati yang namanya
Sehingga bila kita pelajari suatu proses antrian tersebut dengan pendekatan
melalui suatu pemodelan matematika demikian sehingga kita akan menemukan suatu
penyelesaian atau suatu solusi yang bisa diterapkan bila kita mengalami suatu proses
antrian tersebut.
Bila kita tindak lanjutin permasalahan yang terjadi di antrian ini adalah bagaimana
kita bisa menemukan suatu nilai atau suatu waktu yang menimalisikan suatu proses
Sehingga hal ini menjadi menarik bila diangkat menjadi suatu bahan yang akan
dicoba dimana dengan bantuan excel. Sehingga diharapkan kita mendapatpak dari
1
3) Bagaimana proses distribusi eksponensial tersebut ?
6) Bagaimana mencari suatu nilai dari model antrian finite source model ?
I.3 Tujuan
6) Untuk mengetahui Bagaimana mencari suatu nilai dari model antrian finite source
model
2
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Excel
yang berfungsi untuk mengolah data, yang dijalankan dibawah sistem operasi
kedalam lembar kerja, kita dapat membuat table, spreetsheet, yang berguna untuk
2. Pembuatan grafik.
4. WYSIWIG what you see is what you get yang artinya apa yang nampak pada
layar monitor itulah yang akan kita peroleh hasilnya (print out).
3
Tampilan Microsoft Excel
Berikut ini beberapa pendefinisian operasi yang terdapat dalam lembar kerja
Microsoft excel :
4
II.2 Teori Antrian
berbeda – beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas.
Sistem pelayanan komersial merupakan aplikasi yang sangat luas dari model-model
antrian, seperti restoran, kafetaria, toko – toko, salon, butik, supermarket, dan
Sistem pelayanan sosial merupakan sistem – sistem pelayanan yang dikelola oleh
kantor – kantor dan jawatan – jawatan lokal maupun nasional, seperti kantor registrasi
SIM dan STNK, kantor pos, rumah sakit, puskesmas, dan lain – lain (Subagyo, 2000).
1. Kedatangan
telepon untuk dilayani, dan lain – lain. Unsur ini sering dinamakan proses input.
acak. Menurut Levin, dkk (2002), variable acak adalah suatu variabel yang
5
nilainya bisa berapa saja sebagai hasil dari percobaan acak. Variabel acak dapat
berupa diskrit atau kontinu. Bila variabel acak hanya dimungkinkan memiliki
beberapa nilai saja, maka ia merupakan variabel acak diskrit. Sebaliknya bila
2. Pelayan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau
satu atau lebih fasilitas pelayanan. Tiap – tiap fasilitas pelayanan kadang – kadang
disebut sebagai saluran (channel) (Schroeder, 1997). Contohnya, jalan tol dapat
memiliki beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari satu
pelayan dalam satu fasilitas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada
3. Antri
Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama
tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Jika tak ada antrian
(Mulyono, 1991).
6
Penentu antrian lain yang penting adalah disiplin antri. Disiplin antri adalah aturan
keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri. Menurut Siagian (1987), ada 5
1. FirstCome FirstServed (FCFS) atau FirstIn FirstOut (FIFO) artinya, lebih dulu
datang (sampai), lebih dulu dilayani (keluar). Misalnya, antrian pada loket
2. LastCome FirstServed (LCFS) atau LastIn FirstOut (LIFO) artinya, yang tiba
terakhir yang lebih dulu keluar. Misalnya, sistem antrian dalam elevator untuk
sudah lebih dahulu tiba dalam garis tunggu. Kejadian seperti ini kemungkinan
disebabkan oleh beberapa hal, misalnya seseorang yang dalam keadaan penyakit
lebih berat dibanding dengan orang lain dalam suatu tempat praktek dokter.
Struktur antrian :
Ada 4 model struktur antrian dasar yang umum terjadi dalam seluruh sistem antrian :
7
Single Channel berarti hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan
atau ada satu fasilitas pelayanan. Single Phase berarti hanya ada satu pelayanan.
Istilah Multi Phase menunjukkan ada dua atau lebih pelayanan yang
mobil.
8
Sistem Multi Channel – Single Phase terjadi kapan saja di mana ada dua atau
lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal, sebagai contoh model ini
Sistem Multi Channel – Multi Phase ditumjukkan dalam Gambar 2.5. Sebagai
Setiap sistem – sistem ini mempunyai beberapa fasilitas pelayanan pada setiap
tahapnya.
9
informasi tentang masalah yang sedang dihadapi dalam kegiatan tersebut.
yang pasti.
yang mungkin dari suatu eksperimen acak, disebut ruang sampel (Djauhari,
(Djauhari, 1990:4).
probabilitas suatu kejadian bernilai 0, maka kejadian tersebut tidak akan terjadi.
tersebut pasti terjadi. Probabilitas suatu peristiwa atau kejadian adalah suatu atau
10
II.4 Peubah Acak
Definisi 2.1
Misal S merupakan ruang sampel, dan S himpunan bagian dari R. Fungsi X dari S
( ), di S} dinamakan ruang peubah acak X atau ruang dari X . (Djauhari, 1990: 28)
Peubah acak X dikatakan diskrit, bila ruang dari X terbilang. Jika ruang X berupa
2. Peluang terjadinya satu percobaan singkat atau pada daerah yang kecil
(jarang terjadi).
3. Peluang lebih dari satu hasil percobaan alkan terjadi dalam selang waktu
e− μ μ x
P x; μ =
( ) x = 1, 2, 3, …
x!
11
Keterangan
e = Bilangan konstanta
! = Lambang faktorial
Fungsi densitas
−x
1
f ( x )= e μ
untuk x ≥ 0, μ>0
μ
Dimana μ = rata-rata
12
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Formula :
1. P(X=x)
=POISSON(40,D5,TRUE)
14
2. P(X<=x)
=POISSON(40,D5,FALSE)
15
3. P(X>x)
=1-F5
16
17
Formula :
1. P(X=x)
=POISSON(60,D5,TRUE)
18
2. P(X<=x)
=POISSON(60,D5,FALSE)
19
3. P(X>x)
=1-F5
20
III.2 Distribusi Eksponensial
21
22
23
Formula :
1. Cj pada F4
=F3*D3/E4
24
2. Prob.
=1/(1+SUM(F3:F103))
Pada saat di G4
=F4*G$3
25
3. P(I>=i) pada H4
=SUM(G4:G103)
26
4. P(I<i)
=1-H3
Keterangan bahwa untuk Indiana state, Bell lambda, Example Mu dibuat secara
manual.
27
III.3 Model Antrian M / M / 1 / GD / c / ∞
28
Formula :
1. PI©
=E2^D2*((1-E2)/(1-E2^(D2+1)))
29
2. TURNED AWAY
=F2*B2
30
3. L
=E2*(1-(D2+1)*(E2^D2)+D2*(E2^(D2+1)))/(1-(E2^(D2+1))*(1-E2))
31
4. LS
=1-F2/E2^D2
32
5. LQ
=B4-C4
33
6. W
=B4/(B2*(1-F2))
34
7. WS
=E4-G4
35
8. WQ
=D4/(B2*(1-F2))
36
9. CJ
=D7*B7/C8
37
10. PROB
=1/(1+SUM(D7:D35))
Pada E8
=D8*E$7
38
11. COLA-COLE
=A7*E7
39
III.4 Model Antrian M / M / S / GD / ∞ / ∞
40
Formula :
1. RO
=B2/(D2*C2)
41
2. L
=C4+D4
42
3. LS
=B2/C2
43
4. LQ
=(E2*0.55)/(1-E2)
44
5. W
=B4/B2
45
6. WS
=1/C2
46
7. WQ
=E4-F4
47
8. P(j>=S)
=D4*(1-E2)/E2
48
9. P(Wq>t)
=B6*EXP(-D2*C2*(1-E2)*B8)
10. P(W>t)
49
=(EXP(-C2*B8))*(1+B6*C2*B8)
11. CJ
50
Pada D11 dibuat terlebih dahulu 1
=D11*B11/C12
12. PROB
51
=1/(1+SUM(D11:D31))
Pada E12
=D12*E$11
13. COLA*COLE
52
=A11*E11
14. COLE*COLA
53
=F11*E11
Keterangan bahwa LAMBDA?, MU?, s?, t?, STATE, LAMBDA(J), MU(J), #IN
54
Formula :
55
1. RO
=B2/C2
2. L
56
=SUM(G13:G21)
3. LS
57
=B4-D4
4. LQ
58
=SUM(H13:H21)
5. W
59
=B4/(B2*(F2-B4))
6. WS
60
=E4-G4
7. WQ
61
=D4/(B2*(F2-B4))
8. CJ
62
Pada C13 dibuat 1 terlebih dahulu
=D13*B13/C14
9. PROB
63
=1/(1+SUM(D14:D21))
=D14*E$13
10. COLA*COLE
64
=A13*E13
11. COLE*COLA
65
=F13*E13
BAB IV
66
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
antrian tersebut dapat digunakan suatu nilai peubah fungsi suatu peubah acak yaitu
distribusi poisson dan distribusi eksponensial dan kita bisa menentukan nilai suatu
Sehingga kita bisa melihat suatu pemecahan dari suatu permasalahan yang
IV.2 Saran
Dalam laporan ini masih terdapat kekurangan sehingga kritik dan saran
DAFTAR PUSTAKA
67
udaeone.files.wordpress.com/.../m-1-microsoft-excel-2000-by-gusdiwanto.pdf
www.freewebs.com/ict-tirtamarta/Materi_1R/01-XL.pdf
susisetiawani.blog.unej.ac.id/files/2009/04/poisson.pdf
elearning.gunadarma.ac.id/.../bab7-beberapa_distribusi_peluang_diskrrit.pdf
kur2003.if.itb.ac.id/.../CN%20IF2152%20Beberapa%20Distribusi%20Peluang
%20Kontinu%...
dhimaskasep.files.wordpress.com/2008/07/proses-poisson.ppt
armada.ngeblogs.com/2010/05/29/distribusi-poisson/
sutanto.staff.uns.ac.id/files/2009/03/zzzzzzzzzzzzz.pdf
68