Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Anestesi Lokal


Istilah anestesi diperkenalkan pertama kali oleh O.W. Holmes yang artinya tidak
ada rasa sakit. Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu anestesi lokal dan anestesi
umum. Anestesi lokal adalah hilangnya rasa sakit tanpa disertai hilang kesadaran dan
anestesi umum, yaitu hilang rasa sakit disertai hilang kesadaran. Tindakan anestesi
digunakan untuk mempermudah tindakan operasi maupun memberikan rasa nyaman
pada pasien selama operasi.
Anestesi lokal didefinisikan sebagai suatu tindakan yang menyebabkan hilangnya
sensasi rasa nyeri pada sebagian tubuh secara sementara yang disebabkan adanya depresi
eksitasi di ujung saraf atau penghambatan proses konduksi pada saraf perifer. Anestesi
lokal menghilangkan sensasi rasa nyeri tanpa hilangnya kesadaran yang menyebabkan
anestesi lokal berbeda secara dramatis d00ari anestesi umum.

Anestetikum Lokal Yang Ideal


Anestetikum lokal sebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf
secara permanen, harus efektif dengan pemberian secara injeksi atau penggunaan
setempat pada membran mukosa dan memiliki toksisitas sistemik yang rendah. Mula
kerja bahan anestetikum lokal harus sesingkat mungkin, sedangkan masa kerja harus
cukup lama sehingga operator memiliki waktu yang cukup untuk melakukan tindakan
operasi, tetapi tidak demikian lama sampai memperpanjang masa pemulihan. Zat
anestesi lokal juga harus larut dalam air dan menghasilkan larutan yang stabil, serta
tahan pemanasan bila disterilkan tanpa mengalami perubahan.

Universitas Sumatera Utara


FISIOLOGI KONDUKSI SARAF
Mekanisme kerja anestetikum lokal dapat dipelajari melalui fisiologi konduksi saraf. Hodgkin
dan Huxley (1952) telah memperkenalkan teori elektrofisiologi untuk menjelaskan proses
fisiologi konduksi saraf. Menurut teori ini, sel saraf berada pada cairan tubuh dan sebagian
besar pada kation ekstraseluler adalah natrium.
Sebagian kation pada intraseluler adalah kalium. Pada saat istirahat, rasio ion
kalium di dalam sel saraf dibandingkan di luar sel saraf sekitar 30:1. Berdasarkan rasio
ini, potensi pada membran sel saraf adalah -50 sampai-70millivolts. Ini disebut sebagai
membran potensial istirahat. Sebagai hasil dari distribusi ion, bagian luar membran sel
saraf memiliki muatan positif dan pada bagian dalam membran sel saraf bermuatan
negatif.
Membran sel saraf memiliki struktur berpori dengan ion kalsium berperan sebagai
'gerbang' dalam pori-pori tersebut. Pada membran potensial istirahat 'gerbang' ditutup,
ion natrium dan kalium tidak dapat melewati gerbang tersebut.
Ketika terjadi eksitasi saraf dan potensial ambang tercapai, ion kalsium akan
digantikan dari pori-pori ini, 'gerbang' akan terbuka, dan ion natrium segera masuk ke
dalam sel saraf mengubah potensial transmembran. Bagian dalam membran sel saraf
akan menjadi relatif positif perubahan polaritas. Perubahan polaritas ini disebut sebagai
depolarisasi dan peningkatan aksi potential terbentuk yang disebarkan di sepanjang
membran sel saraf.
Saat depolarisasi maksimum terjadi, maka permeabilitas ion natrium akan menurun,
ion kalsium kembali ke pori-pori di membran sel saraf, dan 'gerbang' menutup serta
proses repolarisasi terjadi. Repolarisasi membawa potential transmembran serta
membran potensial yang istirahat kembali ke tingkat aslinya. Repolarisasi menyebabkan
penurunan gerakan ion natrium ke dalam sel saraf dan peningkatan permeabilitas ion
kalium dengan difusi resultan dari ion kalium ke luar. Oleh karena itu, peristiwa ionik
akan mengembalikan potensial transmembran ke tingkat istirahat pada -70 milivolts.
Akhirnya, natrium secara aktif dibawa keluar dari sel saraf, dan kalium secara aktif
ditransportasi ke dalam sel untuk mengembalikan konsentrasi ion.29

Mekanisme Anestetikum Lokal


Mekanisme anestetikum lokal yaitu dengan menghambat hantaran saraf bila
dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Bahan ini bekerja pada

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai