Anda di halaman 1dari 42

1

LAPORAN ON THE JOB LEARNING


CALON KEPALA LABORATORIUM KIMIA DAN BIOLOGI

OLEH

Andi Asdariah, S.Pd.

SMA NEGERI 1 AJANGALE

KABUPATEN BONE

KATA PENGANTAR
2

Dengan mengharapkan ridho Allah SWT, maka Laporan OJL


Pelatihan Kompetensi Kepala Laboratorium SMA yang diselenggarakan oleh
Tim Pengelola Laboratorium IPA LPMP Sulawesi Selatan dapat tersusun
sebagai mana mestinya. Laporan ini kami susun sebagai tindak lanjut yang
diberlakukan bagi Calon Kepala Laboratorium SMA yang telah mengikuti On
the Job Learning (OJL) tersebut.
Tidak lupa pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam persiapan sampai kami
menyelesaikan laporan ini.
Dengan mengharap perbaikan serta kesempurnaan dalam mendukung
program yang telah dijalankan lembaga, maka kami mohon dukungan pihak
LPMP Sulawesi Selatan, Dinas Dikpora Kabupaten/Kota, dan sekolah untuk
memberikan dukungan terutama dalam rangka sosialisasi serta menyebaran
informasi penting lainnya kepada berbagai pihak khususnya dalam
mempersiapkan tenaga laboratorium yaitu Kepala laboratorium. Semoga
proposal ini dapat menjadi pertimbangan sebagaimana mestinya

Bone, 5 Januari 2015

Peserta,

Andi Asdariah

Daftar Isi
3

Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Kompetensi Sasaran
Bab II. Pelaksanaan Kompetensi Manajerial
A. Upaya Penataan Sistem Manajerial Laboratorium
Bab III. Pelaksanaan Kompetensi Profesional
A. Upaya penataan secara professional Laboratoriun
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran-saran

Lampiran
Dokumentasi berupa foto

BAB I
4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium (disingkat lab) sekolah adalah tempat melaksanakan

kegiatan praktek yang mendukung pembelajaran teori. Karakteristik unik

pendidikan IPA ditandai dengan adanya suatu proses yang dialami siswa

dalam kegiatan laboratorium untuk mendapatkan pengetahuan seperti yang

dilakukan oleh ilmuwan. Tiga elemen penting dalam pendidikan sains

diantaranya: learning science (acquiring conceptual and theoretical

knowledge), learning about science (developing an understanding of the

nature and methods of science and awareness of complex interactions

between science and society) and doing science (engaging in and

development expertise in scientific inquiry and problem solving).

Dengan demikian pada hakekatnya pendidikan ilmu pengetahuan

alam (IPA) merupakan kegiatan untuk mengembangkan kreativitas dan

kemampuan berfikir ilmiah siswa. Oleh karena itu, IPA harus diajarkan

melalui proses ilmiah sehingga siswa mampu mengaktualkan potensi

kemampuannya. Untuk itu diperlukan adanya sarana dan fasilitas untuk

mengembangkan science process skills, yaitu laboratorium dan

kelengkapannya.

Dalam pendidikan sains laboratorium merupakan tempat proses

belajar mengajar dengan aktivitas praktikum yang melibatkan interaksi

peralatan dan bahan atau spesimen untuk memperoleh pemahaman dan

pengalaman langsung dalam mempelajari rahasia alam kehidupan.

Laboratorium dapat berarti suatu ruangan tempat dengan sejumlah

perlengkapan, atau suatu alam terbuka dengan karakteristik natural. Melalui

kegiatan laboratorium diharapkan siswa mempelajari dan memperoleh

pemahaman mengenai sifat dan gejala-gejala alam kehidupan yang tidak

dapat dijelaskan secara verbal.


5

Laboratorium memiliki fasilitas peralatan dan bahan yang sangat

beragam. Diperlukan suatu pengaturan yang luwes dan informatif dalam

susunan yang tertib dan teratur sehingga memudahkan dalam pengelolaan

administrasi. Oleh karena itu peralatan dan bahan beserta suku cadang dan

perkakas yang ada di dalamnya harus tercatat dengan baik. Kegiatan

pencatatan merupakan suatu proses pengadministrasian yang

memungkinkan diperolehnya data inventarisasi laboratorium. Hal ini penting

karena inventarisasi laboratorium berguna untuk:

Memperoleh informasi dengan cepat dan tepat mengenai keadaan

laboratorium

Untuk perencanaan dan pengembangan sehingga bila ada

permintaan atau penambahan alat dapat ditentukan prioritas dan

mencegah duplikasi

Pencegahan kehilangan atau penyalahgunaan

Pembelajaran di laboratorium ini perlu direncanakan secara

bersama antara Guru, tenaga Laboran dan Teknisi di bawah koordinasi

Kepala Laboratorium. Rumusan rencana pembelajaran inilah yang menjadi

dasar bagi Kepala Laboratorium dalam merencakan semua kegiatan di

laboratorium. Untuk melaksanakan kegiatan ini, maka para tenaga

laboratorium tersebut harus mengetahui peran masing-masing dan

memahamin kompetensi yang harus dimilikinya berdasarkan ketentuan

standar tenaga laboratorium yang ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional BAB XI tentang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan,

Pasal 39 ayat (1) tercantum bahwa Tenaga kependidikan bertugas

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan. Selanjutnya dalam Pasal 40 ayat (2) menegaskan bahwa

Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban: (a) menciptakan suasana


6

pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (b)

mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan; dan (c) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,

profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan

kepadanya. Berdasarkan Pasal 44 (1) bahwa pemerintah daerah wajib

membina dan mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan

pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

(2) Penyelenggara pendidikan oleh masyarakat berkewajiban membina dan

mengembangkan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan yang

diselenggarakannya. (3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib

membantu pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan pada satuan

pendidikan formal yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Untuk peningkatan lebih mutu pendidikan di Indonesia maka

pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan pada BAB VI tentang Standar Pendidik

dan Tenaga Kependidikan, pasal Pasal 35 ayat (1.d) SMK/MAK atau bentuk

lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala

sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga

laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah; ayat (2) Standar

untuk setiap jenis tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Menindak lanjuti PP No 19 tahun 2005, maka Menteri Pendidikan

Nasional mengeluarkan PERMENDIKNAS RI Nomor 26 tahun 2008 tentang

Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah, pasal 1 ayat (1) Standar

tenaga laboratorium sekolah/madrasah mencakup Kepala Laboratorium

sekolah/madrasah, teknisi laboratorium sekolah/madrasah, dan laboran

sekolah/madrasah; ayat (2) Untuk dapat diangkat sebagai tenaga

laboratorium sekolah/madrasah, seseorang wajib memenuhi standar tenaga

laboratorium sekolah/madrasah yang berlaku secara nasional.


7

Dengan ditetapkannya peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Iindonesia Nomor 26 tahun 2008 tentang standar tenaga

laboratorium sekolah/madrasah, maka sesuai dengan pasal (2) permen

tersebut, pada tahun 2013 penyelenggara sekolah/ madrasah wajib

menerapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah. Mengantisipasi

hal tersebut, maka sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki

tanggungjawab untuk mempersiapkan semua personil Laboratorium

termasuk laboratorium IPA.

Kenyataan di lapangan bahwa meskipun regulasi tentang tenaga

laboratorium telah ditetapkan sejak tahun 2008, namun realisasi pelatihan

tenaga laboratorium untuk Kabupaten Bone baru diadakan tahun 2014

secara mandiri. Kesempatan ini oleh tenaga laboratorium di SMA Negeri 1

Ajangale segera disambut baik dengan mengikuti pelatihan calon kepala

laboratorium.

Berdasarkan aturan yang ada, bahwa setiap calon kepala

laboratorium wajib melakukan pelaporan On The Job Learning, maka maka

laporan ini telah disusun sebagai hasil implementasi dari pelatihan yang telah

diikuti yang mencakup kompetensi manajerial,kompetensi administrasi,

kompetensi profesional dan kompetensi sosial.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan pelaporan On The Job Learning ini adalah untuk

meningkatan kemampuan manajerial dan organisasi Calon Kepala

Laboratorium Kimia dan Biologi SMA Negeri 1 Ajangale sebagai tenaga

kependidikan yang menunjang keberhasilan proses belajar Kimia dan Biologi

sisw/siswi SMA Negeri 1 Ajangale


8

C. Kompetensi Sasaran

Peningkatan mutu di sekolah tidak lepas dari usaha yang

dilaksanakan oleh Tenaga laboratorium Sekolah. Sesuai dengan UU RI

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan

Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan

serta Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Laboratorium

Sekolah/Madrasah mengamanatkan bahwa seorang laboran harus

mempunyai kompetensi minimal 4 (empat) kompetensi yaitu Kompetensi

Kepribadian, Sosial, Administratif dan Profesional.


9

BAB II

PELAKSANAAN KOMPETENSI MANAJERIAL

A. Kajian Sistem Manajerial di Laboratorium

Dari hasil observasi di laboratorium Kimia Dan Biologi SMA Negeri 1

Ajangale didapatkan data sebagai berikut :

N KEBER-
KOMPONEN YANG DIOBSERVASI PENJELASAN PEMBAHASAN
O ADAAN
ASPEK MANAJEMEN
1 SK/Surat Tugas untuk personel Lab Ada Sudah Standar
2 Visi dan Misi Tidak
Belum Standar
Ada
3 Struktur Organisasi Lab IPA Ada Sudah Standar
4 Menerapkan Sistem Dokumentasi Tidak
Belum Standar
Mutu yang relevan Ada
5 POB / SOP Ada Tatib Siswa SOP hanya ada untuk Siswa
dan Guru dan Guru, sedangkan untuk
Laboran, Teknisi dan SOP
penggunaan Alat belum ada
sehingga belum standar
6 Dokumen perencanaan kegiatan Tdk ada
Sudah Standar
praktikum
7 Dokumen Permintaan Pengadaan Ada
Sudah Standar
Alat/Bahan
8 Dokumen Implementasi kegiatan Ada Namun belum
(Jadwal, daftar hadir, penggunaan alat lengkap Sudah standar
dan bahan, laporan siswa,dll)
9 Dokumen Evaluasi Kegiatan Tidak
Belum Standar
Praktikum Ada
1 Data Personel Lab (CV) Tidak
Belum Standar
0 Ada
1 Uraian Tupoksi Tenaga Laboratorium Tidak
Belum Standar
1 Ada
1 Penuntun Praktikum/Manual Alat Ada
Sudah Standar
2
1 Data Inventaris Alat dan Bahan Ada
Sudah Standar
3
1 Setiap Dokumen di Laboratorium Ada
4 tertelusur (ada identitas/kode/No. atau Sudah Standar
identitas lainnya)
1 Laporan kegiatan laboratorium per Ada
Sudah standar
5 semester
1 Ada Rencana atau implementasi Tidak
6 peningkatan kompetensi Ada Belum standar
teknisi/laboran

Upaya Penataan Sistem Manajerial Laboratorium Kimia dan

Biologi SMA Negeri 1 Ajangale:

1. Pembuatan rencana program pengelolaan laboratorium

semester genap tahun pelajaran 2014/2015

2. Pendataan CV personil pengelola laboratorium Kimia dan

Biologi SMA Negeri 1 Ajangale

3. Perbaikan tata tertib siswa dan guru

4. Penataan sistem administrasi berupa pembuatan:


10

a. Daftar inventaris barang yang baru

b. Kartu stok

c. Kartu permintaan/peminjaman alat/bahan

d. Buku catatan harian

e. Daftar hadir tenaga laboratorium

f. Kartu alat/bahan yang rusak

g. Kartu reparasi

h. Melengkapi label pada masing-masing tempat

penyimpanan.

i. Daftar usul alat/dan bahan

j. Daftar alat dan bahan sesuai LKS

k. Program semester kegiatan laboratorium

l. Pembuatan denah laboratorium

5. Perbaikan struktur organisasi laboratorium

6. Menyusun Jadwal kegiatan laboratorium

7. Menyusun format evaluasi program

8. Menyusun format evaluasi kegiatan

9. Membuat rincian tugas pokok dan fungsi teknisi dan laboran

10. Membuat jadwal kerja teknisi dan laboran

11. Membuat format supervisi teknisi dan laboran

12. Membuat format laporan bulanan dan tahunan tentang

kondisi dan pemanfaatan laboratorium

13. Membuat format penilaian hasil kerja teknisi dan laboran

14. Membuat format evaluasi program laboratorium untuk

perbaikan selanjutnya.
11

1. ASPEK KETERSEDIAAN ALAT

KOMPONEN YANG
NO KEBERADAAN PENJELASAN PEMBAHASAN
DIOBSERVASI
1 Alat Pelindung Diri Tidak ada Belum standar,
Standar karena belum ada
kacamata kerja,
sarung tangan
karet, jas praktikum
2 Alat-alat keselamatan di Ada Pemadam Belum standar
laboratorium (shower, Kebakaran dan karena tidak ada
blower, eye wash, P3K shower, blower,
pemadam kebakaran, eye wash, detector
detector asap/panas, asap/panas,
P3K)
3 Alat-alat laboratorium Ada lengkap Sudah standar
dasar yang diperlukan
untuk praktikum kimia
dan biologi sekolah
4 Lemari Asam Tidak Ada Belum Standar
5 Lemari timbangan Tidak ada

Upaya yang dilakukan uantk mengantipasi ketersediaan alat berupa:

a. Karena ketersediaan alat penunjang K3 belum lengkap terutama

alat pelingdung diri maka akan diusulkan pengadaan alat seperti

kaca mata keja, sarung tangan, jas praktium.

b. Untuk mengantipasi terjadinya kebakaran, maka diusahakan alat

pemadam kebakaran sederhana berupa pasir halus yang

disimpat pada ember besar ditambah karung goni dengan

menempatkan keduanya pada tempat yang strategis sehingga

mudah dijangkau.

c. Untuk mengantipasi tidak adanya lemari tImbangan permanen,

maka timbangan diletakkan pada tempat khusus, dimana

timbangan/neraca ditempatkan secara permanen,

d. Dalam mengantipasi tidak adanya lemari asam, maka bahan-

bahan yang termasuk asam ditempatkan secara terpisah dari

bahan yang tergolong basa, dan menjauhkannya dari bahan yang

mudah mengalami korosif.


12

2. ASPEK TATA BANGUNAN

KOMPONEN YANG KEBERADAA


NO PENJELASAN PEMBAHASAN
DIOBSERVASI N
1 Ruang Praktikum Ada Ukuran Sudah Standar
Siswa 9 m x 10 m
2 Ruang Ada Ukuran Sudah Standar
Persiapan/Laboran 3mx6m
Ruang guru Tidak ada
3 Ruang Penyimpanan Ada Ukuran Sudah Standar
Alat dan Bahan 3mx 3m
4 Ruang Khusus: Tidak Ada Ruang penyimpanan Belum Standar
Misalnya ruang zat dan ruang
timbang persiapan ,
dipisahkan sekat,
tidak ada ruang gelap,
ruang timbang
5 Instalasi Gas Tidak Ada Belum Standar
6 Instalasi Listrik Ada Tidak ada stop kontak Belum Standar
pada setiap setiap
meja,
7 Instalasi Air Ada Terdapat 2 kran Sudah Standar
8 Bak Pencuci Ada 2 buah Sudah Standar
9 Toilet Tidak Ada Terletak di luar dan Belum Standar
jauh dari lab

Pada dasarnya, hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan


pembangunan laboratorium IPA adalah:
(1). Tata Letak Bangunan (arsitektur)
(2). Persyaratan ruang
(3) Pengaturan spasial peralatan dan bangku
(4) Jalan keluar darurat
(5) Persyaratan penyimpanan
(6) instalasi pengelolaan limbah
(7) Kontrol akses
(8) Fitur pengamanan
(9) Pencahayaan dan ventilasi
Laboratorium sekolah yang baik harus mampu menampung siswa
sesuai dengan kelayakannya. Idealnya, setiap siswa di laboratorium
harus memiliki ruang gerak seluas + 2,5 m2 (termasuk area meja dan
kursi), dengan tinggi langit-langit minimal 4 m. Ruang laboratorium yang
sempit, selain menyebabkan siswa sulit bergerak, juga sangat riskan
apabila terjadi kecelakaan, karena akan menyulitkan dalam upaya
penyelamatan diri. Selain harus memenuhi kriteria teknis bangunan,
pencahayaan serta ventilasi udara harus juga diperhatikan. Udara di
laboratorium harus senantiasa mengalir, sehingga udara segar selalu
mengalir menggantikan udara laboratorium. Untuk mengantisipasi
terjadinya kecelakaan, laboratorium IPA setidaknya memiliki dua pintu,
yaitu pintu masuk dan pintu keluar
13

Bangunan laboratorium IPA sekolah hendaknya dibangun di tempat


yang agak jauh dari ruang kelas agar tidak mengkontaminasi lingkungan.
Idealnya laboratorium IPA di SMA/MA terpisah untuk setiap bidangnya
(kimia/biologi, fisika), tetapi pada dasarnya setiap laboratorium IPA terdiri
dari ruang-ruang praktikum (dapat menampung 35 siswa/1 kelas), ruang
persiapan laboran, ruang penyimpanan alat/bahan, ruang guru
pembimbing praktikum, serta ruang khusus yang diperlukan oleh setiap
bidang (misalnya ruang timbang untuk lab kimia, ruang gelap/bengkel
untuk lab, dan ruang steril untuk lab biologi). Selain itu, toilet sangat
penting berada di dekat laboratorium.
Selain tata bangunan, Fasilitas yang harus tersedia di laboratorium
IPA adalah instalasi listrik, instalasi air, instalasi pembuangan limbah air,
instalasi pengolahan limbah cair sederhana, serta wastafel (terutama
untuk kimia dan biologi). Fasilitas ini harus senantiasa terpelihara dengan
baik melalui pemeliharaan berkala.
(Sumber: Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26 Tahun
2008).
Berdasarkan hasil observasi maka ditinjau dari aspek tata
bangunan, maka laboratorium Kimia dan Biologi SMA Negeri 1 Ajangale:
a. Keunggulan:
1. Memiliki lokasi yang strategis karena terpisah dari bangunan yang
lain
2. Luas memadai
3. Pencahayaan dan sirkulasi udara cukup
4. Saluran air lancar
b. Kelemahan:
1. Tidak memiliki ruang penyimpanan bahan dan alat yang terpisah
antara kimia dengan biologi. Untuk mengantisipasinya maka alat
dan bahan dipisahkan pada rak khusus
2. Tidak memiliki ruang khusus seperti ruang timbangan
3. Tidak memiliki ruang untuk guru.
4. Ruang pesiapan dan ruang kepala laboratorium, laboran dan
teknisi masih bersatu.
5. Instalasi listrik ada tetapi tidak ada khusus instalasi pada setiap
meja praktiuim
6. Instalasi gas tidak ada
7.
14

BAB III
PELAKSANAAN KOMPETENSI PROFESIONAL
A. Kajian tentang penanganan secara propesional di Laboratorium Kimia
dan Biologi SMA Negeri 1 Ajangale

Kinerja tenaga laboratorium Kimia dan Biologi di SMA Negeri 1

Ajangale ditinjau dari pelaksanaan dimensi kompetensi Profesional

secara menyeluruh belum menunjukkan hasil yang memuaskan dalam

hal kompetensi:

1. Merawat ruang laboratorium.

Hal ini dikarenakan belum tersedianya peralatan untuk kegiatan

perawatan ruang laboratorium. Alat-alat yang rusak seperti

mikroskop, tidak ada upaya perbaikan/reparasi karena tenaga teknisi

yang ada belum mengetahui cara-cara perbaikan alat tersebut.

Demikian pula alat yang terbuat dari kaca jika pecah hanya ditumpuk

saja. Contoh alat tersebut adalah buret, karena karet kran sudah

longgar, maka buret langsung disimpan.

2. Mengelola bahan dan peralatan laboratorium

Belum lengkapnya dokumen SOP pengelolaan bahan dan alat

laboratorium sehingga belum dilaksanakan dengan baik.

3. Pelayanan kegiatan praktikum

Pelaksanaan masih belum maksimal, hal ini terkendala oleh:

(1) laboran/teknisi kurang maksimal melayani kegiatan praktikum

karena kurang penguasaan materi praktek.

(2) yang bertindak sebagai laboran juga sekaligus adalah guru. Jadi

menyebabkan terganggunya pelayanan kegiatan praktikum.

(3) belum pernah mengikuti penyegaran/refresh ilmu dan

ketrampilan dalam bentuk pelatihan-pelatihan bagi

laboran/teknisi.

4. Sedangkan yang berkaitan dengan kompetensi menjaga

keselamatan dan kesehatan kerja karena laboran/teknisi belum


15

memilikii pengetahuan yang cukup tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di Laboratorium.

B. Upaya penataan secara professional Laboratoriun

1. Pemisahan alat dan bahan untuk masing-masing kimia dan

biologi

2. Revisi tata tertib untuk siswa dan guru

3. Pembuatan kartu reparasi alat

4. Mengusulkan pengadaan alat untuk reparasi mikroskop

5. Pembuatan Lemari mikroskop khusus

6. Pengadaan alat pemadam kebakaran berupa ember besar

berisii pasir halus, dan karung goni

7. Pengadaan kacamata kerja dan sarung tangan plastik

8. Format petunjuk penggunaan semua peralatan laboratorium

9. Format kerusakan peralatan dan bahan laboratorium selalu

teridentifikasi

10. Kotak P3K lengkap dengan isinya


16

BAB IV
KEADAAN LABORATORIUM KIMIA & BIOLOGI SMA NEGERI 1
AJANGALE SETELAH PEMBENAHAN

A. Data ketersediaan dokumen

Untuk megetahui kelancarana pengelolaan dan pelayanan suatu laboratorium

dapat dilihat dari dokumen yang telah dibuat oleh tenaga laboratorium dengan

berdasar pada kinerja kepala laboratorium yang terdiri atas 5 komponen yakni:

1. pengorganisasian Guru, Laboran/Teknisi

2. Pengelolaan Program dan Administrasi

3. Pengelolaan Pemantauan dan Evaluasi

4. Pengembangan dan Inovasi

5. Pengelolaan Lingkungan dan K3

Berikut ini data ketersediaan dokumen pada laboratorium Kimia dan

Biologi SMA Negeri 1 Ajangale setelah pembenahan laboratorium dilakukan.

Komponen 3 : Pengorganisasian Guru, Laboran/Teknisi (A3)

Ketersediaan
N Keteranga
Kriteria Indikator Bukti
o Tidak n
Ada
ada
1. Mengkordinas 1. Melakukan rapat koordinasi Rekaman/intervi Terlampir
ikan kegiatan dengan guru diawal ew/hasil rapat
praktikum kegiatan
dengan guru 2. Menyusun program Program kerja Terlampir
laboratorium/bengkel setiap semester
semester
3. Menyusun jadwal Jadwal Terlampir
penggunaan penggunaan
laboratorium/bengkel laboratorium
4. Menyusun tata tertib Tata tertib Terlampir
penggunaan penggunaan Lab
laboratorium/bengkel
2. Merumuskan 1. Menyusun uraian tugas Uraian tugas Terlampir
rincian tugas teknisi teknisi
teknisi dan 2. Menyusun uraian tugas Uraian tugas Terlampir
laboran laboran laboran
3. Melakukan sosialisasi Laporan Terlampir
uraian tugas teknisi dan kegiatan
laboran sosialisasi
4. Membuat cek list Cek list Terlampir
pengendalian tugas teknisi pengendalian
dan laboran tugas
3. Menentukan 1. Menyusun jadwal kerja Dokumen Terlampir
jadwal kerja teknisi dan laboran jadwal kerja
17

teknisi dan teknisi dan


laboran laboran
2. Menggandakan dan Jadwal yang Terlampir
menempelkan jadwal pada tertempel pada
tempat yang strategis tempat strategis
4. Mensupervisi 1. Menyiapkan instrumen Instrumen Terlampir
teknisi dan supervisi teknisi dan laboran supervisi teknisi
laboran dan laboran
2. Membuat jadwal Jadwal Belum
pelaksanaan supervisi pelaksanaan melaksana
supervisi kan
supervisi
3. Melakukan supervisi teknisi Catatan atau Belum
dan laboratorium rekaman melaksana
4. Memberi refleksi dan /interview/hasil kan
umpan balik hasil supervisi tindak lanjut supervisi
supervisi
5. Menilai hasil 1. Mengumpulkan Rekaman/intervi Belum
kerja teknisi rekaman/interview/kerja ew/progres kerja melaksana
dan laboran harian teknisi dan laboran teknisi dan kan
supervisi
laboran
2. Memeriksa dan menilai Hasil penilaian Belum
hasil kerja harian teknisi dan kerja teknisi dan melaksana
laboran laboran kan
supervisi
3. Memberi catatan perbaikan Catatan Belum
dan saran untuk perbaikan perbaikan dan melaksana
saran kan
supervisi
6. Menilai 1. Menyiapkan instrumen Instrumen Terlampir
kinerja teknisi penilaian kinerja penilaian kinerja
dan laboran teknisi dan
laboran
2. Melakukan penilaian kinerja Rekap penilaian Belum
sesuai dengan instrumen kinerja melaksana
yang disiapkan kan
supervisi
3. Membuat rekomendasi pada Dokumen Belum
pimpinan sekolah untuk rekomendasi melaksana
pembinaan lebih lanjut pembinaan kan
supervisi
teknisi dan
laboran
18

Komponen 4 : Pengelolaan Program dan Administrasi (A4)


Ketersediaan
No Kriteria Indikator Bukti Tidak Keterangan
Ada
ada
1. Menyusun 1. Membuat buku panduan teknis Buku panduan pengelolaan Terlampir
program pengelolaan
pengelolaan laboratorium/bengkel
laboratorium/be 2. Menyusun program tahunan Dokumen program tahunan Terlampir
ngkel pengelolaan pengelolaan
laboratorium/bengkel
2. Menyusun 1. Menyusun jadwal kegiatan Jadwal kegiatan Terlampir
jadwal kegiatan laboratorium/bengkel laboratorium
laboratorium/be 2. Menyusun jadwal penggunaan Jadwal penggunaan ruang Terlampir
ngkel ruang dan alat praktikum dan alat praktikum
3. Menyusun 1. Menyusun kebutuhan peralatan Daftar kebutuhan peralatan Terlampir
rencana praktikum yang sudah diverifikasi
pengembangan
laboratorium/be 2. Menyusun kebutuhan bahan Daftar kebutuhan bahan Terlampir
ngkel umum dan khusus untuk praktikum
praktikum
3. Menyusun kebutuhan prasarana Daftar kebutuhan prasarana Terlampir
laboratorium/bengkel laboratorium/bengkel

4. Menyusun 1. Menyusun SOP penggunaan alat Dokumen SOP Terlampir


proseur operasi praktikum penggunaan alat praktikum
standar (POS)
kerja 2. Menyusun SOP bahan Dokumen SOP Terlampir
laboratorium/be penggunaan umum penggunaan bahan umum
ngkel
3. Menyusun SOP bahan Dokumen SOP Terlampir
penggunaan khusus penggunaan bahan khusus

5. Mengembangka 1. Menyiapkan lembar Dokumen format/blangko Terlampir


n sistem forma/blangko administrasi administrasi laboratorium
admisnistrasi laboratrium/bengkel
laboratorium/be 2. Melaksanakan administrasi Dokumen admnistrasi yang Terlampir
ngkel laboratorium/bengkel/berdasarka sudah dipakai
n format/blangko yang telah
disiapkan
6. Menyusun 1. Menyusun jadwal kegiatan tugas Jadwal kegiatan tugas Terlampir
jadwal kegiatan teknisi teknisi

2. Menyusun jadwal kegiatan tugas Jadwal kegiatan tugas Terlampir


laboran laboran

7. Menyusun 1. Menyusun laporan tahunan Laporan tahunan kegiatan


laporan kegiatan pengelolaan pengelolaan laboratorium FORMAT
kegiatan laboratorium/bengkel
laboratorium/be 2. Menyusun laporan penggunaan Laporan penggunaan
ngkel peralatan praktikum peralatan praktikum FORMAT

3. Menyusun laporan penggunaan Laporan penggunaan


bahan umum dan khusus untuk bahan khusus dan bahan FORMAT
praktikum umum
19

Komponen 5 : Pengelolaan Pemantauan dan Evaluasi (A5)


Ketersediaan
Keteran
No Kriteria Indikator Bukti
Tdk gan
Ada
ada
1. Memantau kondisi 1. Menyusun petunjuk Petunjuk terlampir
dan keamanan bahan penyimpanan alat praktikum penyimpanan alat
serta alat pada setiap praktikum
laboratorium/bengkel laboratotrium/bengkel
2. Menyusun petunjuk Petunjuk ter
penggunaan dan penggunaan dan lampir
penyimpanan bahan pada penyimpanan bahan
setiap laboratorium/bengkel praktikum
2. Memantau kondisi 1. Menyusun instrumen (cek Dok. Instrumen Belum
dan keamanan list) pemantauan keamanan pemantauan dilaksanaka
n
bangunan bangunan
laboratorium/bengkel 2. Melakukan pemantauan Hasil pemantauan Belum
kondisi dan keamanan dilaksanaka
n
3. Melakukan tindak lanjut dari Catatan tindak Belum
hasil pemantauan bangunan lanjut pemantauan dilaksanaka
n
laboratorium/bengkel
3. Memantau 1. Menyiapkan instrumen Instrumen Belum
pelaksanaan kegiatan pemantauan kegiatan pemantauan dilaksanaka
n
laboratorium/bengkel laboratorium/bengkel
2. Melaksanakan pemantauan Hasil pemantauan Belum
sesuai dengan jadwal dilaksanaka
n
3. Menyusun laporan Laporan Belum
pemantauan kegiatan pemantauan dilaksanaka
n
praktikum kegiatan
4. Menyusun laporan 1. Menyusun laporan bulanan Laporan bulanan Belum
bulanan dan tahunan tentang pemanfaatan pemanfaatan dilaksanaka
n
tentang kondisi dan laboratorium/bengkel laboratorium
pemanfaatan 2. MMenyusun laporan tahunan Laporan tahunan Belum
laboratorium/bengkel tentang pemanfaatan pemanfaatan dilaksanaka
n
laboratorium/bengkel laboratorium
5. Menyusun laporan 1. Menyusun laporan periodik Laporan periodik Belum
secara periodik tentang kegiatan teknisi kegiatan teknisi dilaksanaka
n
tentang kegiatan
2. Menyusun laporan periodik Laporan periodik Belum
teknisi dan laboran dilaksanaka
tentang kegiatan laboran kegiatan laboran
n
6. Mengevaluasi 1. Menyusun instrumen evaluasi Instrumen evaluasi Belum
program program program dilaksanaka
n
laboratorium/bengkel laboratorium/bengkel
untuk perbaikan 2. Menyusun jadwal Jadwal evaluasi Belum
selanjutnya pelaksanaan evaluasi program dilaksanaka
n
program
3. Melaksanakan evaluasi Hasil evaluasi Belum
program dilaksanaka
n
laboratorium/bengkel
4. Menyusun laporan evaluasi Laporan evaluasi Belum
program laboratorim/bengkel program dilaksanaka
n
7. Menilai kegiatan 1. Mengolah hasil evaluasi yang Hasil evaluasi yang Belum
laboratorium/bengkel telah dikumpulakan diolah dilaksanaka
n
2. Menyusun rekomendasi Dok. Rekomendasi Belum
berbasis hasil evaluasi berbasis evaluasi dilaksanaka
n
20

Komponen 6 : Pengembangan dan Inovasi (A6)


Ketersediaan
Keterang
No Kriteria Indikator Bukti
Tidak an
Ada
ada
1. Mengikuti 1. Menunjukkan bahan ajar dan Bahan ajar mutakhir
perkembangan lainya yang sesuai dengan
pemikiran tentang perkembangan terbaru
pemanfaatan kegiatan (mutakhir) terkait dengan
laboratorium /bengkel bidang laboratorium/bengkel
sebagai wahana 2. Mengikuti seminar Sertifikat, surat
pendidikan /workshop atau kegiatan keterangan bukti
sejenisnya yang terkait ikut kegiatan
dengan laboratorium/bengkel
2. Menerapkan hasil 1. Mendesai penerapan kegiatan Rancanan kegiatan Belum
inovasi atau kajian ilmiah yang berkaitan dengan ilmiah dilaksanakan
laboratorium/bengkel karya inovasi
2. Melaksanakan kegiatan Hasil kegiatan Belum
ilmiah berkaitan dengan ilmiah dilaksanakan
rancangan yang telah di
susun
3. Melakukan kajian hasil Laporan hasil Belum
kegiatan inovasi di kegiatan/kajian dilaksanakan
laboratorium/bengkel
3. Merancang kegiatan 1. Menyusun program-program Dokumen program- Belum
laboratorium/bengkel praktikum (bahan ajar: Lab program praktikum dilaksanakan
untuk pendidikan atau sheet, Job Sheet, Information
penelitian Sheet dll)
2. Menyusun kegiatan Dokumen kegiatan
penelitian yang dapat penelitian Belum
dilakukan di laboratorium/ dilaksanakan
bengkel sekolah

4. Melaksanakan 1. Mempersipkan alat/bahan Alat/bahan


kegiatan yang akan digunakan untuk praktikum yang siap
laboratorium/bengkel praktikum dan penelitian pakai
untuk kepentingan 2. Memfasilitasi untuk semua Daftar pemakai
pendidikan dan pemakai laboratirium
penelitian laboratorium/bengkel untuk
melakukan praktikum dan
penelitian
5. Mempublikasikan 1. Melaksanakan publikasi Karya tulis dan Belum
karya tulis ilmiah karya tulis ilmiah melalui inovasi yang dilaksanakan
hasil kajian/inovasi majalah dinding atau media tertempel pada
laboratorium/bengkel lainnya majalah dinding
2. Melaksakan publikasi karya
inovasi melalui majalah
dinding atau media lainnya
21

Komponen 7 : Pengelolaan Lingkungan dan K3 (A7)


Ketersediaan
No Kriteria Indikator Bukti Keterangan
Tidak
Ada
ada
1. Menyusun panduan 1. Menyusun Prosedur Dokumen POS Tatib Lab
pelaksanaan Operasional Standar (POS) panduan
praktikum panduan pelaksanaan pelaksanaan
praktikum praktikum
2. Menetapkan 1. Menyusun peraturan tertulis Dokumen peraturan Tatib Lab
ketentuan mengenai tentang larangan dan larangan, petunjuk
kesehatan dan petunjuk K3 pada K3
keselamatan kerja laboratorium/bengkel
(K3) 2. Menyusun ketentuan sanksi Dokumen ketentuan Tatib Lab
mengenai pelanggaran K3 sanksi bagi
pada laboratorium/bengkel pelanggaran K3
3. Memasang rambu-rambu K3 Rambu-rambu K3
pada tempat yang strategi di Belum
lingkungan dilaksanakan
laboratorium/bengkel
3. Menerapkan 1. Melaksanakan sosialisasi K3 Laporan kegiatan Belum
ketentuan mengenai bagi pengguna/pemakai Sosialisasi K3 dilaksanakan
kesehatan dan laboratorium/bengkel
keselamatan kerja 2. Melaksanakan pencatatan Dokumen catatan Belum
(K3) pelanggaran K3 dan sanksi pelanggaran K3 dilaksanakan
bagi pelanggarnya
4. Menerapkan prosedur 1. Melaksanakan petunjuk Dokumen SOP Belum
penanganan bahan khusus (SOP) penanganan penanganan B3 dilaksanakan
berbahaya dan bahan berbahaya dan beracun
beracun (B3)
2. Memasang rambu-rambu B3 Rambu-rambu B3 Belum
pada tempat penyimpanan pada tempat dilaksanakan
bahan praktikum penyimpanan bahan
praktikum
5. Memantau bahan 1. Menyusun instrumen Instrumen Belum
berbahaya dan pemantauan (cek list) untuk pemantauan B3 dilaksanakan
beracun, serta bahan berbahaya dan beracun
peralatan keselamatan (B3)
kerja 2. Menyusun instrumen Instrumen Belum
pemantauan untuk alat pemantauan alat dilaksanakan
pelindung diri dan pemadam pelindung diri dan
kebakaran K3
3. Melaksanakan pemantauan Jadwal Pemantauan Belum
bahan berbahaya dan beracun dilaksanakan
serta peralatan keselamatan
kerja
4. Menyusun laporan Laporan Belum
pemantauan pengelolaan Pemantauan dilaksanakan
bahan berbahaya dan beracun
serta peralatan keselamatan
kerja
22

B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pembenahan yang dapat dilakukan, maka

diperoleh hasil bahwa:

1. komponen pengorganisasian guru, laboran/teknisi diperoleh

bahwa dari 12 yang terpenuhi dari 19 indikator atau 63,15% yang

terpenuhi. Kriteria yang tidak terpenuhi adalah melakukan

supervisi, menilai hasil kerja dan kinerja laboran dan teknisi

disebabkan belum dilakukannya hal tersebut sehingga dokumen

hasilnya belum ada. Umumnya dokumen yang terpenuhi adalah

kriteia kordinasi dengan guru, laboran/teknisi, merumuskan

tupoksi laboran/teknisi

2. komponen pengelolaan program dan administrasi diperoleh

bahwa dari 17 indikator terpenuhi 82,53%. Meskipun belum

100%, namun 3 indikator lainnya bukan tidak ada tetapi masih

dalam bentuk format.

3. Komponen pengelolaan pemantauan dan evaluasi diperoleh data

bahwa dokumen yang berhasil dibuat hanya 20% indikator yang

terpenuhi. Indikator yang umum tidak dapat dipenuhi adalah

memantau dan penyusun hasil pemantauan karena belum

dilaksanakan.

4. Komponen pengembangan dan inovasi hanya 4 indikator yang

terpenuhi atau 20% dari indikator sebanyak 20. Keterbatasan ini

disebabkan oleh adanya pembinaan KIR yang berdiri sendiri

tanpa melibatkan laboratorium sebagai tempat kegiatan ilmiah.

5. Komponen pengelolaan lingkungan dan K3 diperoleh bahwa

hanya 3 (25%) indikator yang terpenuhi dokumennya sedangkan

yang lain hanya dalam bentuk format.


23

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laboratorium berdasarkan fungsinyan merupakan (1) tempat bagi

guru untuk mendalami konsep, mengembangkan metode pembelajaran,

memperkaya pengetahuan dan keterampilan, dan sebagainya, (2)

Kemudian ebagai tempat bagi siswa untuk belajar memahami karakteristik

alam dan lingkungan melalui optimalisasi keterampilan proses serta

mengembangkan sikap ilmiah. Jadi laboratorium sangat diperlukan dalam

pembentukan sikap ilmiah siswa.

Dari hasil observasi dan pembenahan diperoleh bahwa kompetensi

manajerial berhasil dilaksanakan dengan diselesaikannya dokumen rata-rata

55%. Sedangkan untuk kompetensi profesional rata-rata 20%.

Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan keberadaan

laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Ajangale masih minim. Berbagai hal

menjadi kendalanya, antara lain tidak adanya petugas laboratorium

(laboran) yang berfungsi untuk mengelola laboratorium tersebut. Kurang

perhatian pengelolaan laboratorium, menyebabkan minimnya

pengetahuan siswa tentang pelajaran yang diterima dalam kelas. Mereka

hanya sebatas mengetahui teori, tanpa mengerti praktek ilmiahnya.

Laboratorium yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai

sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh

berbagai faktor yaitu;

1. Kepala laboratorium belum memiliki kemampuan menangani

pengelolaan laboratorium karena belum pernah mengikuti pelatihan

2. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan

pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai, Kurang

memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga

laboratorium,
24

3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak

yang belum diadakan kembali karena yang menjabat teknisi

laboratorium bukan profesi khusus melainkan hanya seorang guru

yang merangkapnya.

4. Belum tertibnya pengelolaan administrasi laboratorim karena

belum ada tenaga laboran khusus sehingga yang berperan sebagai

laboran adalah guru

5. Penataan alat dan bahan belum memenuhi standar

B. Saran-saran

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Bone sebaikanya secara kontinyu

kiranya dapat melaksanakan pelatihan tenaga laboratorium

2. Untuk memenuhi kebutuhan laboran dan teknisi laboratorium

maka Pemerintah Daerah Kabupaten Bone harus membuka

formasi laboran dan teknisi pada saat penerimaan pegawai negeri

sipil
25
26

LAMPIRAN

DOKUMEN SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

VISI

TIDAK ADA
27

MISI Tidak ada


28

DOKUMEN SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

STRUKTUR
ORGANISASI
29

DOKUMEN SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Tupoksi Tidak ada


30

DOKUMEN SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Jadwal kgiatan
(roster) Lab
31

DOKUMEN SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Tata tertib
32

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

PELABELAN
33

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Buku inventaris
34

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

LETAK TIMBANGAN
35

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

LEMARI MIKROKOP
36

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

KARTU STOK,
PERMINTAAN ALAT
37

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Kartu reparasi Tidak ada


38

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Pedoman Tidak ada


penggunaan alat dan
bahan, pedoman
penataan alat dan
bahan
39

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN


40

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

K3

Tidak ada
41

ASPEK SEBELUM PENATAAN SESUDAH PENATAAN

Arencana Program Tidak ada


kerja
42

Semua bukti-bukti fisik yang sudah dibuat, disusun secara sistematis

Keterangan :
Laporan dan power point dibuat & dijilid jadi satu (hard copy)
Pelatihan Kepala Laboratorium = 82 JP dengan pola in-on-in
1. In servis 1 = 32 JP (Diklat 3 hari untuk pemberian informasi
awal)
2. On The Job Learning (OJL)= 40 JP (Praktek/implementasi di
tempat tugas masing-masing)
3. In servis Learning 2 (Presentasi Hasil OJL) = 10 JP

Anda mungkin juga menyukai