1 Mei 2013
Oleh :
Fitria Fathan , Liliasari 2, Ijang Rohman3
1
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan konsep dan
keterampilan berpikir kritis siswa pada materi kesetimbangan kimia. Penelitian ini
PY
merupakan penelitian Kuasi Eksperimen menggunakan One Group Pretest-Postest
Design. Subjek penelitian sebanyak 30 orang siswa di salah satu SMA di kota Garut.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan multimedia interaktif
pada pembelajaran kesetimbangan kimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dengan rata-rata N-Gain sebesar 54,27%. Peningkatan hasil belajar ini
O
menunjukkan peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis
siswa. Konsep yang paling dikuasai oleh siswa setelah belajar dengan menggunakan
courseware MMI Chemical Equilibrium adalah Prinsip Le Chatelier dan faktor-
C
faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dengan rata-rata N-Gain
58,64% dan konsep yang kurang dikuasai siswa adalah kesetimbangan kimia dalam
bidang industri dengan rata-rata N-Gain 46,32%. Indikator keterampilan berpikir
T
kritis yang paling dikuasai adalah membuat induksi dan mempertimbangkan
induksi dengan rata-rata N-Gain 74,28%, sedangkan yang kurang dikuasai adalah
mengidentifikasi asumsi dengan rata-rata N-gain sebesar 45,97%. Siswa dan guru
O
dalam courseware ini, yaitu dalam hal pengoperasian, siswa mengalami kesulitan
terkendala bahasa yang digunakan.
Abstract
The objective of this research is to increase student concept comprehension and
critical thinking skills at chemical equilibrium concepts. Research methode was
designed using one group pretest and postest quasi experiment. The reseasrch
subject were thirty students of one of the Senior High School in Garut. The result
showed that application of multimedia model could increasing student learning
output by N-Gain average at 54.27%. Increasing the learning output is indication
of student concept comprehension and critical thinking skills.
76
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PY
chemical equilibria.
O
permasalahan. Salah satunya adalah dirasakan dapat meningkatkan ketertarikan
pencapaian mutu pendidikan yang masih siswa dalam mempelajari kimia sehingga
kurang memadai. Hal ini dapat dilihat dari diharapkan dapat meningkatkan
C
hasil studi Trends in International pemahaman siswa tentang suatu konsep
Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun kimia.
2007. Literasi Sains peserta didik Indonesia Pembelajaran praktikum ini memiliki
T
berada di urutan ke-35 dari 49 negara banyak kelebihan, namun pembelajaran
dengan pencapaian skor 433, dan masih di praktikum masih memiliki banyak kendala
dalam pelaksanaannya. Pada kenyataannya
O
Indonesia menurut cakupan materi adalah: Alasan yang biasanya muncul diantaranya
Biologi 428, Kimia 421, Fisika 432, dan ketersedian alat dan bahan, fasilitas
Ilmu Bumi 442. Adapun rata-rata laboratorium yang belum memadai, serta
persentase pencapaian jawaban benar siswa keterbatasan waktu, khususnya waktu
O
Indonesia menurut cakupan materi sains persiapan menjelang praktikum dan alokasi
adalah total soal Sains TIMSS 2007; 39 dari waktu belajar di kelas. Selain itu, tidak
74 (0,6), sedangkan sebelumnya (TIMSS semua topik dalam pembelajaran kimia
D
2003) 40 dari 74 (0,6), untuk soal kimia (14 dapat disampaikan dengan metode
butir soal) turun dari 0,6 menjadi 0,4. Data praktikum.
tersebut menunjukkan bahwa mata Kesetimbangan kimia merupakan
pelajaran kimia merupakan mata pelajaran salah satu konsep kimia dalam kehidupan
yang masih dirasakan sulit oleh sebagian sehari-hari yang jarang diselenggarakan
besar siswa. dengan menggunakan metode praktik
Salah satu cara yang dapat ditempuh karena memerlukan penggunaan alat dan
untuk mengajarkan konsep-konsep kimia bahan yang mahal, pengerjaan praktikum
agar mudah dipahami oleh siswa adalah yang membutuhkan waktu yang lama,
melalui kegiatan laboratorium atau memerlukan perlakuan khusus serta
praktikum. Kegiatan praktikum memberi dilakukan dengan skala yang besar.
kesempatan kepada siswa untuk mengalami Sementara itu, konsep ini memegang
77
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PY
menggunakan courseware multimedia digunakan pada penelitian ini
interaktif (MMI). Seiring dengan menggunakan courseware yang telah disusun
bergesernya paradigma dalam bidang oleh Sagita (2010) dengan memperhatikan
pendidikan pengajaran dari teacher oriented aspek-aspek keterampilan berpikir kritis.
menuju student oriented yang secara tidak Penelitian mengenai penggunaan
O
langsung akan menuntut tersedianya multimedia interaktif kesetimbangan kimia
fasilitas belajar mandiri yang menarik bagi dan pengaruhnya terhadap penguasaan
siswa. Multimedia merupakan saluran konsep dan keterampilan berpikir kritis
C
pilihan dalam menyampaikan informasi telah dilakukan oleh Sagita (2010). Namun
dengan cara yang lebih berkesan. demikian dari hasil kajian yang dilakukan,
Pembelajaran yang menyenangkan atau masih diperlukan perbaikan-perbaikan dari
T
berkesan juga dapat memusatkan perhatian segi animasi, konten, dan keterbacaan teks.
siswa secara penuh dalam belajar sehingga Hal tersebut yang mendasari dilakukannya
waktu curah perhatian siswa cukup tinggi. penelitian lanjutan mengenai peranan
O
Perhatian yang tinggi pada apa yang courseware MMI dalam meningkatkan
dipelajari akan sangat membantu dan penguasaan konsep dan keterampilan
N
yang sulit untuk dipraktekkan di kelas. ini adalah Bagaimana peranan multimedia
Kozma (Ardac, 2004) pemanfaatan interaktif pada pembelajaran kesetimba-
teknologi berbasis komputer dapat ngan kimia dalam meningkatkan
D
memberikan sarana yang ampuh untuk penguasaan konsep dan berpikir kritis siswa
pemahaman molekuler. SMA.
Selain penguasaan konsep, Tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
pembelajaran sains termasuk mata pelajaran Memperbaiki courseware MMI
kimia juga perlu mengembangkan Kesetimbangan Kimia yang telah
keterampilan berpikir siswa diantaranya dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.
adalah keterampilan berpikir kritis. Hal ini (2) Meningkatkan penguasaan konsep siswa
sesuai dengan Peraturan Mendiknas No. 23 SMA pada pokok bahasan kesetimbangan
Tahun 2006, bahwa tujuan pembelajaran kimia dengan menggunakan courseware
pada kelompok mata pelajaran Ilmu MMI dalam pembelajaran. (3)
Pengetahuan Alam dan Teknologi adalah Meningkatkan keterampilan berpikir kritis
siswa SMA pada pokok bahasan
78
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
kesetimbangan kimia dengan menggunakan bersifat student oriented. Siswa secara aktif
courseware MMI. bereksplorasi materi, berelaborasi dan
mengkonfirmasikan temuannya secara
Peran Multimedia Interaktif pada mandiri, namun cukup menyenangkan
Pembelajaran (Muhammad, 2002). Pembelajaran yang
Media pembelajaran menempati menyenangkan atau berkesan juga dapat
posisi penting sebagai salah satu komponen memusatkan perhatian siswa secara penuh
sistem pembelajaran. Pada awalnya media dalam belajar, sehingga waktu curah
hanya terbatas pada alat peraga dan media perhatian siswa cukup tinggi. Perhatian
cetak, seperti tulisan, gambar, atau bagan. yang tinggi pada apa yang dipelajari akan
Perkembangan teknologi informasi sangat sangat membantu dan memudahkan siswa
mempengaruhi perkembangan media itu dalam mempelajari materi pelajaran (Phing,
sendiri. Seiring dengan perkembangan 2007).
PY
teknologi tersebut, berkembang media
audio (tape, radio), media video (slide) dan Keterampilan Berpikir Kritis
media audio-visual. Perkembangan terkini Berpikir didefinisikan sebagai proses
menunjukkan bahwa media audio-visual mental yang dapat menghasilkan
dan media cetak dapat digabungkan pengetahuan. Dalam proses tersebut terjadi
O
menjadi sebuah media interaktif yang lazim kegiatan penggabungan antara persepsi dan
disebut multimedia. unsur-unsur yang ada dalam pikiran,
Fenrich (dalam Pranomo, 2008) kegiatan manipulasi mental karena adanya
C
menyatakan bahwa manfaat multimedia rangsangan dari luar membentuk suatu
dalam pembelajaran bagi siswa adalah pemikiran, penalaran, dan keputusan, serta
sebagai berikut: kegiatan memperluas aturan yang diketahui
T
a. Siswa dapat belajar sesuai dengan untuk memecahkan masalah (Arifin, 2003).
kemampuan, kesiapan dan keinginan Kegiatan berpikir yang dilakukan dalam
mereka. Artinya pengguna sendirilah proses, digunakan keterampilan berpikir
O
79
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PY
memper-timbangkan induksi, (6) membuat penguasaan konsep terjadi pada semua label
deduksi dan mempertimbangkan hasil konsep. Peningkatan penguasaan konsep
deduksi, (7) membuat dan mempertimbang- tertinggi terjadi pada konsep faktor-faktor
kan nilai keputusan, (8) mendefinisikan yang mempengaruhi pergeseran
istilah dan mempertimbangkan definisi, (9) kesetimbangan kimia dengan nilai N-
O
mengidentifi-kasi asumsi, dan (10) Gain(%) 58,64, sedangkan peningkatan
memutuskan sebuah tindakan. yang terendah terjadi pada konsep
kesetimbangan kimia di bidang industri
C
METODE PENELITIAN dengan nilai N-Gain(%) 46,32.
Penelitian ini menggunakan metode
Quasi Experiment yang dilakukan dengan
T
desain penelitian jenis One Group Pretest-
Posttest Design. Penelitian ini dilaksanakan
O
80
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
PY
kesepuluh indikator keterampilan berpikir pembelajaran. Angket yang digunakan
kritis tersebut seperti terlihat pada gambar merupakan angket terbuka dengan skala
2. Likert. Hasil analisis angket tanggapan siswa
terhadap penggunaan courseware MMI pada
pembelajaran kimia dapat dirangkum
O
dalam tabel 1.
81
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
minat, rasa ingin tahu, dan motivasi siswa pembelajaran biasa. Hal ini sejalan dengan
dalam belajar. Mengenai kualitas courseware apa yang ditemukan Tasker dan Dalton
MMI ini, sebagian besar siswa memberikan (2006) bahwa animasi tingkat molekuler
tanggapan yang baik, siswa mengungkapkan dapat memotivasi siswa dan merupakan
bahwa courseware MMI ini mudah sumber belajar yang efektif. Ariani dan
dioperasikan video, simulasi, animasi, Haryanto (2010) menyatakan bahwa
grafik, dan tabel merupakan hal yang animasi dapat membantu proses
membuat siswa lebih mudah mengingat dan pembelajaran karena peserta didik dapat
memahami materi yang dipelajari. lebih mudah melakukan proses kognitif jika
Berdasarkan hasil wawancara dengan dibantu dengan animasi, sedangkan tanpa
guru, diketahui pula bahwa guru animasi proses kognitif tidak dapat
memberikan tanggapan yang baik. dilakukan secara maksimal sebab kurang
Pembelajaran dengan menggunakan memotivasi siswa dan merangsang daya
PY
courseware MMI ini sebagai alternatif model kognitif siswa. Faktor lain yang dapat
yang efektif dan cocok digunakan jika mempengaruhi peningkatan penguasaan
didukung fasilitas yang menunjang dan konsep siswa adalah perhatian siswa
dapat membantu guru dalam terhadap apa yang sedang dipelajari. Pada
menyampaikan materi kimia. Pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan MMI
O
dengan courseware MMI lebih fleksibel setiap siswa berkesempatan untuk
artinya siswa dapat belajar secara mandiri. mengoperasikan sendiri MMI, sehingga
Pembelajaran dengan courseware MMI relatif perhatian siswa dapat terpusat. Hal ini
C
lebih singkat dibandingkan jika sesuai dengan Phing (2007) perhatian siswa
melaksanakan kegiatan praktikum, bahkan yang tinggi pada apa yang dipelajari akan
dengan courseware MMI siswa dapat sangat membantu dan memudahkan siswa
T
memahami kimia pada aspek yang lebih mempelajari materi pembelajaran.
mendalam, siswa dapat mengamati Peningkatan terjadi pula pada seluruh
indikator keterampilan berpikir kritis siswa
O
kelima konsep yang dikembangkan pada yang dapat diprogram oleh komputer
materi kesetimbangan kimia, meskipun merupakan sarana waktu untuk mengulang
pembelajaran. Namun terdapat kekurangan
D
82
ISSN : 2301-721X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013
pertanyaan pada courseware MMI ini konsep yang kurang dikuasai adalah
menyediakan tiga kesempatan untuk kesetimbangan kimia dalam bidang industri
memberikan jawaban yang paling sesuai. dengan rata-rata N-gain sebesar 46,32%
Kesulitan bahasa yang dihadapi dapat yang menunjukkan kategori sedang; (3)
diminimalkan dengan pengarahan langsung penggunaan courseware MMI dalam
secara individu yang mengalami kesulitan. pembelajaran materi kesetimbangan kimia
dapat meningkatkan keterampilan berpikir
KESIMPULAN kritis siswa dengan rata-rata N-gain sebesar
Berdasarkan hasil analisis data dan 54,27% yang menunjukkan kategori
pembahasan yang mengarah kepada sedang. Indikator keterampilan berpikir
rumusan masalah penelitian, maka dapat kritis yang paling dikuasai oleh siswa adalah
disimpulkan: (1) Penggunaan courseware membuat induksi dan mempertimbangkan
MMI dalam pembelajaran dapat hasil induksi dengan nilai N-gain sebesar
PY
meningkatkan penguasaan konsep siswa 74,28% yang menunjukkan kategori tinggi,
pada konsep kesetimbangan kimia dengan sedangkan yang kurang dikuasai adalah
rata-rata N-gain sebesar 54,27% yang mengidentifikasi asumsi, dengan nilai N-
menunjukkan kategori sedang; (2) konsep gain sebesar 45,97% yang menunjukkan
yang paling dikuasai oleh siswa adalah kategori sedang; dan (4) pembelajaran
O
konsep faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia dengan multimedia
pergeseran kesetimbangan kimia dengan interaktif mendapatkan tanggapan yang
nilai N-gain sebesar 58,54% yang positif dari siswa maupun guru.
C
menunjukkan kategori sedang, sedangkan
REFERENSI
T
Ariani, N., Dani H. (2010). Pembelajaran Multimedia di Sekolah Pedoman Pembelajaran Inspiratif,
O
DC.
Kozma, R. (1997). Multimedia and Understanding: Expert and Novice Responses to Different
Representations of Chemical Phenomena. Journal of Research in Science Teaching. 34.(9).
949-968.
Liliasari. (2009). Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Kimia Menuju Profesionalitas Guru. [online].
Tersedia: http://file.upi.edu/ai.php. [17 Januari 2011].
Phing, B.S, Tse-Kian. (2007). Interactive Multimedia: Students Attitudes and Learning Impact in
An Animation Course. The Turkish Online Journal of Educational Technology. 6.(3). 28-37
Pranomo. (2008). Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran Modul Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran
Tingkat Nasional Tahun 2008. Jakarta: Pusat Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Departemen
Pendidikan Nasional.
Tasker, R. Dalton, R. (2006). Research into Practice: visualization of the molecular world using animation.
Chemistry Education Research and Practice.7.(2).141-159
83