Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
1. 2 Latar Belakang
Pada zaman yang penuh dengan dinamika dan perkrmbangan, dunia industri
termasuk salah satu dunia yang mempengaruhi dinamika dan perkembangan zaman saat
ini. Persaingan dalam dunia industry menyebabkan setiap perusahaan berlomba-lomba
untuk meningkatkan kinerjanya dalam semua lini. Menghasilkan keuntungan yang
maksimal merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan jasa maupun industri yang
berorientasi pada profit. Setiap perusahaan harus dapat mengatur keuangannya dengan
baik agar tidak terjadi kerugian-kerugian akibat kesalahan pencataan atau perhitungan.
Dalam penaksiran dan analisis finansial perusahaan menganalisa biaya-biaya yang
timbul dari berbagai macam aspek misal biaya produksi, biaya investasi, dll. Perusahaan
yang mampu menganalisis finansialnya dengan baik maka perusahaan tersebut dapat
bertahan dalam dunia industri karena memiliki kiat-kiat atau strategi khusus dalam
pemenuhan demand dan pengaturan pengeluaran dan pemasukan keuangan perusahaan.
1. 2 Tujuan Praktikum
Tujuan umum dari praktikum Penaksiran dan Analisis Finansial ini adalah :
1. Memberikan ketrampilan dalam melakukan perhitungan biaya produksi pabrik
berdasarkan kapasitas produksi.
2. Memberikan ketrampilan mendasar dalam penghitungan alokasi biaya.
Tujuan khusus:
1. Praktikan mampu mengidentifikasi setiap komponen biaya yang mungkin terjadi
2. Praktikan dapat menentukan elemen biaya, aktivitas, dan tujuan biaya
3. Praktikan dapat menggunakan metode Activity Based Costing (ABC) untuk
menentukan harga produk
4. Praktikan dapat menentukan biaya produksi yang diserap oleh suatu produk
5. Praktikan dapat memperkirakan biaya investasi awal yang diperlukan untuk
memproduksi suatu produk
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
1. 2 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan modul 10
penaksiran dan analisa finansial
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan pustaka dan dasar teori tentang penaksiran dan analisis
finansial yang mendukung laporan.
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi data-data yang dipakai dalam penelitian. Pada pengolahan data
terdapat dua tahap pengerjaan tahap 1 dan tahap 2.
BAB IV ANALISA
Berisi paparan analisa dari hasil pengolahan data.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran dari praktikum yang sudah dilakukan
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
2
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
4
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
c. tiap tahun dibayarkan suatu angsuran sama rata untuk pokok pinjaman
beserta seluruh bunganya di akhir periode peminjaman
d. taiap tahun tidak dibayarkan apa-apa samapi akhir jangka waktu
pengembalian, baru dibayarkan sekaligus pokok pinjaman beserta
seluruh biayanya.
6. Membuat pernyataan rugi laba performa
Perhitungan rugi laba (income statement) adalah laporan keuangan yang
menggambarkan profitabilitas (tingkat laba) perusahaan selama suatu periode
waktu tertentu (biasanya selama satu tahun anggaran atau periode akuntansi).
Perhitungan rugi laba terdiri dari :
- hasil penjaualan, yaitu hasil penjualan produk-produk perusahaan
- harga pokok penjualan (cost of good sold)
- pendapatan kotor (gross profit)
- pengeluaran operasional (biaya administrasi dan pemasaran)
- pendapatan dari operasi sebelum pajak (income from operation before taxes)
- pajak pendapatan (income taxes)
- laba bersih (net income)
Pendapatan xxx
Biaya produksi xxx
Gross margin xxx
Biaya komersial xxx
Pendapatan xxx
sebelum bunga & pajak
bunga dibayar xxx
pendapatan xxx
sebelum pajak
pajak xxx
pendapatan xxx
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
5
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
6
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
c. Aliran kas akhir, terjadi pada akhir masa pemanfaatan mesin, misalnya
hasil penjualan aset yang dimiliki perusahaan.
Ekivalensi nilai
Adalah suatu rancangan teknis atau rencana invesatsi yang mengandung
sejumlah transakasi baik penerimaan maupun pengeluaran, selama masa pakai
atau masa operasi. Semua transaksi bisa diekivalensi kebentuk transaksi A (sama
rata tiap tahun selama jangka waktu tertentu) atau kebentuk transaksi P (tunggal
diawal periode waktu analisis). Ekivalensi nilai dari transaksi-transaksi kesalah
satu bentuk transaksi dasar kan memudahkan proses pengambilan keputusan,
karena bentuk transaksi dasar yang diekivalensikan itu bisa dijadikan sebagai
kriteria tunggal dalam pemilihan alternatif-alternatif.
Dalam proses ekivalensi niali ini digunakan suatu MARR (Minimum Attractive
Rate of Return) sebagai suku bunga analisis. Besar MARR dipengaruhi oleh
beberapa hal, antara lain :
1. laju inflasi
2. suku bunga bank
3. peluang atau resiko usaha
Rumus Bunga
Penurunan rumus bunga didasarkan pada asumsi bahwa perubahan nilai uang
yang berlangsung dengan laju tetap sebesar i % per periode.
Hubungan antara nilai masa depan (F) dengan nilai sekarang (P)
Jika tingkat bunga besarnya i %, maka uang sejumlah P yang diterima sekarang
ekivalen dengan P( i + 1 ) setelah satu periode. Jika jumlah uang dimasa depan
F, diperoleh hubungan F = P( 1 + i )n. Faktor pengali ( 1 + i )n disebut faktor nilai
masa depan (future worth factor) dan diberi simbol (F/P;i;n). Nilai faktor ini
untuk beberapa harga telah ditabelkan. Hubungan diatas dapat ditulis F =
P(F/P,i,n). Penjelasan yang sama juga berlaku untuk sebaliknya.
Hubungan antara sejumlah uang dimasa depan, dimana sekarang dengan
seri pembiayaan/penerimaan tetap
Kadang-kadang dijumpai aliran kas yang teratur, yaitu merupakan pembayaran
ataupun penerimaan yang besarnya konstan dan terjadi setiap akhir periode
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
7
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Contoh neraca
Aktiva Pasiva
Kas xxx Utang dagang xxx
A/R xxx
Persediaan xxx Utang bank xxx
Total aktiva lancar xxx
Tanah xxx Modal akhir xxx
Gedung xxx
Total aktiva tetap xxx
Total aktiva xxx Total passiva xxx
Gambar 2 Contoh Neraca
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
C 1 i
t
t 0
t 0
C
t 0
t 0
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
10
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
t 0
Jika NPV positif maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat suku bunga j
yang berlaku maka investasi tersebut menghasilkan keuntungan. Sedangkan
jika NPV negatif maka investasi tersebut bila dijalankan akan menimbulkan
kerugian. Perbandingan dengan menggunakan NPV hanya dapat digunakan
jika masa guna proyek sama panjang.
3. metode biaya ekivalen tahunan (annual equivalent)
karena A = NPV (A/P, 1, n), maka keputusan berdasarkan
annual equivalent selalu konsisten dengan keputusan berdasarkan NPV.
Seperti pada NPV, kita menerima proyek yang mempunyai nilai ekuivalen
positif dan ditolak jika sebaliknya.
4. Metode internal rate of return
Pada metode ini, suku bunga investasi haruslah dicari, kemudian tingkat
suku bunga yang sudah didapatkan dibandingkan dengan tingkat suku bunga
yang telah ditetapkan (MARR).
IRR didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang dihasilkan oleh suatu
investasi yang menjadikan NPV aliran kas bernilai nol. Berikut ini adalah
persamaan untuk rencana IRR :
Present value of benefit present value of cost (NPV) = 0
Jika IRR > MARR berarti investasi tersebut layak secara ekonomis. Untuk
menghitung harga IRR pada umumnya dilakukan dengan cara coba-coba.
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
11
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
titik impas (break event) adalah volume output yang membuat pendapatan
operasi persis menutup biaya operasi. Untuk menjelaskan konsep ini kita review
sekilas laporan laba rugi yang formatnya secara umum sebagai berikut :
Laba Operasi = Pendapatan [HPP + Biaya Umum + Biaya Penjualan]
Dikaitkan dengan sifatnya, cost of good sold, biaya umum dan biaya penjualan
terdiri atas biaya-biaya yang bersifat variable (ikut berubah jika volume output
berubah). Pada situasi tertentu dijumpai pula kelompok biaya yang bersifat
semivariabel yaitu mengandung sifat-sifat biaya tetap dan variabel.
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang terkait dengan periode waktu dan
tidak terkait dengan volume penjualan, misalnya penyusutan aktiva tetap, sewa
gedung, dan seterusnya.
Biaya variabel adalah biaya yang terkait dengan volume penjualan karena
besarnya ditentukan oleh jumlah output yang diproduksi, misalnya biaya bahan
baku dan biaya tenaga kerja langsug.
Biaya semivariabel adalah biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel,
misalnya saja imbalan untuk salesman yang terdiri atas gaji tetap bulanan
ditambah komisi penjualan yang variabel. Biaya semi variabel ini dapat
dialokasikan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan mereklasifikasi biaya cost of goods sold serta biaya operasi menjadi
biaya tetap dan variabel, maka :
[cost of the goods sold + biaya umum + biaya penjualan]
=
[biaya tetap operasi + biaya variable operasi]
Sehingga laba operasi pada persamaan (1) dapat dinyatakan juga sebagai :
Laba operasi = pendapatan [biaya tetap operasi + biaya variabel operasi]
Pada umumnya digunakan model linier dimana diasumsikan bahwa biaya
variabel berubah secara linier dengan perubahan output, demikian juga
pendapatan berubah secra linier dengan perubahan output. Berdasarkan asumsi
itu dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :
Pendapatan =PxQ
Biaya tetap =F
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
12
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Biaya total
Biaya variabel
Biaya tetap
Dengan menggunakan model biaya seperti di atas maka laba operasi dapat
dinyatakan dengan persamaan :
Laba operasi = P.Q [F + v.Q]
Titik impas (break event point) adalah tingkat output Q yang menjadikan
pendapatan operasi yang diterima impas dengan biaya operasi atau dengan
perkataan lain titik impas adalah output yang menghasilkan laba operasi sebesar
nol. Jadi:
P.Q [F + v.Q] = 0, atau
F
Qbe
P.v
Selisih antara harga jual dengan biaya variabel perunit [P.v] dikenal dengan
istilah marjin kontribusi. Informasi tentang titik impas dapat digunakan sebagai
slah satu pertimbangan dalam menentukan volume output dan harga jual.
Perusahaan tentu saja berusaha menghindari beroperasi pada tingkatoutput sama
atau lebih rendah dari titik tersebut. Perusahaan berusaha agar outputnya diatas
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
13
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
titik impas dan akan merasa lebih aman jika outputnya semakin jauh di atas titik
impas tersebut.
2.3 DEPRESIASI
Depresiasi adalah pembebanan biaya yang berkaitan dengan penurunan nilai
aktiva karena keausan, penurunan kondisi aktiva atau karena uang. Walaupun
ada kaitannya dengan pengoperasian aktiva tetapi pada umumnya berkaitan
dengan waktu. Depresiasi bukan merupakan aliran kas, karena berupa
pembebanan biaya yang terjadi diatas kertas. Berikut ini adalah beberapa metode
yang digunakan untuk menghitung besarnya depresiasi :
a. metode straight line
pada metode ini, depresiasi tiap tahun dianggap sama. Perhitungannya
adalah sebagai berikut :
di
I L
N
t
Dt d i
i 1
Bt I Dt
Keterangan :
I = harga awal
N = masa pakai
L = harga akhir
di = depresiasi tahun ke-i
Dt = akumulasi depresiasi sampai pada tahun ke-t
Bt = nilai buku pada akhir tahun ke-t
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
14
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
N 1 t
di 1 L
N N 1 / 2
t N 1 t t 1 / 2
Dt 1 L
N N 1 / 2
Bt I Dt
d i I 1 f
t 1
f
Dt If 1 1 f 1 f ... 1 f
2 t 1
Bt I 1 f
t
d t d ' F / P; i; t 1
Dt d ' F / A; i; t
Bt I Dt
BAB III
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
15
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
PENGOLAHAN DATA
TAHAP I
3.1 Penentuan Rencana Produksi
Data demand hasil forecast adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Demand Forecast
Periode Jumlah Produksi
1 25028
2 24472
3 24963
4 24946
5 24941
6 24940
7 24940
8 24940
9 24940
10 24940
11 24940
12 24940
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
16
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
3. 6 Perhitungan Depresiasi
Data Depresiasi
Tabel 3.10 Data Depresiasi
Keterangan Bangunan Alat-alat Kendaraan
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
20
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
di =
I L
N
t
Dt = d i
i=1
B t= I D t
Keterangan :
I = harga awal
N = masa pakai
L = harga akhir
di = depresiasi tahun ke-i
Dt = akumulasi depresiasi sampai pada tahun ke-t
Bt = nilai buku pada akhir tahun ke-t
Contoh perhitungan untuk tahun ke-1 :
d1 =
1800000000 710000000 = 54500000
20
1
D1 = d1 = 54500000
i=1
d1 =
500000000 220000000 = 35000000
8
1
D1 = d1 = 35000000
i=1
B1 = 500000000 35000000 = 465000000
Tabel 3. 12 Depresiasi Alat-alat (dalam Rupiah)
Tahun biaya
Ak depresiasi Nilai Buku
Ke Depresiasi
1 35000000 35000000 465000000
2 35000000 70000000 430000000
3 35000000 105000000 395000000
4 35000000 140000000 360000000
5 35000000 175000000 325000000
6 35000000 210000000 290000000
7 35000000 245000000 255000000
8 35000000 280000000 220000000
c) Kendaraan
d1 =
200000000 30000000 = 17000000
10
1
D1 = d1 = 17000000
i=1
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
22
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Tahun biaya
Ak depresiasi Nilai Buku
Ke Depresiasi
1 17000000 17000000 183000000
2 17000000 34000000 166000000
3 17000000 51000000 149000000
4 17000000 68000000 132000000
5 17000000 85000000 115000000
6 17000000 102000000 98000000
7 17000000 119000000 81000000
8 17000000 136000000 64000000
9 17000000 153000000 47000000
10 17000000 170000000 30000000
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
23
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Biaya overhead dihitung untuk kedua jenis tamiya, yaitu tamiya hitam dan
tamiya putih. Berikut ini adalah perhitungan untuk masing-masing jenis tamiya:
Overhead Tamiya hitam = 35% x Rp 2123030000 = Rp 743.060.500
Overhead Tamiya putih = 65% x Rp 2123030000 = Rp 1.379.969.500
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
24
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
= Rp 3.938.176.800
Perhitungan Biaya Pekerja Langsung
Tamiya hitam = 35 % x Rp 513.000.000 = Rp 179.550.000
Taniya putih = 65 % x Rp 513.000.000 = Rp 333.450.000
Tabel 3.17 HPP Tamiya Hitam
HPP tamiya hitam per Unit = Total HPP : Unit = Rp 3.143.204.500 : 104745
= Rp 30.008,15791
HPP tamiya putih per Unit = Total HPP : Unit = Rp 5.651.596.300 : 182323
= Rp 30.997,7145
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
25
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Modal Variabel
Tabel 3. 21 Modal Variabel
No Keterangan Total MV (Rp/tahun)
1 Biaya Bahan Langsung 6158770800
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
26
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
TOTAL MODAL
Tabel 3. 22 Total Modal
No Keterangan Total Biaya (Rp/Tahun)
1 Investasi Barang dan Instalasi 2560000000
2 Modal Tetap 176530000
3 Modal Variabel 8612770800
Total 11349300800
TOTAL INVESTASI
Tabel 3. 23 Total Investasi
No Keterangan Total Biaya (Rp/Tahun)
1 Modal 11349300800
2 Cadangan 2269860160
Total 14689764960
= 1566586543
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
27
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Teknik Industri
Universitas diponegoro 2009
29
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
30
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
PENDAPATAN
TAHUN 0 1 2 3 4 5
HASIL
PRODUKSI 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000
SALVAGE
VALUE
GROSS BENEFIT 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000
INVESTASI
AWAL 5447664384
OPERATING
COST
MODAL TETAP 176530000 176530000 176530000 176530000 176530000
MODAL VARIABEL 8612770800 8612770800 430638540 430638540 21531927
KREDIT BANK
BUNGA BANK 1144009521 1084848738 1017405445 940520091 852870788
POKOK PINJAMAN 422577022 481737805 549181098 626066451 713715755
TOTAL COST 10355887343 10355887343 2173755083 2173755083 1764648470
TAHUN 6 7 8 9 10 11 12
HASIL 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000 13063572000
31
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
PRODUKSI
SALVAGE
220000000 30000000
VALUE
GROSS
13063572000 13063572000 13283572000 13063572000 13093572000 13063572000 13063572000
BENEFIT
INVESTASI
AWAL
OPERATING
COST
MODAL TETAP 176530000 176530000 176530000 176530000 176530000 176530000 176530000
MODAL
21531927 21531927 21531927 21531927 21531927 21531927 21531927
VARIABEL
KREDIT
BANK
BUNGA BANK 752950582 639041548 509185249 361149068 192387821
POKOK
813635960 927544995 1057401294 1205437475 1374198722
PINJAMAN
TOTAL COST 1764648470 1764648470 1764648470 1764648470 1764648470 198061927 198061927
32
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Tabel
3.17 3. 29 Perhitungan
Perhitungan MetodeKelayakan
Analisa Net Present Value
Pabrik
TAHUN 0
3.17.1 Metode Payback1 Period 2 3 4 5
NET Tabel 3. 18 Perhitungan Metode Payback Period
BENEFIT -5447664384 2247378266 2247378266 9038548041 9038548041 9378106530
DF 18% 1 0.847 0.718 0.609 0.516 0.437
PV -5447664384 1904557852 1904557852 6491344471 5501139382 4837123018
6 7 8 9 10 11 12
9378106530 9378106530 9560706530 9378106530 9403006530 10678373361 10678373361
0.370 0.314 0.266 0.225 0.191 0.162 0.137
4099256795 3473946437 3001345115 2494934241 2119964908 2040257714 1729031961
NPV
28400030666
TOTAL
33
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
dengan rumus :
= [NPV I / (NPV I NPV II)] (21% - 18%) + 0.18
= [28400030666 / (28400030666 7533501000)](0.21 - 0.18) + 0.18
= 0.220830983 = 22.08%
karena nilainya bernilai positif maka investasi Diterima.
diketahui MARR 7,5 % dan IRR 22.08%, sehingga IRR > MARR dan investasi
diterima.
BAB IV
34
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
ANALISA
TAHAP I
4. 1 Analisa Perkiraan Kebutuhan Bahan Langsung Dan Tak Langsung
Kebutuhan bahan langsung merupakan kebutuhan akan komponen-komponen
penyusun tamiya. Jumlah komponen penyusun mobil tamiya adalah 28 komponen.
Biaya kebutuhan langsung untuk tamiya hitam adalah Rp 21.200/unit. Sedangkan untuk
tamiya putih adalah Rp 21.600/unit.
Rencana produksi tiap periodenya didapat dari JIP (Jadwal Induk Produksi) yang
telah didapatkan di modul 5 Perencanaan Produksi. Berdasarkan perhitungan tersebut
didapatkan rencana produksi tiap tahunnya untuk tamiya hitam sebanyak 104745 unit
dan untuk tamiya putih sebanyak 182323. Sehingga biaya bahan langsung untuk tamiya
hitam adalah Rp 2.220.594.000/tahun dan biaya langsung untuk tamiya putih adalah Rp
3.938.176.800/tahun.
Dalam modul ini, kebutuhan tak langsungnya per tahun berupa peralatan
perakitan sebesar Rp 1.800.000, perlengkapan perakitan sebesar Rp 1.200.000, dan
untuk pengepakan sebesar Rp 6.000.000 sehingga biaya bahan tak langsungnya adalah
Rp9.000.000/tahun.
35
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
36
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
kendaraan, maka ketika nilai tersebut mendekati nol atau bahkan hingga mencapai nol,
perusahaan harus membeli lagi atau mengganti dengan yang baru.
37
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
TAHAP II
4.10 Analisa Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja Aktual
4.10. 0 Analisa Penentuan Kebutuhan Pekerja Langsung
Di dalam perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja langsung tiap stasiun kerja
memiliki satu operator dan terdapat 2 lini, namun untuk stasiun kerja 8 dan 12 tidak
terjadi transfer batch. Gaji yang ditetapkan untuk tiap operator sebesar Rp.750.000,00.
dari tabel 3.8 didapat total biaya tenaga kerja langsung per bulan sebesar
Rp.42.750.000,00 dan per tahunnya sebesar Rp. 513.000.000,00
38
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
divisi, staff divisi, keamanan, dan office boy. Dari tabel 3.9 didapat total biaya kerja tak
langsung untuk per bulan sebesar Rp. 161.000.000 dan per tahun adalah Rp.
1.932.000.000,00
39
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
11.349.300.800. Dan total investasi yang diperlukan yaitu didapat dari total
modal dan cadangan modal yang diperoleh dari 20% dari modalnya. Total
investasi yang didapat yaitu sejumlah Rp14.689.764.960.
4.11. 0 Sumber Pembiayaan
Salah satu sumber pembiayaan dari pihak luar yaitu berupa hutang usaha
sebesar 60% modal. Hutang usaha yang didapatkan yaitu sejumlah Rp
8.171.496.576. Utang usaha ini dibayarkan setiap tahun dengan bunga tetap sebesar
14%, dan jatuh tempo 10 tahun. sedangkan 40% dari total investasi merupakan
modal sendiri yaitu Rp 5.447.664.384.
40
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
41
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
BAB V
42
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
PENUTUP
5. 6 Kesimpulan
1. Harga jual produk tamiya mini 4WD PT. TenAr untuk tamiya hitam yaitu
sebesar Rp 46.000 dan untuk tamiya putih yaitu sebesar Rp 47.000
2. Proyek yang akan dijalankan oleh PT. TenAr dinyatakan diterima setelah
dihitung kelayakan proyeknya dengan menggunakan metode Pay Back Period,
Net Present Value, Annual equivalent dan Internal Rate of Return.
3. Dengan menggunakan metode Pay back period didapatkan waktu yang
diperlukan untuk kembalinya modal investasi awal yaitu dalam kurun waktu 3
tahun 4.99 bulan.
5. 6 Saran
1. Praktikan paham betul mengenai keadaan financial perusahaan agar tidak
terjadi kekeliruan dalam menentukan biaya tetap, variabel, modal kerja dll.
2. Praktikan lebih banyak membaca referensi agar dalam penyusunan laporan
dapat mengetahui informasi yang benar.
3. Dalam perhitungan cashflow membutuhkan ketelitian agar tidak membuat
kesalahan perhitungan.
43
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 10 Analisis Finansial
Kelompok 10 Reguler
Teknik Industri 44
Universitas diponegoro 2008