PCS 9
PCS 9
4
Menurut KAKLOEWESTEIN ada tiga jenis penilaian
terhadap konsitusi antara lain:
1. Nilai Normatif
Apa bila suatu konsitusi [UUD] telah resmi diterima oleh
suatu bangsa, maka konsitusi itu saja berlaku dalam arti
hukum legal melainkan merupakan suatu kenyataan dan
efektif artinya konsitusi itu dilaksanakan secara mumi
dan konsekuen.
2. Nilai Nominal
Suatu konsitusi secara hukum berlaku, namun berlakunya
itu tidak sempurna, karena ada pasal-pasal tertentu yang
dalam kenyataanya tidak berlaku. Contoh: Pasal 28 UUD
1945 [ORBA] praktek pelaksanaanya pasal itu banyak
tergatung pada kemauan penguasa.
3. Nilai Semantik [simbotik].
Konsitusi itu secara umum tetap berlaku, tetapi dalam
kenyataanya hanya sekedar untuk melaksanakan
kekuasaan politik. Jadi konsitusi disini hanya sekedar
istilah sedangkan pelaksanaanya digantikan dengan
kepentingan penguasa. Contoh: pelaksanaan UUD 1945
ORLA.