Anda di halaman 1dari 2

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT INDONESIA ADALAH NEGARA YANG BERDASARKAN ATAS HUKUM

Filsafat Falsafah (bahasa arab). (RESCHSSTAAT)


Etimologis (asal usul kata). Negara hukum yang dimaksud bukanlah sekedar negara hukum dalam arti
Fhilopsophia (bahasaYunani). formal (sempit) artinya negara hanya sebagai penjaga malam atau penjaga
Philen ketertiban, yang menjaga jangan terjadi pelanggaran dan menindak para
Sophia pelanggar hukum. Pengertian negara hukum menurut UUD 1945 negara
(Mencari / Mencintai) (Kebenaran / hukum dalam arti material (luas), dalam hal ini peranan negara bukan saja
Kebijaksanaan) melindungi segenap bansa dan seluruh tumpah darah Indonesia, tetapi juga
Philosophia artinya daya upaya pemikiran manusia untuk mencari kebenaran / harus memajukan kesejateraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
kebijaksanaan. Berdasarkan semangat negara hukum dalam arti material itu setiap tindakan
Orang yang berfilsafat ialah orang yang mencintai kebenaran atau mencari negara haruslah mempertimbangkan dua kepentingan yaitu kegunaan (doel
kebenaran dan bukan memiliki kebenaran. matigheid) dasar hukumnya (recht matigheid).
Kebenaran itu adalah relative sifatnya, kebenaran mutlak ada ditangan tuhan. Oleh sebab itu perlu dipahami ciri-ciri negara hukum dalam arti material
Arti Praktis antara lain :
Filsafat ialah alam berfikir atau alam pikiran. - Adanya pembagian kekuasaan.
Berfilsafat ialah berpikir, tetapi berpikir secara mendalam artinya berpikir - Diakui HAN dan diatur dalam peraturan perundang-undangan,
keakar-akarnya dengan sungguh-sungguh tentang hakekat sesuatu. - Asas legalitas.
Perjalanan sejarah yang sangat panjang ini menempa bangsa Indonesia untuk - Peradilan bebas tidak memihak.
membangun suatu bangsa yang merdeka. Dibentuk suatu badan yang - Segala warganegara bersamaan kedudukanya dalam hukum dan
berusaha untuk mempersiapkan kemerdekaan RI (BPUPKI diresmikan pemerintahan.
tanggal 28 mei 1945). Tanggal 29 mei 1945 Mr. Muhammad Yamin - Adanya kewajiban pemerintah untuk memajukakan kesejahteraan
menyampaikanb pidato dan mengutarakan Prinsip Dasar Negara, yang umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
sekaligus sesudah pidato menyerahkan teks pidatonya beserta Rancangan PENGERTIAN, KEDUDUKAN, SIFAT DAN FUNGSI UUD 1945
Undang-Undang Dasar. PENGERTIAN HUKUM DASAR
Tanggal 1 juni 1945, Ir, Soekarno berpidato membahas Dasar Negara. Kita Hukum dasar ialah peraturan hukum yang menjadi dasar berlakunya seluruh
kutip sebagian kecil dari pidato beliau mengenai Filsafat Negara Indonesia. peraturan perundangan dalam suatu negara.
Menurut anggapan saya yang diminta paduka tuan ketua yang mulia (Dr. Hukum dasar merupakan :
Radjiman Widiadningrat) ialah dalam bahasa Belanda Philosofische grandslag 1. Sumber hukum tertinggi bagi produk-produk hukum dan
dari Indonesia merdeka. Fhilosofische grandaslag itu fondamen, filsafat, kebijaksanaan pemerintah.
pemikiran yang sedalam-dalamnya untuk didirikan diatasnya gedung 2. Sarana pengawasan (control) berlakunya semua peraturan dalam
Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. negara.
Hukum Dasar Tertulis
Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem (UUD / Konstitusi tertulis)
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakekatnya merupakan suatu sistem Hukum Dasar
filasafat. Pengertian system adalah satu kesatuan bagian-bagian yang saling Hukum Dasar Tak Tertulis
berhubungan, saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara (Konvensi atau Kebiasaan ketataNegaraan)
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Sistem lazimnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut : UUD atau Konstitusi negara adalah peraturan negara dan merupakan
1. Suatu kesatuan bagian-bagian. batang tubuh suatu negara yang memuat ketentuan-ketentuan pokok dan
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri. menjadi salah satu sumber dari peraturan perundangan lainnya yang kemudian
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan. dikeluarkan oleh negara.
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (tujuan system). UUD 1945 SEBAGAI HUKUM DASAR (TERTULIS) ialah :
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. (Shore and 1. Hukum yang pokok, hukum yang tertinggi (yang tertulis).
Voich). 2. UUD 1945 merupakan sumber hukum artinya : semua peraturan
Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila yang berlaku (TAP atau Kep MPR, UU, Perpu, PP, Kepres,
pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri namun Peraturan daerah).
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematis. 3. UUD 1945 adalah mengikat pemerintah dan lembaga negara dan
Bentuk susunam Pancasila adalah hierarkhis pyramidal (kesatuan lembaga masyarakat.
bertingkat dimana tiap sila dimuka merupakan basis sila lainnya. 4. UUD 1945 adalah hukum yang berlaku, sebab UUD 1945 berisi
Sila Pertama : Meliputi dan menjiwai sila kedua, sila ketiga, sila keempat dan norma-norma, aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang harus
sila kelima. ditaati dan dilaksanakan.
Sila kedua : diliputi dan menjiwai sila pertama, meliputi dan menjiwai sila 5. Hukum Dasar Yang Tak Tertulis adalah :
ketiga, sila keempat dan sila kelima.
Sila Ketiga : diliputi dan dijiwai sila pertama dan sila kedua, meliputi dan 1. Aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
menjiwai sila keempat dan sila kelima. penyelenggaraan negara, umumnya disebut konvensi. Misalnya :
Sila Keempat : diliputi dan dijiwai sila pertama, sila kedua dan sila ketiga Pidato kenegaraan Presiden pada tiap-tiap tanggal 16 Agustus dan
meliputi dan menjiwai sila kelima. Pidato Presiden sebagai keterangan pemerintah tentang Rancangan
Sila Kelima : diliputi dan dijiwai oleh seluruh sila-sila. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada minggu
pertama bulan januari stiap tahun.
Fungsi filsafat Pancasila itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Konvensi menurut UUD 1945 harus memenuhi syarat tidak
Arti fungsi filsafat sebagai berikut : bertentangan dengan isi, arti dan maksud UUD 1945 oleh karena
1. Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental atau itu sifatnya melengkapi, mengisi, kekosongan ketentuan yang
mendasar dalam kehidupan bernegara. Memberikan jawaban tidak diatur secara jelas dalam UUD 1945.
mendasar tentang hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara. 3. Terjadi berulang kali dan dapat diterima masyarakat.
Seperti susunan politik / system politik dan negara, bentuk negara, 4. Konvensi hanya terjadi pada tingkat nasional saja.
susunan perekonimian dan dasar pengembangan ilmu
pengetahuan.
PENGERTIAN UUD 1945
2. Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, Konstitusi negara kesatuan RI ialah UUD 1945 yang terdiri dari :
ide negara atau tujuan bernegara. Dasar negara kita adalah Lima 1. Pembukaan yang meliputi empat alinea.
Dasar dimana setiap silanya berkaitan satu sama lainnya. Kelima 2. Batang Tubuh atau isi yang meliputi :
sila merupakan kesatuan yang utuh dan tidak terbagi atau tidak - 16 BAB.
terpisahkan. Fungsi Pancasila sebagai pemberi dasar yang
- 37 Pasal.
menjawab pertanyaan hakikat negara.
- Aturan Peralihan.
- Aturan Tambahan.
3. Berusaha menempatkan dan menjadi perangka dari berbagai ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan bernegara.
Pancasila sebagai filsafat bangsa harus mampu menjadi perangka KEDUDUKAN UUD 1945
dan pemersatu dari berbagai ilmu yang dikembangkan di a. Hukum Dasar Tertulis.
Indonesia. b. Hukum Dasar Tak Tertulis.
Baik hukum dasar tertulis maupun hukum dasar tak tertulis adalah norma
hukum yang :
1. Mengikat :
a. Pemerintah.
b. Setiap Lembaga Negara.
c. Setiap Lembaga masyuarakat.
d. Setiap Wareganegara.
2. Berisi norma-norma yang :
a. Harus dilaksanakan.
b. Harus ditaati.

Sebagai hukum dasar:


1. Merupakan sumber hukum tertinggi bagi:
a. Produk-produk hukum.
b. Kebijakan pemerintah.
2. Alat control [ pengawasan ].

Merupakan aturan-aturan pokok yang merupakan garis besar


sebagai intruksi:
a. Kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara
negara.
b. Menyelenggarakan kehidupan negara dan menyelenggarakan
kesejahteraan social.

Fungsi UUD 1945


UUD 1945 sebagai sumber hukum maka UUU 1945 mempunyai fungsi
sebagai alat control yaitu alat untuk mengecek apakah, norma hukum yang
lebih rendah yang berlaku itu sesuai atau tidak dengan UUD 1945.

Cara Mengubah Konsitusi [UUD]


Ada dua cara mengubah UUD antara lain:
1. UUD diubah dengan cara prosedur yang biasa, sebagaimana
mengubah dan membuat UU biasa [luwes/fleksibel].
2. Perubahan UUD yang memerlukan prosedur istimewa, maka sifat
UUD itu adalah rigid [kaku], seperti: dinyatakan dalam pasal 37
UUD 1945 dan dinegara USA. Pada zaman ORBA UUD 1945
sulit dirubah dengan mengeluarkan TAP MPR tentang
REFERENDUM.

4
Menurut KAKLOEWESTEIN ada tiga jenis penilaian
terhadap konsitusi antara lain:
1. Nilai Normatif
Apa bila suatu konsitusi [UUD] telah resmi diterima oleh
suatu bangsa, maka konsitusi itu saja berlaku dalam arti
hukum legal melainkan merupakan suatu kenyataan dan
efektif artinya konsitusi itu dilaksanakan secara mumi
dan konsekuen.
2. Nilai Nominal
Suatu konsitusi secara hukum berlaku, namun berlakunya
itu tidak sempurna, karena ada pasal-pasal tertentu yang
dalam kenyataanya tidak berlaku. Contoh: Pasal 28 UUD
1945 [ORBA] praktek pelaksanaanya pasal itu banyak
tergatung pada kemauan penguasa.
3. Nilai Semantik [simbotik].
Konsitusi itu secara umum tetap berlaku, tetapi dalam
kenyataanya hanya sekedar untuk melaksanakan
kekuasaan politik. Jadi konsitusi disini hanya sekedar
istilah sedangkan pelaksanaanya digantikan dengan
kepentingan penguasa. Contoh: pelaksanaan UUD 1945
ORLA.

Anda mungkin juga menyukai