PENDAHULUAN
Pada perkembangan zaman saat ini banyak kita temukan berbagai jenis
pengawetan ikan yang dilakukan secara fisik maupun secara kimiawi. Salah satu
pengawetan secara fisik adalah dengan diasap, diberi garam, dan disimpan kedalam es
(cool strorage) sedangkan secara kimiawi dengan salah satunya menambahkan asam
asetat dan hal yang paling berbahaya adalah dengan menggunakan formalin.
Asap cair secara umum adalah cairan kondensat dari uap asap pembakaran hasil
pirolisis dari bahan baku kayu yang salah satunya adalah tempurung kelapa.
Tempurung kelapa dibakar diruang tertutup dan asap pembakaran didinginkan dan
kemudian menjadi cairan sehingga cairan tersebut dinamakan asap cair.
Asap cair memiliki sifat antioksidan yang dimiliki oleh senyawa fenol.
Senyawa ini dapat menghambat oksidasi lipid yang merupakan penyebab utama
kerusakan mutu daging ikan dan produk olahan daging lainnya. Untuk dapat
mengawetkan ikan, asap cair harus melalui tahapan lanjutan agar asap cair tersebut
aman, dikarenakan asap cair tahap awal ( Grade 3) masih berbahaya jika digunakan
untuk mengawerkan ikan dikarenakan masih kotor dengan zat pelarut. Maka dari itu
1
diperlukan alat untuk proses pemurnian asap cair yang dapat menghilangkan zat-zat
berbahaya yang terkandung dari asap cair tersebut.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Rancang Bangun Mesin Peningkat Kualitas Asap Cair untuk
Pengawet Ikan yaitu merancang dan membangun alat yang menghasilkan asap cair
yang aman untuk mengawetkan ikan dan memberikan inovasi dari alat penghasil asap
cair yang sudah ada.
Rancangan alat menghasilkan asap cair dari grade 3 ke grade 2 yang aman
untuk pengawetan ikan.
Bejana pendidih didesain untuk kapasitas 3 Liter dari asap cair grade 3.
Mampu memisahkan zat berbahaya untuk pengawetan ikan.
Boiler mampu menahan tekanan yang dihasilkan dari proses pendidihan asap
cair menurut pressure vessel.
Merancang kondensor vertikal dengan spiral tube di dalam shell.
2
1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang pemilihan topik, perumusan masalah, tujuan umum dan
khusus, ruang lingkup penelitian dan pembatasan masalah, lokasi objek tugas akhir,
3
garis besar metode penyelesaian masalah, manfaat yang akan didapat dan sistematika
penulisan tugas akhir.
Bab 3 : Metodologi
Bab ini berisi tentang metode yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah/penelitian, meliputi prosedur, pengambilan sampel dan pengumpulan data,
teknik analisis data atau teknik perancangan
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Asap cair adalah hasil dari proses kondensasi dari bahan-bahan organik yang di
bakar dengan proses pyrolysis (pembakaran tanpa oksigen). Pada proses pyrolysis
bahan-bahan organik seperti : batang-batang kayu dan tempurung kelapa
mengalami pembakaran tanpa adanya oksigen, di mana material-material tersebut
akan mengalami pelepasan unsur-unsur kimianya. Asap cair pada saat ini memiliki
grade-grade atau tingkatan kualitas. Grade 3 asap cair merupakan hasil awal, pada
grade 3 masih terdapat kandungan-kandungan berbahaya untuk mengawetkan
makanan terutama untuk ikan, untuk dapat mengawetkan produk2 makanan. Pada
grade 3 juga masih terkandung komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon
polisiklis aromatis. Komponen ini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya
terbukti bersifat karsinogen pada dosis tinggi. Asap cair merupakan bahan kimia
hasil destilasi asap hasil pembakaran yang mampu menjadi desinfektan sehingga
bahan makanan dapat bertahan lama tanpa membahayakan konsumen. Darmadji
(1996).
Untuk dapat mengawetkan makanan dan ikan dibutuhkan asap cair grade 2,
pada grade 2 kandungan-kandungan berbahaya seperti tar,dan fraksi minyak berat
sudah dipisahkan dan grade 2 dapat di gunakan untuk pengawetan makanan dan
ikan karena mengandung senyawa fenolat, asam dan karbonil.
5
Gambar 2. Asap cair Grade 1 3
2.2. Gambaran Singkat, Prinsip dan Cara Kerja Mesin Peningkat Kualitas
Asap Cair
Mesin peningkat kualitas asap cair dapat menghasilkan produk asap cair grade
2 yang dapat digunakan untuk pengawetan ikan. Dalam prosesnya untuk
menghasilkan asap cair grade 2, asap cair grade 3 akan dipanaskan sampai
temperaturnya antara 100C - 150C didalam boiler sehingga asap cair akan
berubah fasanya menjadi uap.
Untuk menghilangkan bau asap yang menyengat, hasil dari filtrasi zeolit di
filter kembali, namun menggunakan karbon aktif yang akan menyerap bau asap.
Sehingga filtrasi menggunakan karbon aktif menghasilkan filtrat dengan bau asap
yang ringan, maka sempurnalah asap cair yang dihasilkan mesin ini.
6
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Pengujian Mesin
Pembuatan Laporan
1. Perumusan Masalah
Tahap pertama yang dilakukan untuk pembuatan mesin yaitu
perumusan masalah. Pada tahap ini kami berdiskusi dengan mitra dan
merumuskan masalah yang dihadapi oleh mitra.
2. Studi Literatur
Setelah merumuskan masalah, kami mencari berbagai sumber pustaka
yang digunakan sebagai rujukan untuk menyelesaikan masalah pada mitra.
7
Sumber pustaka dapat diperoleh dari berbagai buku pustaka, jurnal
ilmiah,artikel ilmiah, dll. Di tahap ini kami juga berdiskusi dengan teman
yang mempunyai pengetahuan terkait mesin ini, berdiskusi dengan dosen
pembimbing dan terkait serta berdiskusi dengan karyawan bengkel mesin
untuk mengetahui harga material yang dibutuhkan.
5. Pengujian Mesin
Setelah mesin berhasil dibuat, saatnya kinerja dari mesin ini diuji
dengan harapan sesuai target rancangan saat penyusunan di awal.
6. Pembuatan Laporan
Setelah rancang bangun dan pengujian mesin selesai, maka laporan
akhir pun dibuat untuk mengetahui hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan
8
4.2 Menbuat Konsep
Cara kerja dari mesin tersebut boiler akan memanaskan asap cair grade 3
sampai temperatur 100C - 150. Lalu uap panas akan disambungkan ke kondensor
dengan pipa penghubung. Uap akan mengalami kondensasi menjadi kondensat asap
cair yang lebih jernih, namun kondensat asap cair ini perlu di filtrasi guna menyaring
sisa-sisa bahan berbahaya yang tersisa dan menghilangkan aroma asap yang
menyengat.
9
Kekurangan dari alat ini adalah kondensor membutuhkan otput air coolant
dingin langsung dari sumber air seperti keran air, dan output air coolant yang tidak
digunakan lagi.
Dari rancangan konsep diatas, sama seperti konsep pertama namun dengan
memodifikasi dibagian kondensor dengan memakai sistem pendinginan coolant
dimana air coolant didinginkan kembali dan dapat digunakan untuk kondensor
sehingga lebih hemat air.
10
3.3 Memilih Konsep
Dari rancangan dapat dipilih yang mana yang paling baik, maka konsep kedua
akan menjadi konsep terpilih.
11
BAB 4
4.1 Biaya
4.1.2 Perjalanan
12
4.2 Jadwal Kegiatan
BULAN
. KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1
proposal TA
Pengajuan
2
proposal TA
3 Studi Literatur
Perancangan dan
4
Pembuatan Alat
Pengujian dan
5
Perbaikan Alat
Pembuatan
6
Laporan TA
Persiapan Sidang
7
I
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15