Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan merupakan makanan yang banyak di konsumsi masyarakat karena
kandungan proteinnya yang tinggi. Ikan memiliki bau yang khas dan memilki kadar air
yang tinggi, sehingga ikan tersebut mudah rusak. Pengawetan ikan sangat penting
dilakukan guna mempertahankan mutu kesegaran ikan selama mungkin. Banyak
metode yang dilakukan untuk mengawetkan makanan mulai dari yang alami maupun
kimawi.

Pada perkembangan zaman saat ini banyak kita temukan berbagai jenis
pengawetan ikan yang dilakukan secara fisik maupun secara kimiawi. Salah satu
pengawetan secara fisik adalah dengan diasap, diberi garam, dan disimpan kedalam es
(cool strorage) sedangkan secara kimiawi dengan salah satunya menambahkan asam
asetat dan hal yang paling berbahaya adalah dengan menggunakan formalin.

Asap cair secara umum adalah cairan kondensat dari uap asap pembakaran hasil
pirolisis dari bahan baku kayu yang salah satunya adalah tempurung kelapa.
Tempurung kelapa dibakar diruang tertutup dan asap pembakaran didinginkan dan
kemudian menjadi cairan sehingga cairan tersebut dinamakan asap cair.

Asap cair memiliki sifat antioksidan yang dimiliki oleh senyawa fenol.
Senyawa ini dapat menghambat oksidasi lipid yang merupakan penyebab utama
kerusakan mutu daging ikan dan produk olahan daging lainnya. Untuk dapat
mengawetkan ikan, asap cair harus melalui tahapan lanjutan agar asap cair tersebut
aman, dikarenakan asap cair tahap awal ( Grade 3) masih berbahaya jika digunakan
untuk mengawerkan ikan dikarenakan masih kotor dengan zat pelarut. Maka dari itu

1
diperlukan alat untuk proses pemurnian asap cair yang dapat menghilangkan zat-zat
berbahaya yang terkandung dari asap cair tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Peningkat kualitas asap cair ini dirancang agar menghasilkan asap cair untuk
mengawetkan ikan. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam Rancang
Bangun Mesin Peningkat Kualitas Asap Cair untuk Pengawet Ikan adalah merancang
dan membangun alat tersebut yang aman untuk mengawetkan ikan. Mendesain alat
yang memiliki inovasi yang menjadi kelebihan dari Rancang Bangun Mesin
Peningkat Kualitas Asap Cair untuk Pengawet Ikan ini. Mendesain proses kondensasi
yang memiliki temperatur pendingin untuk menghasilkan kondensat yang aman untuk
pengawetan ikan.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari Rancang Bangun Mesin Peningkat Kualitas Asap Cair untuk
Pengawet Ikan yaitu merancang dan membangun alat yang menghasilkan asap cair
yang aman untuk mengawetkan ikan dan memberikan inovasi dari alat penghasil asap
cair yang sudah ada.

1.4 Pembatasan Masalah


Agar Rancang Bangun Mesin Peningkat Kualitas Asap Cair ini menjadi terarah
dan memberikan kejelasan analisis permasalahan, maka diberikan pembatasan
masalah sebagai berikut :

Rancangan alat menghasilkan asap cair dari grade 3 ke grade 2 yang aman
untuk pengawetan ikan.
Bejana pendidih didesain untuk kapasitas 3 Liter dari asap cair grade 3.
Mampu memisahkan zat berbahaya untuk pengawetan ikan.
Boiler mampu menahan tekanan yang dihasilkan dari proses pendidihan asap
cair menurut pressure vessel.
Merancang kondensor vertikal dengan spiral tube di dalam shell.

2
1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagai berikut :

1. Mencari dan menelaah jurnal ilmiah yang berkaitan dengan permasalahan.


2. Mendapatkan gambaran tentang mesin untuk membuat asap cair untuk
pengawetan ikan
3. Merancang mesin, menganalisa gaya yang terjadi, menghitung kekuatan atas
akibat gaya yang terjadi, menentukan dimensi dan menggambar rancangan.
4. Melakukan fabrikasi tiap-tiap komponen mesin sesuai dari gambar rancangan.
1.6 Manfaat
Agar alat yang dirancang dan dibangun mampu menghasilkan asap cair yang
aman untuk pengawet ikan.
Membantu memfasilitasi pengusaha asap cair memiliki alat yang aman dan
mudah di gunakan.
Alat yang dibuat bersifat portable agar mudah dibawa kemana saja sehingga
praktis dalam penempatannya.
Untuk membantu pengusaha ikan dan nelayan agar tidak mengalami kerugian
akibat ikan yang mudah membusuk.
Ketika tidak ada listrik dapat menggunakan api sebagai bahan bakarnya dan air
keran sebagai pendinginnya.
1.7 Sistematika Penulisan
Laporan tugas akhir Rancang Bangun Mesin Peinngkat Kualitas Asap Cair
disusun dalam lima bab yang masing masing membahas mengenai Rancang Bangun
Mesin Peinngkat Kualitas Asap Cair, yaitu :

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang pemilihan topik, perumusan masalah, tujuan umum dan
khusus, ruang lingkup penelitian dan pembatasan masalah, lokasi objek tugas akhir,

3
garis besar metode penyelesaian masalah, manfaat yang akan didapat dan sistematika
penulisan tugas akhir.

Bab 2 : Studi Pustaka


Bab ini berisi rangkuman kritis atas pustaka yang menunjang penyusunan/penelitian,
meliputi pembahasan tentang topic yang akan dikaji lebih lanjut dalam tugas akhir.

Bab 3 : Metodologi
Bab ini berisi tentang metode yang digunakan untuk menyelesaikan
masalah/penelitian, meliputi prosedur, pengambilan sampel dan pengumpulan data,
teknik analisis data atau teknik perancangan

Bab 4 : Analisa Data dan Pembahasan


Bab ini berisi tentang identifikasi kebutuhan konsumen, kebutuhan konsumen,
spesifikasi produk, konsep produk, memilih konsep, mengembangkan konsep,
menentukan ukuran dan bahan dilengkapi gambar perbagian.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh hasil pembahasan. Isi permasalahan harus
menjawab permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan dalam tugas akhir. Serta
berisi saran-saran yang berkaitan dengan tugas akhir.

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Studi Pustaka

Asap cair adalah hasil dari proses kondensasi dari bahan-bahan organik yang di
bakar dengan proses pyrolysis (pembakaran tanpa oksigen). Pada proses pyrolysis
bahan-bahan organik seperti : batang-batang kayu dan tempurung kelapa
mengalami pembakaran tanpa adanya oksigen, di mana material-material tersebut
akan mengalami pelepasan unsur-unsur kimianya. Asap cair pada saat ini memiliki
grade-grade atau tingkatan kualitas. Grade 3 asap cair merupakan hasil awal, pada
grade 3 masih terdapat kandungan-kandungan berbahaya untuk mengawetkan
makanan terutama untuk ikan, untuk dapat mengawetkan produk2 makanan. Pada
grade 3 juga masih terkandung komponen asap berbahaya yang berupa hidrokarbon
polisiklis aromatis. Komponen ini tidak diharapkan karena beberapa di antaranya
terbukti bersifat karsinogen pada dosis tinggi. Asap cair merupakan bahan kimia
hasil destilasi asap hasil pembakaran yang mampu menjadi desinfektan sehingga
bahan makanan dapat bertahan lama tanpa membahayakan konsumen. Darmadji
(1996).

Untuk dapat mengawetkan makanan dan ikan dibutuhkan asap cair grade 2,
pada grade 2 kandungan-kandungan berbahaya seperti tar,dan fraksi minyak berat
sudah dipisahkan dan grade 2 dapat di gunakan untuk pengawetan makanan dan
ikan karena mengandung senyawa fenolat, asam dan karbonil.

5
Gambar 2. Asap cair Grade 1 3

2.2. Gambaran Singkat, Prinsip dan Cara Kerja Mesin Peningkat Kualitas
Asap Cair

Mesin peningkat kualitas asap cair dapat menghasilkan produk asap cair grade
2 yang dapat digunakan untuk pengawetan ikan. Dalam prosesnya untuk
menghasilkan asap cair grade 2, asap cair grade 3 akan dipanaskan sampai
temperaturnya antara 100C - 150C didalam boiler sehingga asap cair akan
berubah fasanya menjadi uap.

Kemudian uap panas dialirkan melalui pipa menuju kondensor untuk


didinginkan. Hasil dari pendinginan yang dilakukan kondensor akan dialirkan
menuju zeolite untuk proses filtrasi dengan tujuan hilangkan zat-zat yang
berbahaya untuk dikonsumsi.

Untuk menghilangkan bau asap yang menyengat, hasil dari filtrasi zeolit di
filter kembali, namun menggunakan karbon aktif yang akan menyerap bau asap.
Sehingga filtrasi menggunakan karbon aktif menghasilkan filtrat dengan bau asap
yang ringan, maka sempurnalah asap cair yang dihasilkan mesin ini.

6
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Diagram Alir

Perumusan Masalah

Studi Literatur

Pembuatan Jadwal Kegiatan

Rancang Bangun Mesin

Pengujian Mesin

Pembuatan Laporan

Gambar 3.1 Diagram Alir

1. Perumusan Masalah
Tahap pertama yang dilakukan untuk pembuatan mesin yaitu
perumusan masalah. Pada tahap ini kami berdiskusi dengan mitra dan
merumuskan masalah yang dihadapi oleh mitra.

2. Studi Literatur
Setelah merumuskan masalah, kami mencari berbagai sumber pustaka
yang digunakan sebagai rujukan untuk menyelesaikan masalah pada mitra.

7
Sumber pustaka dapat diperoleh dari berbagai buku pustaka, jurnal
ilmiah,artikel ilmiah, dll. Di tahap ini kami juga berdiskusi dengan teman
yang mempunyai pengetahuan terkait mesin ini, berdiskusi dengan dosen
pembimbing dan terkait serta berdiskusi dengan karyawan bengkel mesin
untuk mengetahui harga material yang dibutuhkan.

3. Pembuatan Jadwal Kegiatan


Setelah merumuskan masalah dan melakukan studi literatur, saatnya
membuat jadwal kegiatan. Pada tahap ini, diharapkan dengan pembuatan
jadwal kegiatan maka berbagai langkah pengerjaan mesin ini dapat
terstruktur dengan baik dan sesuai dengan target waktu rancang bangun
mesin.

4. Rancang Bangun Mesin


Setelah membuat jadwal kegiatan, tahap selanjutnya yang dapat
dilakukan yaitu perancangan atau desain mesin. Setelah mendesain, lalu
melakukan perhitungan konstruksi dan berbgai elemen mesin lainnya agar
mesin dapat berfungsi dengan baik serta sesuai dengan target kapasitas
produksi mesin. Setelah itu, kami dapat melakukan pembelian material
dan alat yang dibutuhkan. Kemudian melakukan proses machining dan
perakitan mesin.

5. Pengujian Mesin
Setelah mesin berhasil dibuat, saatnya kinerja dari mesin ini diuji
dengan harapan sesuai target rancangan saat penyusunan di awal.

6. Pembuatan Laporan
Setelah rancang bangun dan pengujian mesin selesai, maka laporan
akhir pun dibuat untuk mengetahui hasil dari kegiatan yang telah
dilakukan

8
4.2 Menbuat Konsep

3.2.1 Konsep Pertama

Gambar 3.1 Konsep pertama

Pada rancangan diatas menjelaskan bahwa mesin memiliki beberapa


komponen yaitu boiler,pipa penghubung, kondensor dan filter.

Cara kerja dari mesin tersebut boiler akan memanaskan asap cair grade 3
sampai temperatur 100C - 150. Lalu uap panas akan disambungkan ke kondensor
dengan pipa penghubung. Uap akan mengalami kondensasi menjadi kondensat asap
cair yang lebih jernih, namun kondensat asap cair ini perlu di filtrasi guna menyaring
sisa-sisa bahan berbahaya yang tersisa dan menghilangkan aroma asap yang
menyengat.

9
Kekurangan dari alat ini adalah kondensor membutuhkan otput air coolant
dingin langsung dari sumber air seperti keran air, dan output air coolant yang tidak
digunakan lagi.

3.2.2 Konsep Kedua

Gambar 3.2 Konsep kedua

Dari rancangan konsep diatas, sama seperti konsep pertama namun dengan
memodifikasi dibagian kondensor dengan memakai sistem pendinginan coolant
dimana air coolant didinginkan kembali dan dapat digunakan untuk kondensor
sehingga lebih hemat air.

10
3.3 Memilih Konsep

Dari rancangan dapat dipilih yang mana yang paling baik, maka konsep kedua
akan menjadi konsep terpilih.

Gambar 3.3 Konsep terpilih

11
BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya

4.1.1 Bahan Habis Pakai

No. Jenis Bahan Jumlah Harga


1 Stainless Steel 2 2 Rp 250.000,00 Rp 500.000,00
2 Kertas Rim 1 Rp 50.000,00 Rp 50.000,00
3 Tinta Printer Botol 1 Rp 75.0000,00 Rp 75.000,00
4 Elektroda Pack 1 Rp 70.000,00 Rp 70.000,00
5 Amplas 2 2 Rp 15.000,00 Rp 30.000,00
6 Asap cair grade 3 Liter 5 Rp 15.000 Rp 75.000,00

4.1.2 Perjalanan

No. Jenis Jumlah Harga


1 Pertamax untuk 10 Liter x Rp 9.500,00 Rp 100.000,00
perjalanan mencari
data

4.1.3 Lain-lain (Administrasi, publikasi, seminar, dan laporan)

No. Jenis Jumlah Harga


1 Print Proposal 15 Lembar x Rp 500,00 Rp 7500,00
2 Print Tugas Akhir 7 Rangkap x Rp 50.000,00 Rp 350.000,00
4 Seminar Rp 300.000,00 Rp 300.000,00

12
4.2 Jadwal Kegiatan

BULAN
. KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1
proposal TA
Pengajuan
2
proposal TA
3 Studi Literatur
Perancangan dan
4
Pembuatan Alat
Pengujian dan
5
Perbaikan Alat
Pembuatan
6
Laporan TA
Persiapan Sidang
7
I

13
DAFTAR PUSTAKA

Mariana Windari, PERANCANGAN MESIN ASAP CAIR PORTABLE


0.5LITERJAM Uninersitas Wijaya Putra Surabaya, 2014.

Endah Himawati, PENGARUH PENAMBAHAN ASAP CAIR TEMPURUNG


KELAPA DESTILSAI DAN REDESTILASI TERHADAP SIFAT KIMIA,
MIKROBOILOGIS, DAN SENSORIS IKAN PINDANG LAYANG SELAMA
PENYIMPANAN Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

14
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Mahasiswa

1. Nama Lengkap Banu Armanto


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Mesin
4. NIM 3213110054
5. Tempat dan Tanggal Lahir Depok, 17 Maret 1995
6. E-mail banuarmanto@rocketmail.com

1. Nama Lengkap Firas Trianto


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Mesin
4. NIM 3213110061
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 29 mei 1995
6. E-mail virs.kazila@gmail.com

1. Nama Lengkap Muhammad Fajar


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Mesin
4. NIM 3213110077
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 29 oktober 1994
6. E-mail fajar.ashkaf@gmail.com

15

Anda mungkin juga menyukai