KODE ETIK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perancangan Fabrikasi Sistem
Elektronika
Program Diploma III Politeknik
Disusun oleh:
Hanafiah Gunawan (151311044)
2B
Engineer A is retained by the state to perform certain feasibility studies relating to a possible
highway spur. the state is considering the possibility of constructing the highway spur through an
area that is adjacent to a residential community in which Engineer A's residence is located. After
learning of the proposed location for the spur, Engineer A discloses to the state the fact that his
residential property may be affected by the new spur and fully discloses the potential conflict
with the state. The state does not object to Engineer A's performing the work. Engineer A
proceeds with his feasibility study and ultimately recommends that the spur be constructed. The
highway spur is constructed.
Insinyur A ditahan oleh negara untuk melakukan studi mengenai pembangunan percabangan di
jalan tol. Negara mempertimbangkan kemungkinan untuk membangun cabang jalan tol melalui
area yang berdekatan dengan komplek perumahan dimana Insinyur A tinggal. Setelah
mempelajari lokasi yang diajukan untuk pembangunan, Insinyur A mengungkapkan bahwa
komplek rumahnya mungkin terganggu oleh pembangunan tersebut dan secara jelas juga
menjelaskan kemungkinan adanya konflik dengan negara. Negara tidak bermaksud menunjuk
Insinyur A untuk mengerjakan pembangunan tersebut. Insinyur A memulai pengkajian dalam
pengerjaan serta rekomendasi agar jalan bisa dibangun. Jalan percabangan telah dibangun
Pertanyaan :
Apakah pantas untuk insinyur A untuk melakukan study kemungkinan meskipun lahannya akan
terpengaruh oleh pembangunan?.
Jawaban :
Tidak pantas Karena insinyur A tidak bertindak secara professional
Referensi :
Kode Etik Bagian II.4. Insinyur harus bertindak secara professional terhadap tiap tiap pekerja
atau klien sebagai orang yang memenuhi janji atau pengawas.
Bagian II.4.a Insinyur harus menyertakan semua potensi kemungkinan terjadinya konflik
terhadap pekerjanya atau klien dengan segera menginformasiikan mereka tentang segala urusan
yang harus diselesaikan atau perhatian, atau hal lain yang dapat mempengaruhi atau dapat
memunculkan pengaruh terhadap penilaian kualitas pelayanannya mereka (pekerja / klien).
2. Objectivity of Engineer Retained as Expert.
Kasus 2 : Obyetifitas Insinyur sebagai Profesional