Anda di halaman 1dari 28

MINI- CEX

Abortus Imminens

Pembimbing:
dr. Inu Mulyantoro Sp.OG (K)

Disusun oleh:
Kosmawati Dewi Wulandari
01.203.4597

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGUNG SEMARANG
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Diajukan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik dan melengkapi salah


satu syarat menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter di bagian Ilmu
Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode
30 januari 2017 2 april 2017

Nama : Kosmawati Dewi Wulandari

NIM : 012034597

Fakultas : Kedokteran

Universitas : Universitas Sultan Agung Semarang

Bidang Pendidikan : Ilmu Kandungan dan Kebidanan

Periode Kepaniteraan Klinik : 30 januari 2017 2 april 2017

Judul : Laporan Kasus Abortus Imminens

Pembimbing :dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)

Telah diperiksa dan disahkan tanggal :

Pembimbing
Kepaniteraan Ilmu Kandungan dan Kebidanan

dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 2
STATUS ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
SMF KANDUNGAN DAN KEBIDANAN
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
Nama Mahasiswa : Kosmawati Dewi Wulandari
NIM : 012034597
Dokter Pembimbing : dr. Inu Mulyantoro, Sp.OG (K)

A. IDENTITAS PASIEN

No RM : 01309627
Nama : Ny. D
Usia : 24 tahun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Ngablak lidul 12/08,SMG
Ruang : Baitun Nisa
Kelas :A

Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis tanggal 21 februari 2017 Pukul 10.00 WIB
Keluhan utama
Keluar flek flek dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G1P0A0 hamil 20 minggu datang ke IGD RS Sultan Agung dengan
keluhan keluar flek-flek dari jalan lahir sejak 2 hari SMRS. Flek berwarna merah
kecokelatan. Keluarnya flek terkadang sedikit terkadang banyak dan tidak disertai
gumpalan darah. Keluarnya flek diperberat apabila pasien terlalu banyak

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 3
melakukan aktivitas serta berkurang saat pasien beristirahat. Keluarnya flek tidak
disertai dengan nyeri perut. Riwayat trauma disangkal. Riwayat pijat disangkal.
Riwayat minum obat atau jamu disangkal. Riwayat pingsan disangkal. Mual,
muntah dan panas badan disangkal pasien.

Riwayat Kehamilan
G1P0A0
1. Hamil ini.

Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Dismenorrhea : (-)
Leukorrhea : (-)
Menopause : (-)
HPHT : 12/09/2016
HPL : 24/06/2017
UK : 20 mgg

Riwayat Perkawinan
- Pasien menikah sebanyak 1 kali
- Menikah saat usia : 24 tahun
- Lama menikah : 6 bulan

Riwayat KB
- Riwayat KB :-

Riwayat ANC

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 4
Pasien melakukan ANC 1x di bidan. Tidak pernah USG. Tidak ada pesan-pesan
khusus.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak pernah menderita penyakit darah tinggi, jantung, kencing manis, asma
dan alergi.
Pasien tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan seperti ini
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah tinggi, jantung,
kencing manis, asma dan alergi.

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien juga bekerja
sebagai karyawan swasta . Biaya pengobatan ditanggung BPJS

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5oC

Status Internus
Mata : Konjungtiva anemis -/- , Sklera ikterik -/-
Telinga : Tidak tampak kelainan
Hidung : Tidak tampak kelainan
Mulut/gigi : Tidak tampak kelainan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 5
Leher : Tidak tampak pembesaran KGB dan tiroid
Jantung : BJ I-II reguler murni, gallop (-), murmur (-)
Thorak : Suara napas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Nyeri tekan suprapubik (-)
Ekstremitas : Edema -/-

Status Ginekologi
Pemeriksaan Luar
Wajah : Chloasma gravidarum (-)
Payudara : Pembesaran payudara (+), hiperpigmentasi areola mammae (+),
puting susu menonjol (+), pengeluaran ASI (-)
Abdomen
Inspeksi : membesar sesuai usia kehamilan (+ Tampak melintang,
striae gravidarum (+), linea nigra (+), bekas operasi (-)
Palpasi : TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi (+)
Perkusi : Timpani, Pekak sisi (-), Pekak alih (-)
Auskultasi : Bising usus (+), DJJ = 11 12 12
Genitalia
Eksterna
Flek (+), prongkolan (-), vulva oedem (-), pus(-), ulkus(-)
Interna (VT)
Dinding vagina licin dalam batas normal, rugae (+), massa (-).
Porsio licin, kenyal, pembukaan OUE (-), teraba jaringan (-), nyeri goyang
portio (-)
Corpus uteri antefleksi, bentuk dan konsistensi sesuai umur kehamilan 20
minggu.
Adneksa paramaetrium dalam batas normal, massa (-), nyeri tekan (-)
Cavum douglass tidak terdapat penonjolan

Pemeriksaan Penunjang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 6
Darah Rutin :
- Golongan Darah / Rh : A/Positif
- Hemoglobin : 12. 2 gram/dL
- Leukosit : 17.88 ribu
- Hematokrit : 35,9%
- Trombosit : 238 ribu

Imunoserologi
HbsAg : Negatif

B. Usulan Pemeriksaan
USG
Gravindex test

Ringkasan/Resume
Pasien G1P0A0 hamil 20 minggu datang ke IGD RS Sultan Agung dengan
keluhan keluar flek-flek dari jalan lahir sejak 2 hari SMRS. Flek berwarna merah
kecokelatan. Keluarnya flek terkadang sedikit terkadang banyak dan tidak disertai
gumpalan darah. Keluarnya flek diperberat apabila pasien terlalu banyak
melakukan aktivitas serta berkurang saat pasien beristirahat. Keluarnya flek tidak
disertai dengan nyeri perut. Riwayat trauma disangkal. Riwayat pijat disangkal.
Riwayat minum obat atau jamu disangkal. Riwayat pingsan disangkal. Mual,
muntah dan panas badan disangkal pasien.

Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
HPHT : 05- 10- 2016

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 7
HPL : 12- 07- 2017
UK : 20 mgg

Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 84x/m
Pernapasan : 20x/m
Suhu : 36,5o

Status Ginekologi :
Pembesaran payudara (+), hiperpigmentasi areola mammae (+), puting susu
menonjol (+), pengeluaran ASI (-)
Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat. DJJ : 11-12-12
Periksa Dalam : Fluxus (+), Corpus uteri antefleksi, bentuk dan konsistensi sesuai
umur kehamilan 20 minggu.
Pada pemeriksaan laboraturium darah dalam batas normal.

Diagnosis Kerja
G1P0A0 24 tahun hamil 20 minggu dengan abortus imminens

Tatalakasana
Rawat inap
Bedrest total
Pengawasan : KU, vital sign
Terapi Medikamentosa :
a. Zygest tab 1 x 400 mg malam
b. premestan tab 1 x
c. Infus RL 16 tpm

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 8
Follow Up
22 februari 2017, pukul 05.00 WIB
S : keluar flek coklat
O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36 C
Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Jantung : BJ I-II regular murni, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus
(+), normal
Thorax : SN (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PPV : (+) Flek coklat

A : G1P0A0, umur 24 tahun, dengan abortus iminens


P : Terapi teruskan dan anjurkan bed rest total

23 februari 2017 pukul 05.00 WIB


S : (-)
O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8C
Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Jantung : BJ I-II regular murni, gallop (-), murmur (-)
Thorax : SN (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 9
Abdomen : membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus
(+), normal
PPV : (-) Flek coklat

A : G1P0A0, umur 24 tahun, dengan abortus immenes


P : terapi tetap

24 februari 2017, pukul 05.00 WIB


S : (-)
O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36C
Mata : sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Jantung : BJ I-II regular murni, gallop (-), murmur (-)
Thorax : SN (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen : membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus
(+), normal
PPV : (-) flek

A : G1P0A0, umur 24 tahun, dengan abortus immenes


P :Bed rest & BLPL

Edukasi :
Memberitahu kondisi ibu dan janin pada keluarga
Istirahat yang banyak dan jangan terlalu lelah
Kontrol kehamilan setiap bulan ke pelayanan kesehatan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 10
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 11
TINJAUAN PUSTAKA

ABORTUS

Abortus merupakan suatu proses berakhirnya suatu kehamilan dimana janin


belum mampu hidup di luar rahim (belum viable); dengan kriteria usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

Klasifikasi abortus

1. Abortus spontan adalah keluarnya hasil konsepsi tanpa intervensi medis


maupun mekanis.

2. Abortus buatan, (Abortus provocatus (disengaja, digugurkan) yaitu:

a. Abortus buatan menurut kaidah ilmu (Abortus provocatus artificialis atau


abortus therapeuticus). Indikasi abortus untuk kepentingan ibu, misalnya
adalah penyakit jantung, hipertensi esensial, dan karsinoma serviks.
Keputusan ini ditentukan oleh tim ahli yang terdiri dari dokter ahli
kebidanan, penyakit dalam dan psikiatri atau psikolog.

b. Abortus buatan kriminal ( Abortus provocatus criminalis) adalah


pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh orang yang
tidak berwenang dan dilarang oleh hukum, atau dilakukan olehyang tidk
berwenang.

Secara klinis abortus dibedakan menjadi : 1) abortus immens (keguguran


mengancam), 2) abortus insipiens (keguguran berlangsung), abortus
inskompletus (keguguran tidak lengkap), abortus kompletus (keguguran lengkap),
abortus tertunda (missed abortion), abortus habitualis (keguguran berulang). 1

Abortus Iminens

Threatenes abortion, ancaman keguguran

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 12
Didiagnosis bila seseorang wanita hamil < 20 minggu mengeluarkan darah
sedikit per vaginam.Pendarahan dapat berlanjut beberapa hari atau dapat berulang,
dapat pula disertai sedikit nyeri perut bawah atau nyeri punggung bawah seperti
saat menstruasi. Setengah dari abortus iminens akan menjadi abortus komplet atau
inkomplet, sedangkan pada sisanya kehamilan akan terus berlangsung. Beberapa
kepustakaan menyebabkan adanya risiko untuk terjadinya prematuritas atau
gangguan pertumbuhan dalam rahim ( intrauterine growth retardation) pada
kasus seperti ini.

Pendarahan sedikit pada hamil muda mungkin disebabkan oleh hal-hal lain,
misalnya placental sign ialah perdarahan dari pembuluh-pembuluh darah sekitar
plasenta.

Yang pertama kali muncul biasanya adalah perdarahan, dan beberapa jam
sampai beberapa jam sampai beberapa hari kemudian terjadi nyeri kram
perut.Nyeri abortus mungkin terasa di anterior dan jelas bersifat ritmis; nyeri
dapat berupa nyeri punggung bawah yang menetap disertai perasaan tertekan di
panggul; atau rasa tidak nyama atau nyeri tumpul di garis tengah
suprapubis.Pencitraan dengan USG berguna untuk menentukan kesejahteraan
janin.2

Terapi dengan bed rest total, obat hormonal, antispasmodika.Observasi


kehamilan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 13
Gambar 1. Abortus imminens

Abortus Insipien

Abortus insipien (abortus sedang berlangsung) didiagnosis apabila wanita


hamil sebelum 20 minggu ditemukan perdarahan banyak, kadang-kadang keluar
gumpalan darah yang disertai nyeri karena kontraksi rahim kuat dan ditemukan
adanya dilatasi serviks sehingga jari pemeriksa dapat masuk dan ketuban dapat
teraba. Kadang-kadang perdarahan dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan
jaringan yang tertinggal dapat menyebakan infeksi sehingga evakuasi harus segera
dilakukan.Janin biasanya sudah mati dan mempertahankan kehamilan pada
keadaan ini merupakan indikasi kontra.

Terapinya berprinsip pada dilakukan evakuasi atau pembersihan kavum


uteri (DK atau suction curretage )sesegera mungkin. 2

Gambar 2. Abortus insipien

Abortus Inkomplet

Abortus inkomplet proses abortus dimana sebagian hasil konsepsi telah


keluar melalui jalan lahir tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan plasenta).
Abortus inkompletus ditangani hampir sama dengan abortus insipien, kecuali jika
pasien dalam keadaan syok karena perdarahan banyak. Perdarahan biasanya terus
berlangsung, banyak, dan membahayakan ibu.Sering serviks tetap terbuka karena

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 14
masih ada benda di dalam rahim yang dianggap sebagai benda asing. Oleh karena
itu, uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan kontraksi
sehingga ibu merasakan nyeri, namun tidak sehebat pada abortus insipien. Pada
beberapa kasus perdarahan tidak banyak dan bila dibiarkan serviks akan menutup
kembali. 2

Pengelolaan dengan memperbaiki keadaan umum: bila syok atasi syok


harus dilakukan resusitasi cairan (bahkan mungkin perlu tranfusi); bila Hb < 8
gr% tranfusi. Evakuasi, uretonik dan antibiotik selama tiga hari. DK (dilatasi dan
kuretase dapat dilakukan setelah syok teratasi. 2

Abortus Kompletus

Abortus kompletus adalah proses abortus dimana keseluruhan hasil


konsepsi telah keluar melalui jalan lahir. Pada keadaan ini kuretasi tidak perlu
dilakukan.Pengamatan (minimal 1 jam) adanya perdarahan lebih lanjut mungkin
sudah memadai.Jika terdapat hasil konsepsi, harus diperiksa kelengkapannya dan
dapat diserahkan untuk keperluan analisis genetik atau pemeriksaan patologis
lainnya. Pada kasus-kasus yang meragukan, pencitraan uterus dengan USG akan
merinci hasil konsepsi tersisa. Setelah pengamatan selesai, pasien yang
mengalami abortus komplit dapat pulang ke rumah dengan intruksi untuk
mempertahankan adanya tanda-tanda infeksi (demam, mengigil, nyeri),
mengamati adanya perdarahan per vaginam dan jangan melakukan hubungan
seksual atau pencucian vagina sampai pemeriksaan ulang dalam waktu sekitar 2
minggu untuk menentukan ada tidaknya kekurangan penutupan serviks atau
kelainan lainnya.2

Terapi tidak memerlukan tindakan DK, mungkin perlu tranfusi dan


pengobatan suportif laiinya untuk anemianya.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 15
Gambar 3. Abortus Kompletus

Abortus Tertunda (Missed Abortion)

Abortus tertunda (Missed abortion) adalah berakhirnya suatu kehamilan


sebelum 20 minggu, namun keseluruhan hasil konsepsi ini tertahan dalam uterus
selama 8 minggu atau lebih.Dengan pemeriksaan USG tampak janin tidak utuh,
dan membentuk gambaran kompleks, diagnosis USG tidak selalu harus tertahan
8 minggu.

Sekitar kematian janin kadang-kadang ada perdarahan pervaginam sedikit


sehingga menimbulkan gambaran abortus iminen.Selanjutnya rahim tidak
membesar bahkan mengecil karena absorpsi air ketuban dan maserasi janin.Buah
dada mengecil kembali. Gejala-gejala lain yang penting tidak ada, hanya amenore
berlangsung terus. Abortus spontan biasanya berakhir selambat-lambatnya 6
minggu setelah janin mati.

Penatalaksanaan terbaru missed abortion adalah induksi persalinan dengan


suposutoria prostaglandin E2, jika perlu diperkuat dengan oksitosin encer. 3

Risiko utama missed abortion adalah kemungkinan hipofibrinogenemia. Karena


jika hasil konsepsi tertahan lebih dari 4 minggu setelah kematian janin,
pemantauan ketat fibrinogen serum merupakan keharusan.3

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 16
Abortus Habitualis

Bila abortus spontan terjadi 3 kali berturut-turut atau lebih.Kejadiannya


jauh lebih sedikit daripada abortus spontan (kurang dari 1%), lebih sering terjadi
pada primi tua.Penyebab abortus habitualis yang paling mungkin adalah kelainan
genetik, kelainan anatomis saluran reproduksi, kelainan hormonal, infeksi,
kelainan faktor imunologis atau penyakit sistemik.Namun pada sepertiga kasus
abortus habitualis penyebabmya tetap tidak diketahui.

Inkompetensia servik bertanggung jawab untuk abortus yang terjadi pada trimester
II.Tindakan cervical cerclage Shirodkar atau McDonald pada beberapa kasus
memperlihatkan hasil yang positif.

Pengelolaan abortus habitualis bergantung pada etiologinya.1

Blighted Ovum

Blighted Ovum atau yang dikenal sebagai kehamilan tanpa embrio atau
kehamilan kosong.Pada saat terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung
ketuban, plasenta, namun telur yang telah dibuahi (konsepsi) tidak berkembang
menjadi sebuah embrio. Pada kondisi blighted ovum kantung kehamilan akan
terus berkembang, layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi
gagal untuk berkembang secara sempurna, maka pada ibu hamil yang mengalami
blighted ovum, akan merasakan bahwa kehamilan yang dijalaninya biasa-biasa
saja, seperti tidak terjadi sesuatu karena memang kantung kehamilan berkembang
seperti biasa. Pada saat awal kehamilan, produksi hormon HCG tetap meningkat,
ibu hamil ketika dites positif, juga mengalami gejala seperti kehamilan normal
lainnya, mual muntah, pusing-pusing, sembelit dan tanda-tanda awal kehamilan
lainnya. Namun ketika menginjak usia kehamilan 6-8 minggu, ketika ibu hamil
penderita blighted ovum memeriksakan kehamilan ke dokter dan melakukan
pemeriksaan USG maka akan terdeteksi bahwa terdapat kondisi kantung
kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang. jadi gejala blighted ovum dapat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 17
terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan layaknya
mengalami gejala keguguran mengancam (abortus iminens) karena tubuh
berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.

Untuk penanganan kehamilan blighted ovum tidak ada jalan lain kecuali
mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam rahim. Caranya bisa dilakukan dengan
kuretase atau dengan menggunakan obat.Namun kuretase dianggap memiliki
kelebihan karena dapat mencegah terjadinya infeksi dan juga pemeriksaan
kromosom.

Gambar 4. USG Blighted ovum

Abortus Infeksiosus dan Abortus Septik

Abortus infeksiosus adalah suatu abortus yang telah disertai komplikasi


berupa infeksi, baik yang diperoleh dari luar RS maupun yang terjadi setelah
tindakan di RS.Tandanya amenore, perdarahan, keluar jaringan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 18
Abortus septik adalah keguguran yang disertai dengan infeksi berat,
penyebaran kuman sampai peredaran darah/ peritonium.Tandanya sakit berat,
panas tinggi, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun, syok.Pada pemeriksaan
kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan, perdarahan, tanda infeksi genital.

Gambar 2. Klasifikasi abortus

Pengobatan meliputi rawat inap, terapi antibiotik IV dosis tinggi (sesuai dengan
organisme yang dicurigai), pemberian cairan dan elektrolit dan pemantauan ketat
tanda-tanda vital serta pengeluaran urin.Uterus harus dikosognkan dan ini harus
dikerjakan dengan DK segera setelah pasien stabil. Semua hasil konsepsi harus
dikeluarkan meskipun kuretase menyeluruh uterus yang terinfeksi akan sangat
memperbesar risiko sinekia uteri *sindrom Asherman).3

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 19
Tabel 1. Perbedaan abortus

ABORTUS IMMINENS

Definisi

Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya pendarahan dari uterus pada


kehamilan sebelum 20 minggu, dengan hasil konsepsi masih dalam uterus dan
viabel, dan serviks tertutup.1

Penyebab

1. Kelainan pertumbuhan hasil komsepsi, menyebabkan kematian janin atau


cacat, penyebab antara lain:

a. Kelainan kromosom, misalnya trisomi, poliploidi dan kelainan kromosom


seks. Abnormalitas dari kromosom adalah etiologi paling sering
menyebabkan abortus, 50% angka kejadian pada trimester pertama, lalu

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 20
insiden menurun pada trimester kedua sekitar 20-30% dan 5-10% pada
trimester ketiga.2

b. Endometrium kurang sempurna, biasanya terjadi pada ibu hamil saat usia
tua, dimana kondisi abnormal uterus dan endokrin atau sindroma ovarium
polikistik

c. Pengaruh eksternal, misalnya radiasi, virus, obat-obatan dan sebagainya


dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya
dalam uterus, disebut teratogen.

2. Kelainan plasenta, misalnya endarteritis terjadi dalam vili korlales


menyebabkan oksigenasi plasenta terganggu, sehingga mengganggu
pertumbuhan dan kematian janin. Keadaan ini dapat terjadi sejak kehamilan
muda misalnya karena hipertensi menahun.

3. Penyakit ibu, baik yang akut seperti pneumonia, tifus abdominalis,


pielonefritis, malaria dan lain-lain, maupun kronik seperti, anemia berat,
keracunan laparotomi, peritonitis umum, dan penyakit menahun seperti
brusellosis, mononukleosis infeksiosa, toksoplasmosis.

4. Kelainan traktus genetalia, misalnya retroversio uteri, mioma uteri, atau


kelainan bawaan uterus. Terutama retroversio uteri gravidi inkarserata atau
mioma submukosa yang memegang peranan penting. Sebab lain keguguran
dalam trimester dua ialah serviks inkompeten yang dapat disebabkan oleh
kelemahan bawaan pada serviks berlebihan, konisasi, amputasi, atau robekan
serviks yang luas yang tidak dijahit.1,2

Patofisiologi

Pada awal abortus terjadi pendarahan desiduabasalis, diikuti dengan


nekrosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap
benda asing dalam uterus.Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan
benda asing tersebut. Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi akibat pendarahan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan
Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 21
subdesidua menyebabkan terjadinya kontraksi uterus dan mengawali adanya
proses abortus.

Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus


desidua secara dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya.Selain itu
Embiro rusak atau cacat yang masih terbungkus dengan sebagian desidua dan vili
korialis cenderung dikeluarkan secara in toto, meskipun sebagian dari hasil
konsepsi masih tertahan dalam cavum uteri atau di canalis servikalis.Pada
kehamilan 8-14 minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak
dilepaskan sempurna dan menimbulkan pendarahan.Ini terjadi dapat diawali
dengan pecahnya selaput ketuban terlebih dahulu dan diikuti dengan pengeluaran
janin yang cacat namun plasenta masih tertinggal dalam cavum uteri.Ini sering
menimbulkan pendarahan pervaginam banyak.

Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu


daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong
amnion atau benda asing yang tidak jelas bentuknya (bligtes ovum), janin lahir
mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus
papiraseus.2,3

Tanda dan gejala

Adanya pendarahan pada awal kehamilan melalui ostium uteri eksternum,


disertai nyeri perut ringan atau tidak sama sekali.

Adanya gejala nyeri perut dan punggung belakang semakin bertambah


buruk dengan atau tanpa kelemah dan uterus membesar sesuai usia kehamilan.3

Dasar diagnosis

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 22
1. Anamnesis pendarahan sedikit dari jalan lahir dan nyeri perut tidak ada
atau ringan.

2. Pemeriksaan dalam fluksus ada (sedikit), ostium uteri tertutup, dan besar
uterus sesuai dengan umur kehamilan

3. Pemeriksaan penunjang USG dapat menunjukkan

a. Buah kehamilan masih utuh, ada tanda kehidupan janin.

b. Meragukan. Jika hasil meragukan pemeriksaan dapat diulang 1-2


minggu kemudian

c. Buah kehamilan tidak baik, janin mati.

4. Tes kehamilan positif

kadarhuman chorionic gonadotropin (hCG). Kadar HCG serum wanita


hamil yang mengalami keguguran diawali dengan gejala abortus imminens
pada trimester pertama lebih rendah dibandingkan wanita hamil dengan
gejala abortus imminens yang kehamilannya berlanjut atau dengan wanita
hamil tanpa gejala abortus imminens. Nilai batas hCG bebas 2ng/ml
untuk norma (kontrol dan abortus imminen namun kehamilan berlanjut)
dan abnormal (abortus imminens yang mengalami keguguran dan
kehamilan tuba). 1,3

Komplikasi

Pendarahan, perforasi syok adan infeksi. Pada missed abortion dengan retensi
lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah.3

Penatalaksanaan

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 23
Efektivitas penatalaksanaan aktif masih dipertanyakan karena umumnya
penyebab abortus imminens adalah kromosom abnornal pada janin.Messkipun
banyak penelitian menyatakan tidak ada terapi yang efektif untuk abortus
imminens. Penatalaksanaan aktif terdiri atas:

1. Tirah baring

Tirak baring merupakan unsur penting karena cara ini menyebabkan


bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik.
Dosisnya 24-28 jam diikuti dengan tidak melakukan aktivitas berat, namun tidak
perlu membatasi aktivitas ringan sehari-hari.

2. Abstinensia

Abstinensia sering kali dianjurkan dalam penanganan abortus imminens, karena


pada saat berhubungan seksual, oksitosin disekresi oleh puting atau akibat
stimulasi klitoris, selain itu prostaglandin E dalam semen dapat mempercepat
pematangan serviks dan meningkatkan kolonisasi mikroorganisme di vagina.

3. Progesteron

Progesteron merupakan substansi yang memiliki aktivitas progestasional atau


memiliki efek progesteron diresepkan pada 13-40% wanita dengan abortus
imminens.Progesteron merupakan produk utama korpus luteum dan berperan
penting pada persiapan uterus untuk implantasi, mempertahankan serta
memelihara kehamilan.Sekresi progesteron yang tidak adekuat pada awal
kehamilan diduga sebagai salah satu penyebab keguguran sehingga suplementasi
progesteron sebagai terapi abortus imminens disuga dapat mencegah keguguran,
karena fungsinya diharapkan dapat menyokong defisiensi korpus luteum
gravidarum dan membuat uterus relaksasi.Kadar< 5-10 nanogram.

Salah satu preparat progestogen adalah dydrogesterone, Penelitian dilakukan pada


154 wanita yang mengalami perdarahan vaginal saat usia kehamilan kurang dari

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 24
13 minggu. Persentase keberhasilan mempertahankan kehamilan lebih tinggi
(95,9%) pada kelompok yang mendapatkan dosis awal dydrogesterone 40 mg
dilanjutkan 10 mg dua kali sehari selama satu minggu dibandingkan kelompok
yang mendapatkan terapi konservatif 86,3%.

4. hCG (Human Chorionic Gonadotropin)

hCG diproduksi plasenta dan diketahui bermanfaat dalam mempertahankan


kehamilan. Karena itu hCG digunakan pada abortus imminens untuk
mempertahankan kehamilan. Namun hasil tiga penelitian tidak ada cukup bukti
tentang efektivitas penggunaan hCG pada abortus imminens untuk
mempertahankan kehamilan.

5. Antibiotik hanya jika ada tanda infeksi

Penelitian retrospektif pada 23 wanita dengan abortus imminens pada usia awal
trimester kehamilan, mendapatkan 15 orang (65%) memiliki flora abnormal
vagina. Tujuh dari 16 orang mendapatkan amoksisilin ditambah klindamisin
mengalami perbaikan, tidak mengalami nyeri abdomen dan pendarahan vaginal
tanpa kambuh.Disimpulkan bahwa antibiotik dapat digunakan sebagai terapi dan
tidak menimbulkan anomali bayi.

6. Relaksan otot uterus

Bupherine hydrochloride merupakan vasidilator yang juga digunakan sebagai


relaksan otot uterus, pada penelitian RCT menunjukkan hasil yang tidak baik
dibandingkan penggunaan plasebo, namun metode penelitian ini tidak jelas, dan
tidak ada penelitian lain yang mendukung pemberian tokolisis pada awal
terjadinya abortus imminens. Namun untuk keefektivitasan penggunanaan
relaksan otot uterus dalam mencegah abortus imminens belum banyak bukti yang
cukup.

7. Profilaksis Rh (rhesus)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 25
Konsesus menyarankan pemberian imunoglobulin anti-D pada kasus perdarahan
setelah 12 minggu kehamilan atau kasus dengan perdarahan gejala berat
mendekati 12 minggu.3

Pencegahan

1. Vitamin

Mengonsumsi vitamin sebelum atau selama awal kehamilan dapat mengurangi


risiko keguguran, namun dari 28 percobaan yang dilakukan ternyata hal tersebut
tidak terbukti.

2. Antenatal care (ANC)

Merupakan intervensi lengkap pada wanita hamil yang bertujuan untuk mencegah
atau mengidentifikasi dan mengobati kondisi mengancam kesehatan fetus/ bayi
baru lahir dan atau ibu, dan membantu wanita dalam menghadapi kehamilan
dankelahiran sebagai pengalaman yang menyenangkan.Pada penelitian Herbst,
dkk (2003) ibu hamil yan tidak melakukan ANC memiliki risiko dua kali lipat
untuk mengalami risiko kehamilan prematur.3

Prognosis

Abortus immines merupakan salah satu faktor risiko keguguran, kelahiran


prematur, BBLRm pendarahan anterpartum, KPD dan kematian
prenatal.Prognosis menjadi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, nyeri
perut yang disertai pendataran serta pembukaan serviks.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 26
Tabel 1. Faktor-faktor yang memengaruhi prognosis abortus imminens

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 27
DAFTAR PUSTAKA

1. Sastrawinata S. Ilmu kesehatan reproduksi obstetri patologi. Edisi ke-2.


Jakarta: EGC; 2004.h.1-9.

2. Hadijanto B. Dalam ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo: Pendarahan pada


kehamilan muda. Edisi ke-4. Cetakan ke-4. Jakarta: Bina pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2014.h.461-74.

3. Sucipto N. Abortus imminens: upaya pencegahan, pemeriksaan, dan


penatalaksanaan. CDK-206. Volume 40 no.7; 2013. Diunduh
http://www.kalbemed.com/Portals/6/06_206Abortus%20Imminens-
Upaya%20Pencegahan%20Pemeriksaan%20dan%20Penatalaksanaan.pdf . 29
October 2014.

4. Manuaba IBG. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : EGC; 2007.h. 396-400.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan dan Kebidanan


Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung Semarang
30 januari 2017 2 april 2017 28

Anda mungkin juga menyukai

  • VisUM bayANGAN Tenggelam Mati
    VisUM bayANGAN Tenggelam Mati
    Dokumen9 halaman
    VisUM bayANGAN Tenggelam Mati
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • VisUM BAYANGAN Luka Tembak
    VisUM BAYANGAN Luka Tembak
    Dokumen7 halaman
    VisUM BAYANGAN Luka Tembak
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • VISUM BAYANGAN Kejahatan Seksual
    VISUM BAYANGAN Kejahatan Seksual
    Dokumen4 halaman
    VISUM BAYANGAN Kejahatan Seksual
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Visum Bayangan Trauma Listrik
    Visum Bayangan Trauma Listrik
    Dokumen5 halaman
    Visum Bayangan Trauma Listrik
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • VisUM BAYANGAN Aborsi
    VisUM BAYANGAN Aborsi
    Dokumen8 halaman
    VisUM BAYANGAN Aborsi
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Kegiatan Koass Kulit Periode 11 Desember
    Kegiatan Koass Kulit Periode 11 Desember
    Dokumen2 halaman
    Kegiatan Koass Kulit Periode 11 Desember
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Medis
    Pemeriksaan Medis
    Dokumen3 halaman
    Pemeriksaan Medis
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • VisUM BAYANGAN Infanticide
    VisUM BAYANGAN Infanticide
    Dokumen9 halaman
    VisUM BAYANGAN Infanticide
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • VisUM bayANGAN Keracunan Alkohol
    VisUM bayANGAN Keracunan Alkohol
    Dokumen5 halaman
    VisUM bayANGAN Keracunan Alkohol
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Penggunaan Serangga Pada Investigasi Kematian
    Penggunaan Serangga Pada Investigasi Kematian
    Dokumen10 halaman
    Penggunaan Serangga Pada Investigasi Kematian
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Visum Bayangan Trauma Listrik
    Visum Bayangan Trauma Listrik
    Dokumen5 halaman
    Visum Bayangan Trauma Listrik
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • ABORTUS Imminens
    ABORTUS Imminens
    Dokumen21 halaman
    ABORTUS Imminens
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Impetigo
    Impetigo
    Dokumen14 halaman
    Impetigo
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Prima Facie
    Prima Facie
    Dokumen17 halaman
    Prima Facie
    anjozz
    100% (1)
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen73 halaman
    JUDUL
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Detik 2
    Detik 2
    Dokumen3 halaman
    Detik 2
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Refkas Kulit Keloid
    Refkas Kulit Keloid
    Dokumen9 halaman
    Refkas Kulit Keloid
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Detik 3
    Detik 3
    Dokumen2 halaman
    Detik 3
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Mioma
    Mioma
    Dokumen19 halaman
    Mioma
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Kurva Pertumbuhan WHO
    Kurva Pertumbuhan WHO
    Dokumen3 halaman
    Kurva Pertumbuhan WHO
    Tatik Handayani
    Belum ada peringkat
  • Detik 1
    Detik 1
    Dokumen3 halaman
    Detik 1
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • rEFKAS CANDIDOSIS
    rEFKAS CANDIDOSIS
    Dokumen3 halaman
    rEFKAS CANDIDOSIS
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • rEFKAS CANDIDOSIS
    rEFKAS CANDIDOSIS
    Dokumen3 halaman
    rEFKAS CANDIDOSIS
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Refkas Kulit
    Refkas Kulit
    Dokumen6 halaman
    Refkas Kulit
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Refkas Candidosis
    Refkas Candidosis
    Dokumen10 halaman
    Refkas Candidosis
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Refkas Candidosis
    Refkas Candidosis
    Dokumen10 halaman
    Refkas Candidosis
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • DIARE
    DIARE
    Dokumen14 halaman
    DIARE
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen15 halaman
    Kulit
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • CBD DR - Puji Sp.a
    CBD DR - Puji Sp.a
    Dokumen8 halaman
    CBD DR - Puji Sp.a
    Fierly Damayanti Sumarlin
    Belum ada peringkat
  • CBD DHF Danu
    CBD DHF Danu
    Dokumen17 halaman
    CBD DHF Danu
    Danu Septiawan
    Belum ada peringkat