Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR CANDI DI INDONESIA

Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang
berasal dari agama Hindu-Buddha. Namun demikian, istilah 'candi' tidak hanya
digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs
purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana,
pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi.
Beberapa candi di Indonesia:
Jawa Barat
Candi Cangkuang (Garut)
Candi Jiwa (Kerawang)
Situs percandian Batujaya (Kerawang)
Jawa Tengah
Candi Borobudur, Borobudur, Magelang
Candi Mendut, Mendut, Magelang
Candi Pawon, Borobudur, Magelang
Candi Bubrah, Prambanan
Candi Ngawen, Muntilan, Magelang
Candi Asu, Magelang
Candi Lumbung, Magelang
Candi Canggal atau Candi Gunung Wukir, Salam, Magelang
Candi Selagriya, Magelang
Candi Losari, Salam, Magelang
Candi Gunungsari, Muntilan, Magelang
Candi Prambanan, Prambanan, Klaten
Candi Plaosan (Lor), Prambanan, Klaten
Candi Plaosan Kidul, Prambanan, Klaten
Candi Sewu, Prambanan, Klaten
Candi Lumbung, Prambanan, Klaten
Candi Sojiwan, Prambanan, Klaten
Candi Sukuh, Karanganyar
Candi Cetho, Karanganyar
Candi Kethek, Karanganyar
Kompleks Candi Gedong Songo, Semarang
Kompleks Candi Dieng, Banjarnegara
Candi Arjuna
Candi Puntadewa
Candi Bima
Candi Gatotkaca
Candi Semar
Candi Srikandi
Candi Dwarawati
Candi Sembadra
Candi Bogang, Wonosobo
Candi Pringapus, Parakan, Temanggung
Candi Gondosuli, Bulu, Temanggung
Candi Dukuh, Salatiga
Daerah Istimewa Yogyakarta
Situs Arca Gupolo
Situs Goa Sentono
Situs Mantup
Candi Kalasan
Candi Banyunibo
Candi Ratu Boko
Candi Sambi Sari
Candi Sari
Candi Ijo
Candi Barong
Candi Kedulan
Candi Gebang
Candi Morangan
Candi Gampingan
Candi Watu Gudhig
Situs Payak, Bantul
Candi Keblak
Candi Abang
Candi Miri
Candi Dawangsari
Situs candi Gembirowati
Jawa Timur
Candi Gambar
Candi Badut (Malang)
Candi Jago (Tumpang, Malang)
Candi Kidal (Malang)
Candi Singosari (Singosari, Malang)
Candi Sanggariti (Batu, Malang)
Stupa Sumberawan (Singosari, Malang)
Candi Rambut Monte (Krisik, Ngantang, Malang)
Candi Panataran (Blitar)
Candi Selakelir
Candi Surawana (Pare, Kediri)
Candi Tigawangi (Pare, Kediri)
Kompleks Pertapaan Goa Selomangleng (Mojoroto, Kediri)
Candi Dorok (Pare, Kediri)
Candi Lor (Loceret, Nganjuk)
Candi Ngetos (Ngetos, Nganjuk)
Candi Rimbi (Ngrimbi, Jombang)
Kompleks Percandian Gunung Arjuna
Candi Jawi (Prigen, Pasuruan)
Candi Kebo Ireng (Kejapanan, Pasuruan)
Candi Gunung Gangsir (Gunung Gangsir, Pasuruan)
Kompleks Percandian Gunung Penangungan (Trawas, Mojokerto)
Petirtaan Jalatunda
Candi Kama I
Candi Kama II
Candi Gajah Mungkur
Candi Wayang
Candi Kendalisada
Candi Pasetran
Gapura Jedong (gapura tipe candi bentar)
Petirtaan Watu Tetek
Petirtaan Belahan
Candi Lemari
Candi Gentong
Candi Brangkal (Ngoro, Mojosari)
Kompleks Trowulan (Mojokerto)
Candi Tikus
Candi Menak Jingga
Candi Brahu
Candi Gentong
Gapura Wringin Lawang (tipe candi bentar)
Gapura Bajang Ratu (tipe paduraksa)
Kolam Segaran
Candi Kedaton
Kompleks Percandian Gunung Welirang
Reco Lanang
Reco Wadon
Watu Meja
Watu Kaca
Candi Sawentar (Garum, Blitar)
Candi Simping (Simping, Blitar)
Kompleks Percandian Panataran (Blitar)
Candi Gambar Wetan (Blitar)
Candi Jabung (Probolinggo)
Candi Gayatri atau Candi Boyolangu (Boyolangu, Tulungagung)
Candi Dadi (Boyolangu, Tulungagung)
Candi Cungkup atau Candi Sanggrahan (Boyolangu, Tulungagung
Candi Selomangleng atau Goa Pertapaan Selomangleng (Boyolangu, Tulungagung)
Candi Pendem (Trenggalek)
Candi Pari (Porong, Sidoarjo) seberang Kolam Lumpur LAPINDO
Candi Sumur (Porong, Sidoarjo) seberang Kolam Lumpur LAPINDO
Bali
Candi Gunung Kawi, Gianyar
Situs Goa Gajah, Tampaksiring, Gianyar
Sumatra
Candi Muara Takus di Riau
Candi Biaro Bahal di Tapanuli Selatan
Candi Muaro Jambi di Jambi
Candi Lesung Batu di Lesungbatu, Rawas Ulu, Musi Rawas, Sumatera Selatan
Kalimantan
Candi Agung di Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi Hindu.
Candi Laras di Candi Laras Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan. Candi Buddha.
Situs Pematang Bata di Candi Laras Selatan, Tapin, Kalimantan Selatan
Candi Tanjungpura, di desa Benua Lama, Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat
Batu Lasung (yoni), desa Cantung Kiri Hilir, Kelumpang Hulu, Kotabaru, Kalsel

Sumber : id.wikipedia.org

Candi-candi peninggalan kerajaan Mataram Kuno dari dinasti Syailendra

1) Candi Borobudur
Candi tersebut merupakan candi Buddha yang terletak di Desa Borobudur Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah dan dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan
Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Bangunan Borobudur berbentuk punden
berundak terdiri dari 10 tingkat, berukuran 123 x 123 meter. Tingginya 42 meter sebelum
direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai
penahan. Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Enam
tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran
dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Candi
Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia.

2) Candi Mendut
Terletak dijalan Mayor Kusen Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah dan berada
disekitar 3 Kilometer dari candi borobudur.
Bahan bangunan candi tersebut sebenarnya adalah batu bata yang ditutupi dengan batu alam.
Bangunan ini terletak pada sebuah basement yang tinggi, sehingga tampak lebih anggun dan
kokoh. Tangga naik dan pintu masuk menghadap ke barat-daya. Di atas basement terdapat
lorong yang mengelilingi tubuh candi. Atapnya bertingkat tiga dan dihiasi dengan stupa-stupa
kecil. Jumlah stupa-stupa kecil yang terpasang sekarang adalah 48 buah. Tinggi bangunan
adalah 26,4 meter.

3) Candi kalasan
Candi tersebut terletak di atas lapik berbentuk bujur sangkar. Dasar candi juga berbentuk bujur
sangkar. Pada kaki candi terdapat makara. Di sekeliling kaki ada hiasan jambangan. Tubuh
candi bujur sangkar dengan penampil-penampil yang menjorok ke luar di tengah sisinya.
Dilengkapi sebuah singasana yang dihiasi singha berdiri diatas punggung sekeor gajah.
Bagian luar candi, terdapat relung yang dihiasi gambar dewa memegang bunga teratai. Pada
setiap pintu masuk terdapat hiasan kepala kala yang dijenggernya terdapat kuncup bunga.
Pohon dewata ada diatasnya dan para penghuni kahyangan memainkan bunyi-bunyian seperti
rebab, gendang, kerang dan cemara. Atap candinya terdapat hiasan Gana dan atap nya
berbentuk segi delapan dan bertingkat dua. Di tingkat pertama terdapat arca Budha. Pada
keliling candi terdapat bangunan stupa setinggi 4,6 meter sebanyak 52 buah.
4) Candi Sewu
Kompleks candi Sewu adalah kumpulan candi Buddha terbesar di kawasan sekitar Prambanan,
dengan bentang ukuran lahan 185 meter utara-selatan dan 165 meter timur-barat. Pintu
masuk kompleks dapat ditemukan di keempat penjuru mata angin, tetapi mencermati
susunan bangunannya, diketahui pintu utama terletak di sisi timur. Tiap pintu masuk dikawal
oleh sepasang arca Dwarapala. Arca raksasa penjaga berukuran tinggi sekitar 2,3 meter ini
dalam kondisi yang cukup baik, dan replikanya dapat ditemukan di Keraton Yogyakarta.

5) Candi Pawon
Letak Candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak
1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat.
Di dalam bilik candi ini sudah tidak ditemukan lagi arca sehingga sulit untuk
mengidentifikasikannya lebih jauh. Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam
hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit
pundi-pundi dan kinara-kinari (mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia
berbadan burung).

6) Candi Bubrah
Candi tersebut merupakan satu-satunya candi yang terletak di depan Gapura (Prijohutomo,
1953: 80). Candi ini disebut Bubrah karena saat ditemukannya, candi ini dalam keadaan rusak.
Bubrah dalam bahasa Jawa adalah Rusak. Candi Bubrah berukuran 12 m x 12 m, terbuat dari
batu andesit, dan sisa reruntuhan candi hanya setinggi sekitar 2 meter saja. Candi sama dengan
Candi Lumbung yaitu juga termasuk candi Buddha, berdirinya juga pada abad ke-9 pada masa
Kerajaan Mataram Kuno.

7) Candi Plaosan
Candi Plaosan adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan,
Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi
Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara
(pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah
candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri
Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram
Kuno. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul.
8) Candi sari

Candi tersebut berada tidak jauh dari Candi Kalasan, yaitu di sebelah timur laut tepatnya ada
di Dusun Bendan, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Candi ini dibangun pada sekitar abad ke 8 dan ke 9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno
dengan bentuk yang sangat indah. Pada bagian atas candi ini terdapat 9 buah stupa seperti
yang nampak pada stupa di Candi Borobudur, dan tersusun dalam tiga deretan sejajar.
Bentuk bangunan candi serta ukiran relief yang ada pada dinding candi sangat mirip dengan
relief di Candi Plaosan. Berberapa ruangan bertingkat 2 berada persis dibawah masing-masing
stupa, dan diperkirakan dipakai untuk tempat meditasi bagi para pendeta Buddha (Bhiksu)
pada zaman dahulunya.

9) Candi Lumbung
Candi Lumbung merupakan Candi Buddha yang terletak di dalam kompleks Candi Prambanan,
sekitar 300 meter ke utara dari Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Menurut
perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini
disebut Candi Lumbung oleh Masyarakat karena candi tersebut mirip dengan Lumbung padi.
Menurut Prijohutomo (1953: 80) menyimpulkan Kompleks Candi ini terdiri dari sebuah candi
Induk yang dikelilingi 16 candi kecil dalam suatu segi empat.

10) Candi Ngawen


Candi tersebut terletak di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang. Candi
Ngawen termasuk candi bercorak agama Buddha. Tampak ada beberapa arca sang Buddha
yang berada di dalam candi utamanya. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa
Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen
ini kemungkinan besar adalah yang disebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M.
Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda
dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan
posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu
candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah
ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.

Anda mungkin juga menyukai