Anda di halaman 1dari 4

Luka tusuk

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Asuhan keperawatan merupakan aspek legal bagi seorang perawat dalam
melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan kepada klien, memberikan informasi
secara benar dengan memperhatikan aspek legal etik yang berlaku.
Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluruh.
Aktifitas atau istirahat
Gejala : merasa lemah, lelah.
Tanda : perubahan kesadaran, penurunan kekuatan tahanan keterbatasaan rentang
gerak, perubahan aktifitas.
Sirkulasi
Gejala : perubahan tekanan darah atau normal.
Tanda : perubahan frekwensi jantung takikardi atau bradikardi.
Integritas ego
Gejala : perubahan tingkah laku dan kepribadian.
Tanda : ketakutan, cemas, gelisah.
Eliminasi
Gejala : konstipasi, retensi urin.
Tanda : belum buang air besar selama 2 hari.
Neurosensori
Gejala : vertigo, tinitus, baal pada ekstremitas, kesemutan, nyeri.
Tanda : sangat sensitif terhadap sentuhan dan gerakan, pusing, nyeri pada daerah
cidera , kemerah-merahan.
Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri pada daerah luka bila di sentuh atau di tekan.
Tanda : wajah meringis, respon menarik pada rangsang nyeri yang hebat, gelisah,
tidak bisa tidur.
Kulit
Gejala : nyeri, panas.
Tanda : pada luka warna kemerahan , bau, edema.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tubuh yang tidak adekuat.

Rencana Keperawatan (Intervensi)

Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan


dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan.

Nyeri muncul akibat jaringan kulit , jaringan otot, jaringan saraf terinfeksi oleh
bakteri pathogen.
Tujuan : nyeri hilang / berkurang.
KH :
pasien mengatakan reduksi nyeri dan hilangnya nyeri setelah tindakan penghilang
nyeri.
Pasien rileks.
Dapat istirahat / tidur dan ikut serta dalam aktifitas sesuai kemampuan.
Intervensi :
Kaji tanda tada vital.
Rasional : mengetahui perkembangan klien
Lakukan ambulasi diri.
Rasional : mencegah adanya kekakuan otot
Ajarkan teknik distraksi dann relaksasi misalnya nafas dalam.
Rasional : mengurangi rasa nyeri
Berikan obat sesuai petunjuk.
Rasional : mempercepat proses penyembuhan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot
Tujuan : mempertahankan mobilitas fisik
KH :
mempertahankan meningkatkan kekuatan dan fungsi atau bagian tubuh yang
terkena.
Mendemonstrasikan teknik atau perilaku yang di ajarkan.
Kemungkinan melakukan aktifitas.
Intervensi :
Kaji kemampuan secara fungsional / luasnya kerusakan awal.
Rasional : kemampuan klien dapat menentukan seberapa berat gangguan
imobilisasi.
Bantu dalam aktifitas perawatan diri.
Rasional : membantu klien agar cepat sembuh.
Pantau respon pasien terhadap aktivitas. doenges, (2000:)
Rasional : respon pasien dapat membantu dalam proses imobilisasi
Resiko infeksi sekunder berhubungan dengan pertahanan primer tubuh yang
tidak adekuat.
Tujuan : tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
KH : Tidak terdapat tanda tanda infeksi lebih lanjut dengan luka bersih tidak ada pus.
Intervensi :
Observasi daerah kulit yang mengalami kerusakan.
Rasional : kulit yang rusak menentukan proses penyembuhan.
Pantau suhu tubuh secara teratur.
Rasional : peningkat suhu tubuh dapat diakibatkan oleh adanya infeksi..
Berikan antibiotik secara teratur.
Rasional : mencegah perkembangan kuman secara cepat

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi keenam. FKUI, 2010

Ganong. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.

Greenberg, M.I, 2008. Teks-Atlas Kedokteran Kedaruratan jilid 1. Erlangga. Jakarta


Sudoyo Aru, dkk 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 3 edisi keempat. Internal
Publishing, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai