Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Identitas
Nama : Dini
Usia : 26 tahun
Alamat : Cibayodah 04/05 Pamekaran
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Suku : Sunda
No RM : 568772
II. Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan di PONEK RSUD Soreang pada 1 oktober 2016
Riwayat penyakit : Ibu G1P0A0 mengaku hamil 7 bulan datang dengan rujukan dr. Adityo
Sp. OG karena tekanan darah tinggi. Pasien mengeluh tekanan darah
tinggi sejak kehamilan 28 minggu saat kontrol di Klinik Harapan
Bunda. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan disanggah
oleh ibu. Mules dan keluar cairan serta darah disanggah oleh ibu.
Gerakan janin dirasakan oleh ibu. Pandangan kabur disanggah oleh ibu.
Pusing dirasakan ibu dan nyeri ulu hati sempat dirasakan 5 jam SMRS
Menarche : 15 tahun
Status generalis
Mata : Konjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-)
Hidung : Sekret (-) pernafasan cuping hidung (-)
Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak meningkat
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Bentuk dan gerakan simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : VBS kanan = kiri, rhonki -/- wheezing -/-
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJM 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung
Auskultasi : Bising usus (+), normal
Palpasi : Lembut, nyeri tekan (-)
Perkusi : Tak ada kelainan
Ekstremitas
Superior : Akral hangat, CRT <2, edema -/-
Inferior : Akral hangat, CRT <2, edema -/-
Status obstetri
Wajah : Tidak terlihat choloasma gravidarum
Payudara : Papila mamae menonjol, hiperpigmentasi areola mamae,
kelenjar montgomery nampak jelas
Abdomen : Cembung, lembut, simetris, linea nigra(-)
Pemeriksaan luar
Leopold 1 : Tinggi fundus uteri 27 cm, bagian teratas janin teraba lunak
kesan bokong
Leopold 2 : Letak memanjang, punggung kiri dan bagian kecil sebelah
kanan
Leopold 3 : Bagian terbawah janin kepala
Leopold 4 : Janin belum masuk PAP
Lingkar perut : 91 cm
HIS : (-)
BJA : 150x/menit
TBBA : (TFU-13) X 155
(27-13) X 155
14 X 155
2170 gram
Pemeriksaan dalam : tidak dilakukan
IV. Resume
Ibu G1P0A0 mengaku hamil 7 bulan datang dengan rujukan dr. Adityo Sp. OG karena tekanan
darah tinggi. Pasien mengeluh tekanan darah tinggi sejak kehamilan 28 minggu saat kontrol di Klinik
Harapan Bunda. Riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan disanggah oleh ibu. Mules dan
keluar cairan serta darah disanggah oleh ibu. Gerakan janin dirasakan oleh ibu. Pandangan kabur
disanggah oleh ibu. Pusing dirasakan ibu dan nyeri ulu hati sempat dirasakan 5 jam SMRS
Hari pertama haid terakhir ibu 5 maret 2016, dengan siklus teratur 28 hari selama 7 hari. Ibu
tidak mempunyai riwayat penyakit tertentu, riwayat penyakit keluarga juga disangkal. Ibu menikah
satu kali dan telah berlangsung selama 1 tahun. Ibu pernah menggunakan pil kb sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/110 dengannadi 80x/menit respi 20x/menit dan
suhu 36. Status gizi baik. Status generalis dalam batas normal. Status obstetri didapatkan tinggi
fundus uteri 27 cm, lingkar perut 91 cm, HIS (-), BJA 150x/menit, TBBA 2170 gram dan
pemeriksaan dalam tidak dilakukan
V. Diagnosis
G1P0A0 gravida 28-29 minggu dengan susp. pre eklampsia berat
IX. Prognosis
Ibu
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Ad bonam
Janin
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Hipertensi dalam kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan
darah diastolik 90 mmHg
2. Klasifikasi
Berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on
High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2000 yang digunakan sebagai acuan klasifikasi di
Indonesia, hipertensi dalam kehamilan dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Hipertensi Kronik
2) Preeklampsia-eklampsia
3) Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
4) Hipertensi gestasional
3. Diagnosis
1) Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau
hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap
sampai 12 minggu pasca persalinan.
2) Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria.
3) Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang atau koma.
4) Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia adalah hipertensi kronik disertai tanda-tanda
preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
5) Hipertensi gestasional adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan
hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda
preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
4. Faktor Risiko
Dari berbagai macam faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan,maka dapat dikelompokkan
sebagai berikut.
1) Primigravida
2) Hiperplasentosis, seperti molahidatidosa, kehamilan ganda, diabetes melitus, hidrops fetalis, bayi
besar.
3) Umur yang ekstrim.
4) Riwayat keluarga yang pernah mengalami preeklampsia dan eklampsia
5) Penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
6) Obesitas
5. Patofisiologi
Banyak teori yang dikemukakan tentang terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yaitu:
1. Teori Kelainan Vaskularisasi Plasenta
Pada hamil normal, dengan sebab yang belum jelas, terjadi invasi trofoblas ke dalam lapisan otot
arteria spiralis, yang menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut sehingga terjadi dilatasi arteri
spiralis. Invasi trofoblas juga memasuki jaringan sekitar arteri spiralis, sehingga jaringan matriks
menjadi hambur dan memudahkan lumen arteri spiralis mengalami distensi dan dilatasi. Distensi dan
vasodilatasi lumen arteri spiralis ini memberi dampak penurunan tekanan darah, penurunan resistensi
vaskular dan peningkatan aliran darah pada daerah uteroplasenta. Pada hipertensi dalam kehamilan
tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya.
Lapisan otot arteri spiralis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis tidak
memungkinkan mengalami distensi dan vasodilatasi. Akibatnya, arteri spiralis relatif mengalami
vasokonstriksi, dan terjadi kegagalan remodeling arteri spiralis, sehingga aliran darah uteroplasenta
menurun, dan terjadilah hipoksia dan iskemia plasenta. Dampaknya akan menimbulkan perubahan
pada hipertensi dalam kehamilan (prawirohardjo, 2009). Adanya disfungsi endotel ditandai dengan
meningginya kadar fibronektin, faktor Von Willebrand, t-PA dan PAI-1 yang merupakan marker dari
sel-sel endotel. Patogenesis plasenta yang terjadi pada preeklampsia dapat dijumpai
sebagai berikut:
Terjadi plasentasi yang tidak sempurna sehingga plasenta tertanam dangkal dan arteri
spiralis tidak semua mengalami dilatasi.
Aliran darah ke plasenta kurang, terjadi infark plasenta yang luas.
Plasenta mengalami hipoksia sehingga pertumbuhan janin terhambat.
Deposisi fibrin pada pembuluh darah plasenta, menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
7. Teori Genetik
Telah terbukti bahwa pada ibu yang mengalami pereeklampsia, maka 26% anak perempuannya akan
mengalami preeklampsia pula, sedangkan hanya 8% anak menantu mengalami preeklampsia