Anda di halaman 1dari 2

Sejumlah 739 Perusahaan Raih Zero

Accident
Pembina K3 berhasil diraih 15 gubernur dan 21 bupati/walikota seluruh Indonesia.
Kamis, 26 April 2012 | 08:35 WIB
Oleh : Aries Setiawan

Menakertrans Muhaimin Iskandar (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

VIVAnews - Sebanyak 739 perusahaan berhasil meraih penghargaan kecelakaan nihil (Zero
Accident) tahun 2012. Jumlah perusahaan zero accident ini meningkat sebesar 44,3% (227
perusahaan) dibanding tahun 2011, yang berjumlah 512 perusahaan.

Penghargaan itu diberikan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam keterangan pers
yang dikirim kepada VIVAnews.com, Kamis pagi ini, 26 April 2012, Menteri Tenaga Kerja
Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pemerintah memberi apresiasi kepada sejumlah
perusahaan yang berhasil menekan kecelakaan kerja.

Selain memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil menekan kecelakaan


itu, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi juga memberikan penghargaan kepada
sejumlah perusahaan yang memiliki Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3).

Sejumlah 254 perusahaan menyabet penghargaan jenis ini. Dan ini berdasarkan audit lembaga
independen. Jumlah ini meningkat 6,7% dibanding tahun 2011 yang sebanyak 238 perusahaan.

Sementara itu penghargaan bagi pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk tingkat
pimpinan pemerintah daerah (Pemda) diberikan kepada 15 gubernur dan 21 bupati dan walikota
dari seluruh Indonesia.

Pemerintah memberikan apresiasi kepada gubernur, bupati/walikota, para pengusaha, pekerja


dan masyarakat yang telah melaksanakan K3 dalam setiap kegiatan sehingga mampu
meningkatkan aspek perlindungan, mutu kerja dan produktivitas, kata Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dalam keterangan persnya yang diterima VIVAnews,
Kamis 26 April 2012.

Muhaimin mengatakan kondisi ketenagakerjaan dari tahun ke tahun berkembang ke arah yang
lebih baik. Namun pelaksanaan K3 harus tetap diprioritaskan, terutama untuk mencegah dan
mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman
dan efisien.

Berbagai kecelakaan kerja yang terjadi selama ini, salah satu penyebabnya adalah pelaksanaan
K3 yang kurang memadai," katanya.
Berdasarkan data Kemenakertrans, kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2011 di seluruh
Indonesia mencapai 99.491 kasus

Kemenakertrans telah mengembangkan pelaksanaan K3 sejak tahun 1996 yaitu melalui


penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebelum, ILO
mengeluarkan guideline tentang SMK3 pada tahun 2001.

Penerapan SMK3 di Indonesia bersifat wajib, karena diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan pada tahun 2003 diperkuat dalam Undang-undang No. 13 tahun 2003," tegasnya.

Apalagi, tambah Muhaimin, pada 16 April 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah
mengesahkan Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3. Dengan
ditetapkannya Peraturan Pemerintah tersebut maka pelaksanaan K3 di Indonesia akan semakin
maju dan berkembang sehingga dapat mengejar negara-negara maju.

Lima belas Gubernur yang mendapat penghargaan sebagai pembina K3 adalah Gubernur Jawa
Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kalimantan
Tengah, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, NAD, DI Yogyakarta,
Jambi dan Riau

Anda mungkin juga menyukai