ISBN 978-602-17675-5-9
Pengarah:
Askolani
Editor:
Purwiyanto
Kunta W.D. Nugraha
Kontributor:
Kurnia Chairi, Didik Kusnaini, Adinugroho Dwi utomo,
Heru Wibowo, Agus Kuswantoro, Wawan Sunarjo
Penulisan:
Achmad Zunaidi
Agung Hidayat Purwanto
Diana Setyawati
Lay out:
Lisno Setiawan
Cover:
Kanda Aditya
Pracetak:
Didik Prasetyo
Daftar Isi ii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
Sambutan Menteri Keuangan viii
Kata Pengantar Direktur Jenderal Anggaran x
Kata Pengantar Tim Penyusun xii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang Peran Pemerintah 1
Struktur APBN 8
Kapasitas Fiskal (Resource Envelope) dalam
Postur APBN 12
Siklus Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 20
ii
Pra trilateral Meeting 53
Kementerian Keuangan menyusun prakiraan
kapasitas fiskal 57
Menteri PPN dan Menteri Keuangan Menetapkan
Pagu Indikatif 63
iii
Surat Menteri Keuangan tentang Alokasi
Anggaran K/L hasil Pembahasan DPR 103
Lampiran
Daftar Pustaka
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 5.1 Pengaruh Asumsi Makro Dalam
Proyeksi APBN 112
Gambar 5.2 Mekanisme Penyusunan APBNP 113
vii
SAMBUTAN
Menteri Keuangan Republik Indonesia
viii
Kementerian Negara/Lembaga. Untuk itu saya
menyambut baik upaya dari Direktorat Jenderal
Anggaran untuk menyusun buku Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja Kementerian
Negara/Lembaga . Penyusunan buku tersebut
merupakan salah satu upaya penting untuk
mewujudkan transparansi dalam penyelenggaraan
pengelolaan keuangan negara, memberikan batu
pijakan awal untuk memahami pengelolaan belanja
negara, serta dapat melengkapi referensi-referensi
yang telah disusun sebelumnya.
ix
KATA PENGANTAR
Direktur Jenderal Anggaran
Askolani
xi
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Tim Penyusun
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Sektor-Sektor Prioritas Pembangunan
Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 2
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 3
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 4
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 5
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 6
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 7
Pendahuluan
Struktur APBN
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 8
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 9
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 10
Pendahuluan
STRUKTUR APBN
A. PENDAPATAN NEGARA
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN
a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri
b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
a. Penerimaan SDA
1) SDA Migas
2) Non Migas
b. Pendapatan Bagian Laba BUMN
c. PNBP Lainnya
d. Pendapatan BLU
II. PENERIMAAN HIBAH
B. BELANJA NEGARA
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT
1. Belanja K/L
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang
c. Belanja Modal
d. Bantuan Sosial
2. Belanja Non KL
C. KESEIMBANGAN PRIMER
D. SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (A - B)
% Defisit terhadap PDB
E. PEMBIAYAAN (I + II)
I. PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
1. Perbankan dalam negeri
2. Non-perbankan dalam negeri
II. PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (neto)
1. Penarikan Pinjaman LN (bruto)
2. Penerusan Pinjaman (SLA)
3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang LN
KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 12
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 13
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 14
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 15
Pengaruh Asumsi Dasar Ekonomi diharmonisasikan dalam
Penghitungan tiap
Makro (ADEM) dan Karakteristik Postur APBN utuh dan
Komponen
Komponen ideal
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga
Komponen Pengaruh ADEM Karakteristik Komponen Jumlah Komponen Jumlah
(triliun (triliun
Pendapatan pertumbuhan perkiraan Rupiah) Rupiah)
ekonomi, inflasi, maksimal
Pendapatan 1.300 Pendapatan 1.300
kurs, ICP, dan
16
lifting minyak
Belanja 1.491 Belanja 1.450
Belanja inflasi, kurs, SPN Biaya K/L 636 K/L 595
3 bulan, ICP, dan operasional Angka Dasar 566 Angka Dasar 566
lifting minyak diperkirakan o Operasional 198 o Operasional 198
mencapai o Non ops 368 o Non ops 368
80% dari Inisiatif Baru. 70 Inisiatif Baru. 29
total belanja Non-K/L 855 Non-K/L 855
pemerintah Defisit 191 Defisit 150
pusat
Defisit (dipengaruhi maksimal Pembiayaan 150 Pembiayaan 150
oleh pendapatan 2,5% dari Untuk mencapai angka defisit 150 (sama
- belanja) PDB Angka defisit
dg kemampuan pembiayaan), belanja
dengan pembiayaan
Pembiayaan Kurs perkiraan dipangkas sebesar 41 pada bagian inisiatif
harus sama.
maksimal baru. Angka kapasitas fiskal yang
Pendahuluan
BOKS 1.1
Penyusunan Postur APBN Berdasarkan
Komponen Pembentuknya
Pendapatan Negara
Secara sederhana, penentuan target pendapatan negara (salah satunya)
dipengaruhi oleh asumsi pertumbuhan ekonomi pada tahun yang
direncanakan. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi pada tahun yang
direncanakan, berkorelasi positif terhadap pendapatan negara yang
berasal dari pajak yang akan menjadi penerimaan negara. Mengapa?
Besaran pertumbuhan ekonomi dan inflasi mencerminkan kegiatan
ekonomi bergerak/berkembang dari satu periode ke periode
berikutnya. Pergerakan ekonomi yang merupakan dasar pemungutan
penerimaan negara menjadi acuan untuk merencanakan target
pendapatan negara. Target-target pendapatan inilah yang nantinya
menjadi basis perhitungan penerimaan pajak yang merupakan sumber
penerimaan negara.
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 17
Pendahuluan
Belanja Negara
Secara umum, proyeksi belanja negara pada tahun yang direncanakan
memperhatikan realisasi belanja negara tahun-tahun sebelumnya,
pengaruh asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan beserta
risikonya, berbagai parameter belanja Negara, serta kebijakan-
kebijakan yang diusulkan untuk ditempuh di bidang belanja negara
beserta risikonya.
Pada tahap awal, Ditjen Anggaran c.q. Dit P-APBN menyusun proyeksi
besaran belanja negara per jenis belanja (pegawai, barang, modal,
pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial,
belanja lain-lain, belanja transfer ke daerah). Sebagai acuan awal
proyeksi kebutuhan per jenis belanja tersebut dilakukan dengan
memberikan alokasi belanja untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat
wajib (nondiscretionary) seperti belanja pegawai (gaji dan tunjangan
serta kontribusi sosial/iuran asuransi kesehatan dan pensiun), belanja
barang operasional, subsidi, pembayaran bunga utang, serta
memperhitungkan kewajiban-kewajiban yang belum terpenuhi (kurang
bayar) pada tahun-tahun sebelumnya (contoh : kurang bayar tunjangan
profesi guru, kurang bayar subsidi).
Tahap selanjutnya, jumlah kebutuhan alokasi yang dihasilkan dari
proses tersebut kemudian dikonsolidasikan dengan sumber pendanaan
yang tersedia melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 18
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 19
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 20
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 21
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 22
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 23
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 24
Pendahuluan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 25
BAB 2
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 27
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 28
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 29
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 30
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 31
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 32
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 33
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 34
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 35
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 36
Penyusunan Pagu Indikatif
- Angka dasar
(sebagai dasar kebijakan) Rp1.000.000.000,00
- Tambahan kenaikan BOS
(sebagai kebijakan baru) Rp 300.000.000,00 +
Proyeksi anggaran BOS Rp1.300.000.000,00
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 37
Penyusunan Pagu Indikatif
1
Maksud istilah yang digunakan: tahun t-1=satu tahun sebelum tahun berjalan; tahun t=tahun
berjalan; dan tahun t+1=satu tahun setelah tahun berjalan dst.
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 38
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 39
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 40
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 41
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 42
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 43
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 44
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 45
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 46
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 47
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 48
Penyusunan Pagu Indikatif
BOKS 2.2
Angka Dasar Tahun 2015
Dalam rangka penyusunan angka dasar tahun 2015 (sebagai tahun t+1
atau tahun yang direncanakan) yang disusun pada tahun 2014, ada
empat kebutuhan anggaran yang diberi label angka dasar belanja K/L
yang terinci di bawah ini:
1. Rutin Penyelenggaran Pemerintahan antara lain berupa:
- gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji antara lain
uang makan, lembur, tunjangan kinerja, tunjangan beras,
tunjangan pajak dan sejenisnya.
- langganan listrik, telepon, air; pemeliharaan gedung, kendaraan,
inventaris; perjalanan dinas tetap, dll.
2. Rutin Pelayanan Umum
- BOS, BOK, Kesehatan Dasar, Lansia, Jaminan & Perlindungan
Sosial Dasar, Pemeliharaan Jalan, Jembatan, Infrastruktur Dasar
- Operasional keamanan, ketertiban, LP
3. Amanat Peraturan Perundangan (Mandatory Spending)
- BPJS, Anggaran Pendidikan, Kesehatan, Target RPJP, Multi Years
Contract (MYC)
4. Sangat Urgent
- Tagihan/tunggakan, inkracht, yang penundaannya menimbulkan
dampak fiskal yang besar
Tabel berikut ini merupakan gambaran hasil identifikasi angka dasar
pada tahun 2015.
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 49
Penyusunan Pagu Indikatif
No Uraian Keterangan
A BASELINE
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 50
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 51
Penyusunan Pagu Indikatif
B BEBERAPA PROGRAM/KEGIATAN
YANG PENDANAANNYA SUDAH
TERMASUK BASELINE 2015
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 52
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 53
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 54
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 55
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 56
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 57
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 58
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 59
Penyusunan Pagu Indikatif
2014
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 60
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 61
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 62
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 63
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 64
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 65
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 66
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 67
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 68
Penyusunan Pagu Indikatif
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 69
BAB 3
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 71
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 72
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 73
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 74
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 75
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 76
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 77
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 78
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 79
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 80
Penyusunan Pagu Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 81
BAB 4
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 83
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 84
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 85
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 86
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 87
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 88
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 89
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 90
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 91
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
BOKS 4.1
PEMBICARAAN PENDAHULUAN
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 92
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 93
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 94
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
B. Arah Kebijakan:
1. Penyempurnaan strategi perluasan kepesertaan SJSN
2. Peningkatan kerjasama dengan provider non
pemerintah,
3. Pengembangan standar provider JKN dan sistem rujukan,
4. Pengembangan Health Technology Assesment (HTA)
untuk kendali mutu dan biaya
5. Pengembangan sistem monitoring, dan evaluasi
termasuk operation research,
6. Penyempurnaan skema iuran dan sistem pembayaran
provider dan insentif tenaga kesehatan untuk
mendorong peningkatan upaya kesehatan primer dan
pemerataan tenaga kesehatan di terpencil, sangat
terpencil dan DTPK,
7. Penyusunan skema koordinasi manfaat,
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 95
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
USULAN
No. ASUMSI KESEPAKATAN
PEMERINTAH
Pertumbuhan
1. 5,5 - 6,0 5,5 6,0
Ekonomi (%)
2. Inflasi (%) 3,0 5,0 3,0 5,0
11.500,0
Nilai Tukar 11.500,0 12.100,0
3.
(Rp/US$) 12.000,0
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 96
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 97
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 98
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 99
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 100
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 101
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 102
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 103
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 104
Alokasi Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 105
BAB 5
Latar Belakang
Disadari, APBN merupakan sebuah rencana berupa
proyeksi baik dari sisi pendapatan, belanja, dan
pembiayaan termasuk target defisit yang akan dijaga. APBN
2016 disusun tahun 2015 berdasar perkiraan realisasi
tahun 2014, padahal perkembangan perekonomian selalu
bergerak dinamis. Tentunya, hasil dari rencana terkadang
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak tercapai seperti
yang diharapkan. Oleh karena itu, Pemerintah melakukan
evaluasi dan monitoring atas pelaksanaan APBN.
Tujuannya, APBN berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Apabila ada kondisi perekonomian (seperti resesi) yang
berakibat pada rencana-rencana dalam APBN tidak
tercapai, Pemerintah dapat mengantisipasinya.
Oleh karena itu pada pelaksanaan APBN tahun berjalan,
Kementerian Keuangan selaku pengelola fiskal melakukan
monitoring dan evaluasi atas realisasi asumsi dasar
ekonomi makro dan besaran komponen-komponen APBN.
Proses monitoring dan evaluasi dilakukan sejak bulan
Januari dan dilakukan secara berkala baik bulanan,
triwulan, maupun semester.
Pokok-pokok yang dievaluasi antara lain sebagai berikut.
Pertama, indikator ekonomi makro. Indikator ekonomi
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 107
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 108
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 109
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 110
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 111
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 112
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 113
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 114
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
BOKS 5.1
Proses Pembahasan dan Penetapan RUU tentang APBNP
Proses pembahasan RUU perubahan APBN hampir sama
dengan proses pembahasan RUU APBN, namun demikian pada
pembahasan RUU perubahan APBN proses pembahasan
diawali dengan penyampaian dokumen nota keuangan dan
RUU APBNP kepada DPR untuk kemudian dibahas oleh DPR
dalam rapat paripurna. Dalam rapat paripurna tersebut akan
diumumkan tentang RUU perubahan APBN beserta Nota
Perubahannya yang akan dibahas oleh Badan Anggaran dan
Komisi terkait. Kemudian akan dilanjutkan dengan
penyampaian pokok-pokok RUU perubahan APBN besarta
Nota Perubahannya oleh Pemerintah kepada DPR melalui
Rapat Kerja Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Indonesia. Adapun proses pembahasan dan
penetapan RUU perubahan APBN tidak boleh lebih dari 1 bulan
setelah proses penyampaian NK dan RUU APBNP.
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 115
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 116
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
c. Panja Belanja
Transfer ke
Daerah RUU
APBN-P
Tim Perumus
Draft RUU
Perubahan APBN
4 DPD Laporan DPD Minggu I
menyampaikan
pengawasan atas
pelaksanaan
APBN kepada DPR
sebagai bahan
pertimbangan
5 Raker komisi VII Asumsi dasar Minggu I-II
dan Komisi XI dg ekonomi Makro:
mitra kerjanya pertumbuhan
ekonomi, inflasi,
tingkat suku
bunga SPN
Parameter
lainnya: Lifting
minyak dan gas,
ICP
6 Raker komisi I s.d Perubahan RKA-KL Minggu I-II
Komisi XI dg mitra APBNP
kerjanya
7 Komisi Laporan hasil rapat Minggu I-II
menyampaikan kerja komisi dengan
hasil Rapat Kerja mitra kerjanya
dengan mitra
kerjanya kepada
Badan Anggaran
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 117
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 118
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 119
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Penyampaian
pendapat akhir
Pemerintah atas
RUU Perubahan
APBN
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 120
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 121
Tabel 5.1 Siklus dan Latar Belakang Kebijakan APBNP
Uraian APBNP 2014 APBNP 2013 APBNP 2012
I. Siklus APBN Perubahan
Penyampaian NK 19 Mei 2014 (Surat Presiden Nomor 17 Mei 2013 (Surat Presiden 29 Februari 2012 (Surat Presiden Nomor R-25/
dan RUU APBNP R-30/ Pres/05/2014) Nomor R-18/ Pres/05/2013) Pres/02/2012)
Pokok-Pokok Proses
Pembahasan RUU 20 Mei 2014 s.d 18 Juni 2014 20 Mei 2014 s.d 15 Juni 2013 6 Maret 2012 s.d 30 Maret 2014
APBNP
Kementerian Negara/Lembaga
APBNP
Undang-Undang UU Nomor 12 Tahun 2014 UU Nomor 15 Tahun 2013 UU Nomor 4 Tahun 2012 (Ditetapkan Tanggal 31
APBNP (Ditetapkan Tanggal 30 Juni 2014) (Ditetapkan Tanggal 18 Juni Maret 2014)
2013)
Keppres Rincian Keppres Nomor 25 Tahun 2014 - -
122
Belanja Pemerintah (Ditetapkan Tanggal 15 Juli 2014)
Pusat
II. Latar Belakang danKebijakan APBN Perubahan
Dasar Melesetnya perkembangan indikator Melesetnya perkembangan Melesetnya perkembangan indikator makro
Pertimbangan makro ekonomi (a.l. perlambatan indikator makro ekonomi ekonomi (dipengaruhi juga oleh perekonomian
pertumbuhan ekonomi, pelemahan dunia)
nilai tukar, rendahnya realisasi lifting
minyak)
Exercise Postur Penurunan target penerimaan Penurunan target penerimaan Penurunan target penerimaan perpajakan dan
APBN perpajakan perpajakan dari sektor migas
Kenaikan subsidi energi Kenaikan anggaran belanja Meningkatnya beban subsidi BBM dan listrik
Peningkatan defisit anggaran subsidi Peningkatan defisit anggaran
Peningkatan defisit anggaran
Belanja Negara Perubahan
Anggaran Pendapatan dan
Uraian APBNP 2014 APBNP 2013 APBNP 2012
Kebijakan APBN Pengendalian volume subsidi energi Pengendalian subsidi BBM Optimalisasi pendapatan negara
Perubahan Penghematan subsidi listrik (a.l. Pelaksanaan program P4S, Perubahan besaran subsidi
kenaikan tarif secara bertahap) BLSM, dan pembangunan Program kompensasi perubahan subsidi
Tambahan anggaran mendesak (a.l. infrastruktur dasar Penambahan dana infrastruktur
tunggakan Jamkesmas, kurang bayar Pemotongan belanja K/L Pemotongan belanja K/L sebesar Rp18,9 T
Pokok-Pokok Proses
TPG, dana on call bencana alam) sebesar Rp13,2 T. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
Pemotongan belanja K/L sebesar Pemberian penghargaan dan Pelebaran defisit APBN dari semula 1,53%
Rp43,0 T. sanksi atas pelaksanaan menjadi 2,23 %.
123
Belanja Negara Perubahan
Anggaran Pendapatan dan
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 124
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
BOKS 5.2
Proses Revisi RKA-KL APBN Perubahan Tahun 2014
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2014 dalam pasal 8 ayat (4), maka
rincian anggaran belanja Pemerintah Pusat dalam APBNP tahun 2014 akan diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Presiden yang ditetapkan paling lambat pertengahan bulan Juli
2014. Keputusan Presiden tersebut akan merinci Belanja Pemerintah Pusat menurut
organisasi dan menurut fungsi. Oleh karena itu, Pemerintah menyiapkan langkah-langkah
untuk proses penyelesaian RKA-KL hasil penetapan APBNP 2014 sebagai berikut:
JUNI 2014
NO KEGIATAN
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Rapat Panja Belanja Pemerintah Pusat
Surat Menteri Keuangan tentang Perubahan Alokasi Anggaran Belanja K/L
2 APBNP 2014
(Surat MK No. S-347/MK.02/2014)
3 Penyusunan dan Penyesuaian RKA-K/L APBNP oleh K/L
4 Pembahasan dan Persetujuan RKA-K/L APBNP 2014 oleh Komisi DPR
5 Rapat Kerja Badan Anggaran dengan Pemerintah
6 Rapat Paripurna Pengesahan RUU APBNP
Penyampaian RKA-K/L APBNP TA 2014 dan Penelaahan antara DJA-
7
Bappenas dan K/L
8 Pengesahan Revisi Anggaran APBNP 2014
Konsolidasi Data RKA-K/L dalam rangka Penyusunan Keppres RABPP
9
APBNP 2014
10 Penerbitan Keppres RABPP APBNP 2014
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 125
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Perubahan
Pokok-Pokok Proses
Penyusunan Anggaran Belanja
Kementerian Negara/Lembaga 126
LAMPIRAN
BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA, APBN 2015
(Miliar Rupiah)
KODE
NO KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA APBN 2015
BA
1 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 612,3
2 002 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 3.556,7
3 004 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN 2.915,5
4 005 MAHKAMAH AGUNG 7.037,9
5 006 KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA 4.208,9
6 007 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA 2.054,8
7 010 KEMENTERIAN DALAM NEGERI 7.240,9
8 011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI 5.533,9
9 012 KEMENTERIAN PERTAHANAN 96.935,7
10 013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI 9.688,7
11 015 KEMENTERIAN KEUANGAN 18.727,2
12 018 KEMENTERIAN PERTANIAN 15.879,3
13 019 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2.743,3
14 020 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 10.023,5
15 022 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 44.933,9
16 023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 88.309,1
17 024 KEMENTERIAN KESEHATAN 47.758,8
18 025 KEMENTERIAN AGAMA 56.440,0
19 026 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 5.251,9
20 027 KEMENTERIAN SOSIAL 8.079,4
21 029 KEMENTERIAN KEHUTANAN 5.643,2
22 032 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 6.726,0
23 033 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 81.338,2
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM DAN
24 034 449,6
KEAMANAN
25 035 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN 305,9
26 036 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT 295,8
27 040 KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF 1.715,9
28 041 KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA 133,8
29 042 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 747,5
30 043 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 825,0
31 044 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH 1.453,9
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
32 047 217,7
ANAK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
33 048 195,9
REFORMASI BIROKRASI
34 050 BADAN INTELIJEN NEGARA 2.416,6
KODE
NO KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA APBN 2015
BA
35 051 LEMBAGA SANDI NEGARA 1.456,6
36 052 DEWAN KETAHANAN NASIONAL 44,3
37 054 BADAN PUSAT STATISTIK 3.930,8
38 055 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS 1.088,1
39 056 BADAN PERTANAHAN NASIONAL 4.576,3
40 057 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 473,5
41 059 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 4.859,8
42 060 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA 51.594,5
43 063 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1.221,6
44 064 LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL 278,9
45 065 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 635,9
46 066 BADAN NARKOTIKA NASIONAL 903,2
47 067 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 1.386,8
48 068 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL 3.294,7
49 074 KOMISI NASIONAL HAK ASASI MANUSIA 72,2
50 075 BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 1.763,5
51 076 KOMISI PEMILIHAN UMUM 1.134,2
52 077 MAHKAMAH KONSTITUSI RI 214,5
53 078 PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN 76,5
54 079 LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1.147,6
55 080 BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 819,9
56 081 BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 858,4
57 082 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL 673,1
58 083 BADAN INFORMASI GEOSPASIAL 721,0
59 084 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 164,8
60 085 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR 137,1
61 086 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 269,8
62 087 ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 172,1
63 088 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA 614,1
64 089 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN 1.528,4
65 090 KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2.495,3
66 091 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT 4.621,5
67 092 KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAH RAGA 1.781,2
68 093 KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI 898,9
69 095 DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) 763,9
70 100 KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA 119,6
KODE
NO KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA APBN 2015
BA
71 103 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA 1.681,6
BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA
72 104 393,3
KERJA INDONESIA
73 105 BADAN PENANGGULANGAN LUMPUR SIDOARJO (BPLS) 843,2
74 106 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH 158,4
75 107 BADAN SAR NASIONAL 2.420,0
76 108 KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA 100,6
77 109 BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH SURAMADU 195,5
78 110 OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA 66,3
79 111 BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN 210,6
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
80 112 1.097,2
PELABUHAN BEBAS BATAM
81 113 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME 311,8
82 114 SEKRETARIAT KABINET 183,1
83 115 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM 457,0
84 116 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA 889,0
85 117 LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA 866,6
BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
86 118 246,5
PELABUHAN BEBAS SABANG
JUM L AH 647.309,9
Keterangan: APBN tahun 2015 masih menggunakan nomenklatur lama
DAFTAR PUSTAKA
www.kemenkeu.go.id
www.anggaran.depkeu.go.id