Kemudian flowrate tiap komponen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Dipilih jenis turbine dengan 6 buah blade (flat blade). sesuai Fig. 8.4 (Rase,
1977) dan Fig. 5.2 (Ludwig, 1964) karena turbine cocok untuk immiscible
system dan berdasarkan Tabel 8.2 (Rase, 1977) aliran yang terbentuk radial
flow.
Dari buku Brown (1950) didapat data sebagai berikut :
= 3; = 2,7 3,9 ; = 0,75 1,3
Diambil :
= 3; = 3,3 ; = 1,1 (2.3)
Maka :
=
1
= 3,3
3
= 1,1 (2.4)
Volume reaktor :
= 2
4
1,1
= 2
4
Tinggi reaktor :
4
= 2
H = 2,0380 m
Ukuran pengaduk:
Diameter pengaduk
d = ID/3 = 0,6176 m
Lebar sudu pengaduk
b = d/4 = 0,1544 m
Panjang sudu pengaduk
1 = d/5 = 0,1235 m
Jarak pengaduk dari dasar tangki
c = 1,1xd = 0,6793 m
Lebar baffle
B = 0,17xID = 0,3150 m
dengan:
t = tebal dinding reaktor minimum, in
p = tekanan, psi
E = efisiensi sambungan las
f = tekanan maksimum yang diizinkan, psi
C = korosi yang diizinkan, in
ri = jari-jari diameter dalam reaktor, in
Data untuk perhitungan dengan pesamaan diatas adalah sebagai berikut :
E = 0,8
f = 18.750 psi
C = 0,125 in
ri = 51,4092 in
p dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
p = 14,7 + P hidro (2.6)
dengan P hidro = mix . g. h
P hidro = 1162,916 kg/m3 . 9,8 m/s2 . 2,0380 m
P hidro = 22789,083 N/m2
P hidro = 3,3044 psi
Sehingga p = 18,0044 psi
Dari persamaan () didapat nilai tebal minimum shell :
t = 0,1688 in
Dipilih tebal shell standar 3/16 in.
OD
icr b A
OA
B
sf
ID t
r
a
dengan:
tmin = tebal head minimm, in
rc = crown radius, in.
P = tekanan operasi, psi
f = allowable stress, psi
E = efisiensi sambungan las
C = kosorsi yang diizinkan, in.
Dengan,
Vh = Volum torispherical head, ft3
IDh = Diameter dalam vessel, in
Dengan pesamaan () dihitung volum dari torispherical head sehingga
diperoleh :
Vh = 19,0171 ft3
Untuk volum total head dhitung dengan persamaan (2.10) berikut :
1
= + ( )2 () (2.10)
4
600 WELH
N= (2.11)
Di ( ft) 2 Di (in)
Dengan, WELH = water equivalent liquid height, m
Nilai WELH didapat dari rumus sebagai berikut :
= (2.12)
Dengan, Zl = Tinggi cairan, m
Sg = Specific Gravity
Nilai Sg merupakan perbandingan antara mix dengan air pada suhu 4
0
C. air pada suhu 4 0C adalah 999,972 kg/m3. Sehingga nilai Sg dapat
dicari sebagau berikut:
mix
Sg = (2.13)
water at suhu 4 0C
1162,916 kg/m3
Sg =
999,972 kg/m3
Sg = 1,1410
Sehingga nilai WELH adalah:
=
= 1,7747 1,1629
= 2,03
Sehingga kecepatan pengaduk yang digunakan adalah :
600 WELH
N=
Di ( ft) 2 Di (in)
N = 74,57 RPM
Jenis motor yang digunakan : fixed speed belt (harga murah dan mudah
mengganti bagian-bagiannya). Dipilih kecepatan putar standar:
N = 80 rpm (Tabel 8.9, Rase, 1977)
Kemudian kita tentukan jumlah pengaduk yang digunakan dengan
persamaan sebagai berikut :
= (2.14)
2,03
=
1,8527
= 1,09 = 2
Jadi jumlah pengaduk yang digunakan adalah sebanyak 2 buah.
Kemudian kita tentukan power yang digunakan untuk memutar
pengaduk. Pertama tama cari dulu bilangan reynoldnya sebagai berikut:
Bilangan Reynolds :
Di 2 N
Re
m (2.15)
Re = 41805,36
Dari fig. 477 Brown, no.15, diperoleh nilai Np = 3
Power pengaduk :
= . . 3 . 5 (2.16)
Pa = 728,967 watt
Pa = 0,9766 hp
Efisiensi motor = 0,84 (Gb. 13.38, Peters, 1985)
P
Daya motor : = 1,1638 hp
Dipakai motor dengan daya = 1,5 hp
Arus 13 (T=288 K)
Larutan natrium karbonat
(kmol/jam)
Na2CO3 2,8836
Arus 10 (T = 288 K) H2O 339,6280
(kmol/jam)
Netralizer 01
HNO3 (0,7636) 11
T =288 K, P=1 atm Arus 14 (T=288 K)
H2SO4
(2,0212) Outlet (kmol/jam)
H2O (2,0437) HNO3 0,7636
Na2CO3 (0,4806) H2SO4 2,0212
Nitrogliserin (11,1804) H2O 344,0746
Gliserin 0,0958
Nitrogliserin 11,1804
Gambar 2.3 Skema Neraca Panas Netralizer-01
Data :
Panas reaksi pembentukan natrium nitrat :
,298 = 2. ,3 + , + ,2 ,23 2. ,3
(2.17)
,298 = 2(447,4800) + (241,8140) + (393,5100)
(469,4150) 2. (131,3800)
0,24
,298 = 790,6690 BTU/mol x
= 189.760,5600 BTU/mol
= 196.869,3600 BTU/mol
Kemudian hitung koefisien transfer panas dalam koil dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
. . 0,8 . 1/3
= 0,027 . . . [ 1 + 3,5 ] (2.22)
Dengan,
hi = koefisien transfernpanas konveksi dalam koil, Btu/jam/ft2/oF
ID = diameter dalam koil, ft
k = konduktivitas panas pendingin, Btu/jam/ft/oF
dhe = diameter helix, ft
cp = kapasitas panas, Btu/lb
= viskositas, lb/ft/jam
Gt = laju massa per luas. Lb/jam/ft2
71.561,677 /
=
3,14 . 0,2577 2 /4
71.561,677 /
=
3,14 . 0,2577 ft 2 /4
= 1.394.641,7
2
Dhe dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
0,85 .
= (2.24)
12
0,85 . 72,9428
=
12
= 5,1668
dengan, OD = 0,2917 ft
Dengan,
ho = koefisien transfer panas konveksi dalam reaktor,
Btu/jam/ft2/oF
Di = diameter dalam tangki, ft
k = konduktivitas panas cairan , Btu/jam/ft/oF
L = Tinggi reaktor, ft
cp = kapasitas panas, Btu/lb
c = = c = viskositas cairan, lb/ft/jam
Np = jumlah putaran pengaduk, rotasi/jam
Dalam kasus ini data yang diketahui adalah sebagai berikut :
k = 0,1555 Btu/jam/ft/oF
cp = 0,4702 Btu/lb
= 33,5896 lb/ft/jam
Di = 6,0768 ft
N = 4800 rph
= 71,0818 lb/ft2
L = 2,0262 ft
Sehingga didapat nilai ho sebesar 155,6106 Btu/ jam/ft2. Kemudian kita
menghitung overall heat transfer dari sistem ini:
1 1 1
= + (2.27)
1 1 1
= +
155,6106 681,6127
= 126,6880 Btu/jam/ft2
Dengan,
A = Luas Transfer Panas, ft2
Q = Beban Pendingin, Btu/jam
Ud = Dirt overall heat transfer coefficient, Btu/jam/ft2/oF
TLMTD =Logarithmic Temperature Difference, oF
Pada pembahasan ini akan dihitung panjang koil, jumlah putaran helix coil
dan tinggi helix coil.
Panjang koil dihitung dengan persmaan berikut :
= (2.30)
Dengan,
Lt = Panjang Koil, ft
A = Luas Transfer Panas, ft2
at = Luas Transfer Panas per Satuan Panjang Koil, ft2/ft
Perhitungan menggunakan persamaan (2.42) adalah sebagai berikut :
= (2.31)
186,25811
= 0,917
= 203,1168 ft
Dengan,
Nt = Jumlah putaran helix coil
Lt = Panjang koil, ft
dhe = Diameter helix coil, ft
Maka didapat jumlah putaran helix coil sebanyak :
= (2.33)
203,1168
= 5,1668
= 12,5198 putaran
= 13 putaran