Anda di halaman 1dari 3

PROSEDUR PENOLAKAN RESUSITASI

Do Not Resuscitate (DNR)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR Direktur RSU. Cut Nyak Dhien Langsa
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Yusuf, MM
Pengertian Resusitasi:
Intervensi medis yang bertujuan untuk memulihkan aktivitas
jantung atau pernapasan, dan yang tercantum disini:
1. Pacu jantung (penekan dada)
2. Defibrilasi
3. Assisted ventilasi
4. Endotrakealintubasi
5. Pemberianobatkardiotonik

DNR:
Permintaan untuk tidak melakukan Resusitasi, merupakan pesan
untuk dokter dan perawat agar tidak melakukan atau memberikan
tindakan pertolongan berupa CPR (cardiopulmonary resuscitation)
atau Resusitasi Jantung Paru (RJP) jika terjadi permasalahan
darurat pada jantung pasien atau terjadinya henti napas pada
pasien.Sebuah permintaan DNR ditanggapi jika:
1. Terdapat bukti legal yang berisi permintaan pasien untuk tidak
melakukan resusitasi/ DNR.
2. Pasien memakai Medallion/gelang dengan penanda DNR.
3. Untuk pasien yang sedang berada dalam proses transfer ke
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, wajib memperhatikan
dokumen yang ditulis dalam catatan permanen medis
pasienyangberisi pernyataan:
a) "Jangan Resusitasi",
b) "KodeTidak Resusitasi",
c) Do Not Resuscitate (DNR), atau
d) "Tidak CPR",
Yang telah dilihat oleh tenaga medis RSU Cut Nyak dhie
Langsa.Keaslian dokumen ini harus secara verbal
didokumentasikan oleh saksi dari fasilitas perawatan kesehatan.
Tujuan 1. Menghormati permintaan/keputusan pasien untuk menolak
dilakukannya resusitasi (DNR).
2. Menetapkan kriteria yang jelas bagi tenaga kesehatan dalam
menahan tindakan resusitasi yang sesuai dengan persyaratan
perundang-undangan dan hak-hak pasien.

PROSEDUR PENOLAKAN RESUSITASI

Do Not Resuscitate (DNR)


No. No. Revisi Halaman
Dokumen 0 1/2

Tanggal Ditetapkan
Terbit Direktur RSU. Cut Nyak Dhien Langsa
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Yusuf, MM
Kebijakan 1. Dokter wajib menjelaskan resiko yang mungkin dialami pasien
ketika sewaktu-waktu dalam masa perawatan nya terjadi henti
jantung dan henti nafas, dengan mempertimbangkan kondisi
pasien:
a) Prognosis buruk
b) Lanjut Usia
c) Gagal Multi Organ
d) Keganasan stadium akhir
e) Fungsi serebral yang tidak akan pulih
2. Dokter atau perawat tidak boleh melakukan resusitasi pada
pasien yang mempunyai permintaan DNR, kecuali
permintaan tersebut belum dibuktikan dengan keterangan
yang jelas dan legal.

Prosedur 1. Petugas mengevaluasi kondisi pasien.


2. Pasien dengan indikasi prognosis buruk, harus
diinformasikan mengenai resiko yang mungkin akan
dialaminya. Ada penjelasan dari dokter kepada keluarga
pasien tentang resiko pasien yang dalam keadaan darurat
dapat terjadi henti jantung dan henti nafas.
3. Meminta pertimbangan pasien/keluarga pasien untuk
melakukan resusitasi ataupun menolak dilakukan nya
resusitasi (DNR), jika dalam keadaan darurat pasien
membutuhkan tindakan pertolongan CPR (cardiopulmonary
resuscitation).Jika pasien atau keluarga pasien meminta
untuk menolak dilaksanakan tindakan resusitasi (DNR), maka
permintaan pasien atau keluarga harus dihormati.
4. Dokter mengisi lengkap rekam medis pasien dan juga
memberikan form informed consent penolakan tindakan
resusitasi (MR.10/4) kepada pasien dan keluarganya yang
harus ditanda tangani oleh dokter, pasien, dan saksi-saksi.
5. Petugas memberikan Medallion/gelang DNR sebagai
penanda bahwa pasien tersebut memiliki permintaan untuk
tidak melakukan resusitasi.
6. Sebuah permintaan penolakan resusitasi (DNR) dianggap
batal dan tidak berlaku,jika ada dari keadaan ini terjadi :
a) Pasien sadar dan menyatakan bahwa ia ingin di resusitasi.

PROSEDUR PENOLAKAN RESUSITASI

Do Not Resuscitate (DNR)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSU. Cut Nyak Dhien Langsa
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Yusuf, MM
Prosedur b) Ada keberatan atau perselisihan dengan anggota keluarga
atau pengasuh.
c) Ada pertanyaan/perselisihan mengenai ke absahan order
DNR.

Unit terkait 1. UGD


2. Rawat Inap
3. ICU
4. OK

Anda mungkin juga menyukai