Anda di halaman 1dari 6

OVER HOUL ENGINE

1. Melepas Mesin
Sebelum mesin diturunkan dari rangka, bersihkan terlebih dahulu dengan air panas. Cara
menurunkan mesin diterangkan dalam urutan langkah sebagai berikut:
a. Topanglah sepeda motor dengan penopang
tengah. Buka tutup pembuangan oli (1)
keluarkan semua oli transmisi.

b. Buka tempat duduk dan lepaskan hubungan kabel batere.

c. Buka leg shield dan tutup rangka kiri dan kanan.


d. Lepaskan penyangga kaki
e. Lepaskan knalpot dengan melepas baut klamnya dan baut pemegangnya.

f. Lepaskan tutup gear depan

g. Lepaskan tutup rantai dengan melepas


sekrup (I) dan baut (2).

h. Melepaskan gear depan dengan melepas circlip (snap ring)


i. Melepaskan sambungan kabel-kabel dan selang-selang.
o Lepaskan Sambungan kabel magnet (1)
o Sambungan kabel indikator pemindah gigi (2)
o Sambungan kabel massa (3)
o Cabut selang udara mesin (4)
o Cabut selang Udara (
o Cabut tutup busi (6)
o Cabut sambungan kabel motor starter (7)
o Cabut selang bahan bakar (8)
o Cabut selamg vakum bahan bakar (9) dan pipa pemasukan
j. Melepaskan karburator berikut saluran pemasukannya dengan melepas baut pengikat
saluran pemasukan (10) dan sekrup klam karburator
k. Melepaskan baut pemegang mesin dan keluarkan mesinnya.

2. Memasang Mesin Kembali ke Rangka

Memasang mesin kembali adalah kebalikan melepasnya.


a. Pasang baut-baut pengikat mesin dan kencangkan mur sesuai petunjuk pengencangan.
Mur pengikat mesin : 55 Nm
b. Pasang rantai penggerak
c. Kencangkan baut-baut klam pipa saluran pembuang dan baut-baut pengikat knalpot
sesuai batas pengencangannya.
Setelah memasang mesin stellah yang perlu seperti berikut:
o Kabel gas
o Rantai penggerak
o Pedal rem belakang
o Putaran stationer
d. Setelah membongkar mesin, isi dengan oli mesin. Periksa mesin dengan menghidupkan
beberapa saat dengan putaran stationer. lebih satu menit matikan mesin, periksa tinggi
permukaan oli d bawahi garis L sampai pada garis F.

MEMBONGKAR MESIN

1. Membelah Mesin
Langkah-langkah berikut adalah cara membelah mesin.
a. Lepaskan tuas pemindah gigi dan tuas kick starter.
b. Lepaskan pipa oli setelah melepas penutup magnet.
c. Lepaskan tutup gigi sprocket cam.
d. Setelah melepas baut penahan pegas (1) dan lepas penyetel tegangan rantai cam
dengan melepas baut-baut pengikat (2).
e. Lepas baut-baut gigi sprocket cam dan lepas gigi camnya. Harus diingat bilamana
melepas camshaft posisi piston harus pada TMA saat langkah kompressi.
f. Kendorkan dan lepas mur-mur dan bautbaut cylinder head.
g. Lepas cylinder head.
h. Lepas pengarah rantai. 0-ring dan gasket.
i. Kendorkan mur silinder dan lepas silinder.
j. Letakkan lap bersih pada lubang dudukan silinder untuk mencegah benda masuk ke
dalam crankcase kemudian lepas circlip pin piston dengan tang lancip.
k. Lepas pin piston dan piston.
l. Lepas baut saringan oil mesin.
m. Longgarkan mur dengan menggunakan alat khusus (conrod stoper).
n. Lepas rangkaian kopling pertama dan gear primary drive.
o. Lepas pendorong kopling (clutch push piece).
p. Lepas circlip sleeve hub kopling dengan menggunakan alat khusus ( snap ring pliers)
q. Lepas pompa oil.
r. Lepas saringan oli.
s. Lepas drive gear pompa oil.
t. Lepaskan baut penahan cam pemindah (I).
u. Lepaskan baut pin cam pemindah (2).
v. Lepaskan pelat penahan cam pemindah_ pengarah pin.
w. Lepaskan pemindah dan pin-pin.
x. Lepaskan as pemindah gear.
y. Lepas penahan cam pemindah.
z. Lepas motor starter dan tutup magnet.
aa. Kendorkan mur magnet dengan menggunakan alat khusus (rotor holder)
bb. Lepas magnet dengan menggunakan alat khusus (motor remover)
cc. Kendorkan sekrup dan lepaskan pelat kopling starter.
dd. Lepas gear penggerak starter.
ee. Lepas gear penghubung starter dengan melepas circlip.
ff. Dan washer. Alat : Snap ring pliers.
gg. Lepaskan switch gear shift.
hh. Lepaskan rantai camshaft drive.
ii. Lepas pin gear shift dan pegas
jj. Kendorkan sekrup-sekrup crankcase/bak mesin.
kk. Pisahkan crankcase kiri dan kanan dengan menggunakan alat khusus ( Crank shaft
Separator).
ll. Lepaskan as kick starter dengan cara memutarnva.
mm. Lepaskan as garpu pemindah gigi. garpu pemindah gigi dan cam pemindah.
nn. Lepas penahan oil (1)
oo. Lepaskan rangkaian transmisi.
pp. Lepas crankshaft dengan rnenggunakan palu plastik.
qq. Lepaskan oil seal dan bearing dengan menggunakan alat khusus: Bearing installer,
bearing puller dan sliding shaft

PEMERIKSAAN KOMPONEN ENGINE

1. POROS BUBUNGAN /CAM SHAFT.

a. Pemeriksaan saluran olinya dan dudukan cam shaft.


Periksalah dari kerusakan bila terjadi goresan atau
kerusakan pada permukaan bantalan. Ukur diameter luar
bantalan dan tinggi cam. Gantilah cam shaft jika hasil
pengukurannya di bawah batas servis yang diijinkan. Check
putaran cam shaft dengan menggunakan dial indicator.
Letakan kedua ujung cam shaft di atas V.bbok.

b. Pemeriksaan cam shaft bearing


Check apakah bagian dalam bearing memegang cam
shaft dengan kuat tanpa ada kebonggaran putaran
sisi sebebah luar (outer rose) dan check apakah
bearing berputar dengan lancar dan suaranya halus.

c. Pemeriksaan rocker arm dan shaft.


Periksa permukaan luncur (sliding surface) rocker arm dari kerusakan dan goresan dimana
terjadi kontak dngan cam shaft atau dari hambatan pada lubang oli. Ukur diameter daiam
dari tiap rocker arm. Ukur diameter luar dari tiap poros rocker arm. Periksa poros dari aus
dan kerusakan dan hitung clearence antara rocker arm dan porosnya. Jika hasil
pengukurannya telah melampaui batas servis maka rocker arm atau porosnya harus
diganti.

2. SILINDER (CYLINDER).

a. Periksalah permukaan silinder.


Lepaskan silinder (lihat petunuk model). Dengan
hati-hati lepaskan material gasket yang menempel
pada bagian-bagian permukaannya. Jangan sampai
merusak permukaan atas. Check silinder dan
kelengkungan dengan menempatkcin straight egde
dan feeller gauge secara bersilangan. Gantilah
silinder jika hasil pengukuran telah melampaui batas
servis.

b. Periksalah dinding silinder.


o Periksa dinding silinder dan keausan dan cacat (baret).
o Amati di daerah sekitar TDC (Top Dead Center) dengan
hati-hati.
o Daerah inil kemungkinan lebih cepat aus, Karena
disamping terkena panas, juga menjadi
o pergerakan ring paling akhir.
o Ukurlah dan catat diameter dalam silinder di 3 tempat
yang berbeda (bawah, tengah dan atas) dengan
menggunakan cylinder gauge. Tentukan hasil pembacaan
maximum untuk menentukan keausan dinding silinder.

Hal lain yang harus diperhatikan :


Hati-hati jangan sampai merusak permukaan silinder pada saat menggunakan obeng
untuk membuka silinder. Jangan memukul terlalu keras selama membongkar
sekalipun dengan palu plastik. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan rusaknya
sirip-sirip pada silinder.
Hati-hati agar tidak merusak pendingin silinder dan pistonnya.
Untuk mesin dengan banyak silinder, simpanlah piston, pin piston dan ring piston
secara berkelompok sesuai dengan silindernya agar tidak tertukar dan
mempermudah pemasangan kembali.

3. TORAK (PISTON).
- Ukur diameter dalam lubang pin pada piston,
dalam arah sumbu X dan Y.

- Ukur Diameter luar torak poda jarak 10


mm dan bagian bawah torak.
- Bandingkan pengukuran ini terhadap
batas servis dan gunakan untuk
menghitung kelonggaran antara torak dan
silinder.

4. PENA TORAK (PIN PISTON).


o Ukur diameter luar pin piston pada tiga titik
pengukkuran.
o Hitung kelonggaran antara pin piston dengan
diameter dudukan pin piston.

5. CINCIN TORAK (PISTON RING).


l
Periksalah komponen-komponen Piston dan Ring piston.
- Ukur Ring Piston pada alurnya pastikan ring tidak boleh
terjepit, gunakan Voeer untuk hasil pengukuran yang
tepat.

- Ukur keausan Ring piston,


6. BATANG PENGGERAK (CONNECTING ROD).

a. PADA MESIN 2 TAK.


Lakukan pemeriksaan dengan cara memasukan needle bearing pada lubang kepala
kecil, kemudian gerakan ke atas dan ke bawah.

b. PADAMESIN4TAK.
Gunakan Dial Gauge soot memeriksa kondisi keausan lubang kepala kecil.

Gambar : Pemeriksaan Conrod

7. POROS ENGKOL(CRANKSHAFT/KRUK AS).

Periksa Crank Shaft pada bagian-bagian:


1. Jarak antara Crank Shaft dengan Big End Connecting Rod, dengan menggunakan Feeler
(Gambar 4.21)
2. Periksa putaran Connecting Rod Big End dengan menggunakan Dial Indicator.
3. Periksa jarak antara Connecting Rod Big End dengan Crank pin.
4. Periksa putaran poros bagian kiri dan kanan, pastikan bahwa hasil ukuran keduanya
harus sama.Gunakan Dial Indicator dengan bantuan besi V-Blok dan Magnetik stand.

Gambar : Pemeriksaan dengan feeler gauge

8. RODA GILA (FLY-WHEEL).


Setelah berakhirnya langkah kerja, poros engkol
harus tetap berputar untuk menjamin agar torak dapat
mencapai Iangkah-langkah berikutnya.Dapat berputarnya
poros engkol secara terus menerus itu, adalah akibat
adanya tenaga gerak (energi kinetis) yang disimpan pada
roda gilanya, sebagai kelebihan pada saat langkah
kerja.Roda gila mi dalam pembuatannya harus dibalansir
dengan teliti agar putaran mesin rota betul, tanpa getaran-
getaran.Pada mesin sepeda motor, umumnya roda gila
berfungsi juga sebagai rotor generator atau magnit.
Gambar 4.13 Roda gila

Anda mungkin juga menyukai