selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu. aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu, dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam kerja yang sederhana; bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal. selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah, di mata para perempuan yang sabar, di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan; kami telah bersahabat dengan kenyataan untuk diam-diam mencintaimu. pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu agar tak sia-sia kau melahirkanku. seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya. aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan, merubuhkan kesangsian, dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman yang megah, biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat, para perempuan menyalakan api, dan di telapak tangan para lelaki yang tabah telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.
Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil
memberi salam kepada si anak kecil; terasa benar : aku tak lain milikmu Sajak Bagi Negaraku (karya Kriapur) Di tubuh semesta tercinta buku-buku negeriku tersimpan setiap gunung-gunung dan batunya padang-padang dan hutan semua punya suara semua terhampar biru di bawah langitnya tapi hujan selalu tertahan dalam topan hingga binatang-binatang liar mengembara dan terjaga di setiap tikungan kota-kota
di antara gebalau dan keramaian tak bertuan
pada hari-hari sebelum catatan akhir musim telah merontokkan daun-daun semua akan menangis semua akan menangis laut akan berteriak dengan gemuruhnya rumput akan mencambuk dengan desaunya siang akan meledak dengan mataharinya dan musim-musim dari kuburan akan bangkit semua akan bersujud berhenti untuk keheningan
pada yang bernama keheningan
semua akan berlabuh bangsaku, bangsa dari segala bangsa rakyatku siap dengan tombaknya siap dengan kapaknya bayi-bayi memiliki pisau di mulut tapi aku hanya siap dengan puisi dengan puisi bulan terguncang menetes darah hitam dari luka lama Lirik Lagu Bendera Cokelat Biar saja ku tak sehebat matahari Tapi slalu ku coba tuk menghangatkanmu Biar saja ku tak setegar batu karang Tapi slalu ku coba tuk melindungimu
Biar saja ku tak seharum bunga mawar
Tapi slalu ku coba tuk mengharumkanmu Biar saja ku tak seelok langit sore Tapi slalu ku coba tuk mengindahkanmu
Kupertahankan kau demi kehormatan bangsa
Kupertahankan kau demi tumpah darah Semua pahlawan-pahlawanku
Merah putih teruslah kau berkibar
Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini Merah putih teruslah kau berkibar Di ujung tiang tertinggi di Indonesiaku ini Merah putih teruslah kau berkibar Ku kan selalu menjagamu
Andai Aku Besar Nanti
Andai aku t'lah dewasa Apa yang 'kan kukatakan Untukmu idolaku tersayang Ayah... Oh... Andai usiaku berubah Kubalas cintamu bunda Pelitaku, penerang jiwaku Dalam setiap waktu Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu Kutahu kau berjaga dalam langkahku Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku Andai aku t'lah dewasa Ingin aku persembahkan Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu Kau s'lalu kucinta Andai usiaku berubah Kubalas cintamu bunda Pelitaku, penerang jiwaku Dalam setiap waktu Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu Kutahu kau berjaga dalam langkahku Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku Andai aku t'lah dewasa Ingin aku persembahkan Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu Kau s'lalu kucinta
I love you, Ayah... I love you, Bunda...
Kembali Ke Sekolah
Senang, riang, hari yang kunantikan
Kusambut, 'Hai' pagi yang cerah Mataharipun bersinar terang Menemaniku pergi sekolah
Senang, riang, hari yang kuimpikan
Jumpa lagi kawanku semua S'lamat pagi, guruku tersayang Ku siap mengejar cita - cita
Dengarlah lonceng berbunyi
Kawan segeralah berlari Siapkanlah dirimu Dalam mencari ilmu
Waktu cepat berganti
Hingga lonceng terdengar lagi Semua pun bersorak dengan riang
Senang, riang, masa depan 'kan datang
Capai ilmu setinggi awan Hingga nanti aku t'lah dewasa Dunia kan tersenyum bahagia