DISUSUN OLEH:
i
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Dengan ini menyatakan bahwa Project Assignment kami yang berjudul Pemanfaatan
Kembali Air Backwash Outlet Twobed Exchanger Menuju Clarifier adalah
merupakan tulisan yang baru / pengembangan dari tulisan sebelumnya *) dan belum
pernah dibuat sebelumnya di Unit/Divisi/Bidang terkait.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Probolinggo, 5 September 2016
ii
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
HALAMAN PENGESAHAN
iii
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan Project Assignment ini
yang berjudul Pemanfaatan Kembali Air Backwash Outlet Twobed Exchanger
Menuju Clarifier. Project Assignment ini disusun setelah penulis mengikuti OJT
(On the Job Training) di PT PJB Unit PembangkitanPaiton.
Seiring dengan selesainya tugas OJT (On the Job Training) dan penulisan
Project Assignment ini, atas petunjuk, bimbingan serta arahan dari semua pihak
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis menyadari bahwa penyusunan project assignment ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran membangun demi sempurnanya penulisan
project assigment ini sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Tim Penulis
iv
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
DAFTAR ISI
v
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
DAFTAR GAMBAR
vi
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN
vii
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
ABSTRAK
Pada PLTU Paiton Unit 1 & 2 terdapat Water Treatment Plant yang berfungsi untuk
melakukan pengolahan sumber air klontong menjadi air demin sebagai make up water untuk
condenser dalam melakukan sirkulasi aliran utama pada turbin dan boiler. Untuk
memaksimalkan hal tersebut dibutuhkan spesifikasi kualitas air proses yang sesuai dengan
standar operasi sebagai sarana dan prasarana untuk menunjang pengelolaan unit
pembangkit agar dapat berjalan dengan baik. Salah satu metode yang dilakukan untuk
mengolah air sumber klontong menjadi air proses yaitu dengan ion exchanger (menukar ion)
di water treatment plant.
Pada masing masing ion exchanger (cation, anion) pasti akan mencapai titik
jenuhnya, oleh karena itu dibutuhkan proses regenerasi, untuk mengembalikkan fungsi
utama resin sebagai pengikat ion positif maupun negatif dalam air. Salah satu proses
regenerasi adalah proses backwash. Proses backwashing diperlukan pada sistem ini untuk
menghilangkan kotoran yang mengendap maupun untuk menguraikan sisa sisa kotoran
seperti koloid yang menggumpal pada resin, proses ini dilakukan dengan arah aliran balik.
Selama ini air backwash mengalir di selokan kemudian ditampung di sump pit untuk
selanjutnya ditransfer ke waste water tank dan dibuang ke laut. Menurut penelitian air hasil
proses backwash ion exchanger masih memenuhi persyaratan dan dapat dimanfaatkan
kembali untuk masuk ke dalam sistem melalui Clarifier daripada dibuang langsung ke laut.
Pembuatan sistem perpipaan keluaran backwash ion exchanger menuju clarifier
diharapkan dapat menunjang pengelolaan air di PLTU Paiton Unit 1 & 2 yaitu diantaranya
dapat lebih menghemat dan meminimalisir kebutuhan air sumber klontong, mengurangi
penggunaan sump pump dan neutralizing waste water pump.
viii
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
BAB I
PENDAHULUAN
1
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
air backwash yang masih bagus seharusnya dapat dimanfaatkan kembali untuk masuk
tangki penampungan, setelah itu masuk ke dalam clarifier untuk diolah kembali daripada
harus dibuang langsung ke laut.
Dengan pertimbangan tersebut, inovasi ini mengajukan tema pemanfaatan air
dengan cara memanfaatkan kolam penampungan air dari proses Backwash untuk
selanjutnya dilakukan treatment dan dikembalikan ke clarifier sebagai air service. Melalui
pemanfaatan air dari proses backwash diharapkan dapat menunjang pengelolaan air di unit.
Selain itu dari sisi ekonomis, pemanfaatan kembali air dari backwash tersebut diharapkan
akan meningkatkan efisiensi biaya operasional unit pembangkit, yang meliputi biaya
pemakaian air dan listrik.
2
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
1.5 Metodologi
Metodologi yang dilakukan untuk project assignment ini adalah sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Penulis mengadakan pengamatan di lapangan dan pengambilan data mengenai kualitas
air pada outlet backwash ion exchanger.
2. Metode Konsultasi
Penulis melakukan wawancara mengenai proses backwash ion exchanger, dengan cara
memanfaatkan air backwash dan kondisi air backwash dengan operator di WTP, bidang
lingkungan, serta bidang kimia dan laborat pada PLTU Paiton Unit 1 dan 2.
3. Metode Literasi
Penulis mengumpulkan handbook yang berhubungan dengan Water Treatment Plant, dan
Kualitas Air Pembangkit di PLTU Batubara.
3
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
BAB II
PERMASALAHAN
Secara umum fungsi air di PLTU Paiton terbagi dalam beberapa system pemakaian,
dimana masing-masing mempunyai persyaratan kualitas yang berbeda sesuai dengan fungsi
dan kegunaannya. Sistem pemakaian tersebut antara lain adalah :
1. Sebagai air pendingin
2. Sebagai air proses
3. Sebagai air service
Urutan sistem pengolahan air dimulai dari pembuatan air bebas mineral sampai dengan
pemakaian air didalam siklus Air-Uap PLTU Paiton. Pengolahan air proses dibagi menjadi 2
(dua) system, yaitu :
1. Eksternal Sistem
2. Internal Sistem
SERVICE
WATER
TANK
Kapasitas 5000KL
INJEKSI FERRIT KLORIT
INJEKSI ALUM / TAWAS
INJEKSI LIME / KAPUR
CLARIFIER A/B
Kapasitas @126m3/jam
DRAIN
Kapasitas 5000KL
WELL WATER TRANSFER PUMP A/B/C
FLOWRATE : 216 M3/JAM P : 75KW
SUMBER KLONTONG TRANSFER PUMP A/B/C
FLOWRATE : 200 M3/JAM
CLEAR WELL
2.1 Clarifier
Sasaran dari proses ini adalah untuk memperoleh air jernih dengan bahan baku air
keruh/ mengandung partikel zat padat (tidak larut) dalam air. Langkah proses pada clarifier
adalah koagulasi dan flokulasi.
4
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
5
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
6
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
BAB III
HIPOTESA
7
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
. REAKSI KIMIA
REAKSI KIMIA
OPERATION
OPERATION
REAKSI KIMIA REAKSI KIMIA
OPERATION OPERATION R-OH + HX -- R-X + H2O R-H + MX --- R-M + HX
R-H + MX --- R-M + HX R-OH + HX -- R-X + H2O
H2SO3 ----- H2O + CO2
.
DECARBONATOR A/B
ANION EXCHANGER A/B
CATION EXCHANGER A/B
To atm
MIXBED EXCHANGER A/B
NAOH IN
DEMIN
STORAGE TANK KUALIAS AIR DEMIN
A/B PH :6, 5- 7,5
Conductivity :<1S/ cm
Kapasitas 1800KL Silica :<10 ppb SiO2
CLEAR WELL
CONDENSATE
STORAGE TANK A/
B
Kapasitas 725 KL
Air demin yang ditampung di demin storage tank memiliki spesifikasi sebagai berikut
Air Produksi ( Demin Water ) :
- PH : 6,5 - 7,5
- Conductivity : < 1 mcMhos/ cm
- Silica : < 10 ppb SiO2
- Total Solid : 0,030 ppm
- Sodium/ Na : 0,005 ppm CaCO3
- Chlorida/ Cl : 0,010 ppm CaCO3
8
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Dari Demin
Sump valve Regen Pump
(chemical in line) (slow rinse line)
Ke Sump Pit
V-20
Water in
Ke Waste Water Tank
Water
Water in
Outlet V-16 V-7
valve
(backwash) Anion/
Kation
Fast exchanger
Rinse
V-17
Line V-15
Bacwash
Valve
Venting
V-18
valve
Chemical
Water
And
Outlet
V-13 V-14
E-5 slow rinse
Valve
valve
Chemical In
V-22
Line
Ke Sump Pit Ke Sump Pit Ke Sump Pit
Air yang digunakan pada proses backwash merupakan air dari clearwell. Output dari
backwash tersebut selama ini langsung menuju sump pit untuk kemudian dibuang menuju
laut. Setelah dilakukan analisa, kandungan air kelularan backwash masih memenuhi
standar. Hal ini menjadi acuan kami untuk membuat line dimana air keluaran backwash
diarahkan menuju line clarifier. Dengan pembuatan line ini diharapkan dapat meminimalisir
penggunaan sumber air kelontong serta dapat menghemat biaya pembelian air.
9
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Sump valve Dari Demin
(chemical in line) Regen Pump/
NaOH Dillution
Ke Sump Pit V-20
Water in
Pump
Ke Waste Water Tank
Water
Water in
Outlet V-16 V-7
valve
(backwash)
Anion/
Kation
Fast
exchanger
Rinse
V-17
Bacwash
V-15
Line Valve
Venting
V-18
valve
Water
Outlet
V-13 V-14
Chemi
Valve E-5
cal
Ke Decarbonator (Cation)/ V-19
Drain
Ke Mixbed (Anion)
Valve
Chemical In V-22
Ke Sump Pit
Ke Sump Pit Ke Sump Pit
Line
Gambar 6. Proses Chemical in Pada Kation dan Anion Exchanger
Dari Demin
Regen Pump/
Sump valve NaOH Dillution
Pump
Ke Sump Pit V-20
Water in
Water
Water in
Outlet V-16 V-7
Kation
exchanger
Fast
Rinse
V-17
Bacwash
V-15
Line Valve
Venting
V-18
valve
Water
slow
Outlet
V-13
E-5
V-14
rinse
Valve
valve
Ke Decarbonator (Cation)/ V-19
Drain
Ke Mixbed (Anion)
Valve
Chemical In
V-22
Line
Ke Sump Pit Ke Sump Pit Ke Sump Pit
10
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Dari Demin
Sump valve Regen Pump
(chemical in line) (slow rinse line)
Ke Sump Pit
V-20
Water in
Ke Waste Water
Tank
Water
Outlet V-16
Water in
V-7
(backwash) valve
Anion/
Kation
Fast exchanger
Rinse
V-17
V-15
Bacwash
Valve
Line
Venting
V-18
valve
Chemical
Water
And
Outlet
V-13 V-14
E-5 slow rinse
Valve
valve
Chemical In
V-22
Line
Ke Sump Pit Ke Sump Pit Ke Sump Pit
Anion Exchanger
Pada anion exchanger resin, mampu menukar ion negatif pada air seperti ion bikarbonat dan
ion clorine. Biasanya mengandung butiran quaternary ammonium basa kuat. Tingkat afinitas
setiap anion juga berbeda beda, umumnya semakin besar nilai valensi ion maka semakin
besar juga tingkat afinitasnya. Berikut tingkat afinitas setiap anion :
11
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
BAB IV
FAKTA YANG MEMPENGARUHI
Air bahan baku dari sumber kelontong memiliki spesifikasi sebagai berikut :
Air Bahan Baku (Data Comissioning)
- pH : 6,6 - 8,55
- Conductiviy : 250 - 440 mcMhos/ cm
- Silica : 3,48 - 75 ppm SiO2
- Calsium Hard. : 61,7 - 116 ppm CaCO3
- Magnesium Hard. : 35 - 80 ppm CaCO3
- O2 terlarut : 3,2 - 7,3 ppm O2
- Chlorida : 0,3 - 20,7 ppm Cl2
- Total Hard. : 107 - 450 ppm CaCO3
- Turbidity : 1 < NTU (Nephelometric Turbidity Unit)
Air Output Backwash Kation (Data Rata Rata Tgl 17 Okt 9 Nov 2016)
- pH : 6,82
- Conductivity : 224,5 mcMhos/ cm
- Silica : 3,2 ppm
- Chlorida : 238,4 ppb
- Calsium Hard. : 79,36 ppm CaCO3
- Magnesium Hard. : 40,42 ppm CaCO3
- Total Hard : 378 ppm CaCO3
- O2 terlarut : 5,1 ppm O2
- Turbidity menit pertama : 0,78 NTU
- Turbidity menit 2-15 : 0,71 NTU
Air Output Backwash Anion (Data Rata Rata Tgl 17 Okt 9 Nov 2016)
- pH : 7,41
- Conductivity : 72,23 mcMhos/ cm
- Silica : 881 ppb
- Chlorida : 125 ppb
- Calsium Hard. : 83,52 ppm CaCO3
- Magnesium Hard. : 45,31 ppm CaCO3
- Total Hard : 408,8 ppm CaCO3
- O2 terlarut : 3,6 ppm O2
- Turbidity menit pertama : 0.70 NTU
- Turbidity menit 2-15 : 0.56 NTU
12
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Air Bacwash keluaran twobed exchanger masih aman untuk digunakan dibuktikan pada
kualitas airnya yang masih berada pada standar kualitas air bahan baku. Pada gambar
terlihat pengambilan sampel backwash untuk dilakukan pengecekan, dan air keluarannya
bening dan tidak keruh yang dibuktikan dengan parameter penting seperti Turbidity, TSS,
serta kandungan Total Hardness pada air keluaran backwash kation dan anion, untuk
mendukung observasi tersebut ditampilkan data terkait parameter tersebut yang dapat dilihat
pada Tabel 1 (Turbidity Backwash), Tabel 3 (TSS Backwash) serta Tabel 4 & 5 (Parameter
Kualitas Air Backwash Kation dan Anion).
13
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
1 Backwash Kation 16 12 10 14 12 10 15 14 11 10
3 Air Baku 41 39 42 40 37 39 41 38 39 40
14
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Dibawah ini merupakan grafik atau trend turbidity backwash outlet twobed (NTU)
Gambar 10. Grafik Trend Turbidity (NTU) pada Outlet Kation & Air Baku
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
17- 19- 21- 23- 25- 27- 1- 3- 7- 9-
Okt Okt Okt Oct Oct Oct Nov Nov Nov Nov
Backwash Anion (Awal) 0.72 0.71 0.67 0.69 0.72 0.68 0.69 0.72 0.71 0.69
Backwash Anion 0.58 0.57 0.55 0.56 0.58 0.52 0.53 0.56 0.55 0.51
Air Baku 0.85 0.86 0.86 0.87 0.84 0.87 0.84 0.85 0.83 0.84
Gambar 11. Grafik Trend Turbidity (NTU) pada Outlet Anion Exchanger
Pada grafik diatas telah membuktikan bahwa air backwash memiliki kandungan
kualitas air yang baik, dan dapat untuk dimaanfatkan kembali. Pengecekan awal dilakukan
pada menit pertama, setelah itu terus dilanjutkan pada menit kedua sampai ke menit ke lima
belas. Pada jika kita melihat grafik diatas nilai Turbidity terendah Backwash Kation adalah
15
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
0,66 NTU, dan nilai Turbidity terendah backwash anion adalah 0,51. Nilai Turbidity tersebut
didapat setelah pengecekan pada menit kedua sampai menit ke-15. Jika dibandingkan
dengan Turbidity pada air baku nilai Turbidity pada backwash masih lebih bagus,
dikarenakan air proses untuk backwash yang diambil merupakan air dari clearwell yang
sudah mengalami proses treatment.
Dibawah ini merupakan parameter lain yang menunjang bahwa air backwash masih
berada dibatas standar operasi, yang dibuktikan pada table parameter dibawah ini;
16
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Air Baku
PARAMETER
17-Okt 19-Okt 21-Okt 23-Oct 25-Oct 27-Oct 1-Nov 3-Nov 7-Nov 9-Nov
pH 7.2 7.3 7.28 7.5 7.4 7.13 7.25 7.47 7.33 7.28
Conductivity
(mcMhos/ cm) 380 375 370 373 378 385 390 377 388 370
Silica (ppm) 40 35 37 30 33 30 40 33 28 28
Calsium Hard.
(ppm CaCO3) 108.8 104 102.4 107.2 104 100.8 100.8 107.2 107.2 100.8
Magnesium.
(ppm CaCO3) 40.32 41.28 44.16 38.4 42.24 41.28 43.2 38.4 39.36 35.52
O2 terlarut 6.8 6.5 6.3 6.7 6.6 6.8 6.5 6.4 6.5 6.7
Chlorida (ppb) 600 550 525 510 530 522 516 511 533 525
Total Hard.
(ppm CaCO3) 440 432 440 428 436 424 432 428 432 440
Dibawah ini merupakan grafik dari total hardness pada backwash kation, anion, dan air baku;
Total Hardness
500
Total Hardness (ppm CaCO3)
400
100
Gambar 12. Grafik Total Hardness pada sampel Backwash dan Air Baku
Pada grafik diatas menunjukkan trend turbidity masing masing sampel pada range yang
tidak jauh berbeda yaitu berada pada range 360 440 ppm. Grafik tersebut menunjukkan
bahwa kualitas backwash baik kation dan anion masih berada pada batas aman. Kandungan
total hardness pada kation lebih rendah dikarenakan pada resin kation banyak menangkap
ion ion positif, hal inilah yang mempengaruhi trend total hardness pada kation relatif lebih
rendah dibandingkan dengan backwash anion. Untuk total hardness pada air baku relatif
lebih besar dibandingkan dengan air sampel backwash. Pengecekan total hardness ini
dilakukan di Lab UP Paiton menggunakan metode titrasi. Sampel yang berwarna merah
menunjukkan bahwa sampel mengandung Total Hardness, tetapi apabila sampel yang diuji
berwarna biru menunjukkan kandungan Total Hardness = nol.
17
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
18
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Kesadahan Total
Diket : Volume Titrasi : 10,5 ml
Sampel air : 25 ml
1000 3
3 =
100
10,5 0,01 1000
=
25
= 420
= 420
Kesadahan Calsium
Diket : Volume Titrasi : 6 ml
Sampel air : 25 ml
1000 3
=
40
6 0,01 1000
=
25
= 96
= 96
Kesadahan Magnesium
( ) 1000 3
=
24
(10,5 6) 0,01 1000
=
25
= 43,2
= 43,2
19
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Kesadahan Total
Diket : Volume Titrasi : 9,2 ml
Sampel air : 25 ml
1000 3
3 =
100
9,2 0,01 1000
=
25
= 368
= 368
Kesadahan Calsium
Diket : Volume Titrasi : 5,5 ml
Sampel air : 25 ml
1000 3
=
40
5,5 0,01 1000
=
25
= 88
= 88
Kesadahan Magnesium
( ) 1000 3
=
24
(9,2 5,5 ) 0,01 1000
=
25
= 35,52
= 35,52
20
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
1 1 + 2 2 = 3 3
1 + 2 =
*Note that
3 = 1 + 2
Diketahui :
Rata rata TSS Backwash Kation = 12.4 ppm
Rata rata TSS Backwash Anion = 1.1 ppm
Rata rata TSS Air Baku = 39.6 ppm
Flowrate Backwash = 108 m3/h
Flowrate Water Service = 126 m3/h
Jawab :
1 1 + 2 2 = 3 3
3 3 3 3
= (1,1 . 108 ) + (12,4 . 108 ) = 3 . (108 + 108 )
= 6,75
1 1 + 2 2 = 3 3
3 3 3 3
= (6,75 . 108 ) + (39,6 . 126 ) = 3 . (108 + 126 )
= 24,43
21
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Diketahui :
Rata rata Total Hard. Backwash Kation = 400.8 ppm (CaCO3)
Rata rata Total Hard. Backwash Anion = 360.8 ppm (CaCO3)
Rata rata Total Hard. Air Baku = 433.2 ppm (CaCO3)
Flowrate Backwash = 108 m3/h
Flowrate Water Service = 126 m3/h
Jawab :
1 1 + 2 2 = 3 3
3 3 3 3
= (400,8 . 108 ) + (360,8 . 108 ) = 3 . (108 + 108 )
= 380,8
1 1 + 2 2 = 3 3
3 3 3 3
= (380,8 . 108 ) + (433,2 . 126 ) = 3 . (108 + 126 )
= 409,015
22
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
BAB V
PEMBAHASAN
Proses backwashing adalah suatu proses yang diperlukan pada sistem regenerasi
untuk menghilangkan, dan menguraikan kotoran yang mengendap pada resin, sehingga
dapat memaksimalkan proses regenerasi di Twobed Exchanger. Resin yang menggumpal
dapat mengakibatkan proses penukaran ion tidak sempurna baik pada saat proses operasi
maupun pada saat regenerasi. Pada WTP di UP Paiton saat ini setiap proses regenerasi
harus dibarengi dengan proses backwash, dikarenakan umur resin yang sudah tua sehingga
cepat untuk mencapai titik jenuhnya yaitu satu train A/B dapat memakan waktu 18 jam.
Project assignment ini merupakan suatu project yang sangat menjanjikan dan dapat
diterapkan pada UP Paiton khususnya pada Water Treatment Plant. Pada awalnya air yang
keluar dari proses backwash pada ion twobed exchanger (cation, anion) akan ditampung
pada kolam penampung, setelah itu menggunakan centrifugal backwash booster pump air
total backwash tersebut akan dialirkan menuju ke clarifier A/B, hal ini dapat dilakukan karena
kualitas air pada keluaran backwash masih dapat dimanfaatkan kembali yang dibuktikan
pada data dari bab sebelumnya yaitu nilai Turbidity, TSS yang lebih rendah dibandingkan
dengan air baku dari water service kelontong, selain itu juga pada bab sebelumnya
parameter seperti pH, Conductivty, dan Total Hardness sudah aman dan masuk pada
batasan commissioning air baku kelontong.
Untuk mengalirkan air tersebut harus melihat level clarifier terlebih dahulu, apabila
level clarifier masih rendah maka air keluaran backwash dapat dialirkan menuju clarifier,
apabila level terlalu tinggi maka air backwash bisa ditampung terlebih dahulu pada kolam
penampungan untuk dimanfaatkan kembali, ataupun apabila level pada kolam
penampungan penuh maka air tersebut bisa dialirkan ke sump pit seperti pada rutinitas
operasi dengan membuka isolation valve pada bukaan ke sump pit, dan menutup valve
aliran ke clarifier, tergantung train mana (A/B) yang sedang melakukan proses regenerasi,
tetapi hal ini diminimalisir karena kandungan air backwash masih bisa digunakan sehingga
pada operasinya tidak terlalu banyak menggunakan air baku, dan dapat melakukan
penghematan pada tiap bulanya. Untuk biaya pemasangan dapat dilihat pada tabel dibagian
lampiran, sedangkan ntuk design 3D keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 11.
23
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Material pipa yang digunakan untuk mengalirkan fluida dari outlet backwash ion twobed
exchanger adalah pipa PVC yang dianggap mempunyai permukaan dalam yang licin
sehingga kerugian karena losses dapat ditekan. Sedangkan pemilihan valve jenis isolation
valve bertujuan agar pengaturan bukaan dapat bervariasi, dan memudahkan operator WTP
dalam mengoperasikan jalur line backwash ke clarifier. Disamping itu terdapat kolam
penampung untuk menampung Total Backwash sebelum masih ke Clarifier. Desain kolam
yaitu dengan spesifikasi panjang, lebar, kedalaman (20 m; 6 m; 2.5 m).
20 m
2,5 m
6m
Volume = 300 m3
Gambar 14. Desain Kolam Penampungan dari Proses Backwash Outlet Twobed
24
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
25
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Air dari keluaran backwash yang memiliki kualitas hampir sama dengan kualitas air
service akan dialirkan menuju clarifier dengan line seperti Gambar 11. Pemanfaatan
penggunaan air keluaran backwash ini adalah untuk mengurangi kebutuhan air dari service.
Selain itu dapat mengurangi losses air yang seharusnya dibuang menuju sump pit.
Berikut merupakan diagram alir dan material yang digunakan untuk memanfaatkan
air dari proses backwash sebagai air umpan clarifier di water treatment plant;
Anion B
Pressure Backwash 1,96 Bar
Headloss Total 1,85 m
Pressure Drop 0,1814
Kation A
Anion A
Sump Pit
: Rp. 264.164.843,-
26
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil uraian diatas maka dapat disimpulkan:
1. Dengan memanfaatkan air dari proses backwash pada saat regenerasi two bed
dengan cara pembuatan line menuju clarifier diharapkan dapat menunjang program
PROPER pada bidang pengelolaan air.
2. Dengan memanfaatkan air dari proses backwash pada saat regenerasi two bed
dengan cara pembuatan line menuju clarifier ini diharapkan dapat mengurangi
kebutuhan air sumber dan meningkatkan efisiensi biaya operasional unit pembangkit,
yang meliputi biaya pemakaian air dan listrik.
6.2 Saran
Dari pokok bahasan yang telah diuraikan dapat disarankan:
1. Setelah realisasi pembuatan line menuju ke clarifier agar segera dibuat IK baru untuk
pengoperasian line dari outlet backwash twobed menuju ke clarifier untuk dijadikan
panduan bagi operator dalam pengoperasian.
2. Setelah realisasi line outlet backwash twobed menuju ke clarifier diharapkan dapat
ditambahkan sistem kontrol untuk mempermudah kerja operator.
27
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
DAFTAR PUSTAKA
1. ARTHUR I VOGEL, D.SC (LAND) D.I.C. F.R.IC. .4 text book ofQuatitatine Inorganic
3thed. The English Book .Society and Longman.
3. ANTON J. HARTONO, PROF. KONRAD DRORFNER Iptek Penukar Ion, Edisi Pertama.
AndiOffset. Yogyakarta 1995.
28
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
LAMPIRAN
Pada awalnya, untuk memastikan inovasi yang akan dibuat apakah laju alir air yang keluar
dari ion twobed exchanger dari proses mampu mengalir dari vessel menuju ke clarifier. Oleh
karena itu penulis melakukan perhitungan sebagai berikut :
Pengumpulan Data
Beberapa data yang diperlukan untuk mengetahui pressure drop adalah sebagai berikut :
Analisa Data
Dalam suatu aliran yang melewati sistem atau instalasi pipa maka akan terjadi suatu
hambatan aliran, hambatan tersebut disebabkan oleh faktor faktor bentuk instalasi.
Hambatan tersebut dapat menyebabkan turunya energy dari fluida tersebut yang sering
disebut dengan kerugian tinggi tekanan (head loss) atau penurunan tekanan (pressure drop)
yang disebabkan oleh pengaruh gesekan fluida (friction losses) dan perubahan pola aliran
terjadi karena fluida harus mengikuti bentuk dari dindingnya. Oleh karena itu diperlukan
analisa data untuk mengaplikasikan project assignment ini.
Analisa ini akan mengetahui kemampuan transfer air outlet backwash ion exchangers
(cation, anion, mixbed) menuju clarifier.
29
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Asumsi Awal:
Aliran steady
Aliran incompressible
Aliran turbulent fully developed
Material pipa lurus dan elbow 900 adalah sama.
Diameter pipa lurus dan elbow 900 konstan
Parameter penting untuk mengetahui Pressure Drop adalah kerapatan(), kecepatan aliran
(V), diameter (D), viscositas absolute () yang selanjutnya dikenal dengan bilangan
Reynolds, penurunan tekanan merupakan fungsi dari faktor gesekan () dan kekerasan
relative dari dinding ( ) .
4Q
V
D 2
4 x 0 , 03
V
3,14 x 0 ,1532
V 1, 622 m s
323337, 6793
30
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Kekasaran relatif ( )
D
0,0000050
D 0,153
0 , 0000327
Dapat kita ketahui nilai kekasaran pipa sangat mempengaruhi aliran pada bilangan
Reynolds tinggi, nilai koefisien gesek tergantung pada bilangan Reynolds.
Faktor Gesekan (Darcy friction factor)
1, 325
f
2
ln e D 5, 74
3.7 Re d 0.9
1, 325
f
0 , 0000327 5, 74 2
ln
3, 7 323337, 67930 , 9
f 0,0146
Mayor Losses
Kehilangan energi primer, yang diebabkan oleh gesekan sekeliling pipa dan
sepanjang pipa. Dengan menggunakan persamaan Darcy- Weisbach yaitu;
LV 2
hl f
D2g
L V2
hl = f
D 2g
95 1,622 2
=0,0146
0,153 29,81
= 1, 2156 meter
Minor Losses
Pada pipa juga terjadi kerugian head pada aliran yang disebut minor loses. Dimana
kerugian ini terjadi pada elbow, tee, valve yang disebabkan oleh pembesaran
mendadak yang menyebabkan terjadinya perbedaan kecepatan dan tekanan
sehingga terjadi loses pada sistem pipa.
31
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
V2
h f 1 2K
2 g
1, 6222
2 0,5
29 ,81
2 X 0,067m
0 ,134m
V2
hf2 = 15K 2 g
2
=15x 0,26 1,622
2 x 9,81
= 0, 2789 m
3. Kerugian pada gate valve (hf3) diameter 6 inci, nilai K= 0,07 dan jumlah 10 buah.
v2
hf3 = 10 K
2g
1,622 2
=100,07
29,81
=0,0657m
4. Kerugian pada tee (hf4) diameter 6 inci, nilai K= 0,10 dan jumlah 2 buah.
V2
h f 4 = 2K
2g
1,622 2
=200,10
29,81
=0,0134 m
Jadi kerugian total dari Minor Losses adalah sebagai berikut :
hlm = hf1 + hf2 + hf3+hf4
hlm = 0,134 + 0,3835 + 0,0657 + 0,0134 = 0,6341 meter.
32
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Pressure drop
( )
DP1-2 =r g z2 -z1 +r gh lt1-2
DP1-2 =18145,557 Pa
= 0,1814 bar
P2 =196000-18145.557
P2 =177854.443 Pa
=1,7785 bar
Berdasarkan analisa data di atas bahwa dengan debit air backwash ion twobed exchanger
(Q=108 m3/jam) dengan input pressure backwash (Pin= 1,96 bar) didapatkan outlet pressure
sebesar 1,7785 bar yaitu nilai outlet pressure lebih besar dari tekanan atmosfir untuk air
backwash twobed exchanger dapat mengalir keluar artinya pressure tersebut dapat mengalir
menuju tangki penampungan tanpa menggunakan pompa.
Untuk mengalirkan air dari tangki penampungan menuju clarifier dibutuhkan pompa
(backwash booster pump) untuk mengalirkan pressure sebesar 2,5 bar, berikut merupakan
perhitungan pompa.
33
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
34
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
3. Daya Motor
Daya motor yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa harus memiliki power
rating sesuai dengan API 610, dibawah ini merupakan tabel power ratings for
motor drives.
Power Ratings for Motor Drives (API 610)
Untuk BHP pompa dengan daya sekitar 22 sampai 55 kW, power ratingnya adalah
115%, maka
Daya Motor = BHP x power rating
= 2,895 x 125%
= 8,4 kW
35
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Untuk memanfaatkan kembali air backwash maka diperlukan intruksi kerja tambahan untuk
mengalirkannya ke clarifier oleh backwash booster pump. Berikut adalah instruksi kerja
untuk proses operasi dan regenerasi ;
1. Persiapan Operasi
Lokal Area
Pastikan Resin pada Anion Exhanger, Cation Exhanger pada kondisi jenuh untuk
siap di regenerasi ( Lihat cacatan terakhir Kualitas Resin Mix Bed, Anion, Cation )
Memastikan level Clarifier tidak penuh / overflow, menutup isolation valve
water service kelontong menuju Clarifier.
Pastikan semua peralatan Filter Water Transfer Pump A/B, Decarbonator Blower
A/B, Decarbonator Boster Pump A/B/C/D pada kondisi siap Operasi dan Isolation
Valve Inlet, Outlet semua peralatan pada kondisi Open
Check Supply Udara Control dengan Pressure 6,5 8,0 Kg/Cm
Line dari outlet twobed exchanger ke tangki penampungan posisikan
isolation valve Open (manual).
Pastikan Backwash Booster Pump, isolation valve A/B pada kondisi siap
untuk mengalirkan aliran outlet dari tangki penampung ke Clarifier A/B.
2. Proses Operasi
Backwash Resin
Adalah suatu proses pencucian resin dengan arus terbalik yang bertujuan
untuk membersihkan kotoran kotoran yang menempel pada resin dan membuka
kembali rongga rongga antar resin agar nantinya pada saat proses chemical
injection resin diharapkan bertukar dengan baik. Tahapan dari backwash resin
twobed adalah sebagai berikut :
Backwash Cation
Posisikan Selector Switch Two Bed pada posisi Regent
Posisikan Selector Switch Mix Bed pada posisi Off
Posisikan isolation valve outlet cation ke posisi Open (manual)
Memonitor level tangki penampungan
Tekan Push Button Start Two Bed sampai posisi Backwash Cation
Backwash Anion
Posisikan Selector Switch Two Bed pada posisi Regent
Posisikan Selector Switch Mix Bed pada posisi Off
Posisikan isolation valve outlet anion ke posisi Open (manual)
Memonitor level tangki penampungan
Tekan Push Button Start Two Bed sampai posisi Backwash Anion
36
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Daya Pompa = 75 KW
Kapasitas pompa = 216 m3/jam
Biaya/KWh = Rp 630,-
Lama waktu operasi pump = Jumlah air sampling point : kapasitas pompa
= 266,34 m3 : 216 m3/jam
= 1,24 jam.
37
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
a. Harga produksi air clearwell = Rp. 5,015,-/m3 (Harga berdasarkan informasi yang diperoleh
dari data perhitungan).
b. Dalam satu bulan rata-rata dilakukan proses regenerasi sebanyak 18 kali (Data berdasarkan
laporan operator WTP di Log book).
c. Flow air yang digunakan untuk total backwash apabila train A dan B dalam satu kali
regenerasi sebanyak 266,34 m3 , jika hanya satu train A/B yang beregenerasi jumlah airnya
sebanyak 133,17 m3 (Data berdasarkan observasi di lapangan ketika dilakukan proses
regenerasi).
38
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Dari data data diatas, maka penghematan penggunaan air baku yang bisa dilakukan
dengan sistem resirkulasi dari backwash dalam kurun waktu 1 tahun adalah :
Jadi, Total Penghematan = (Harga air + biaya listrik pompa kelontong + pompa well water)
= (Rp. 288.510.142 + Rp 12.584.565 + Rp 23.920.741,15)
= Rp. 325.015.448 / tah
39
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
4. Biaya Investasi
Biaya Investasi Rincian biaya penambahan sistem perpipaan outlet backwash ion twobed exchanger menuju ke clarifier sebagai berikut :
Pembulatan IDR53,000,000
40
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Total Biaya =
= Biaya Line Outlet Twobed + Biaya Operasional Pompa + Biaya Tangki Penampungan
= Rp 53.000.000 + Rp. 2.850.605,- + Rp. 5.000.000
= Rp 60.850.605,-
: Rp. 264.164.843,-
41
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Keuntungan yang didapat dari air proses backwash adalah Rp. 264.164.843 / Tahun
untuk 216 kali regenerasi, PBP dihitung apabila syarat pengembalian minimal 2 tahun;
1 Rp. 325.015.448
Tahun 1,04
Bulan 12,5
Hari 375
42
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Dari hasil perhitungan didapat nilai payback period yaitu 1 Tahun, dan telah
memenuhi syarat apabila syarat pengembalian minimal 2 tahun. Nilai ini jauh lebih kecil jika
dibandingkan dengan umur ekonomis instalasinya yaitu 10 tahun, sehingga pemasangan
line outlet backwash ion twobed exchanger menuju clarifier menurut analisis ini layak untuk
diterapkan pada PLTU Paiton Unit 1 & 2.
43
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Analisa Resiko
Pemanfaatan air backwash dari proses regenerasi ion exchanger menjadi air umpan
clarifier dapat dilihat resikonya dengan menggunakan analisa resiko berdasarkan tingkat
kemungkinan dana akibat yang akan ditimbulkan serta langkah mitigasi yang akan dipilih.
Kriteria akibat dan kemungkinan level resiko didasarkan pada Tabel berikut :
Lampiran 7. Tingkat Kemungkinan / Frekuensi
Resiko yang terjadi sebelum adanya inovasi ini adalah pemakaian air sumber kelontong
yang tinggi. Dari hasil pembacaan Tabel 3 dan Tabel 4, didapatkan bahwa tingkat
kemungkinan besarnya resiko terjadi adalah sedikitnya sekali setiap triwulan dan akibat yang
ditimbulkan dari sisi finansial mengakibatkan kerugian dibawah 500 juta. Untuk lebih
jelasnya, uraian ini dapat dilihat pada Tabel 5 dan Tabel 6 bagian lampiran.
Berikut tabel analisis resiko sebelum inovasi yang berobjek Pemanfaatan air backwash dan
dari proses regenerasi twobed menjadi air umpan clarifier :
Lampiran 8. Analisa Resiko Sebelum Inovasi
Analisa resiko
Unit PT PJB UP Paiton Unit 1 & 2
kerja
Objek Pemanfaatan air proses regenerasi backwash outlet ion twobed
exchanger (cation, anion) sebagai air umpan clarifier
Status Sebelum inovasi
44
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Setelah dilakukan mitigasi dengan pemanfaatan air backwash dari proses regenerasi twobed
menjadi air umpan clarifier, tingkat kerugian ditimbulkan tidak berubah, tetap berada dibawah
500 juta karena dari semula kerugian yang ditimbulkan ialah sebesar Rp 264.164.843 Dari
penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa besarnya rating resiko turun menjadi 2 (kecil),
karena dari yang setiap kali regenerasi dibuang sekarang dimanfaatkan kembali sebagai air
umpan clarifier.
Sangat Besar 5
Besar 4
Tingkat
Kemungkinan
Sedang 3
Kecil 2
Sangat Kecil 1
Lampiran 9. Risk Chart Sebelum Inovasi
Walaupun sudah diterapkan pemanfaatan air backwash dari proses regenerasi twobed
menjadi air umpan clarifier, potensi resiko yang terjadi akan tetap ada. Potensi resiko yang
dapat terjadi ketika pemanfaatan air backwash dari proses regenerasi twobed menjadi air
umpan clarifier diaplikasikan adalah operator tiap shift mengalami kesulitan dalam
melaksanakan proses regenerasi pada tahap backwash twobed serta penambahan IK untuk
mengalirkan air tersebut kembali ke clarifier melalui kolam penampungan. Namun hal ini
tidak mengubah tingkat level kerugian, karena resiko tersebut dapat diatasi dengan mitigasi
revisi IK dan penambahan IK. Berikut tabel analisis resiko sesudah project assignment yang
berobjek pemanfaatan air backwash dari proses regenerasi twobed menjadi air umpan clarifier
45
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Pengendalian yang dipilih dengan adanya resiko operator tiap shift kesulitan untuk proses
regenerasi tahap backwash twobed adalah dengan mebuat instruksi kerja (IK) yang baru,
sehingga kemungkinan terjadinya potensi kemungkinan dapat dikurangi yang semula berada
pada level 2 menjadi level 1. Risk chart analisis resiko sesudah inovasi ini dapat dilihat pada
gambar 6.2
Sangat Besar 5
Besar 4
Tingkat
Kemungkinan
Sedang 3
Kecil 2
Sangat Kecil 1
Lampiran 11. Risk Chart Sesudah Inovasi
Berikut adalah perbandingan analisi resiko dari sebelum adanya inovasi dan sesudah inovasi
yang dijabarkan pada tabel berikut :
46
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Analisa Resiko
Unit PT PJB UP Paiton Unit 1 & 2
kerja
Objek Pemanfaatan air proses regenerasi backwash dan fast rinse outlet ion twobed
exchangers (cation, anion) sebagai air umpan clarifier
Status Setelah inovasi & Sebelum Inovasi
Rentang Pegendalian yang dipilih
No Resiko
resiko
Dari tabel 6.9 dapat dilihat adanya penurunan tingkat kerugian dari level 2 (kecil) ke
level 1 (sangat kecil). Hal ini menunjukan bahwa adanya implementasi inovasi ini sehinnga
dapat diambil kesimpulan bahwa pemanfaatan air backwash dari proses regenerasi twobed
menjadi air umpan clarifier ini layak untuk dilaksanakan.
47
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
Kuantitati
f
Kualitatif
N Rating Financia
o Akibat Suplai tenaga
l Lingkungan K3 Kepatuhan Reputasi
listrik
(Rp)
Banyak terjadi
Banyak terjadi Keluhan dan
outage jangka Kerusakan
Cedera yang pelanggaran hukum perhatian
pendek dan de- kecil
Tidak Memerlukan kecil dengan dari publik lokal,
Dibawah rating. Meng- yang dapat
1 Signi- perawatan rawat keluhan resmi atau supplier atau
500 juta akibatkan diperbaiki pada
fikan inap di rumah standard yang media yang sifatnya
kerugian 1% spesies, habitat
sakit. memerlukan minor/kecil dan
pada PPA atau ekosistem.
pembetulan/ralat. merugikan.
tahunan.
48
Project Assigment
Siswa OJT Angkatan XIII PT PJB-UP PAITON
3 Medium 50 miliar Terjadi outage Kerusakan Korban tewas Satu pelanggaran Penghukuman dari
sampai kronis atau serius jangka lebih 1 orang hukum major/besar. International
500 jangka panjang panjang atau luka parah Dicabutnya diperpanjang dan
miliar dan de rating terhadap lebih dari 10 berbagai kritik
jangka panjang spesies, habitat orang. sertifikasi standard kelompok multi
yang atau ekosistem internasional. masyarakat dan
mengakibatkan nasional.
kerugian 10%
pada target PPA
tahunan.
Terjadi outage
Penghukuman dari
kronis atau Kerusakan
Beberapa International
jangka panjang serius jangka
Korban tewas pelanggaran hukum diperpanjang dan
500 dan derating panjang
lebih 10 orang major/besar. kritik
miliar jangka panjang terhadap
4 Mayor atau luka parah Dicabutnya kelompok multi
sampai 5 yang spesies
lebih dari 50 berbagai masyarakat dan
trilyun mengakibatkan bernilai tinggi,
orang. sertifikasi standard nasional. Kritik dari
kerugian 20% habitat atau
internasional. pemerintah yang terus
pada target PPA ekosistem
menerus.
tahunan.
Terjadi outage
Kerusakan Berbagai
Malape- kronis atau
serius tidak pelanggaran
taka jangka panjang
dapat Korban tewas hukum besar terjadi Kehilangan total
dan derating
diperbaiki lebih 25 orang yang dukungan dari
>5 jangka panjang
5 terhadap atau luka parah mengakibatkan pemerintah/pelanggan
trilyun yang
spesies lebih dari 100 dipenjaranya para masyarakat kepada
mengakibatkan
bernilai tinggi, orang. eksekutif. PJB.
kerugian 35%
habitat atau Kehilangan
pada target PPA
ekosistem ijin operasi.
tahunan.
49