Anda di halaman 1dari 12

1

APA ITU MANGROVE ?

Mangrove adalah tanaman pepohonan atau


komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan
yang dipengaruhi oleh pasang surut. Ekosistem mangrove
banyak ditemukan di pantai-pantai teluk yang dangkal,
estuaria, delta dan daerah pantai yang terlindung.

Ekosistem mangrove dapat berkembang dengan baik


pada lingkungan dengan ciri-ciri ekologik sebagai berikut:
1. Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir
dengan bahan-bahan yang berasal dari lumpur, pasir
atau pecahan karang;
2. Lahannya tergenang air laut secara berkala, baik
setiap hari maupun hanya tergenang pada saat
pasang purnama. Frekuensi genangan ini akan
menentukan komposisi vegetasi ekosistem
mangrove itu sendiri;
3. Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat
(sungai, mata air atau air tanah) yang berfungsi
untuk menurunkan salinitas, menambah pasokan
unsur hara dan lumpur;

2
JENIS JENIS MANGROVE

Menurut Nontji (2005) mangrove di Indonesia


dikenal mempunyai keragaman jenis yang tinggi.
Seluruhnya tercatat 89 jenis tumbuhan, 35 jenis diantaranya
berupa pohon dan selebihnya berupa terna (5 jenis), perdu
(9 jenis), liana (9 jenis), Epifit (29 jenis), dan parasit (2
jenis). Beberapa contoh mangrove yang berupa pohon
antara lain adalah bakau (Rhizophora), api-api (Avicenia),
pedada (Sonneratia), tanjang (Brugueira), nyirih
(Xylocarpus), tengar (Ceriops), buta-buta (Excocaria).
Dari sekian banyak jenis mangrove di Indonesia,
jenis api-api (Avicennia sp.), bakau (Rhizophora sp.),
tancang (Bruguiera sp.), dan pedada (Sonneratia sp.)
merupakan tumbuhan mangrove utama yang paling banyak
dijumpai (Nontji, 2005). Jenis-jenis mangrove tersebut
adalah kelompok mangrove yang menangkap, menahan
endapan dan menstabilkan tanah habitatnya.
1. Rhizophora mucronata

Pohon dengan ketinggian 27 m tetapi terkadang ada


yang sampai 30 m,diameter batang hingga 70 cm, kulit kayu
berwarna gelap hingga hitam dan terdapat celah horizontal.

3
akar berupa akar napas dan akar tunjang Ciri-cirinya adalah
:
1. Daun lebar dengan ujung daun yang meruncing,
di bagian bawah/belakang daun terdapat bintik-
bintik hitam.
2. warna daun hijau muda
3. Buahnya memanjang dan agak membulat,
panjang 36-70 cm dengan diameter 3-4 cm.
permukaan berbintil dan agak kasar, berwarna
hijau agak kecoklatan
4. Bunganya agak besar berwarna kuning yang
terdiri dari 6-8 bunga per kelompok

Rhizophora mucronata

2. Rhizophora apiculata

4
Ketinggian pohon dapat mencapai 30 m dengan
diameter batang mencapai 50 cm, memiliki perakaran yang
khas hingga dapat mencapai 5 m, dan kadang-kadang
memiliki akar udara yang keluar dari cabang. kulit kayu
berwarna abu-abu tua dan berubah-ubah. Ciri-ciri :
1. Warna daun berwarna hijau tua, bentuk elips
meruncing. pucuk daun berwarna merah.
2. Bunga berwarna merah kecoklatan dengan
formasi 2-4 bunga per kelompok.
3. Batang agak mengkilap.

Rhizophora apiculata

3.Rhizophora stylosa
Pohon dengan satu atau banyak batang, tingga
hingga 10 meter. Kulit kayu halus , bercelah, berwarna abu-
abu hingga hitam. Ciri-ciri :

1. daun berwarna hijau, bagian bawah berbintik teratur


kadang tak terlihat. bentuk elips dan meruncing
2. formasi bunga 8-16 bunga perkelopak

5
3. Buah memanjang berbentuk buah pir yang dapat
mencapai 20-30 cm panjangnya dengan diameter
1,5-2 m.

Rhizophora stylosa

4.Avicennia marina
Avicennia marina juga di kenal dengan nama api
api. Pohon api - api memiliki beberapa ciri, antara lain
memiliki akar napas yakni akar percabangan yang tumbuh
dengan jarak teratur secara vertikal dari akar horizontal
yang terbenam di dalam tanah.

5.Bruguiera gymnorrhiza
Bakau berdaun lebar (Bruguiera gymnorrhiza)
adalah salah satu spesies mangrove yang paling penting dan
tersebar luas di Pasifik. Mangrove ini ditemukan di daerah
pasang surut daerah. Masyarakat pesisir Indonesia, lebih

6
sering menyebut pohon mangrove jenis ini dengan kata
tancang. Tancang jenis Lindur (Bruguiera gymnorrhiza),
merupakan salah satu jenis mangrove yang memiliki nilai
ekonomis tinggi, karena buahnya dapat dijadikan sebagai
tepung yang kemudian bisa diolah menjadi penganan atau
jajanan mangrove yang sangat lezat dan bergizi.

Bruguiera gymnorrhiza

6.Sonneratia alba
Sonneratia alba adalah salah satu jenis pohon yang
hidup di hutan mangrove. Jenis yang memiliki nama daerah
antara lain pedada, perepat, pidada, bogem, bidada, posi
posi, wahat, putih, berapak, bangka, susup, kedada, muntu,
pupat dan mange mange. Namun masyarakat di sekitar
Taman Nasional Baluran mengenalnya dengan sebutan
Pedada. Ciri-cirinya :
Pohonnya selalu hijau.
Kulit kayunya berwarna putih tua hingga coklat.

7
Tangkai bunga pohon ini tumpul dengan panjang 1
cm.
Daun mahkota warnanya putih.
Buahnya seperti bola, ujung bertangkai dan
terbungkus kelopak bunga.
Benang sari banyak, ujung berwarna putih dan
pangkalnya berwarna kuning. Kelopak bunga 6 8,
berkulit, bagian luar warnanya hijau sedangkan di
dalamnya kemerahan.

Sonneratia alba

FUNGSI DAN MANFAAT MANGROVE

Ekosistem mangrove dikategorikan sebagai


ekosistem yang tinggi produktivitasnya yang memberikan
kontribusi terhadap produktivitas ekosistem pesisir. Dalam
hal ini beberapa fungsi ekosistem mangrove adalah sebagai
berikut:

8
1. Ekosistem mangrove sebagai tempat asuhan
(nursery ground), tempat mencari makan (feeding
ground), tempat berkembang biak makhluk hidup.
2. Ekosistem mangrove sebagai penghalang terhadap
erosi pantai, tiupan angin kencang dan gempuran
ombak yang kuat serta pencegahan intrusi air laut;
3. Ekosistem mangrove dapat membantu kesuburan
tanah, juga dapat membantu perluasan daratan ke
laut dan pengolahan limbah organik;
4. Ekosistem mangrove dapat dimanfaatkan bagi
tujuan budidaya ikan, udang dan
5. Ekosistem mangrove sebagai penghasil kayu dan
non kayu;
6. Ekosistem mangrove berpotensi untuk fungsi
pendidikan dan rekreasi

FAUNA PENGHUNI HUTAN MANGROVE

Ikan Tembakol/ Gelodok


( Periophthalmus modestus )

9
A. Kepah bakau/ Kerang Totok
( Pelemysoda coaxan )
B. Kerang Darah
( Anadara granosa )

A B

Keramak ( Uca sp)

Kepiting Bakau (Scylla serata )

Ubur ubur (Chrysaora


quinquecirrha)

CARA MENANAM MANGROVE


Waktu tanam yang baik dimulai pada saat musim ombak
tenang atau dimulai dari tempat yang paling dekat dengan
daratan agar terhidar dari hantaman ombak

10
Bibit siap tanam
Bibit yang sehat dan siap tanam : bibit yang berbatang
tunggal dan leher berkayu, tinggi 20-55cm.

Siapkan Ajir (Bambu)


apabila tanahnya sangat lunak atau mudah
hanyut
sebaiknya tancapkan ajir

Ikat bibit dan ajir menggunakan tali


rafia agar bibit bisa tegak dan tidak
mudah hanyut
CARA
PERAWATAN
surut umumnya
MANGROVE tidak diperlukan
1. Penyiangan kegiatan
Dimaksudkan penyiangan. pada
untuk areal kering,
membebaskan penyiangan
tanaman bakau dilakukan sampai
dari tanaman tanaman berusia 2
penganggu. Pada tahun.
areal genangan
atau daerah pasang
11
tumbuh dibawah
90%.

2. Penyulaman

Penyulaman
dilakukan pada
tanaman yang
mati/ merana,
diusahakan diganti
dengan tanaman
yang sejenis.
Dilakukan pada
tahun berjalan
dilakukan 15 -30
hari setelah
penaman.
Pemeriksaan
tanaman dilakukan
15 hari setelah
kegiatan
penanaman, dan
dilakukan
penyulaman
apabila prosentasi
12

Anda mungkin juga menyukai