Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) INFEKSI SALURAN PERNAFASAN

Bidang studi : Penyakit Saluran Pernapasan


Topik : ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )
Sub topik : ISPA pada Anak
Penyuluh : Sibuan
Sasaran : Keluarga Tn. M. Amin Damanik
Hari / tanggal : Rabu, 08-04-2015
Jam : 13.00 WIB
Waktu : 20 menit
tempat : Rumah Warga

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan
mengerti tentang ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) pada anak.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali :
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala ISPA
4. Penanganan ISPA

III. MATERI
Terlampir

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

V. MEDIA
1. Materi SAP
2. leaflet
3. Demonstrasi
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1 2 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran
2 7 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
1. Menjelaskan materi mendengarkan
penyuluhan secara
berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala ISPA
4. Penanganan ISPA
3 4 menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta kepada ibu menjawab
ibu untuk pertanyaan
menjelaskan kembali
atau menyebutkan :
1. Pengertian ISPA
2. Tanda bahaya ISPA
4 2 menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan terima
kasih dan
mengucapkan salam

VII. EVALUASI
Essay
Pertanyaan :
1. Jelaskan apa IBU ketahui ISPA ?
2. Sebutkan tanda bahaya ISPA ?
3. Coba jelaskan dengan bahasa ibu sendiri Apa yang anda lakukan jika anak anda terkena
ISPA ?
lampira ispa pada anak

1. Pengertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi
dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA
meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai
berikut (Indah, 2005):
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ
adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis
mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk
jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan
paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract)
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari
diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat
digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan
infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim
paru.(Vietha,2009)
ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian
saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau
bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan
Wong, 2000 ).
2. Etiologi, Menurut Vietha ( 2009 ) :
Etiologi ISPA adalah lebih dari 200 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri
penyebabnya antara lain genus streptococus, Stafilococus, hemafilus, bordetella,
hokinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan mikrovirus, adnovirus, dan
virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA di influensa yang di udara bebas akan
masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung.
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak anak di bawah usia 2 tahun yang
kecepatan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim
hujan juga menumbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang diperkirakan
berkontrubusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan,
status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.

3. Gejala ISPA
Berikut ini adalah gejala ISPA pada anak-anak :
a) Demam
b) Batuk
c) Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin
d) Nyeri tenggorokan/nyeri menelan
e) Suara serak
f) Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi
g) Lesu, lemas
h) Sesak napas
i) Frekuensi napas cepat

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa
minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum
(kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa
diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin.

4. Penanganan ISPA
Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:
1. Istirahat yang cukup
2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam
3. Berikan obat penurun panas bila demam
4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup
mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin,
gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan
bayi atau manular.
5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak
diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang
tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.
6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda
mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda
7. Kenali tanda-tanda gawat darurat .

Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:


1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat
2. Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)
3. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas
4. Bibir berwarna kebiru-biruan
5. Leher anak kaku
6. Kesulitan menelan
7. Muntah terus menerus
8. Anak tampak sangat lemah
VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-sap-infeksi.html
SATUAN ACARA PENGAJARAN
( SAP )

ANAK DENGAN ISPA


DI RUMAH TN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Belajar Klinik Keperawatan Komunitas II

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1:
Deni Lesmana
Kiky Haryati
Manila
Maya Aullia
Mercy Lestari
Miranda Pratama
Nidia Dwi Putri
Novialita
Nurhasanah
Qhiroffi D.W
Renindra Ananda Aman

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH


PONTIANAK 2013 2014

Anda mungkin juga menyukai