Anda di halaman 1dari 2

Kautsar Akbar 20120310037

6. Dana untuk pelayanan kesehatan preventif dan promotif dalam JKN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mempunyai multi manfaat, secara medis dan maupun non
medis. Ia mempunyai manfaat secara komprehensive; yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna
mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan tersebut tidak dipengaruhi
oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Promotif dan preventif yang diberikan bagi upaya kesehatan
perorangan (personal care).

JKN menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk, termasuk warga asing harus
membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu, kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak
mampu, iurannya dibayar oleh pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan
iuran. Harapannya semua penduduk Indonesia sudah menjadi peserta JKN pada tahun 2019.

JKN akan dimulai per 1 Januari 2014. Jaminan kesehatan ini merupakan bentuk perlindungan
sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. JKN
yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari sistem jaminan sosial nasional yang
diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib
(mandatory). Hal ini berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak.

Sebagai penutup, Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, PhD, menyampaikan tentang bagaimana
strategi yang bisa dilakukan untuk memperjuangkan anggaran kesehatan yang lebih
mementingkan upaya promotif dan preventif. Ada tiga langkah , yaitu

1. Identifikasi sasaran peningkatan anggaran dana


a. Kemenkes, Mungkin diperlukan pengkodean untuk anggaran khusus untuk
promotif dan preventif. Usaha promotif dan preventif tidak hanya diberatkan pada
unit promkes saja dan dilakukan dalam pelayanan kesehatan per individu.
b. Lintas kementrian: seperti BKKBN, PU (Sanitasi, TB)
c. Pemda : dinkes dan dinas-dinas lain, Diperlukan advokasi yang fasilitasi oleh
universitas masing-masing.
d. BPJS-Jamkesda, Diperlukan penguatan pelayanan primer, screening penyakit dan
upaya preventif sekunder.
e. Donor : Global Fund, Bill-Melinda Gates, CSR
f. Masyarakat dan CSO
2. Pengusahaan anggaran untuk program preventif dan promotif
a. Dilakukan oleh orang ahli yang berpengaruh
b. Menggunakan berbagai pendekatan
3. Monev. Bagaimana evaluasi keberhasilan dari peningkatan anggaran ?
Sumber:

- http://www.depkes.go.id/article/print/13060100016/sosialisasi-jaminan-kesehatan-nasional.html

- http://www.kebijakankesehatanindonesia.net/component/content/article?id=266.html

Anda mungkin juga menyukai