PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI pada bayi baru lahir
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat
oleh bayi, bahkan bayi prematur sekalipun. Zat-zat yang terkandung dalam ASI
dalam masa emas 2 tahun pertama kehidupan seorang anak. Adanya antibodi (zat
kekebalan tubuh) juga tidak dapat ditemukan pada makanan manapun selain ASI,
sehingga bayi yang mendapatkan ASI eksklusif terbukti lebih kebal terhadap
penting ASI ekslusif untuk perkembangan fisik, psikis dan intelektual sudah
memiliki angka persentase pemberian ASI ekslusif yang tinggi. Hal ini
1
2
2:233 memberikan panduan yang jelas mengenai pemberian ASI, bahkan hingga 2
tahun, melebihi dari rekomendasi global pemberian ASI yang hanya 6 bulan
(Kadir, 2014).
Eksklusif (PP Nomor 33 Tahun 2012). Dalam PP tersebut diatur tugas dan
bayi usia 0-6 bulan, sehingga bayi dengan pemberian ASI yang kurang akan
antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi,
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Mrican sebesar 76.5%, sedangkan cakupan pemberian ASI Eksklusif tahun 2013
80% (Damayati, 2014).Oleh karena itu perlu sekali upaya peningkatkan sosialisasi
3
yang mendapat ASI Eksklusif di Jawa Timur tahun 2012 sebesar 64,08%.
(61,52%). Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor pemahaman atau Definisi
Operasional (DO) yang berubah pada awal tahun 2010. Sampai awal tahun 2010
pemahaman ASI Eksklusif oleh pelaksana gizi di lapangan adalah murni bayi
yang berusia 6 bulan yang hanya mendapat ASI saja. Sedangkan pengertian ASI
Organization (WHO), adalah bayi yang berusia 0-6 bulan yang masih diberi ASI
saja pada saat didata. Artinya, bila adabayi yang berumur 0 bulan atau 1 bulan dan
seterusnya sampai 5 bulan masih diberi ASI saja, maka pada saat itu dia dicatat
sebagai bayi 0-6 bulan yang eksklusif, sehingga angkanya jelas jauh lebih tinggi
Praktek menyusui masih cukup buruk. Hal tersebut dapat berasal dari
perilaku kesehatan individu dan masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor perilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor meliputi: faktor
informasi dan pertimbangan yang menyeluruh. Hal ini adalah agar dilakukan
tindakan yang efisien dan efektif dengan apa praktek pemberian ASI ekslusif
yang tertuang pada Keputusan Kepala Kelurahan Mrican Kota Kediri No. 22 Tahun
2014 Tentang Pembentukan Kelompok Pendukung Air Susu Ibu (KP- ASI). KP ASI
dari pembina yaitu kepala kelurahan Mrican, ketua yaitu ketua tim penggerak
PKK kelurahan Mrican, penanggung jawab yaitu ibu bidan wilayah kelurahan
Mrican, koordinator yaitu seorang kader posyandu dan anggota yang terdiri atas
Dini (IMD), manfaat ASI, teknik menyusui yang benar, mengolah ASI bagi ibu
bekerja, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan ASI Eksklusif pada masyarakat
ASI Eksklusif di Kelurahan Ngampel dan Dermo Kota Kediri Tahun 2015 ?
5
pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Ngampel dan Dermo Kota Kediri 2015.
2015.
6
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi bagi Dinas
Ngampel dan Dermo Kota kediri, sehingga dapat menyusun upaya-upaya untuk
eksklusif.