Anda di halaman 1dari 5

Akreditasi Rumah Sakit V.

2012
Pedoman, Panduan, Kebijakan, SPO, TOR, dan lain-lain
Bantu Pembiayaan Web ini dengan KLIK IKLAN .

Search

Primary menu

Skip to primary content


Skip to secondary content

Home
Dokumen
Patient Care
Perdana
Instrumen 2012
@Youtube Audiobook
HCM
Download +
IKLAN

Post navigation

Previous Next

PANDUAN PROGRAM PENDIDIKAN


PASIEN DAN KELUARGA (PPK)
Posted on February 4, 2015 by admin

1. Pendahuluan

o Pendidikan pasien dan keluarga di Rumah Sakit khususnya untuk individu-


individu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau perawatan. Selain itu
promosi kesehatan ditujukan kepada pengunjung rumah sakit, baik pasien
rawat jalan maupun keluarga pasien yang mengantar atau menemani pasien di
rumah sakit karena keluarga pasien diharapkan dapat membantu menunjang
proses penyembuhan dan pemulihan pasien.
Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan penyakit yang
dideritanya seperti: penyebab penyakit, cara penularannya (bila penyakit menular),
cara pencegahannya, proses engobatan yang tepat dan sebagainya. Apabila pasien dan
keluarganya memahami penyakit yang dideritanya diharapkan akan membatu
mempercepat proses penyembuhan dan tidak akan terserang oleh penyakit yang sama.
Pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan dimaksudkan apabila pasien
sudah sembuh dan kembali ke rumahnya, mereka mampu melakukan upaya-upaya
preventif dan promotif kesehatannya, terutama terkait dengan penyakit yang telah
dialaminya.
Penerapan proses belajar kesehatan di rumah sakit berarti semua pengunjung rumah
sakit, baik pasien melalui informasi dari para petugas rumah sakit, tetapi dari apa
yang dialami, di dengar, dan dilihat di rumah sakit.
Pendidikan yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan pembelajaran pasien dan
keluarganya. Asesmen ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran,
tetapi juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran
akan lebih efektid ketika disesuaikan denhan keyakinan, pilihan pembelajaran yang
tepat, agama, nilai budaya, dan kemampuan membaca, serta bahasa. Demikian juga
ketika ditemukan hal yang dibutuhkan dalam proses pelayanan pasien. Pendidikan
termasuk baik kebutuhan pengetahuan pasien selama proses pemberian pelayanan
maupun kebutuhan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke pelauanan kesehatan lain
atau pulang ke rumah.
Sehingga, pendidikan mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk
tambahan pelayanan dan tindak lanjur pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana
akses ke pelayanan emergensi bila diperlukan. Pendidikan yang efektid dalam satu
rumah sakit hendaknya disediakan format visual dan elektronik, serta berbagai
pembelajaran jarak jauh dan teknik lainnya.

2. Sasaran

a. Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit


Pasien yang datang ke rumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari latar belakang
sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan penyakit dan jenis
pelayanan perawatan yang diperlukan.
Dari sudut tingkar penyakitnnya, dibedakan menjadi pasien dengan penyakit akut dan
pasien dengan penyakit kronis. Dari jenis pelayanan yang diperlukan dibedakan
dengan adanya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan rawat inap, dan pasien
rawat jalan dengan indikasi yang memerlukan rawat inap.
b. Kelompok atau individu yang sehat
Pengunjung rumah sakit yang sehat antara lain keluarga pasien yang mengantarkan
atau yang menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap. Disamping
itu para tamu rumah sakit lain yang tidak ada kaitannya langsung dengan pasien juga
merupakan kelompok sasaran yang sehat bagi promosi kesehatan di rumah sakit.
c. Petugas rumah sakit
Petugas rumah sakit secara fungsional dapat dibedakan menjadi petugas medis,
paramedis, dan non medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan menjadi
pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis. Apapun fungsinya dan strukturnya
semua petugas rumah sakit mempunyai kewajiban untuk melakukan promosi
kesehatan untuk pengunjung rumah sakit baik pasien maupun keluarga, disamping
tugas pokok mereka. Oleh sebab itu sebelum mereka melakukan promosi kepada
pasien dan keluarga mereka harus dibekali kemampuan promosi kesehatan

3. Tujuan

Tujuan umum Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran keselamatan pasien
di Rumah Sakit
Tujuan khusus

a. Bagi pasien

Mengembangkan perilaku kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan masalah atau


penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan

b. Bagi keluarga

Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses penyembuhan


penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis dari pasien, terutama
penyakit tidak menular seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jiwa dan sebagainya, faktor psikologis sangat berperan. Dalam mewujudkan
lingkungan psikososial ini maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu
promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan pendidikan
kesehatan kepada keluarga pasien mereka akan mengerahui dan mengenal penyakit
yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara penularannya, dan cara
pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha utnuk menghindari agar tidak
terkena atau tertular penyakit seperti yang diderita oleh anggota keluarga yang sakit
tersebut,
Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain Keluarga pasien
yang telah memperoleh pengetahuan dan cara-cara penularannya, maka keluarga
tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya yang sakit untuk tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada orang lain, terutama
kepada tetangga atau teman dekatnya.

c. Bagi rumah sakit

Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit


Meningkatkan citra rumah sakit. Penerapan promosi Kesehatan di rumah sakit
diwujudkan dalam memberikan informasi-informasi tentang berbagai masalah
kesehatan atau penyakit dengan masing-masing jenis pelayanannya. Di masing-
masing titik pelayanan rumah sakit disediakan atau diinformasikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan proses penyembuhan pasien. Di tempat loket pendaftaran, di
ruang tunggu di tempat pemeriksaan, di tempat pengambilan obat, di ruang perawatan
dan sebagainya, selalu dilakukan penjelasan atau pemberian informasi terkait dengan
apa yang harus diketahui dan dilakukan oleh pasien.
Meningkatkan angka hunian rumah sakit (BOR) Dari pengalaman di rumah sakit yang
telah melaksanakan promosi kesehatan, menyatakan bahwa kesembuhan pasien lebih
pendek dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat memperpendek hari rawat pasien, yang
akhirnya membawa dampak bahwa rumah sakit bersangkutan baik karena pasien yang
dirawat cepat sembuh.

4. Jenis Kegiatan

Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, jenis kegiatan pendidikan pasien dan keluarga dapat
dilakukan dengan cara:

a. Individual (Bedside conseling )

Promosi kesehatan secara individu dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling dilakukan
oleh dokter, perawat, ahli gizi, petugas rehabilitasi medis terhadap pasien atau keluarga
pasien yang mempunyai masalah kesehatan khusus, atau penyakit yang dideritanya

b. Kelompok

Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien dan/atau keluarga


pasien di ruangan yang telah ditetapkan. Metode penyuluhan kelompok seperti ceramah,
diskusi kelompok dan simulasi dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan ini.

c. Massa

Bagi seluruh pengunjung rumah sakit, baik pasien maupun keluarga pasien dan tamu rumah
sakit, adalah sasaran pendidikan kesehatan dalam bentuk ini. Bentuk pendidikan
kesehatannya adalah dengan menggunakan metode penyuluhan massa seperti poster atau
spanduk.

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan promosi kesehatan rumah sakit disesuaikan dengan masing-masing


kegiatan. Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit . Tahun
.

Individu (rawat jalan dan rawat inap)


Kelompok di dalam rumah sakit (Instalasi Rawat Jalan setiap jumat pagi)
Kelompok di dalam rumah sakit (Instalasi Rawat Inap setiap Sabtu pagi secara
bergantian di tiap-tiap Instalasi)
Kelompok di luar rumah sakit : mengikuti program humas dan pemasaran.

6. Rencana Anggaran

Biaya pelaksanaan program dianggarkan dari biaya operasional rumah sakit melalui Rapat
Anggaran yang diadakan setiap tahun.
7. Laporan dan Evaluasi

a. Pelaporan

1. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing penanggung jawab unit kepada ketua tim
Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit melalui sekretaris setiap bulan
2. Ketua tim Pendidikan Pasien dan Keluarga Rumah Sakit memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada Direktur rumah sakit setiap tiga bulan.

b. Evaluasi

Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program Pendidikan Pasien dan Keluarga
Rumah Sakit maka dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program Pendidikan Pasien
dan Keluarga Rumah Sakit .. dan identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan untuk
tindakan perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:
1) Evaluasi pemberian edukasi rawat inap setiap tiga bulan
2) Evaluasi pemberian edukasi rawat jalan setiap tiga bulan
3) Evaluasi program setiap bulan
4) Evaluasi standar prosedur operasional setiap tiga tahun dan setiap saat apabila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai